Analisis Isi Pengertian Dakwah

10

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Analisis Isi

Analisis isi merupakan teknik penelitian untuk memperoleh gambaran isi pesan komunikasi massa yang dilakukan secara objektif, sistematik dan relevan secara sosiologis, uraian analisisnya boleh saja menggunakan tata cara pengukuran kuantitatif dan kualitatif atau bahkan keduanya sekaligus. 1 Barelson mendefinisikan kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan komunikatif tentang manifestasi komunikasi. 2 Menurut Klaus Krippendrof yakni analisis isi adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang reflikatif yang dapat ditiru dan sahih dari data atas dasar konteksnya. 3 Sementara itu, menurut R. Holsty, analisis isi adalah suatu metode analisis isi pesan dalam suatu cara yang sistematis dan menjadi petunjuk untuk mengamati serta menganalisis pesan-pesan tertentu yang disampaikan oleh komunikator. Dan Holsty juga menjelaskan bahwa analisis isi sebagai teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menentukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis. 4 1 Zulkarnein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, Jakarta, Universitas Terbuka : 1993, h. 36. 2 Soejono dan abdurahman, Metodologi Penelitian, Jakarta, PT.Rineka Cipta : 1999, Cet. Ke- 1.h 13. 3 Klaus Krippendrof, Analisis Isi : Pengantar Teori dan Metodologi, Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada : 1993, h. 56. 4 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian. Jakarta: PT. Rhineka Cipta, 1999, h. 68 Jadi analisis isi merupakan suatu aktifitas untuk meneliti unsur-unsur pokok atau suatu proses atau gejala, sehingga kita dapat mengenal dan mengakui kondisi mana yang memberikan kontribusi pada berfungsinya suatu unit dan kondisi mana yang menciptakan masalah pada unit yang diteliti. 5 Yaitu yang memaparkan situasi dan peristiwa. 6

B. Pengertian Dakwah

Secara etimologi dakwah berasal dari kata da ’a, yad’u, da’watan yang berarti mengajak, menyeru, memanggil, dan mengundang. Sedangkan definisi dakwah secara terminology istilah mengandung arti yang beraneka ragam. Hal ini tergantung dari sudut mana para ahli ilmu dakwah dalam memberikan pengertian atau definisi dakwah itu sendiri. Sehingga antara definisi menurut ahli yang satu dengan yang lainnya senantiasa terdapat perbedaan dan kesamaan. 7 Untuk lebih jelasnya di bawah ini penulis akan menyajikan beberapa definisi dakwah : a. Menurut M. Quraish Shihab, dakwah adalah seruan atau ajakan kepada keinsyafan atau mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. b. Menurut Syeikh M. Abduh, dakwah adalah menyeru kepada kebaikan, dan mencegah dari yang munkar adalah kewajiban bagi setiap muslim. 5 Wayne Pace dan Don F. Faulos, Komunikasi Organisasi “Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005, Cet I, h.385 6 M. Hariwijaya, Metodologi dan Teknik Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Yogyakarta: Elmatera Publishing, 2007, h.48 7 Muhammad Husein Haikal, Sejarah Hidup Muhammad, di Terjemahkan dari Hayat Muhammad, oleh Ali Audah, Jakarta: Tinta Mas, 1984, h. 217 c. Syeikh ul Habib Abdullah Ba’alawi Al-Haddad mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak, membimbing dan memimpin orang yang belum mengerti atau sesat jalannya dari agama yang benar untuk dialihkan kejalan ketaatan kepada Allah SWT, beriman kepadanya, serta mencegah dari apa yang menjadi lawan dari kedua hal tersebut, kemaksiatan dan kekufuran. d. Menurut Hamka, dakwah pada dasarnya berkonotasi positif yang substansinya terletak pada aktivitas memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah perbuatan munkar. 8 Dari definisi tersebut di atas terdapat persamaan dan perbedaan. Namun dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana dan usaha yang dilakukan adalah mengajak ummat manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni agar manusia hidup dengan penuh kebahagiaan dunia dan akhirat tanpa adanya unsur paksaan. 9

C. Pesan Dakwah