ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK BAJAJ PULSAR P220 DTS-I DI KOTA MALANG

ANALISIS ATRIBUT-ATRIBUT PRODUK YANG
DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN
SEPEDA MOTOR MEREK BAJAJ PULSAR P220 DTS-I DI
KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh:
Agis Reza Susanto
08610201

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Analisis Atribut-Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Konsumen
Dalam Pembelian Sepeda Motor Merek Bajaj Pulsar P220 DTS-i Di Kota

Malang”. Penelitian ini dapat disusun berkat bantuan, bimbingan, dorongan, dan
saran dari berbagai pihak. Melalui laporan hasil penelitian ini, Peneliti
menyampaikan ucapan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk menimba ilmu;

2.

Dra. Aniek Rumijati, M.M. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan kesempatan penulis untuk menyelesaikan skripsi;

3.

Dr. Widayat, M.M. dan Dra. Sri Nastiti Andharini, M.M. selaku dosen
pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan
kebijaksanaan, memberikan saran dan dukungan selama penyusunan skripsi;


4.

Dra. Sandra Irawati, M.M. dosen wali kelas D Manajemen angkatan 2008
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah
memberikan motivasi selama penyusunan skripsi;

5.

Ayah, Ibu dan kedua adik tercinta yang telah memberikan segala dukungan
baik berupa do’a, materi, motivasi dan segala sesuatunya dari awal hingga
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik;

6.

PT. Bajaj Mitra Sukses Abadi dan Komunitas Bikers Bajaj Malang yang
telah bersedia dan bekerja sama dengan baik dalam membantu penyelesaian
skripsi ini;

7.


Istichomatul Laila yang telah memberikan saran, semangat, perhatian dan
kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.

8.

Sahabat-sahabat LSO Seni HomPimPah, keluarga besar Kontrakan Uranus
Empat, teman-teman seangkatan 2008 dan teman-teman semua yang telah
memberikan semangat, motivasi, pengetahuan dan canda tawa selama ini;

9.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih
banyak, semoga kesuksesan menyertai kita semua.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih begitu banyak kekurangan

dalam skripsi ini, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan
bermanfaat bagi perbaikan skripsi ini sangat penulis harapkan agar kelak skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan, akhir kata, semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 26 Juli 2013
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii
ABSTRAKSI ................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................... 6
C. Batasan Masalah ............................................................................. 6
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 7


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu ....................................................... 8
B. Landasan Teori ................................................................................ 9
C. Kerangka pikir penelitian ................................................................ 22

BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................ 23
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................... 23
C. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 24
D. Populasi dan Sampel....................................................................... 25

E. Teknik Pengukuran Data.................................................................. 26
F. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 27
G. Uji Intrumen..................................................................................... 29
H. Teknik Analisis Data ...................................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum perusahaan .......................................................... 35
B. Analisis Data ................................................................................... 49
C. Pembahasan Analisis Data .............................................................. 57


BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 60
B. Saran ................................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Kuesioner Penelitian

Lampiran 2

: Tabel Frekuensi

Lampiran 3

: Tabel Hasil Validitas


Lampiran 4

: Faktor Analisis

DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Jasa. Bandung: Alfabeta.
Amirullah. 2002. Perilaku konsumen, cetakan pertama. Jakarta: Graha ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Husein, Umar. 2000. Metodologi penelitian, Aplikasi dalam pemasaran. Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: BPFE
Kotler, Philip dan Amstrong Gary. 2000. Manajemen Pemasaran, Edisi
Millenium, Jilid 1 dan 2, Terjemahan Benjamin Molan. Jakarta: Indek.
_______________________________. 2008. Prinsip Prinsip Pemasaran, Edisi
Keduabelas, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Mowen, Hansen. 2001. Manajemen Biaya. Jakarta: Salemba Empat.
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:

Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2008. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama. Jakarta:
Salemba Empat.
Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. 2006. Metode Penelitian Survey. Jakarta:
Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian, Cetakan kelima. Bandung: Alfabeta.
________. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Sutisna, 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Swasta, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta:
Liberty.
Tjiptono, Fandy. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset Fandy

Widayat dan Amirullah. 2002. Riset Bisnis. Malang: CV. Cahaya Press.
http://www.bps.go.id/ diakses tanggal 06 Oktober 2012


