Penondimensionalan Perumusan Model Analisis Kestabilan Model Mangsa-Pemangsa dengan Interferensi Antarpemangsa

, sedemikian sehingga diperoleh persamaan: , dengan , . Dengan demikian diperoleh nilai eigen dari matriks sebagai berikut: √ Ada tiga kasus untuk nilai : Kasus I Jika maka kedua nilai eigen bernilai real dan berbeda tanda, sehingga titik tetap bersifat sadel. Kasus II i Jika dan maka kedua nilai eigen bernilai real dan positif, sehingga titik tetap bersifat simpul tak stabil. Jika maka kedua nilai eigen bernilai real dan negatif, sehingga titik tetap bersifat simpul stabil. ii Jika dan maka kedua nilai eigen bernilai kompleks dengan , √ , sehingga titik tetap bersifat spiral tak stabil. Jika maka kedua nilai eigen bernilai kompleks , sehingga titik tetap bersifat spiral stabil. Jika maka kedua nilai eigen imajiner murni , sehingga titik tetap bersifat center. iii maka kedua nilai eigen bernilai sama, sehingga pada kasus ini titik tetap bersifat simpul sejati. Kasus III Jika maka salah satu nilai eigen bernilai nol, titik tetap bersifat degenerate. Strogatz 1994 Analisis kestabilan titik tetap dapat juga dikaji berdasarkan kondisi Routh-Hurwitz. Misalkan 1 2 3 , , , , k a a a a adalah bilangan- bilangan real dengan j a  jika j k  . Semua nilai eigen dari persamaan karakteristik 1 2 1 1 2 1 k k k k k p a a a a                memunyai bagian real yang negatif jika dan hanya jika determinan dari matriks j M untuk setiap 1, 2,3, , j k  adalah positif. 1 3 5 2 1 2 4 2 2 1 3 2 3 1 j j j j a a a a a a a M a a a                     Menurut kondisi Routh-Hurwitz, untuk   2,3 k  berlaku bahwa titik tetap x stabil jika dan hanya jika . Keshet 1988

2.8 Penondimensionalan

Penondimensionalan adalah suatu metode untuk menyederhanakan suatu persamaan banyak parameter menjadi persamaan dengan lebih sedikit parameter. Biasanya penondimensionalan mengelompokkan beberapa parameter dengan sebuah parameter tunggal. Strogatz 1994 Contoh: Diberikan model mangsa pemangsa berikut: ̇ 2.7 ̇ Persamaan 2.7 memiliki empat parameter, yaitu , , , dan . Dengan memisalkan , , , maka diperoleh model dengan satu parameter yaitu, ̇ , ̇ . III PEMBAHASAN

3.1 Perumusan Model

Dalam karya ilmiah ini dibahas model mangsa-pemangsa yang menggambarkan suatu rantai makanan antara dua spesies pemangsa dan satu spesies mangsa dengan adanya faktor kejenuhan memangsa dan persaingan antarpemangsa. Berikut ini adalah sistem persamaan modelnya: di mana dengan : banyaknya populasi mangsa ; ekor, : banyaknya populasi pemangsa I ; ekor, : banyaknya populasi pemangsa II ; ekor, : laju pertumbuhan intrinsik mangsa per hari, : daya dukung lingkungan bagi mangsa, : kemampuan maksimum pemangsa I dalam mencari mangsa per hari, : kemampuan maksimum pemangsa II dalam mencari mangsa per hari, : tingkat kejenuhan pemangsa I ekor, : tingkat kejenuhan pemangsa II ekor, : tingkat persaingan pemangsa I, : tingkat persaingan pemangsa II, : koefisien interaksi antara mangsa dan pemangsa I, : koefisien interaksi antara mangsa dan pemangsa II, : laju kematian pemangsa I per hari, : laju kematian pemangsa II per hari. Besaran dan merupakan suatu interaksi respon fungsional yang menggambarkan laju pemangsaan dan ketersediaan makanan mangsa. Laju pertumbuhan intirinsik mangsa dipengaruhi oleh laju pertumbuhan pemangsa dan , di mana tumbuh secara logistik. Laju pertumbuhan populasi pemangsa dipengaruhi oleh interferensi antarpemangsa yaitu tingkat persaingan dan kejenuhan yang dikurangi oleh laju kematian populasi pemangsa , untuk . Kedua faktor tersebut akan dianalisis untuk melihat pengaruh kestabilan sistem. Untuk menyederhanakan model 3.1 maka dilakukan penondimensionalan, sehingga skala parameter yang digunakan, yaitu: 1 2 , , , X AY A Z y z K RK RK x    dengan , , dan . Sistem persamaan yang baru menjadi: 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 xy xz dx x x b x m y b x m z dt dy xy a d y dt b x m y dz xz a d z dt b x m z                 bukti lihat Lampiran 1 Titik tetap pada persamaan 3.2 dapat dinyatakan ke dalam bentuk dan juga dapat diperoleh dengan menentukan , , dan , sehingga persamaannya: 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 xy xz x x b x m y b x m z xy a d y b x m y xz a d z b x m z                 Dengan menyelesaikan sistem persamaan 3.3 diperoleh lima titik tetap yaitu , , ̅ ̅ , ̃ ̃ , dan . bukti lihat Lampiran 2 3.2 3.3 . .

3.2 Analisis Kestabilan Titik Tetap