PENDAHULUAN Variabilitas konsentrasi klorofil-a dari citra satelit seawifs di Perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang Ekspedisi Snellius II 1984 – 1985 telah mengamati perairan sekitar Pulau Sumbawa bagian utara termasuk di antaranya Pulau Moyo. Hasil Ekspedisi Snellius II memberikan gambaran bahwa perairan tersebut merupakan perairan yang unik terutama dilihat dari keanekaragaman biotanya. Perairan tersebut disebut sebagai daerah pengungsian, karena banyak jenis biota yang ditemukan merupakan penemuan baru. Pada tanggal 17 September – 7 Oktober 1993 juga dilakukan ekspedisi oleh tim peneliti dari beberapa lembaga penelitian pemerintah, swasta dan perguruan tinggi. Hasil ekspedisi tersebut di antaranya memberikan gambaran tentang biomassa fitoplankton guna menentukan tingkat kesuburan perairan sekitar Pulau Moyo, disebutkan bahwa kandungan fitoplankton pada bulan September di Teluk Saleh tiga kali lebih besar dari kandungan fitoplankton di Samudera Hindia di sebelah selatan Sumbawa Tim Peneliti Ekspedisi Pulau Moyo, 1993. Konsentrasi klorofil-a dapat digunakan sebagai salah satu parameter untuk menentukan kesuburan suatu perairan. Klorofil-a merupakan salah satu pigmen yang penting dalam proses fotosintesis pada fitoplankton. Fitoplankton merupakan organisme yang berperan sebagai produsen yang membentuk zat organik dari zat anorganik melalui proses fotosintesis, sehingga konsentrasi klorofil-a dapat digunakan sebagai standing stock dari fitoplankton untuk memperkirakan produktivitas primer di perairan sehingga dapat menentukan kesuburan perairan. Pemerintah Kabupaten Sumbawa mempunyai rencana strategis dalam pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut Kabupaten Sumbawa yang akan mengembangkan Pulau Moyo sebagai kawasan pariwisata internasional Pemerintah Kabupaten Sumbawa, 2003. Studi tentang kualitas air laut di daerah ini perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tersebut, salah satu parameter dalam menentukan kualitas air laut adalah dengan mempelajari kandungan klorofil-a daerah itu. Di lain pihak, sampai saat ini juga belum ada penelitian yang lengkap terhadap kualitas air laut dan tingkat kesuburan di perairan Pulau Moyo, sehingga penelitian ini sangat penting untuk dilakukan sebagai masukan bagi pemerintah Kabupaten Sumbawa. Aplikasi teknologi penginderaan jauh saat ini telah berkembang untuk eksplorasi sumberdaya kelautan. Teknologi ini mempunyai kekurangan dan kelebihan dibandingkan dengan metode konvensional. Kekurangan teknologi ini salah satunya adalah tingkat resolusi dan akurasi yang relatif rendah, sedangkan kelebihannya memungkinkan kita bisa mempelajari proses oseanografi dalam waktu yang relatif singkat dengan luasan yang relatif luas serta biaya yang relatif rendah. Salah satu jenis sensor satelit yang yang telah berhasil memantau distribusi spasial dan temporal konsentrasi klorofil-a di seluruh perairan dunia Global Area Coverage adalah sensor SeaWiFS milik NASA. Data citra satelit SeaWiFS jenis Global Area Coverage inilah yang digunakan untuk mempelajari variabilitas konsentrasi klorofil-a secara spasial dan temporal di perairan Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

1.2. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari variabilitas konsentrasi klorofil-a di perairan Pulau Moyo secara spasial dan temporal dari rekaman citra satelit SeaWiFS periode Januari 1998 – Desember 2007, serta menjelaskan faktor-faktor penyebab variasi tersebut.

2. TINJAUAN PUSTAKA