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Penelitian
Perubahan yang saat ini terjadi sedemikian cepat, seiring perkembangan
persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat dan bertambahnya
perusahaan-perusahaan sejenis yang menawarkan produk atau jasa yang
sama. Masyarakat sebagai salah satu bagian dari pelaku ekonomi dengan
perkembangan yang terjadi di masyarakat sebagai akibat perkembangan dari
teknologi informasi telah mempengaruhinya sebagai pelaku ekonomi.
Pada

dasarnya

masyarakat

membutuhkan

produk-produk


yang

berkualitas dalam memenuhi kebutuhannya. Mereka semakin jeli untuk
melihat mana produk yang berkualitas dan mana yang tidak, namun produk
yang berkualitas tidak harus mahal dalam pemilihan suatu produk. Konsumen
akan lebih memperhatikan produk yang berkualitas baik tetapi dengan harga
yang terjangkau. Hal ini menjadikan pertimbangan bagi setiap perusahaan
supaya mampu berkompetisi dengan para pesaingnya dalam memenangkan
produk.
Perubahan-perubahan yang telah terjadi tercermin pada perubahanperubahan pada perilaku para konsumen. Antara lain dapat ditunjukkan
dengan pendapatan dari masyarakat yang secara pelan terus meningkat,
frekuensi pembelian barang-barang, perbaikan dan kemajuan pendidikan,
perbaikan dalam komunikasi serta pengaruh hubungan sosial yang semakin

1

2

meluas. Dari apa yang telah diuraikan sebelumnya, maka menjadi suatu
keharusan bagi perusahaan untuk menyusun kegiatan pemasaran yang

menitikberatkan kepada perilaku konsumen. Dengan menggunakan perilaku
konsumen perusahaan khususnya manajemen pemasaran akan mempunyai
kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen.
Merek mempunyai sebuah kekuatan, suatu merek yang mapan akan
mempunyai posisi yang menonjol dalam persaingan karena didukung oleh
asosiasi yang kuat, merek akan bernilai tinggi untuk atribut-atribut yang
dikehendaki, seperti layanan yang bersahabat, atau menduduki posisi yang
berbeda dari posisi para pesaing. Nilai yang mendasari sebuah merek
merupakan makna atau arti dari merek itu sendiri, berbagai macam merek
akan memberi nilai tambah bagi perusahaan dan pelanggannya jika merek
tersebut membantu proses penyusunan informasi, membedakan merek
tersebut dari yang lain, membangkitkan alasan untuk membeli, menciptakan
sikap positif dan memberikan landasaan untuk perluasan merek.
Kendaraan bermotor merupakan alat kebutuhan yang umum bagi
masyarakat di Indonesia. Jumlah kendaraan pada tiap tahunnya cenderung
selalu mengalami peningkatan, apalagi peningkatan jumlah kendaraan di
Indonesia didominasi oleh kendaraan sepeda motor roda dua. Hal ini dapat
dilihat dalam jumlah tabel 1.1 jumlah kendaraan sepeda motor roda dua di
Indonesia pada tahun 2007 sampai 2010.

3

Tabel 1.1
Jumlah kendaraan sepeda motor roda dua di Indonesia pada tahun 2007
sampai 2010.
Tahun

Jumlah kendaraan bermotor

2007

41.955.128

2008

47.683.681

2009

52.767.093

2010

61.078.188

Sumber http://www.bps.go.id/
Kota Malang merupakan salah satu kota besar di Indonesia, kedua
terbesar di Jawa Timur. Hal ini ditandai dengan munculnya banyak pusat
perbelanjaan,

perkantoran,

obyek

wisata

dan

sektor

pendidikan.

Perkembangan demi perkembangan diikuti dengan pertambahan jumlah
kendaraan bermotor. Jumlah kendaraan bermotor di Kota Malang terus
bertambah seakan tidak dapat dibendung lagi khususnya roda dua, dari data
yang dikeluarkan oleh Dispenda Propinsi Jawa Timur menyebutkan bahwa
pada tahun 2002 jumlah kendaraan bermotor roda dua di Kota Malang
mencapai angka 113.658 buah. Pada tahun berikutnya jumlah kendaraan
sepeda motor bertambah menjadi 128.957 buah, artinya dalam jangka waktu
satu tahun kendaraan bermotor roda dua mengalami peningkatan sebesar
1.569 per tahun.

