Potato dextros agar Serbuk gergaji

Bibit jamur yang baik akan menghasilkan kualitas jamur yang baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Mutu bibit jamur ditentukan oleh beberapa kriteria di antaranya kualitas kontaminasi atau kehadiran jamur lain pada bibit tidak ada, stabilitas pertumbuhan bibit atau pertumbuhan miselia merata dan padat, umur penyimpanan bibit tidak terlalu lama 2-3 bulan. Bibit jamur tiram putih terbagi atas biakan murni dan biakan induk bibit sebar dan bibit tanam. Biakan murni adalah miselium jamur yang tumbuh pada media agar-agar dan akan menjadi inokulum untuk pembuatan bibit induk. Bibit sebar adalah bibit yang dihasilkan dari biakan murni dan digunakan untuk menginokulasi bibit tanam. Bibit tanam adalah hasil akhir dari bibit sebelum menjadi tubuh buah 3 . Dalam proses pembuatan kultur induk, para pembuat bibit pada umumnya lebih memilih media biji-bijian dari pada media kayu. Hal ini dikarenakan tingginya tingkat keberhasilan, murah, dan mudah pembuatannya. Selain itu, keuntungan utama dari biji-bijian adalah ketersediaan nutrisi yang tinggi bagi pertumbuhan jamur. Kekurangannya adalah tingginya kandungan nutrisi ini juga berakibat tingginya resiko kontaminasi dibandingkan bahan-bahan lain. Biji-bijian yang sering digunakan adalah gandum, sorgum, milet, beras, dan jagung 6 . Budidaya Jamur Tiram Putih Jamur tiram putih relatif lebih mudah dibudidayakan dibandingkan dengan jenis jamur lainnya. Pengembangan jamur tiram putih tidak memerlukan lahan yang luas, masa produksi relatif lebih cepat sehingga periode dan waktu panen lebih singkat. Secara umum penumbuhan jamur dibagi menjadi dua fase yaitu fase vegetatif dan fese generatif. Fase vegetatif ditandai dengan pertumbuhan dan penyebaran miselia jamur didalam media. Miselia mengeluarkan enzim yang dapat menguraikan senyawa kompleks seperti lignin menjadi senyawa yang lebih sederhana yang diperlukan untuk pertumbuhan. Setelah beberapa waktu miselia saling bertemu yang selanjutnya berkembang menjadi tubuh buah yang disebut fase gene\ratif. Siklus hidup basidiomycetes akan membentuk tubuh buah atau basidium. Basidiopora membentuk miselium monokariotik yang haploid. Pada awalnya monokarion tersebut tidak tidak bersepta namun terbagi-bagi dalam sejumlah sel berinti tunggal dalam waktu yang cukup singkat. Selanjutnya terjadi plasmogami dengan cara fusi dua hifa monokariotik yang terjadi secara timbal balik yaitu inti hifa yang satu mengalir ke hifa yang lainnya, kemudian hifa akan mempunyai dua tipe genetik dimana masing-masing sel dikarion mempunyai dua inti haploid. Miselium dikariotik melakukan asimilasi tersembunyi jauh di dalam substrat. Saat kondisi sesuai untuk melakukan reproduksi beberapa miselium dikariotik melakukan merfogenesis yang kompleks untuk membentuk basidiokarp yang sudah dapat terlihat oleh mata yang nantinya akan ditransformasikan menjadi tubuh buah. Bahan Baku Pembuatan Media Jamur Tiram Putih Bahan baku yang digunakan terdiri atas dua komponen yaitu bahan baku pembuatan bibit dan bahan baku media tumbuh. Untuk bahan baku pembuatan bibit terdiri atas PDA, jagung, serbuk gergaji, sedangkan untuk bahan baku media tumbuh terdiri atas

a. Potato dextros agar

Media biakan merupakan suatu bahan yang terdiri dari zat-zat makanan nutrisi yang digunakan untuk menumbuhkan jasad renik di laboraturium. Fungsi dari suatu media biakan adalah memberikan tempat dan kondisi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangbiakan dari mikroorganisme yang ditumbuhkan. Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi media berupa molekul-molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel. Dengan media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Pada pembuatan bibit jamur tiram putih media biakan yang digunakan adalah potato dextros agar PDA, sesuai dengan namanya PDA terdiri dari campuran kentang, dextros dan agar 7 . Kentang merupakan tanaman dari suku Solanaceae yang memiliki umbi batang. Ekstrak potato kentang merupakan sumber karbohidrat yang dibutuhkan bagi pertumbuhan jamur tiram putih, dextrose gugusan gula, baik itu monosakarida atau polysakarida sebagai tambahan nutrisi bagi biakan, sedangkan agar merupakan bahan media atau tempat tumbuh bagi biakan yang baik, karena mengandung cukup air.

b. Serbuk gergaji

Serbuk gergaji merupakan bahan utama media tanam dalam budidaya jamur tiram putih mencapai 70 dari berat total Baglog. Serbuk gergaji merupakan bahan yang ramah lingkungan dan aman dikonsumsi manusia, mengandung selulosa, karbohidrat, serat, dan lignin. Jamur mampu merombak selulosa dan lignin menjadi karbohidrat yang selanjutnya diubah menjadi protein. Agar jamur tumbuh sempurna sebaiknya menggunakan serbuk gergaji kering dan bersih, tidak mengandung getah atau minyak. Bila mengandung keduanya maka pertumbuhan jamur menjadi terhambat. Substrat serbuk kayu gergaji harus bebas polutan dan mempunyai kadar air 65- 70 untuk mendukung pertumbuhan optimal miselium dan hasil maksimal jamur tiram putih 8 . Jamur tiram putih sebaiknya menggunakan jenis kayu yang berdaya tahan rendah, seperti albasia dan sengon. Jenis kayu yang tidak boleh untuk media jamur tiram putih adalah pinus karena mengandung zat terpenoid atau belerang. Zat tersebut dapat menghambat pertumbuhan jamur. Selain serbuk gergaji juga bisa digunakan ampas tebu, tongkol jagung, limbah kapas, dan daun teh.

c. Dedak