10 Keterangan :
[GD] : Konsentrasi glukosa hemolim mg ml
-1
AbsSp : Absorbansi sampel AbsSt : Absorbansi standar
[GSt] : Konsentrasi glukosa standar mg ml
-1
6. pH Hemolim
Pengukuran pH Hemolim mengguanakan alat pH meter darah. Alat ini sistem kerjanya sama seperti alat ukur pH air, tetapi sampel yang digunakan lebih sedikit
sehingga kebutuhan hemolim sedikit. 7.
Perhitungan Total hemosit
Perhitungan total hemosit THC kepiting dilakukan pada akhir percobaan di Laboratorium Kesehatan Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Perhitungan ini mengacu pada metode Blaxhall dan Daishley 1973.
THC = Rataan∑sel terhitung x
1 V
e
x
1 F
Pe ge e
8.
Konversi Pakan
Untuk mengetahui seberapa besar kepitng mampu mengkonsumsi pakan dan mencernanya. Kepiting uji pada awal penelitian ditimbang dan dicatat. Pada akhir
penelitian kepiting uji ditimbang kembali dan dicatat. Jumlah kepiting yang mati selama penelitian ditimbang dan dicatat. Bobot pakan yang diberikan dari mulai
penelitian hingga akhir ditimbang dan dicatat. Hasil pengukuran dihitung dengan menggunakan rumus Huisman 1976 :
FCR = F
Bt + Bd − Bo Keterangan :
FCR = Konversi Pakan Bt = Biomassa mutlak kepiting pada akhir penelitian g
Bd = Biomassa mutlak kepiting yang mati selama penelitian g Bo = Biomassa mutlak kepiting pada awal penelitian g
F = Jumlah pakan yang dikonsumsi oleh kepiting selama penelitian g
9. Pertumbuhan
Pada awal penelitian, kepiting uji ditimbang dan diukur panjang kemudian pada akhir pelaksanaan penelitian kepiting uji ditimbang dan diukur kembali dan
dicatat. Hasil penimbangan bobot kemudian dihitung dengan menggunakan rumus NRC 1977. Pertumbuhan terdiri tiga parameter yaitu laju pertumbuhan bobot
spesifik, pertumbuhan panjang mutlak dan pertumbuhan lebar mutlak. A.
Laju pertumbuhan bobot spesifik
α = √
�� ��
�
− x 100
11 Keterangan :
α = Laju pertumbuhan bobot spesifik
Wt = Bobot rata-rata individu pada waktu t g
Wo = Bobot rata-rata individu pada waktu 0 g t
= Lama percobaan hari
B. Pertumbuhan panjang mutlak
Pertambahan panjang mutlak dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendie 1979 yaitu:
Pm = Lt
⃗⃗⃗ − Lo ⃗⃗⃗⃗
Keterangan : Lm
= Pertumbuhan panjang mutlak cm Lt
= Panjang akhir cm Lo
= Panjang awal cm
C. Lebar karapaks
Pertambahan panjang mutlak dapat dihitung dengan menggunakan rumus Effendie 1979 yaitu:
Lm = Wt
⃗⃗⃗⃗⃗ − Wo ⃗⃗⃗⃗⃗⃗
Keterangan : Lm
= Pertumbuhan panjang mutlak cm Wt
= Lebar akhir cm Wo
= Lebar awal cm 10.
Jumlah Molting
Perhitungan jumlah molting dilakukan dengan mencatat jumlah kepiting yang molting pada wadah pemeliharaan. Pengecekan jumlah kepiting yang molting
dilakukan setiap hari. Hal ini untuk melihat apakah frekuensi yang berbeda mempengaruhi jumlah kepiting yang molting.
11. Tingkat Kelangsungan Hidup
Seluruh kepiting uji dihitung pada saat awal penelitian akan dimulai, diakhir penelitian kepiting uji yang masih hidup dihitung dan dikurangi dengan kepiting
yang mati kemudian dicatat. Hasil perhitungan kepiting pada awal dan akhir dihitung dengan menggunakan rumus Huisman 1976 :
SR = Nt
No x Keterangan :
SR = Tingkat kelangsungan hidup survival rate Nt = Jumlah kepiting pada akhir penelitian ekor
No = Jumlah kepiting pada awal penelitian ekor