PERBANDINGAN IKLAN PROVIDER SELULER DI TELEVISI (Analisis Komparatif Unsur JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG VERSI RAMADHAN Unsur-unsur Iklan pada Produk Mentari dan Axis)

(1)

PERBANDINGAN

(Analisis Komparatif

JURU

FAKULTAS IL

UNIVERSIT

N IKLAN PROVIDER SELULER DI TEL

VERSI RAMADHAN

tif Unsur-unsur Iklan pada Produk Mentari da

SKRIPSI

Disusun Oleh: WITRIANA

06220038

Dosen Pembimbing: 1. Nurudin, M.Si 2. Nasrullah, M.Si

RUSAN ILMU KOMUNIKASI

S ILMU SOSIAL DAN ILMU POLI

ITAS MUHAMMADIYAH MALAN

2010

ELEVISI

dan Axis)

LITIK

ANG


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : W I T R I A N A NIM : 06220038

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : PERBANDINGAN IKLAN PROVIDER SELULER DI TELEVISI VERSI RAMADHAN (Analisis Komparatif Unsur-unsur Iklan pada Produk Mentari dan Axis)

Telah diuji dihadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Jurusan Ilmu Komunikasi

Dan Dinyatakan LULUS

Pada hari : Sabtu

Tanggal : 8 Januari 2011 Tempat : Ruang 609


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : WITRIANA NIM : 06220038

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Perbandingan Iklan Provider Seluler di Televisi Versi Ramadhan (Analisis Komparatif Unsur-unsur Iklan pada Iklan Mentari dan

AXIS)

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Nurudin, M.Si Nasrullah, M.Si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi


(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: WITRIANA

Tempat, Tanggal Lahir

: Tarakan, 22 Juni 1988

NIM

: 06220038

Jurusan

: Ilmu komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul :

PERBANDINGAN IKLAN PROVIDER SELULER DI TELEVISI VERSI RAMADHAN

(Analisis Komparatif Unsur-unsur Iklan pada Iklan Mentari dan AXIS)

adalah bukan karya ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam

bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan

ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 31 Desember 2010

Yang menyatakan,


(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI 1. Nama : WITRIANA

2. NIM : 06220038 3. Konsentrasi : Audio Visual

4. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 5. Jurusan : Ilmu Komunikasi

6. Judul Skripsi : Perbandingan Iklan Provider Seluler di Televisi Versi Ramadhan (Analisis Komparatif Unsur-unsur Iklan pada

Iklan Mentari dan AXIS) 7. Pembimbing : I. Nurudin, M.Si


(6)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah wa Syukurilah tiada henti penulis panjatkan kepada Allah SWT serta Nabi Muhammad SAW, karena berkat rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas skripsi yang berjudul Perbandingan Iklan Provider di Televisi Versi Ramadhan (Analisis Komparatif Unsur-unsur iklan pada Produk Mentari dan Axis)

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, tidaklah mungkin karya tulis ini akan dapat terselesaikan, Oleh karena itu dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. Muhajir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang

2. Bapak Dr. Wahyudi Winaryo, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

3. Ibu Dra. Frida Kusumastuti, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu komunikasi pada Universitas Muhammadiyah Malang

4. Bapak Nurudin, M,Si selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan solusi terhadap penyelesaian skripsi ini

5. Bapak Nasrullah, M,Si selaku pembimbing II atas kemudahan, dan kesabarannya dalam membimbing penulis.

6. Segenap Bapak dan Ibu Dosen pengajar di Fakultas ilmu politik dan ilmu sosial di UMM, yang telah banyak memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi di UMM.


(7)

7. Segenap Bapak dan Ibu staff Tata Usaha FISIP UMM, yang telah banyak memberi dukungan moril untuk menyelesaikan skripsi.

8. My big family. Ayahnda Moh. Ali HW beserta ibu tercinta Jumriah. Semua adek-adekku tercinta dan keluarga yang selalu ada dibelakangku dan selalu bersedia menerima kekurangan dan kelemahanku.

9. Dan yang terkhusus buat my future life,my lovely Ikhsan Aditya, S.T thanks for support, sabar dan pendengar setia dengan semua keluhan2ku. Appa saranghae

10.Anak-anak kost tirto utomo no 2 khususnya kak icha, vyra, anis, pita, puji, nadya, nidya, fhajar, mba pipit, teteh, dewi, mba anggie, ruri, dani, mas bian, ika Untuk semua kebersamaan kita dan segala canda tawa kita di kost-an mizz u all, gomawo cingu saranghae

11.d’JOPPIE’s community yang selalu sabar ”mengatasiku”, beserta istri dan anak-anak. Terimakasih.

