Fungsi Dan Tanggung Jawab Internal Auditor

yang dilakukan semakin sempit. Dalam hal ini fungsi internal auditor dititik beratkan atas ruang lingkup keuangan. Gambar. 1.3 Gambar 1.3 Kedudukan Internal Auditor di bawah Direktur Keuangan Sumber : D. Hartono, Tahun 2002

C. Fungsi Dan Tanggung Jawab Internal Auditor

Bidang internal audit yang banyak dikenal pada mulanya hanya tertuju pada pemeriksaan data akuntansi, bidang ini lebih dikenal dengan financial audit. Namun sejalan dengan semakin mendesaknya kebutuhan akan informasi bagi manajemen sebagai input dalam pengambilan keputusan dan kebijaksanaan, maka kegiatan operasional manajemen juga dimasukkan sebagai salah satu bidang yang diawasi dan diperiksa Internal Auditor. Bidang ini dikenal dengan nama manajemen audit. Pemegang Saham Komisaris Presiden Direktur Internal Auditor Kasir Bagian Anggaran Universitas Sumatera Utara Seorang internal auditor juga bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya. Setelah mamahami uraian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa Internal Auditor memiliki andil yang cukup penting bagi suatu perusahaan. Sebagai seorang staf dari pimpinan perusahaan, seorang internal auditor harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang sistem pengawasan intern dapat berlangsung dengan optimal. Sejalan dengan perkembangan jaman, yaitu perkembangan sistem informasi akuntansi, aktivitas internal auditor yang dijalankan melalui fungsi- fungsi internal auditor telah diartikan sebagai suatu pemeriksaan dan penyajian data yang obyektif mengenai hasil analisa, penilaian, rekomendasi dan komentar atas aktivitas manajemen yang diperiksanya. Di dalam buku Kosasih 2000 : 277 - 278 , fungsi internal auditor digolongkan secara terperinci oleh Holmes dan Overmeyer sebagai berikut: 1. Menentukan baik tidaknya internal kontrol dengan memperhatikan pemisahan fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan, 2. Bertanggung jawab dalam menentukan apakah pelaksanaannya mentaati peraturan, rencana, policy, dan prosedur yang telah ditetapkan sampai menilai apakah hal tersebut perlu diperbaiki atau tidak, 3. Memverifikasi adanya dan keutuhan kekayaan assets termasuk mencegah dan menemukan penyelewengan, 4. Menilai kehematan, efisiensi, dan efektifitas kerja, Universitas Sumatera Utara 5. Melaporkan secara obyektif apa yang diketahuinya kepada manajemen disertai rekomendasi perbaikannya. Fungsi-fungsi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Dengan mengkaji ulang secara cermat atas bagian organisasi dan uraian fungsi yang menjelaskan pembagian tugas-tugas. Tinjauan ulang ini harus memperlihatkan apakah pengawasan atas setiap orang di dalam perusahaan memadai atau tidak dan tidak boleh seorangpun yang menempati posisi yang bertentangan dengan kebijaksanaan pengawasan internal yang sehat, b. Mengetahui apakah pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan kontrak yang telah disetujui dan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, c. Dengan mencocokkan daftar kekayaan perusahaan dengan kenyataan yang ada di lapangan, d. Memastikan bahwa sistem akuntansi yang ada telah dilaksanakan sesuai dengan yang digariskan perusahaan dan apakah laporan telah disusun dengan benar, e. Dengan melaporkan secara obyektif apa yang telah ditemukan selama pemeriksaan dan memberikan rekomendasi perbaikannya kepada pihak manajemen. Secara umum, fungsi internal auditor dalam perusahaan adalah untuk mengawasi atau menjamin pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan. Internal auditor sebagai staf pimpinan perusahaan yang khusus menangani masalah internal audit harus dapat bertugas dengan baik, sehingga peranannya dalam menunjang keberhasilan Universitas Sumatera Utara struktur pengawasan intern berlangsung dengan optimal. Internal auditor juga bertugas melakukan pemeriksaan dan penilaian yang bebas atas kegiatan operasional, data akuntansi dan catatan keuangan lainnya. Fungsi internal auditor ini pada dasarnya adalah mengawasi system pengawasan intern dan memberikan saran serta perbaikan apabila terdapat kelemahan dan penyimpangan, baik yang terdapat dalam sistem tersebut, maupun pelaksanaannya di dalam