mendukung. Masyarakat asli Srengseng Sawah labih di kenal dengan masyarakat Betawi yang sangat memegang teguh adat kebudayaannya dan menjalankan
kebudayaan tersebut, terutama pada bidang perkawinan.tradisi adat perkawinan Betawi yang selalu tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat Srengseng Sawah.
Upacara perkawinan adat Betawi masih menggunakan tradisi adat, oleh karena itu menarik untuk diteliti. Apakah dalam upacara tradisi adat Betawi dapat di benarkan
atau tidak dalam syariat hukum Islam, terutama pada upacara sebelum akad nikah yang dilangsungkan adanya pembacaan sambutan khutbah penyerahan uang belanja
dan sambutan khutbah penerimaan uang belanja dalam bahasa arab. Dari permasalahan tersebut di atas dapat timbul pertanyaan tentang sambutan
dua khutbah tersebut yang terjadi pada perkawinan adat Betawi, apakah tradisi tersebut merupakan tradisi yang telah ada dan bagaimanakah menurut syariat hukum
agama Islam. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis memilih judul:
“TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI KHUTBAH PENYERAHAN DAN KHUTBAH PENERIMAAN DALAM PERKAWINAN
ADAT BETAWI” Studi kasus di Setu Babakan Kelurahan Srengseng Sawah
2. Identifikasi Masalah
Dalam skripsi ini penulis ingin mengetengahkan sebuah traisi yang telah ada dalam masyarakat, yaitu sebuah tradisi dari perkawinan adat Betawi dalam hal
melaksanakan sambutan khutbah membawa uang belanja dan khutbah menerima
uang belanja yang terjadi pada kehidupan masyarakat.sehingga dalam hal ini penulis tertarik untuk mengetengahkan masalah yang terjadi.
3. Pembatasan Masalah
Dalam pelaksanaan perkawinan tradisi adat Betawi khususnya dalam hal sambutan khutbah penyerahan dan khutbah penerimaan, masyarakat belum dapat
memahami dan mengertisecara mendalam tentang dua khutbah tersebut. Apakah selama ini dua khutbah tersebut hanya merupakan sebuah trdisi yang telah ada atau
sebuah tradisi yang merupakan syariat hukum dalam pelaksanaan perkawinan pada masyarakat adat Betawi.sehingga timbul bnyaknya perbedaan pada sambutan
penyerahan dan sambutan penerimaan yang terjadi pada masyarakat dalam upacara perkawinan. Dan menarik bagi penulis untuk megkaji dan meneliti tradisi dua
khutbah ini dalam perkawinan adat Betawi.
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah-masalah pokok yang di kaji dalam skripsi ini sebagai berikut
1. Apakah masyarakat Betawi telah mengerti serta memahami arti serta kandungan
dari dua khutbah tersebut? 2.
Apakah masyarakat masyarakat melakukukannya hanya merupakan sebagai sebuah tradisi?
3. Bagaimanakah tinjauan hukum islam terhadap tradisi dua khutbah tersebut?
5. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dalam hal peneletian ini terdapat beberapa tujuan yang ingin di capai.yaitu; 1.
Untuk memberikan pengertian serta pemahaman dari khutbah penyerahan dan khutbah penerimaan.
2. Untuk mengetahui apakah dasar masyarakat melakukan tradisi dua khutbah
tersebut. 3.
Untuk mengetahui tentang tinjauan hukum islam terhadap dua khutbah tersebut. Untuk memberikan kontribusi pemikiran kepada umat islam dan alim ulama
khususnya masyarakat Betawi untuk mengkaji lebih jauh lagi mengenai tradisi perkawinan adat Betawi khususnya dalam hal sambutan khutbah penyerahan dan
khutbah penerimaan yang terjadi khususnya pada masyarakat Srengseng Sawah.
6. Metodologi Penelitian