12.Untuk teman-teman perjuangan skripsi ”Brigite, Nyai, Bobby, Benny, Othonk, Amri, dan Rifky, Vyra, Rista, Putri, Anin, Uca yang saling bantu-membantu dalam berbagi pengalaman dalam penyusunan skripsi.

13..69 community atas supportnya selama ini,,gomawo cingu

14.Teman-teman kuliah ku, terima kasih atas do’a dan supportnya, matur suwun 15.Semua pihak yang tidak disebut satu persatu oleh penulis, terima kasih.

Jazakallah Khairan.

Akhirnya dengan mengharap ridho dan syafaat dari Yang Kuasa semoga semua pihak yang telah membantu penulis mendapatkan pahala yang setimpal dengan apa yang dikerjakannya, Amin.


(8)

Dalam penyusunan skripsi ini mungkin belum bisa dikatakan sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi terciptanya karya ilmiah yang lebih baik. Akhir kata, semoga hasil karya penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi kehidupan kita semuanya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 14 Februari 2011

Penulis


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAKSI

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ... 1

B.

Rumusan Masalah ... 2

C.

Tujuan Penelitian ... 2

D.

Manfaat Penelitian ... 3

E.

Tinjauan Pustaka ... 3

E.1. Komunikasi Massa ... 3

E.2. Pengertian Iklan ... 4

E.3. Iklan pada Media Televisi ... 6

E.4. Sinematografi ... 6

F.

Fokus Penelitian ... 7

G.

Metodologi Penelitian ... 7

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

A.

Profil dan Sejarah Perkembangan AXIS ... 8

B.

Profil dan Sejarah Mentari (Indosat) ... 9

BAB III ANALISIS DATA

A.

Komparasi Video Iklan AXIS dan Mentari versi Ramadhan ... 10

B.

Komparasi Audio dalam Iklan AXIS dan Mentari versi Ramadhan ... 11

C.

Komparasi Talents dalam Iklan AXIS dan Mentari versi Ramadhan ... 12

D.

Komparasi Props dalam Iklan AXIS dan Mentari versi Ramadhan ... 13

E.

Komparasi Setting dalam Iklan AXIS dan Mentari versi Ramadhan. ... 14

F.

Komparasi Lighting dalam Iklan AXIS dan Mentari versi Ramadhan. ... 14

G.

Komparasi Graphics dalam Iklan AXIS dan Mentari versi Ramadhan. ... 15


(10)

BAB IV PENUTUP

A.

Kesimpulan ... 17

B.

Saran ... 20


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Asmajasari, Magdalena. 1997.

Studi Periklanan dalam persepektif komunikasi pemasaran.

Malang: UMM Press

Bovee, Courtland L. , 1995. “Advertising Excellence”, Mc.Graw - Hill, USA

Devito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta: Proffesional Books

Effendy, Onong Ucjana 2000.

Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek,

Bandung: Remaja

Rosdakarya

Hamidi. 2007.

Metode Penelitian dan Teori Komunikasi

. Malang:UMM Press.

Kriyantono, Rachmat. 2006.

Teknik Praktis Riset Komunikasi

. Jakarta:Kencana.

Moriarty, Sandra. 1991.

Creative Advertising, Theory and Practice (Second Edition).

Prentice-Hall, Inc. A Division Of Simon & Schuster; Singapore.

Mulyana, Deddy. 1997.

Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar

. Bandung: Penerbit PT. Remaja

Rosdakarya.

Ruslan Rosady, 2001.

Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi

. PT. Raja Grafindo,

Jakarta

Sumartono, 2002.

Media Periklanan.

Jakarta, Rineka Cipta

Sugiyono. 2003.

Metode Penelitian Administrasi

. Bandung:CV. Alfabeta.

Trisnanto, Adhy. 2007.

Cerdas Beriklan.

Jakarta: Galang Press

Widyatama, Rendra. 2007.

Pengantar Periklanan.