perusahaan. Tanggung jawab seorang internal auditor dalam perusahaan tergantung pada status dan kedudukannya di dalam struktur organisasinya. Tanggung jawab tersebut harus dapat memberikan akses penuh kepada internal auditor tersebut untuk berurusan dengan kekayaan dan karyawan perusahaan yang relevan dengan pokok permasalahan yang dihadapi. Tanggung jawab internal auditor dalam perusahaan haruslah ditetapkan dengan jelas melalui kebijakan manajemen perusahaan seperti yang dikemukakan oleh beberapa akuntan yang telah mendalami tentang tanggung jawab internal auditor. Menurut Holmes dan Burns 2000 : 153 bahwa tanggung jawab internal auditor haruslah: 1. Memberikan informasi dan nasehat kepada manajemen dan menjalankan tanggung jawab ini dengan kode etik Institute of Internal Auditor, 2. Mengkoordinasikan kegiatan dengan orang lain agar berhasil mencapai sasaran audit dan sasaran perusahaan. Untuk menjaga obyektifitasnya, sebaiknya internal auditor tidak terlibat secara langsung dalam proses pencatatan dan penyajian data keuangan lainnya serta tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam suatu aktifitas operasional yang dapat mempengaruhi obyektifitasnya jika dilakukan Universitas Sumatera Utara pemeriksaan. la harus bebas dalam membahas dan menilai menentukan kebijaksanaan, rencana, dan prosedur yang telah ditetapkan, tetapi tidak berarti dapat mengambil alih tanggung jawab bagian lain yang ditugaskan. Kedudukan internal auditor menggambarkan bagian-bagian mana saja yang dapat menjadi obyek pemeriksaannya atau dengan kata lain menunjukkan sampai di mana batas wewenang internal auditor dalam melaksanakan tugas- tugasnya. Setiap pejabat harus melaporkan aktifitasnya kepada pejabat eselon yang lebih tinggi. Dengan cara ini, tanggung jawab secara bertahap dapat dilaksanakan dan diikuti dengan baik dan benar. D. Program Pemeriksaan Internal Auditor Program audit merupakan perencanaan prosedur dan teknik pemeriksaan yang ditulis secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan secara efisien dan efektif. Selain berfungsi sebagai alat perencanaan, program audit juga bermanfaat untuk mengatur pembagian kerja masing-masing bagian sebagaimana tertulis di Audit Internal Sawyer 2005 : 205-206, yaitu; 1. Menetapkan tujuan audit dan ruang lingkup pekerjaan, 2. Memperoleh informasi latar belakang tentang aktifitas yang akan diaudit, 3. Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan audit, 4. Berkomunikasi dengan semua pihak yang perlu mengetahui tentang audit tersebut, 5. Melakukan audit sesuai situasi, survei untuk mengenai dengan baik aktivitas, risiko dan pengendalian yang akan diaudit, untuk Universitas Sumatera Utara mengidentifikasi bidang-bidang yang mendapat penekanan audit, serta untuk meminta komentar dan saran auditee, 6. Menulis program audit, 7. Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil-hasil audit akan dikomunikasikan, 8. Mendapatkan persetujuan atas rencana kerja audit. Secara ringkas, program audit tersebut digunakan untuk memperoleh informasi, kemudian menguji informasi tersebut dan mencari pembenaran akan informasi tersebut. Setelah itu memonitor jalannya pemeriksaan, kemudian menelaah pekerjaan yang telah dilakukan, mencatat temuan-temuan pemeriksaan dan menindaklanjuti hasil pemeriksaan. Hasil pemeriksaan tersebut dilaporkan dalam bentuk laporan kertas kerja pemeriksaan untuk kemudian ditindak lanjuti. Fungsi program audit dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.4 Fungsi Program Audit Sumber : Audit Internal Sawyer - Rencana - Langkah - langkah yang logis untuk pelaksanaan pemeriksaan - Memperoleh informasi - Menguji Informasi - Mencari Pembenaran Pelaporan dan Opini Pemeriksaan Laporan Hasil Pemeriksaan Dan Kertas Kerja Pemeriksaan Program Audit Universitas Sumatera Utara Terdapat 2 dua tipe Program Audit yaitu: 1. Suatu rencana dan langkah-langkah yang ditetapkan terlebih dahulu untuk melakukan audit. 2. Suatu kerangka berupa produk-produk yang dibutuhkan terlebih dahulu yang berisi ruang lingkup, sifat, tujuan dan limitasi audit, baru kemudian melakukan audit.

E. Laporan Internal Auditor Tahap terakhir dari suatu kegiatan pemeriksaan intern adalah berupa