4

Bertambahnya jumlah kendaraan sepeda motor roda dua didasari oleh
produk sepeda motor roda dua yang semakin bervariasi dan dengan harga
yang terjangkau sehingga minat pembelian pada sepeda motor pun akan
semakin meningkat. Selain itu bertambahnya jumlah penduduk di Kota
Malang disebabkan oleh pendatang seperti mahasiswa, pedagang, dan lainlain merupakan pasar potensial bagi produsen sepeda motor untuk
mempromosikan dan memasarkan produknya. Sepeda motor bagi sebagian
orang dapat dijadikan sebagai suatu investasi yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhannya. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan
otomotif meletakan produk ke posisi yang tepat. Perusahaan harus berfikir
bagaimana dapat mencuri perhatian pasar di mana terdapat pesaing yang juga
menawarkan berbagai keunggulan produk.
Sama halnya apa yang dilakukan oleh perusahaan PT Bajaj Auto
Indonesia sebagai salah satu pemain dalam dunia otomotif sepeda motor di
Indonesia. Bajaj termasuk perusahaan otomotif yang sukses menembus
jajaran ke tiga dalam penjualan setelah Honda dan Hero MotoCorp. Bajaj
berusaha memberikan kualitas dan keunggulan teknologi dengan harga yang
terjangkau untuk semua jenis motor sport dibandingkan dengan motor –
motor sport lainya yang harganya sangat tinggi. Dengan adanya produk
tersebut maka akan timbul suatu persepsi sehingga dapat mempengaruhi
dalam mengambil keputusan untuk melakukan pembelian sepeda motor
merek Bajaj.

5

Bajaj Pulsar P220 DTS-i adalah salah satu produk motor sport merek
Bajaj terbaru yang ditawarkan. Dengan menawarkan teknologi canggih,
kehandalan mesin dan harga terjangkau untuk motor sport dengan kapasitas
mesin besar menjadikan produk ini ditujukan bagi konsumen yang
menginginkan produk yang lebih inovatif dan memiliki nilai lebih.
Disamping itu Bajaj pulsar memiliki predikat sebagai sepeda motor touring
terbaik dikelas 160-220 cc dalam penghargaan Indonesian Motorcycle of the
Year (IMOTY) pada tahun 2011-2012.
Kota Malang sendiri pada penjualan Bajaj Pulsar P220 DTS-i
meningkat dan dari data penjualan di dealer Bajaj Kota Malang diketahui
penjualannya dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut ini:
Tabel 1.2
Data penjualan sepeda motor Bajaj Pulsar di Kota Malang :
Model
Tahun

Pulsar XCD

Pulsar 135

Pulsar 180

Pulsar P200

Pulsar P220

125

LS

DTS-i

DTS-i

DTS-i

2010

7 unit

98 unit

36 unit

6 unit

-

2011

-

51 unit

53 unit

-

25 unit

2012

-

41 unit

29 unit

-

29 unit

Sumber : PT Bajaj Auto Indonesia cabang Kota Malang
Tabel 1.2 di atas menunjukan terjadinya peningkatan penjualan pada Bajaj
Pulsar P220 DTS-i sejak diperkenalkan pada bulan april tahun 2011. Dengan
mengusung tenaga yang besar dikelasnya dan dukungan teknologi DTS-i

6

yang ramah lingkungan Bajaj Pulsar P220 DTS-i memberikan tawaran baru
bagi konsumen yang menginginkan produk lebih inovatif dan memiliki nilai
lebih. Berdasarkan uraian latar belakang di atas peneliti mengambil judul
“Analisis Atribut-Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam
Pembelian Sepeda Motor Merek Bajaj Pulsar P220 DTS-i Di Kota Malang”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut:
1. Faktor-faktor atribut produk apa saja yang dipertimbangkan konsumen
dalam membeli sepeda motor Merek Bajaj Pulsar P220 DTS-i Di Kota
Malang?
2. Di antara faktor-faktor atribut produk yang diteliti, faktor atribut produk
manakah yang memberikan kontribusi terbesar kepada konsumen untuk
membeli sepeda motor bajaj pulsar P220 DTS-i?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka perlu
dilakukan pembatasan masalah agar penelitian ini tidak meluas dan lebih
terarah, adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu penulis membatasi
permasalahan pada atribut produk, menurut Swasta (2002:168) Suatu produk
mengkomunikasikan manfaat-manfaat yang dimiliki melalui atribut produk
yang berwujud seperti: merek, desain, pelayanan, harga, dan mutu produk.