Yogyakarta: Pustaka Book Publisher

Refrensi Non Buku

Http://digilib.petra.ac.id

(diakses pada tanggal 24 agustus jam 23:38)

http://alformer259.wordpress.com/2010/07/23/iklan-axis-ramadhan-2010-anak-makan-daun/

(diakses pada tanggal 2 Desember 2010 jam 16.21)


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi komunikasi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya revolusi informasi. Setiap hari manusia di suguhi beribu-ribu informasi tentang berbagai hal. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini membawa manusia pada kehidupan yang serba mudah, cepat dan instan, informasi dan komunikasi melalui media massa dapat disampaikan dengan mudh kepada masyarakat. Banyaknya media yang menyampaikan informasi membuat khalayak harus isa menyaring berbagai informasi yang diterima, apakah benar ataukah slah. Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan salah satu saran untuk menyampaikan informasi dan komunikasi. Melalui media teevisi, kita dapat mendengar sekaligus melihat secara langsung informasi yang ditayangkan. Hal ini yang membuat unggul televisi dibandingkan media lainnya.

Dalam menikmati acara televisi, banyak informasi yng dilihat dan didengar oleh penikmat televisi. Salah satunya informasi yang disuguhkan televisi adalah iklan.hampir setiap acara baik televisi swasta maupun lokal, kita dapat menikmati iklan.

“Iklan pada prinsipnya adalah sebuh upaya penyampaian pesan dari komuniktor kepada komunikan. Karena bentuk penyampain pesan dari komunikator kepada komunikan,maka aktifitas tersebut sama dengan kegiatan komunikasi. Jadi secara prinsip,aktifitas komunikasi.”

(Widyatama, 2007:49).

Dalam upaya untuk mengenalkan suatu produk kepada para konsumen, salah satu usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah membuat iklan produk


(13)

2 tersebut yang ditujukan kepada para konsumen. Iklan tersebut biasa dilakukan dengan menggunakan media majalah, surat kabar, radio, televisi dan lain-lain. Adapun dalam pelaksanaannya, iklan merupakan salah satu elemen yang cukup penting untuk dipergunakan dalam upaya perusahaan tersebut mengenalkan sebuah produk kepada para konsumen. Hal ini mengingat iklan mempunyai fungsi sebagai alat informasi, alat persuasif, dan pengingat, yang dapat memberikan kontribusi cukup besar dalam keberhasilan sebuah produk untuk dikenal di masyarakat

Salah satu media yang mempunyai keunggulan dalam periklanan adalah televisi, hal ini dikarenakan televisi memiliki daya tarik yang kuat disebabkan unsur kata-kata, musik, dan efek suara. Selain ketiga unsur tersebut, televisi juga memiliki unsur visual berupa gambar. Dan gambar ini bukan gambar mati melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam dan daya tarik kepada para penonton (Effendy, 2000:177). Di samping itu apa yang disampaikan oleh media TV, isi pesan bersifat lebih universal, dalam artian pesan dapat dipahami oleh segala lapisan masyarakat. Hal ini mengingat pada khalayaknya yang bersifat heterogen, baik dari segi umur, jenis kelamin, pendidikan, agama, dan status sosial. Sebagai alat komunikasi massa, televisi ini memiliki keunggulan karena televisi sudah dapat mengatasi kekurangan media lainnya yaitu; surat kabar, radio, dan film. Dengan demikian pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat diperkirakan lebih besar. Adapun fungsi televisi disini adalah sebagai alat untuk menginformasikan, mendidik, menghibur sekaligus mempengaruhi. (Effendy, 2000:31).


(14)

3 Iklan sebagai salah satu bentuk komunikasi massa, dapat menjaring perhatian banyak orang untuk menaruh perhatian lewat stimulinya, entah itu gambar, warna, maupun ukuran dan unsur-unsur lainnya, sehingga masing-masing orang mempunyai pandangan terhadap iklan tersebut. Tentunya orang yang melihat iklan tersebut dapat memilah-memilah ataupun menangkap stimuli indrawi tersebut dan menginterpretasikan iklan tersebut sesuai dengan pandangan mereka. Pandangan tersebut adalah persepsi.

Persepsi seseorang terhadap sebuah iklan juga mengarah pada citra yang tentunya hal ini berkaitan dengan pentingnya sebuah iklan bagi kelangsungan sebuah perusahaan . Seperti yang dikatakan oleh Ruslan (2003; 68) “ Biasanya landasan citra berakar dari nilai-nilai kepercayaan yang kongkretnya diberikan secara individual dan merupakan pandangan atau persepsi”. Di sinilah faktor persepsi berperan penting, dimana inti dari komunikasi adalah untuk membentuk persepsi seseorang, dengan cara mencuri perhatian.

