Perbedaan konsentrasi nikel dan kobal pada kedua fermentor tidak terlalu berpengaruh pada produksi biogas per harinya, berarti bahwa pengurangan trace
metal hingga mencapai 97 dari konsentrasi awal pada F2 masih dapat menghasilkan biogas yang optimum walaupun volumenya rata-ratanya sedikit lebih
rendah dari F1.
4.2.2.2. Pengaruh Pengurangan Konsentrasi Nikel dan Kobal Pada Total Solid
TS dan Volatile Solid VS
Berikut ini adalah jumlah Total Solid TS pada F1 dan F2, di mana jumlah TS yang ada di dalam fermentor mempengaruhi volume biogas yang terbentuk dari
proses pengolahan LCPKS ini.
Gambar 4.7. Jumlah TS pada Fermentor 1 dan 2 Pada Gambar 4.7 terlihat bahwa pada kedua fermentor konsentrasi TS relatif
rendah mulai dari hari ke 9 hingga hari ke 28. Hal ini menunjukkan adaptasi
5000 10000
15000 20000
25000 30000
10 20
30 40
50 60
70 80
Fermentor 2 Fermentor 1
pengurangan konsentrasi Co dan Ni
Hari Ke
T o
ta l So
lid m
g l
Universitas Sumatera Utara
mikroorganisme yang terdapat dalam fermentor berjalan dengan cukup baik sehingga terjadi penurunan TS. Namun setelah hari ke 26 nilai TS pada kedua fermentor mulai
meningkat naik hingga mencapai 23.769 mgl pada F1 dan 22.685 mgl pada F2. Hal tersebut terjadi karena konsentrasi trace metal yang terdapat di dalam fermentor
sangat kecil sehingga proses fermentasi tidak berjalan dengan optimal. Tingginya nilai TS mengindikasikan bahwa kinerja mikroorganisme kurang optimum sehingga
biogas yang dihasilkan juga akan menurun. Jumlah biogas yang diproduksi merupakan fungsi dari konsentrasi TS yang masuk ke dalam fermentor Igoni et al.,
2008. Gambar 4.8 berikut ini menunjukkan jumlah VS yang terdapat di dalam
fermentor 1 dan fermentor 2.
Gambar 4.8. Jumlah VS Pada Fermentor 1 dan Fermentor 2
2000 4000
6000 8000
10000 12000
14000 16000
18000
10 20
30 40
50 60
70 80
F2 F1
Hari Ke
pengurangan konsentrasi Co dan Ni V
o la
tile So
lid m
g l
Universitas Sumatera Utara
Jumlah VS pada kedua fermentor cukup rendah mulai dari hari ke 9 hingga hari ke 28, namun nilainya meningkat hingga 16.707 mgl pada F1 dan 15.894 mgl
pada F2. Tetap tingginya nilai VS pada kedua fermentor setelah hari ke 26 mengindikasikan bahwa kurang optimalnya biodegradasi senyawa organik dalam
fermentor untuk membentuk biogas dan salah satu penyebabnya adalah kurangnya mikronutrien nikel dan kobal yang dibutuhkan oleh bakteri metanogen. Namun
demikian volume biogas yang di hasilkan sudah cukup optimal. Dari Gambar 4.5 dan Gambar 4.7 terlihat kecenderungan yang hampir sama,
ketika jumlah VS dalam fermentor menurun terlihat produksi biogas meningkat dan demikian juga sebaliknya. Maka dari sini dapat diketahui bahwa penurunan jumlah
TS dan VS yang terdapat dalam fermentor dapat mengindikasikan bahwa banyak senyawa organik yang terdegradasi dan membentuk biogas sehingga produksi biogas
meningkat.
4.2.2.3. Pengaruh Pengurangan Konsentrasi Nikel dan Kobal Terhadap Penguraian