Certainty Factor CF = MB – MD = 0,998 – 0,068 = 0,929
Maka dari hasil diagnosa dan perhitungan menggunakan metode Certainty Factor CF nilai tertinggi yaitu penyakit Dermatitis Alergi dengan nilai dengan nilai 0,929.
2.4 Psikopat
Psikopat adalah perilaku psikologis dimana pelaku terus menerus mencari gratifikasi pembeneran diri atas tindakan-tindakan keliru yang dilakukannnya. Seseorang psikopat
tidak memiliki kemampuan mengenali dan belajar dari kesalahan. Namun dia memiliki daya analisa yang tinggi dan seringkali tergolong orang yang sangat cerdas namun ada juga
psikopat yang kecerdasannya dibawah rata-rata. Ada beberapa psikopat yang akan dibahas pada skripsi ini yaitu sebagai berikut :
2.4.1 Pedophilia Pedofilia
Pedofilia kata ini berasal dari bahasa Yunani : paidophilia, pais, “anak atau anak –anak” dan philia cinta yang bersahabat atau persahabatan. Pedofilia digunakan sebagai ungkapan untuk
“cinta anak” atau “kasih anak” dan sebagian besar dalam konteks ketertarikan romantis atau seksual dengan berbagai cara, yang paling banyak dengan sodomi. Pedofilia juga merupakan
gangguan psikoseksual, yang mana fantasi atau tindakan seksual dengan anak-anak pra- pubertas merupakan cara untuk mencapai gairah dan kepuasan seksual.
Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya pra-pubertas atau awal masa pubertas baik laki-laki maupun perempuan. Pedofilia jarang ditemukan pada perempuan, preferensi
tersebut harus berulang dan menetap termasuk laki-laki dewasa yang mempunya preferensi partner seksual dewasa, tetapi karena mengalami frustasi yang kronis untuk mencapai
hubungan seksual yang diharapkan, maka kebiasaannya beralih kepada anak-anak.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Sexual Sadism Sadisme Seksual
Sadisme Seksual adalah gangguan dan penyimpangan seksual dimana rangsangan seksualnya berhubungan dengan menyakiti atau menghina. Adapun ciri-ciri dari sadisme seksual menurut
Diagnostic and Statistical Manual IV 2000 adalah sebagai berikut :
1 Selama paling tidak 6 bulan, fantasi, dorongan dan perilaku yang merangsang secara
seksual yang melibatkan tindakan dimana penderitaan orang lain menimbulkan rangsangan seksual yang muncul berulang kali secara intens.
2 Orang mewujudkan dorongan, fantasi dan perilaku seksualnya itu terhadap orang yang
tidak menyetujui tindakannya, sehingga mengakibatkan distress atau hambatan yang signifikan.
2.4.3. Transvestic Fetishism
Transvestic Fetishism Tranvetisme Fetehistik adalah gejala keadaan seseorang yang mencari rangsangan dan pemuasan seksual dengan memakai pakaian dan berperan sebagai dari sex
yang berlainan. Cross dressing tersebut dapat berupa menggunakan salah satu bahan yang dipakai wanita atau mengenakan pakaian wanita lengkap dan menampilkan diri sebagai
wanita di depan umum. Tujuan orang tersebut adalah untuk mencari kepuasan seksual.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisikan tentang analisis masalah, analisis kebutuhan, langkah-langkah perhitungan metode dempster shafer dan certainty factor, flowchart, UML Unified Modeling Language,
dan perancangan antar muka Interface System.
3.1 Analisis Masalah