Pemasangan iklan melalui media massa dianggap sebagai salah satu cara pemasaran produk yang paling efektif dalam menyampaikan pesan-pesan tentang kegunaan dan keistimewaan dari produk tersebut yang akan dipasarkan. Penyampain pesan melalui media komunikasi juga lebih menarik karena pesan bias direkayasa sedemikian rupa dengan dibubuhi ilustrasi warna, suara, dan gambar,

Iklan merupakan media yang jitu bagi produsen untuk memperkenalkan barang atau jasa yang dihasilkan dengan harapan konsumen menjadi menarik dan membelinya, kebanyakan iklan televisi menawarkanproduk, baik itu produk kecantikan, kesehatan, makanan, minuman dan lain sebagainya. Terpaan iklan


(15)

4 dalam televisi tersebut dapat berdamapk positif maupu negative bagi khalayak . banyak iklan yang hanya menjual kata-kata manis namun kenyataannya memiliki kualitas produk yng rendah. Dalam hal ini persaingan iklan semakain ketat guna menjaring konsumen sebanyak-banyaknya.

Fenomena iklan televisi yang sering terjadi sekarang ini yaitu ketika banyak perusahaan iklan yang berlomba-lomba untuk memasang iklan pada jam tayang utama diberbagai televisi swasta. Hal ini membuktikan bahwa iklan mempunyai peranan penting utnuk mempengaruhi khalayak, apalagi melihat situasi sekarang ini televisi dianggap sebagai salah satu media hiburan yang digemari. Dengan adanya iklan, suatu produk yang semula tidak dikenal akan menjadi dikenal dan diketahui oleh masyarakat. Dengan adanya iklan pula masyarakat akan menjadi semakin konsumtif.

Persaingan iklan televisi membuat sebuah biro periklanan khusunya dalam menentukan iklan apa yang akan dipasang atau ditempatkan pada sebuah tayangan favorit harus lebih cermat lagi. Melihat dari keuntungn yang ditimbulkan sebuah iklan, mungkin saja pada suatu tayangan favorit seperti sinetron Ramadhan yang sering kali ditayangankan pada bulan Ramadhan. Para pemasang iklan cenderung memasang iklan yang berupa iklan provider seluler yang menawarkan content murah pada saat bulan Ramadhan ataupun iklan makanan dan minuman yang menarik khalayaknya.

Ramadhan sebuah moment penting bagi umat Islam. Bulan Ramadhan bisa disebut sebagai bulan suci umat Islam di dunia. Pada bulan Ramadhan ini banyak berkah yang bisa didapatkan bagi umat Islam. Dari keistimewaan bulan Ramadhan ini banyak dimanfaatkan oleh berbagai kalangan. Salah satunya adalah


(16)

5 iklan bertemakan Ramadhan. Seperti, iklan sirup, iklan minuman, iklan sarung, sampai iklan rokok yang bertemakan Ramadhan. Berbagai iklan tersebut mempunyai karakter dan kreatifitas sendiri dalam menampilkan produk dengan bertemakan Ramadhan.

Semakin banyak iklan-iklan yang muncul pada jeda iklan favorit tentunya memiliki keunikan dan cara yang berbeda pula dan tentunya memiliki satu tujuan yaitu memperoleh keuntungan (khususnya iklan produk). Iklan produk adalah iklan yang menawarkan barang nyata yang terlihat atau terwujud (widyatama, 2007:125). Dalam iklan produk, perbedaan tersebut dapat berupa jenis iklan produk, segmentasi iklan produk dan fungsi iklan itu sendiri.

Keberagaman khalayak membuat iklan produk membagi-bagi konsntrasinya kepada beberapa khalayak saja. Iklan produk berguna untuk memfokuskan perhatian iklan tersebutagar lebih “mengena” dalam hati khalayaknya, iklan ada karena ia mempunyai fungsi. Dendi Sudiana dalam Widyatama (2007:149) menuliskan pada dasarnya setiap iklan dimaksudkan untuk menghasilkan tanggapan baik dari khalayak, yang diharapkan suatu ketika akan terdorong kea rah pembelian produk. Rendra mengatakan dalam Widyatama (2007:133-134) membagi iklan berdasarkan fungsinya menjadi empat bagian yaitu iklan yang berfungsi sebgi informasi, iklan yang berfungsi sebagai persuasi, iklan yang berfungsi mendidik dan iklan yang berfungsi parodi atau hiburan.