7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a) Untuk mengetahui faktor-faktor atribut produk yang dipertimbangkan
konsumen dalam membeli sepeda motor bajaj pulsar P220 DTS-i.
b) Untuk mengetahui faktor atribut produk yang memberikan kontribusi
terbesar kepada konsumen dalam membeli sepeda motor bajaj pulsar
P220 DTS-i.
2. Manfaat Penelitian
a) Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang
berguna terutama dalam menganalisis faktor-faktor kepercayaan
masyarakat terhadap merek sepeda motor Bajaj.
b) Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi
bagi

peneliti

lain

yang

dikembangan lebih lanjut.

mempunyai

pandangan

sama

untuk

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dijadikan landasan penulisan adalah
penelitian yang dilakukan oleh Tamara (2009) dengan judul ” Analisis
Atribut-Atribut

Produk

Yang

Dipertimbangkan

Konsumen

Dalam

Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio”. Tujuan penelitian adalah pertama,
untuk mengetahui faktor-faktor atribut produk yang dipertimbangkan
konsumen dalam membeli sepeda motor Yamaha Mio. Kedua, untuk
mengetahui faktor atribut produk yang memberikan kontribusi terbesar
dalam pertimbangan konsumen untuk membeli sepeda motor Yamaha Mio.
Analisis data menggunakan analisis faktor di mana penelitian ini
menggunakan Skala Likert yang tiap komponennya diberikan bobot
penilaian. Hasil analisis menunjukkan bahwa pertama, 4 faktor yang
dipertimbangkan konsumen dalam pembelian sepeda motor Yamaha Mio,
yaitu faktor jaminan, keunggulan merek, kualitas merek, dan layanan
pelengkap. Kedua, faktor atribut produk yang memberikan kontribusi besar
dalam pembentukan faktor baru untuk pembelian sepeda motor Yamaha
Mio yaitu jaminan yang meliputi kombinasi warna deck, kemudahan
mendapatkan service, memiliki banyak pilihan warna dan jaminan
perawatan.

8

9

B. Landasan Teori
1. Pengertian Perilaku Konsumen
Mowen (2001) mendefinisikan perilaku konsumen merupakan bidang
studi yang menginvestasikan (mencari tahu) proses pertukaran melalui
individu dan kelompok mana yang memperoleh, mengkonsumsi dan
mengdisposisikan barang, jasa, ide serta pengalaman. Sukses atau tidaknya
suatu produk dipasarkan, sangat dipengaruhi oleh bagaimana tersebut
diterima oleh konsumen, tentunya hanya produk yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen yang akan dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen.
Sutisna (2003:4) menyatakan bahwa terdapat 2 alasan mengapa
perilaku konsumen perlu dipelajari yaitu:
a. Memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran
yang tepat dan efisien.
b. Perkembangan perdagangan pada saat ini menunjukkan bahwa lebih
banyak produk yang ditawarkan dari pada permintaan. Kelebihan
penawaran ini menyebabkan banyak produk yang tidak terjual atau tidak
dikonsumsi oleh konsumen.
Sedangkan menurut Swasta dan Handoko (2000:10) menyatakan bahwa
perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai
kegiatan-kegiatan individu dan secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang-barang dan jasa, termasuk didalamnya proses
pengambilan keputusan pada persiapan dan penentu kegiatan-kegiatan
tersebut.

