2.4. Pengobatan Pengobatan limfadenopati KGB leher didasarkan kepada penyebabnya.
Banyak kasus dari pembesaran KGB leher sembuh dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan apapun selain observasi.
1
Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu dapat menjadi indikasi untuk dilaksanakan biopsi KGB. Biopsi dilakukan terutama bila terdapat tanda
dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan. KGB yang menetap atau bertambah besar walau dengan pengobatan yang adekuat mengindikasikan
diagnosis yang belum tepat.
1
Antibiotik perlu diberikan apabila terjadi limfadenitis supuratif yang biasa disebabkan oleh Staphyilococcus. aureus dan Streptococcus pyogenes group A.
Pemberian antibiotik dalam 10-14 hari dan organisme ini akan memberikan respon positif dalam 72 jam. Kegagalan terapi menuntut untuk dipertimbangkan
kembali diagnosis dan penanganannya.
17
Pembedahan mungkin diperlukan bila dijumpai adanya abses dan evaluasi dengan menggunakan USG diperlukan untuk menangani pasien ini.
17
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 BAHAN DAN METODA
3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian bersifat deskriptif.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Maret 2010 meliputi studi
kepustakaan, pengumpulan data dan penulisan laporan penelitian.
3.3. Subjek Penelitian 3.3.1.
Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua data penderita yang dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus RSUP H. Adam Malik Medan.
3.3.2. Sampel
Semua data penderita limfadenopati servikalis yang di lakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik
Medan selama tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Jumlah Sampel
Semua data penderita limfadenopati servikalis yang di lakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik
Medan selama tahun 2009.
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 3.5.1. Kriteria Inklusi:
Semua data rekam medik penderita limfadenopati servikalis yang dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus di Instalasi Patologi Anatomi
RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009.
3.5.2. Kriteria Eksklusi:
Data rekam medik yang tidak lengkap.
3.6. Kerangka Operasional
Penderita Limfadenopati servikalis
Proses Inflamasi non spesifik
Limfadenitis TB Karakteristik
Penderita Metastasis Ca
FNAB
Keganasan primer
Gambar 7. Skema kerangka operasional penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.7. Definisi Operasional
1. Kelenjar getah bening adalah suatu jaringan yang berperan penting dalam mengatur mekanisme pertahanan tubuh yang tersebar di
seluruh tubuh sepanjang jalur limfatik. 2. Biopsi aspirasi jarum halus adalah suatu teknik pengambilan
sediaan pada benjolan yang teraba pada saat melakukan palpasi, dengan menggunakan alat pistolet dan spuit 3 cc.
3. Limfadenopati servikalis adalah pembesaran kelenjar getah bening pada daerah leher lebih dengan diameter nodul lebih dari 1 cm.
3.8. Analisa Data