2. Kadar kreatinin di bawah atau sama dengan 2,5 mgdl
2.5.2 Kriteria Eksklusi
1. Pasien dengan riwayat penyakit arteri perifer PAD sebelumnya.
2. Pasien dengan coarctatio aorta.
3.6 Persetujuan Informed Consent
Semua subyek penelitian dan keluarga dekat akan diminta persetujuan setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu mengenai kondisi penyakit yang
dialami, pemeriksaan ABI yang dilakukan, tindakan angiografi koroner dan follow-up 6 bulan kemudian tentang kemungkinan kejadian kardiovaskular
cardiac death, rehospitalisasi akibat gagal jantung dan reinfark yang dapat timbul.
3.7 Etika penelitian
Penelitian ini telah diajukan ke Komite Etik Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan telah mendapat persetujuan untuk
dapat dilanjutkan.
3.8 Cara kerja dan alur penelitian
Peneliti melakukan pengumpulan sampel berdasarkan data dari rekam medis pasien yang didiagnosis dengan SKA dan dirawat di CVCU RSUP H Adam
Malik Medan periode Oktober 2012 sampai Februari 2013, dimana data pasien berupa anamnesis, pemeriksaan fisik, elektrokardiogram, foto thoraks dan
laboratorium untuk menegakkan diagnosis Sindroma Koroner Akut dicatat secara lengkap.
Sampel yang memenuhi kriteria inklusi yang berjumlah 75 subjek tersebut telah dilakukan pemeriksaan ABI sebelumnya oleh peneliti sendiri dengan
menggunakan handheld Doppler 8 MHz tipe BIDOP ES-100V3 dan spigmomanometer merek GEA pada saat 24-48 jam perawatan awal di CVCU
RSUP H Adam Malik Medan. Nilai ABI yang normal berkisar pada range 0,91
Universitas Sumatera Utara
sampai 1,4 sehingga hasil pengukuran ABI 0,9 atau 1,4 dikategorikan abnormal.
Pengumpulan sampel menggunakan data rekam medis yang telah dicatat sebelumnya oleh peneliti dengan total sampel sebanyak 75 subjek dengan jumlah
sampel minimal berdasarkan rumus perhitungan sampel adalah sebanyak 46 orang. Seluruh sampel diberikan terapi tata laksana Sindroma Koroner akut yang
sesuai standar, mulai dari pemberian antiplatelet, antikoagulan, beta blocker, ACE-inhibitor, nitrat, statin, diuretik serta analgesik intravena golongan opioid
dan dicatat dalam data rekam medis. Hasil angiografi koroner subjek penelitian dicatat dari rekam medis dan
stenosis 70 pada arteri koroner didefinisikan sebagai stenosis yang bermakna. Jika stenosis hanya mengenai satu arteri koroner epikardial maka pasien
dikelompokkan ke dalam kategori one vessel disease, tetapi jika dijumpai stenosis 70 pada lebih dari satu arteri koroner epikardial atau pembuluh darah Left
Main, maka pasien dikategorikan multivessel disease. Kejadian cardiac death dan kejadian kardiovaskular diobservasi setelah 6
bulan paska infark dimana peneliti melakukan follow up melalui telepon dengan cara menghubungi langsung subjek penelitian atau keluarga terdekat yang tinggal
serumah dengan subjek.
Universitas Sumatera Utara
ALUR PENELITIAN
KRITERIA EKSKLUSI
Normal Abnormal
Data sekunder hasil tindakan Angiografi Koroner
Onevessel disease
Multivessel diseas
e
Follow up 6 bulan
• Kematian
• Gagal jantung
• Reinfark
Data sekunder rekam medis pasien SKA IMA-STE, IMA-NSTE, APTS yang dirawat di CVCU RSUP H Adam Malik periode
Oktober 2012 sampai Februari 2013
Data sekunder hasil pengukuran ABI
Universitas Sumatera Utara
3.9 Identifikasi variabel Variabel bebas Skala