10

2. Model Prilaku Konsumen
Meskipun

prilaku

pembelian

konsumen

demikian

kompleks,

memahaminya merupakan tugas yang penting yang harus dilakukan oleh para
pemasar. Untuk dapat memahaminya dengan mudah diperlukan suatu model
yang dapat memperjelas bagaimana proses pembelian dapat terjadi. Salah
satu model prilaku pembelian yang cukup berpengaruh dimana model ini
menekan pada proses-proses mempengaruhi prilaku konsumen. Adapun
model prilaku pembelian tersebut dapat dilihat pada tabel 2.1 sebagai berikut:
Gambar 2.1
Model Perilaku Pembeli

Pemasaran
Produk

Ekonomi
Harga
Tempat
promosi

Karakteristik
pembeli

Rangsangan
lain

Politik
Teknologi
Budaya

Proses keputusan pembelian

Respons pembeli
Pilihan produk

Budaya
Sosial
Pribadi
Psikologi

Pengenalan masalah
Pencarian informasi
Evaluasi

Pilihan Merk
Pilihan Penyalur
Waktu Pembelian

Keputusan
Jumlah pembelian
Prilaku pasca pembelian

Sumber: Kotler (2008:183)

Jumlah Pembelian

Model di atas menggambarkan bagaimana rangsangan atau stimulti dari
luar, baik itu rangsangan pemasaran seperti produk, harga, saluran distribusi,
dan daya tarik periklanan atau rangsangan lingkungan ekonomi, teknologi,
politik, dan budaya melalui karakteristik pembeli dan proses keputusan yang
mempengaruhi hasil keputusan yang semua itu dapat mempengaruhi pilihanpilihan konsumen akan produk, merek, penyalur, waktu pembelian dan
jumlah pembelian.

11

3. Pengertian Produk
Produk secara garis besar adalah segala sesuatu (meliputi objek, fisik,
jasa, tempat, pengalaman, dan ide atau campuran dari hal tersebut) yang dapat
atau mampu ditawarkan oleh produsen untuk diminta, dicari, dibeli,
digunakan

atau

dikonsumsi

pasar

sebagai

pemuas

kebutuhan

dan

keinginannya. Produk, sering disalah artikan sebagai benda fisik yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan, namun bila kita pahami lebih jauh
ternyata makna produk lebih dari sekedar benda fisik.
Alma (2007:206) mendefinisikan Produk adalah seperangkat atribut
baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk di dalamnya masalah
warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer),
dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer, yang diterima oleh pembeli
guna memuaskan keinginannya Hasil dari defenisi diatas adalah produk tidak
hanya sekedar kumpulan atribut fisik saja, melainkan juga meliputi atribut
non fisik, hal inilah yang mendasari para konsumen yang membayar suatu
produk, untuk memenuhi atau memuaskan keinginan.
Perencanaan produk adalah pemahaman produsen sebagai usaha untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Produsen menjabarkan berbagi kebutuhan,
persepsi dan juga preferensi konsumen melalui rancangan produk tujuannya
adalah untuk memahami kebutuhan inti konsumen yang akan dipenuhi oleh
produk tersebut. Kemudian mendesain produk tersebut untuk menciptakan
paket manfaat yang paling memuaskan konsumennya. Perencanaan produk
dapat dibagi dalam tiga tingkat, antara lain:

12

c. Produk Inti (core product)
Produk inti tersebut terdiri dari berbagai manfaat pemecahan masalah yang
konsumen cari ketika membeli produk atau jasa tertentu.
d. Produk Aktual (actual product)
Produk actual atau Produk nyata adalah bentuk fisik dari produk itu
sendiri. Produk aktual tersebut minimal harus mempunyai lima sifat :
Tingkat kualitas, Fitur, Desain, Merek, dan Kemasan.
e. Produk Tambahan (augmented product)
Produk tambahan diciptakan untuk mendukung produk inti dan produk
aktual, dengan cara menawarkan layanan dan manfaat tambahan bagi
konsumen. Ketiga produk ini tidak berada sendiri-sendiri melainkan
berada dalam satu bentuk produk yang sama, namun ada beberapa produk
yang tidak menyertai produk tambahan, karena terkadang tergantung pada
produsen apakah merasa perlu memberikan nilai tambah untuk menarik
minat pembeli.
4. Atribut Produk
Kotler (2000:181) mendefinisikan bahwa atribut produk merupakan
pengembangan dari produk barang atau jasa yang akan berimplikasi pada
manfaat yang akan didapat konsumen. Manfaat ini dikomunikasikan dan
disampaikan oleh atribut produk, kualitas, merek dan pelayanan.
Tjiptono (2001:103) mendefinisikan atribut produk sebagai unsurunsur produk yang dianggap penting dan dijadikan dasar pengambilan
keputusan pembelian. Atribut produk menggambarkan keistimewaan atau

