Skenario The Effect Of Video Bit-Rate And Resolution Analysis On The Performance Of Live Streaming

6 broadcaster dan sebuah server yang dapat menyediakan layanan streaming. Perangkat yang digunakan untuk perekaman adalah webcam Logitech Quickcam Family. Webcam ini lalu dihubungkan ke komputer server yang sekaligus bertindak sebagai broadcaster dan sniffer dengan menggunakan koneksi USB. Broadcaster yang digunakan adalah VLC 1.0.6. VLC adalah aplikasi gratis produksi VideoLAN yang dapat berfungsi sebagai multimedia player, server dan broadcaster. VLC dapat berjalan di platform sistem operasi Windows, Macintosh dan GNULinux. Video hasil perekaman dari webcam akan ditangkap oleh broadcaster dan diolah agar video tersebut siap digunakan untuk streaming. Broadcaster menghasilkan sebuah file berekstensi sdp, yang selanjutnya disimpan ke dalam streaming server. Proses streaming membutuhkan sebuah server yang didekasikan khusus untuk streaming. Streaming server yang digunakan adalah Darwin Streaming Server DSS 5.5.5 yang merupakan versi open source dari Quicktime Streaming Server produksi Apple. Server ini mengijinkan pengiriman video dalam suatu jaringan internet menggunakan aturan standar protokol RTSP dan RTP. DSS dapat berjalan pada platform Windows, Macintosh dan GNULinux. Penelitian ini menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 10.04 pada komputer server. Aplikasi sniffer juga dipasang pada komputer server. Sniffer yang digunakan adalah Wireshark 1.2.7. Tujuan dari sniffer dipasang di sisi server adalah agar dapat melihat semua aliran paket yang melewati server, namun kinerja sniffer akan mempengaruhi kinerja server. Untuk dapat melakukan streaming, klien membutuhkan player sebagai alat pemutarnya. Penelitian ini juga ingin melihat kinerja dari dua buah player, yaitu Quicktime 7.6.8 dan VLC 1.1.4. Kedua player dapat memainkan media streaming menggunakan protokol RTSP. Kedua player dijalankan pada sistem operasi Windows 7 Professional. Setiap player menggunakan pengaturan default. Access point dikonfigurasikan dan dihubungkan menggunakan jaringan ethernet ke kompeter server. Klien akan megakses media streaming melalui jaringan wireless dengan standar 802.11g. Agar pengenalan server dan klien semakin mudah dilakukan konfigurasi koneksi secara manual. Accsess point yang digunakan adalah Linksys WRT120N. Berikut tahap-tahap dalam pengambilan data: 1. Menghubungkan webcam ke komputer server. 2. Mengaktifkan wireshark dan DSS dalam mode super user. Perintah yang digunakan untuk mengaktifkan DSS adalah : “sudo streamingadminserver.pl ”. 3. Setelah wireshark dan DSS aktif, maka proses pengambilan data dimulai dengan melakukan capture di wireshark dengan interface pseudo, agar dapat melihat semua aliran paket baik yang di dalam komputer server ataupun interface yang terpasang pada komputer server. Saat ini broadcaster belum diaktifkan dan klien belum melakukan streaming. 4. Broadcaster lalu diaktifkan pada mode super user, dengan menggunakan perintah: ” vlc – wrapper v4l2:devvideo0 --sout transcode{vcodec=h.264,vb= [video bit- rate]k,acodec=mp4a,fps=24, width=[width], height=[height], ab=96k,channels=2,samplerate =44100}:rtp{mp4a – latm,dst=127.0.0.1,port- audio=20000,port – video=20002,ttl=127,name=CHA NNEL,sdp=file:usrlocalm ovieschannel.sdp}. Ukuran video bit-rate, width dan height disesuaikan dengan parameter yang ditentukan pada praproses. 5. Setelah 10 detik klien akan melakukan streaming dengan mengakses “RTSP:192.168.1.100 channel.sdp”. Pada quicktime dapat dilakukan dengan mengkases “File Open URL” atau dengan menggunakan shortcut CTRL+U. Sedangkan pada VLC dengan mengkases “Media Open Network Stream” atau dengan menggunakan shortcut CTRL+N. 6. Setelah tiga menit seluruh kegiatan dimatikan dan data hasil capture pada wireshark disimpan untuk dianalisis.