BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Jabon
Dalam sistem klasifikasi tumbuhan, tanaman jabon termasuk ke dalam kingdom plantae, sub kingdom Tracheobionta, Divisi Magnoliophyta, Kelas
Magnoliopsida, Ordo Rubiales, Famili Rubiaceae, Genus Anthocephalus, Spesies Anthocephalus cadamba Roxb. Miq. Heyne 1987. Dalam hal tempat tumbuh,
jabon memiliki toleransi yang sangat luas, yaitu pada ketinggian dengan kisaran 0-1.000 m dpl, tetapi ketinggian optimal yang menunjang produktivitasnya adalah
kurang dari 500 m dpl.
Jabon memiliki potensi untuk dijadikan sebagai tanaman revegetasi lahan pasca tambang. Jabon secara alami dapat menginvasi lahan-lahan bekas tambang
seperti di areal PT Newmont Minahasa Raya, PT Berau Coal, PT Adaro Indonesia dan PT KPC. Usaha penanaman di lahan bekas tambang telah diuji oleh PT KPC
dan PT Newmont Nusa Tenggara Mansur, 2010.
2.2. Unsur Hara Tanaman
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan relatif lebih banyak oleh tanaman. Sedangkan unsur hara mikro dibutuhkan dalam jumlah yang relatif
sedikit. Unsur hara makro adalah C, H,O N, P, K, Ca, Mg, dan Fe, sedangkan unsur hara mikro adalah Ni, Mn, Cu, Zn, Mo, Bo, dan Cl Hakim et al, 1986.
Dari 16 unsur hara essensial tersebut, unsur C, H, dan O diambil oleh tanaman dari udara dan air dalam jumlah yang besar, karena merupakan 94-96 bahan
organik tanaman Hakim et al, 1986. Menurut Epstein 1972, unsur hara dapat dikatakan essensial jika : a
tanaman tidak dapat melaksanakan siklus hara tanpa adanya unsur tersebut, b unsur hara tersebut merupakan bagian-bagian dari sebuah molekul pada beberapa
unsur penting dan c kekurangan unsur hara tersebut tidak dapat digantikan oleh unsur lain.
Menurut Brady 1974 dalam Mulyana 2000, bahwa peranan bahan organik dalam pertumbuhan tanaman berhubungan dengan perbaikan sifat fisik,
kimia dan biologi tanah. Pengaruh terhadap sifat fisik adalah merangsang granulasi, memantapkan agregat, memperbaiki struktur tanah, mengurangi
pemadatan, memperbaiki aerasi, meningkatkan kemampuan menahan air, dan meningkatkan infiltrasi. Pengaruh terhadap sifat kimia tanah adalah sumber unsur
hara, mengikat unsur hara mikro dan kation-kation logam serta meningkatkan kapasitas tukar kation KTK. Pengaruh terhadap sifat biologi adalah sebagai
sumber energi bagi aktivitas mikro-organisme dalam tanah.
2.3. Tailing