13

karakteristik khusus yang dirancang dalam penciptaan produk atau jasa, dan
merupakan manfaat yang akan dirasakan konsumen dari penggunaan produk
tersebut. Artinya, pembeli biasanya dapat menyimpulkan manfaat yang
mereka terima dari produk dengan mengamati produk-produk tersebut.
Swasta (2002:168) menyatakan suatu produk mengkomunikasikan
manfaat-manfaat yang dimiliki melalui atribut produk yang berwujud
seperti :
a. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol, lambang, desain,
warna,atau kombinasi dari atribut produk lainnya yang diharapkan dapat
memberikan identitas produk.
b. Kemasan/desain
Kemasan merupakan proses yang diberkaitan dengan perancangan dan
pembuatan wadah atau pembungkus untuk suatu produk.
c. Pelayanan
Dewasa ini produk apapun tidak lepas dari unsur pelayanan atau jasa.
Pelayanan atau jasa disini, biasanya produk memberikan pelengkap untuk
mengukur seberapa jauh sikap menyukai dan memakai produk yang
dihasilkan.
d. Mutu Produk
Mutu produk menunjukan kemampuan sebuah produk menjalankan
fungsinya. Yang termasuk dalam mutu produk adalah daya tahan,
kehandalan, ketelitian, kemudahan operasi dan perbaikan.

14

e. Harga
Harga adalah nilai tukar dari suatu produk perusahaan yang harus
dikeluarkan konsumen untuk sebuah produk.
5. Pengertian Merek
Keahlian yang paling unik dari pemasar profesional adalah
kemampuannya

untuk

menciptakan,

memelihara,

melindungi,

dan

meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek
adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran. Merek terbaik
dapat mamberikan kualitas bagi konsumennya Pemberian Merek (brand)
mempunyai peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan
dalam memasarkan produknya, dimana merek merupakan lambang suatu
produk. Apabila tanpa adanya merek pada suatu kategori produk yang sama,
maka akan sulit bagi konsumen untuk membedakan produk yang satu
dengan produk yang lainnya.
Beberapa pakar ekonomi mempunyai definisi yang hampir sama
mengenai merek, antara lain :
Kotler (2007:332) menyatakan Merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan
untuk mendiferensiasikannya dari barang atau jasa pesaing. Sedangkan
Rangkuti (2008:2) menyatakan merek dapat juga dibagi dalam pengertian
lainnya, seperti:

15

a. Nama Merek (Brand Name) yang merupakan bagian dari yang dapat
diucapkan. Misalnya: Pepsodent, Toyota dan sebagainya.
b. Tanda Merek (Brand Mark), yang merupakan sebagian dari merek yang
dikenali namun tidak dapat diucapkan. Seperti lambang, desain huruf,
atau warna khusus. Misalnya: simbol gambar tiga berlian mitsubishi
c. Tanda Merek Dagang (Trade Mark), yang merupakan merek atau
sebagian dari merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya
untuk menghasilkan sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini
melindungi penjual dengan hak istimewanya untuk menggunakan nama
merek (tanda merek).
d. Hak Cipta (Copy Right), yang merupakan hak istimewanya yang
dilindungi oleh undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan
menjual karya tulis, karya musik atau karya seni.
6. Keputusan Pembelian
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses penilaian
dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan kepentingankepetingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling
menguntungkan

(Amirullah,

2002:61).

Jadi,

keputusan

pembelian

merupakan suatu proses dimana konsumen melalui tahapan-tahapan tertentu
untuk melakukan pembelian suatu produk.
Kotler (2000:181) mendefinisikan bahwa keputusan pembeliaan
adalah dimana pembeli benar-benar membeli. Pengambilan keputusan
merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam

