3. Syarat Bakteriologik
Air minum tidak boleh mengandung bakteri-bakteri penyakit patogen sama sekali dan tidak boleh mengandung bakteri-bakteri golongan Coli melebihi
batas-batas yang telah ditentukannya yaitu 1 Coli100 ml air. Bakteri golongan Coli ini berasal dari usus besar dan tanah. Bakteri patogen yang mungkin ada
dalam air antara lain adalah: -
Bakteri Thysum -
Vibrio colerae -
Bakteri Dysentriae -
Entamoeba hytolotica -
Bakteri Enteritis penyakit perut Air yang mengandung golongan Coli dianggap telah berkontaminasi
berhubungan dengan kotoran manusia. Dengan demikian dalam pemeriksaan bakteriologik, tidak langsung diperiksa apakah air itu mengandung bakteri
patogen, tetapi diperiksa dengan indikator bakteri golongan Coli. Menurut Gabriel 2001, syarat air minum Standar Internasional
ditunjukkan dalam tabel 2.5:
Tabel 2.5 Syarat Air Minum Standart Internasional
Parameter Diperkenankan
Maksimum kelebihan Total solid
500 mgl 1500 mgl
Warna 5 unit
50 unit Kekeruhan
5 unit 25 unit
Rasa Tidak berasa
- Bau
Tidak berbau -
Parameter Diperkenankan
Maksimum kelebihan Besi Fe
0,3 mgl 1 mgl
Mangan Mn 0,1 mgl
0,5 mgl Tembaga Cu
1,0 mgl 1,5 mgl
Zink Zn 5,0 mgl
15 mgl Calsium Ca
75 mgl 200 mgl
Magnesium Mg 50 mgl
150 mgl Sulfat SO
4
200 mgl 400 mgl
Chlorida Cl 200 mgl
600 mgl pH
7-8,5 Kurang dari 6,5 atau lebih
besar dari 9,2 Magnesium dan Sodium
500 mgl 1000 mgl
Phenolic substan sebagai phenol
0,001 mgl 0,002 mgl
2.6 Turbidity Kekeruhan
Sebagian besar air baku untuk penyediaan air bersih diambil dari air permukaan seperti sungai, danau, dan sebagainya. Salah satu langkah penting
pengolahan untuk mendapatkan air bersih adalah menghilangkan kekeruhan dari air baku tersebut Sumestri, 1984.
Turbidity kekeruhan disebabkan oleh banyak faktor, antara lain debu, tanah liat, bahan organik atau anorganik, dan mikroorganisme air. Disini berakibat
air akan menjadi kotor dan tidak jernih. Turbidity mengganggu penetrasi sinar matahari, sehingga mengganggu fotosintesis tanaman air. Selain itu bakteri
patogen dapat berlindung di dalam atau di sekitar bahan penyebab turbidity Sutrisno, 2004.
Kekeruhan dihilangkan melalui pembubuhan sejenis bahan kimia dengan sifat-sifat tertentu yang disebut flokulan. Umumnya flokulan tersebut adalah
tawas Sumestri, 1984.
2.7 Tawas
Tawas merupakan kristal putih yang tidak larut dan berbentuk gelatin yang mempunyai sifat dapat menarik partikel-partikel lain, sehingga berat, ukuran dan
bentuknya menjadi semakin besar dan mudah mengendap Haryanti, 2008. Kekeruhan dapat dihilangkan dengan pembubuhan tawas. Selain
pembubuhan tawas diperlukan pengadukan sampai flok-flok terbentuk. Flok-flok ini mengumpulakan pertikel-partikel kecil dan koloid tersebut bertumbukan dan
akhirnya bersama-sama mengendap. Untuk mendapatkan dosis yang optimal tawas dan nilai-nilai parameter lain seperti pH, jenis flokulan yang dilakukan
dalam proses flokulasi dan sebagainya, dilakukan Jar test Sumestri, 1984.
2.8 Jar Test
Jar test merupakan alat yang tepat untuk menetukan dosis optimum bahan kimia untuk koagulasi dan sedimentasi dari berbagai kualitas air baku. Jar test ini
digunakan untuk mendesain suatu instalasi pengolahan air untuk menetukan intensitas pencampuran, periode pencampuran cepat dan lambat, periode
sedimentasi, jenis dan jumlah bahan kimia yang berguna. Apabila percobaan dilakukan secara tepat, informasi yang berguna akan diperoleh untuk membantu
operator inslatasi dalam mengoptimasikan proses-proses koagulasi, flokulasi dan penjernihan, memperbaiki instalasi yang ada. Jar test memberikan data mengenai
kondisi optimum untuk parameter-parameter proses lain, seperti: