MANIFESTASI KLINIK PENATALAKSANAAN MEDIS

kehilangan Na, K dan ion karbohidrat. Bila keadaan ini berlanjut terus maka volume darah juga berkurang. Tubuh mengalami gangguan sirkulasi, perfusi jaringan terganggu dan akhirnya dapat menyebabkan syok hipovolemik dengan gejala denyut jantung menjadi cepat, nadi kecil dan cepat, tekanan darah menurun, klien sangat lemah kesadaran menurun. Selain itu, akibat akibat lain dari kehilangan cairan ektrasel yang berlebihan, tubuh akan mengalami asidosis metabolik dimana klien akan tampak pucat dengan pernafasan yang cepat dan dalam pernafasan kussmaul. Faktor psikologis juga dapat menyebabkan diare. Karena faktor psikologis stress, marah, takut dapat merangsang kelenjar adrenalan dibawah pengendalian sistem pernafasan simpatis untuk merangsang pengeluaran hormon yang kerjanya mengatur metabolisme tubuh. Sehingga bila terjadi stress maka metabolisme akan terjadi peningkatan, dalam bentuk peningkatan mortalitas usus. Ngastiyah, 2005;Syaifuddin, 1999

E. MANIFESTASI KLINIK

Mula-mula pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat. Nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai lendir dan atau darah. Warna tinja makin lama berubah kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu. Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan terjadi makin lama makin 36 asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare. Gejala muntah dapat timbul sebelumsesudah diare dan dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai tampak yaitu berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar manjadi cekung pada bayi. Selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi : Dehidrasi ringan : kehilangan cairan kurang dari 5 berat badan. a. Haus, sadar, gelisah, ubun-ubun normal. b. TD normal, RR normal dan nadi normal, status mental normal. c. Turgor normal. d. Mukosa sedikit kering. e. Urin sedikit mengurang. Dehidrasi sedang : kehilangan cairan antara 5-9 berat badan a. Haus meningkat. b. Nadi cepat dan lemah, TD normal, RR cepat. c. Turgor menurun. d. Membran mukosa kering. e. Ubun-ubun normal. f. Setatus mental normal sampai lesu. g. Keluaran urin mengurang. 37 Dehidrasi berat : kehilangan cairan lebih dari 10 berat badan a. Kesadaran menurun, lemas, takikardi, ektremitas dingin. b. Nadi capat dan halus kadang takteraba, TD menurun. c. Haus meningkat. d. Keluaran urin tidak ada. e. Ubun-ubun cekung. Ngastiyah, 1997;Nelson, 2000

F. PENATALAKSANAAN MEDIS

Dasar pengobatan medis adalah : 1. Pemberian cairan Cara pemberian cairan dalam terapi dehidrasi: a. Belum ada dehidrasi Peroral selanjutnya anak mau minum atau satu gelas tiap defikasi b. Dehidrasi sedang 1 jam pertama: 50-100 mlkg BB peroralintra gstric sonde selanjutnya: 125 ml kg BB hari ada albumin. c. Dehidrasi berat Satu jam pertama: 40 sampai 10 teteskg BB menit set infus berukuran 1 ml = 15 tetes atau 4 teteskg BB menit set infus =20 tetes 16 jam berikutnya:125 mlkg BB oralit atau intragastrik bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa intra vena 2 teteskg BBmenit 38 set infus 1 ml = 15 tetes atau 3 teteskg BBmenit set infus 1 ml = 20 tetes. Untuk anak lebih dari 2-5 tahun BB 10-15 kg 1 jam pertama: 30 mlkg BB atau 8 teteskg BBmenit 1 ml = 15 tetes atau 10 teteskg BBmenit 1 ml = 20 tetes 7 jam berikutnya; 125 mlkg BBjam atau 3 teteskg BBmenit 1 ml = 15 tetes atau 4 teteskg BBmenit 1 ml = 20 tetes 16 jam berikutnya;125 mlkg BB oralit peroral atau intragastik. Bila anak tidak mau minum DG aa intra vena 2 tets kg BBmenit set infus 1 ml = 15 tetes atau 3 teteskg BBmenit set infus 1 ml = 20 tetes. Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengan BB 15-25 tahun 1 jam pertama : 20 mlkg BBjam atau 5 tetes kg BBmenit 1 ml = 15 tetes atau 7 teteskg BBmenit 1 ml = 20 tetes 7 jam berikutnya : 10 mlkg BBjam atau 2,5 teteskg BBmenit 1 ml = 15 tetes atau 3 teteskg BBmenit 1ml = 20 tetes 16 jam berikutnya : 105 mlkg BB oralit peroral tu intra gastitik.Bila anak tidak mau minum teruskan DG aa intra vena 1 teteskg BBmenit 9set infus 1 ml = 15 tetes atau 1,5 teteskg BBmenit set infus 1 ml = 20 tetes Untuk bayi baru lahir dengan BB 2-3 kg Kebutuhan cairan : 125 ml+100 ml = 250 mlkg BB24 jam Jenis cairan : cairan 4:1 4 bagian glukosa 5 +1 bagian NaHCO 1,5 39 Kecepatan ; 4 jam pertama: 25 mlkg BBjam atau 5 teteskg BBmenit 1 ml = 15 tetes 8 teteskg BBmenit 1 ml = 20 tetes. 20 jam berikutnya: 150 mlkg BBjam atau 2 teteskg BBmenit 1 ml=\ = 15 tetes atau 1,5 teteskg BBmenit 1 ml = 20 tetes Untuk bayi lahir rendah,dengan BB2 kg Kebutuhan cairan: 150 mlkg BB24 jam Jenis cairan: cairan 4:1 4 bagian glokosa 5+ 1 bagian NaHCO 1,5 Kecepatan: sama dengan pada bayi baru lahir. Cairan untuk pasien MEP sedang dan berat dengan diare dehidrasi berat misalnya: untuk anak umur 1 bulan sampai 2 tahun dengan BB 3n- 10 kg jenis cairan: D6 aa Jumlah cairan: 250 mlkg BB24 jam. Kecepatan: 4 jam pertama 60 mlkg BBjam atau 15 mlkg BBjam atau 4 teteskg BBmenit 1 ml = 15 tetes tau 15 teteskg BBmenit 1 ml = 20 tetes 20 jm berikutnya: 190 mlkg BB20 jam atau 10 mlkg BBjam atau 2,5 teteskg BBmenit 1 ml = 15 tetes atau b3 teteskg BBmenit 1 ml = 20 tetes 2. Pengobatan diatetic Untuk anak dibawah 1 tahun dan anak diatas 1 tahun dengan BB kurang dari 7 kg jenis makanan: a. Susu ASI atau susu formula yang mengandung laktosa rendah dan lemak tidak jenuh, misalnya LLM, Alimiron atau sejenisnya. 40 b. Makanan stengah padat bubur atau makanan padat nasi tim bila anak tidak mau minum susu. c. Susus khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu tanpa laktosa susu asam lemak yang berantai sedang atau jenuh. 3. Obat-obatan Prinsif pengobatan diare adalah menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan cairan yang mengandung elektrolit dan gligosa atau karbohidrat lain gula, air tajin, tepung beras dan sebagainya medikel obat diare: a. Obat anti sekresi : asetosal dosis 25 mgtahun denfan dosis minimum 30 mg Koproimazin dosis 0,25 – 1 mgkg BBhari. b. Obat spasmolitik dan lain-lain umumnya obat spasmolitik seperti paverin, ekstra bela dona, opium, loperamid tidak digunakan untuk mengatasi diare akut lagi. Obat pengeras tinja seperti kaolin, pactin, chercoral, tabonal, tidak ada manfaatnya untk mengatasi diare, sehingga tidak diberikan lagi. c. Antibiotik umumnya antibiotik tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas, bila penyebabnya kolera diberikan tetrasiklin 25- 50 mgkg BBhari. Ngastiyah 2005 41

G. KOMPLIKASI