16

mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Adapun lima
tahap prilaku pembeliaan yaitu:
a. Pilihan produk
Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli sebuah
produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan lain. Dalam hal ini
perusahaan harus memusatkan perhatiaanya kepada orang-orang yang
berminat membeli sebuah produk serta alternatif yang dipertimbangkan.
b. Pilihan merek
Konsumen harus memutuskan merek mana yang akan dibeli. Setiap
merek memiliki perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
c. Pilihan penyalur
Konsumen mengambil keputusan tentang pemasok mana yang akan
dikunjungi. Setiap konsumen berbeda-beda dalam hal menentukan penyalur
bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah, persediaan
barang yang lengkap, keleluasaan tempat dan lain sebagainya.
d. Waktu pembeliaan
Keputusaan konsumen dalam pemilihan waktu pembeliaan bisa
berbeda-beda, misalnya: ada yang membeli tiap hari, satu minggu sekali
atau sebulan sekali disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhannya.
e. Jumlah pembeliaan
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak
produk yang akan dibeli pada suatu saat, pembeliaan yang dilakukan

17

mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan
banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para
pembeli.
7. Pengambilan Keputusan Dalam Pembelian
Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses kognitif yang
mempersatukan emosi, pikiran, proses informasi dan penilaian-penilaian
secara evaluatif. Situasi dimana keputusan diambil mendeserminasikan sifat
exact dari proses yang bersangkutan. Misalnya, pembelian suatu jenis
produk tertentu oleh seorang konsumen biasanya memerlukan pemecahan
masalah secara efektif. Proses tersebut mungkin memerlukan waktu berharihari lamanya dengan suatu seri keputusan yang dapat diidentifikasi, yang
dibuat pada berbagai tahapan proses pengambilan keputusan.
Keputusan untuk membeli suatu produk lebih-lebih yang berdampak
pada orang banyak akan memerlukan banyak orang yang ikut campur dalam
proses pengambilan keputusan. Secara garis besar kita dapat membedakan
beberapa peranan yang mungkin dimainkan oleh orang dalam sebuah
keputusan membeli. Menurut Kotler (2000:256), pengambilan keputusan
dalam pembelian meliputi lima tahap:
a. Pengambil inisiatif
Merupakan orang yang pertama-tama menyarankan atau memikirkan
gagasan membeli produk atau jasa tertentu.

18

b. Orang yang mempengaruhi
Merupakan seseorang yang memberikan pengaruh, pandangan atau
nasehat yang diperhitungkan dalam pembuatan keputusan terakhir
terhadap produk yang dipilih.
c. Pembuat keputusan
Pembuat keputusan adalah yang pada akhirnya menentukan sebagian
besar atau keseluruhan dalam keputusan membeli apakah jadi membeli,
apa yang dibeli, bagaimana cara membelinya, dan dimana pembeli
berada.
d. Pembeli
Pembeli adalah seseorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya
terhadap produk atau jasa.
e. Pemakai
Pemakai adalah seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau
memakai produk atau jasa.
Setelah melakukan membeli atau mengkonsumsi atas produk atau jasa
maka konsumen akan mengalami tingkat kepuasan dan ketidak puasan.
Konsumen juga akan terlibat dalam perilaku purna pembelian. Dengan
demikian tugas pemasar tidak berakhir pada saat produk sudah dibeli tetapi
berkelanjutan sampai pada periode setelah pembelian.
8. Proses Pengambilan Keputusan Dalam Pembelian
Tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian terbagi menjadi lima
tahap yaitu: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

19

keputusan pembelian dan perilaku setelah pembelian Kotler & Amstrong
(2001:222). Adapun model proses keputusan pembelian dapat dilihat pada
gambar 2.2 berikut:
Gambar 2.2
Proses Keputusan Pembelian
Pencarian
Informasi

Pengenalan
Kebutuhan

Evaluasi
Alternatif

Keputusan
Pembelian

Perilaku Setelah
Pembelian

Sumber: Kotler & Amstrong (2003:222)
a. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian diawali dengan pengenalan kebutuhan (need
recognition) pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Pembeli
merasakan perbedaan antara keadaan nyata dengan keadaan yang diinginkan
sehingga mereka dapat mengenali atas kebutuhan mereka.
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang tertarik terhadap suatu produk tertentu maka
yang akan di lakukannya adalah pencarian informasi. Jika dorongan
konsumen begitu kuatnya dan produk yang memuaskan berada dlam
jangkauan, konsumen kemungkinan besar akan membelinya. Jika tidak
konsumen

akan

menyimpan

kebutuhannya

dalam

ingatan

atau

melakukan pencarian informasi yang berkaitan dengan kebutuhan tersebut.
Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber manapun.
Sumber-sumber ini meliputi:
1. Sumber pribadi: Keluarga, teman, tetangga dan kenalan.

20

2. Sumber komersil: Iklan, wiraniaga, dealer, kemasan dan pajangan.
3. Sumber publik: Media massa, organisasi penilai pelanggan
4. Sumber pengalaman: Menangani, memeriksa dan menggunakan
produk.
Ketika lebih banyak informasi diperoleh, semakin bertambah pula
kesadaran dan pengetahuan konsumen mengenai merek yang tersedia dan
sifat-sifatnya.
c. Evaluasi Berbagai Alternatif
Konsep-konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi
konsumen. Pertama, asumsi yang digunakan bahwa setiap konsumen
melihat suatu produk sebagai satu paket atribut produk. Konsumen yang
bervariasi dalam menentukan mana dari atribut-atribut ini yang menurut
pertimbangan mereka relevan dan mereka akan menaruh perhatian terbesar
pada atribut-atribut yang berhubungan dengan kebutuhan mereka akan
produk atau jasa sebagai sarana pemuas kebutuhan.
Kedua, konsumen akan memberikan tingkat kepentingan yang
berbeda pada aribut-atribut yang berbeda menurut kebutuhan dan keinginan
yang unik. Ketiga, konsumen kemungkinan akan mengembangkan satu
susunan kenyakinan merek mengenai posisi setiap merek pada setiap
atribut. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi
terhadap tingkat-tingkat atribut yang berbeda. Kelima, konsumen mencapai
suatu sikap terhadap merek yang berbeda lewat prosedur evaluasi.

21

d. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat atas merek dan
membentuk niat untuk membeli. Biasanya, keputusan pembelian (purchase
decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua
faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan pilihan merk. Faktor
pertama adalah sikap orang lain. Faktor kedua adalah faktor situasi yang
tidak

diharapkan.

Konsumen

mungkin

membentuk

niat

membeli

berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan yang diperkirakan, harga yang
diharapkan dan manfaat produk yang diinginkan.
e. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli produk konsumen bisa puas bisa juga tidak puas dan
akan terlibat dalam perilaku pasca pembelian (post purcase behaviour) yang
tetap menarik bagi orang pemasaran. Apa yang menentukan apakah pembeli
puas atau tidak puas, jawabannya ada pada hubungan antara harapan
konsumen dengan kinerja yang dirasakan dari produk.
C. Kerangka Pikir
Atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dianggap penting oleh
konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Dengan
diketahuinya atribut yang dimiliki suatu produk akan menambah konsumen
untuk melakukan pembelian. Adapun gambaran mengenai faktor-faktor
atribut produk yang dipertimbangkan pada pembelian Bajaj Pulsar P220
DTS-i. Berdasarkan teori-teori yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berikut:

22

Gambar 2.3
Kerangka pikir Penelitian

Variabel Nyata Penelitian

I. Harga (X1)
- Harga terjangkau (X1.1)
- Sesuai kualitas (X1.2)
Faktor 1

II. Merek (X2)
- Mudah diingat (X2.1)

Faktor 2

- Mudah diucapkan (X2.2)
III. Desain (X3)
- Desain sporty (X3.1)

Analisis
Faktor

Faktor 3

- Pilihan warna (X3.2)
IV. Mutu Produk (X4)
- Kehandalan (X4.1)
- Daya tahan (X4.2)
V. Pelayanan (X5)
- Penangganan keluhan konsumen (X5.1)
- Kemudahan mendapatkan suku cadang (X5.2)

Faktor n

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERBEDAAN ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR YAMAHA SKUTIK DAN SEPEDA MOTOR HONDA SKUTIK(Studi Pada Konsumen Sepeda Motor Yamaha dan Honda di Kecamatan Batu Kota Batu)

0 5 2

ATRIBUT-ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KERIPIK MAICIH DI KOTA MALANG

1 4 35

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

0 3 110

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA.

0 0 6

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

0 0 12

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

0 1 9

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

0 0 27

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Analisis Atribut–Atribut Produk yang Dipertimbangkan Konsumen Dalam Pembelian Sepeda Motor Honda Beat Pada Mahasiswa FISIP Universitas Sumatera Utara

0 0 10