Menilai iklan dari segi persuasi dan iklan yang berfungsi menghibur,beberapa iklan provider berlomba-lomba menyajikan iklan versi Ramadhan dengan sebaik mungkin serta menampilkan konsep iklan yang dapat menghibur khalayak dengan menjanjikan content murah, Axis sebagai salah satu


(17)

6 provider yang terhitung baru memberikan gebrakan baru seperti menyajikan iklan versi Ramadhan dimana konsep dari iklan tersebut dengan menampilkan sosok seorang pemuda yang paling ditakuti yang sempat merebut permen dari anak tak berdaya sehingga sang anak menggantikan permen yang diambil dengan memakan daun, dan kini pemuda tersebut telat bertobt. Bahkan berguru kepada pak kyai dan pak kyai tersebut mengajak si pemuda untuk “Menebarkan Kebaikan” dengan menggunakan Axis yang mengusung slogan “GSM” yang baik serta memberikan content murah dibandingkan iklan provider lainnya.

Dan tak kalah menariknya juga salah satu provider seluler Indosat khususnya Mentari, juga menyajikan iklan serupa dengn konsep yang berbeda pula dimana konsep yang di beri slogan “Senyum Indosat” iklan ini menampilkan sosok seorang anak dan ayah yang dimana si anak sedang belajar puasa dan di iming-iming sebuah permen berbentuk senyum sebagai bonus. Bonus terhadapa si anak tersebut dikaitkan dengan Mentari agar para khalayak tertarik untuk selalu memakai provider indosat yang mana menjadikan bonus-bonus disetiap harinya.

Pemilihan ini lebih didasarkan pada asumsi peneliti bahwa kedua iklan tersebut frekuensi kemunculan di televisi lebih sering daripada iklan GSM (Global System For Mobile Communication) yang lain. Dan iklan GSM yang lain tidak memuat iklan dengan tema Ramadhan seperti iklan Axis dan Mentari versi permen. Hal ini lah yang menjadi alasan peneliti memilih kedua iklan tersebut untuk dianalisis komparasi. Melihat kedua iklan tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat dalam penelitian yaitu untuk membanding unsur-unsur iklan yang sama dengan penyajian yang berbeda.


(18)

7 B. Rumusan Masalah

Bedasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam penelittian ini adalah bagaimana komparasi unsur-unsur iklan yang terdapat dalam iklan Axis versi Ramadhan dan Mentari versi Ramadhan ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komparasi unsur-unsur iklan yang terdapat dalam iklan Axis versi ramdhan dan Mentari versi Ramadhan.

D. Manfaat Penelitian

D.1 Manfaat Akademis

a. Secara teoritik dapat mejelaskan perbedaan penerapan aspek-aspek teknis pembentukan iklan yaitu unsur-unsur iklan antara iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan.

b. Secara metodologi diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasarbagi penelitian lebih lanjut tentang obyek yang sama dengan metode analisis kritis terutam analisis framing.

D.2 Manfaat Praktis

Penelitian diharapkan memberi referensi dalam pengaplikasiannya di bidang audio visual khususnya dalam memahami unsur-unsur iklan. Selain itu diharapkan pua member kontribusi mengenai pengemasan unsur naratif dalam membuat iklan atau mereproduksi iklan lainnya.


(19)

8 E. Tinjauan Pustaka

E .1. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa modern (Effendy, 2000:50). Sedangkan media yang dimaksudkan adalah surat kabar, televisi, radio dan lain sebagainya. Keunggulan komunikasi melalui media massa adalah dapat disampikan secara serempak kepada khlayak.

Komunikasi Massa Menurut Rakhmat (dalam Winarni, 2003; 6) Komunikasi Massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim, melalui media massa cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

Komunikasi Massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonim dan heterogen. (Mulyana, 2002;75)

Komunikasi menurut teori Carl Hovland merupakan proses pengoperan perangsang atau bahasa-bahasa komunikator kepada komunikan untuk mengubah tingkah laku individu komunikan. Menurut Bittner, yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Jallaludin, 2004:188).

Berdasarkan pengertian diatas, komunikasi massa dapat diartikan sebagai sebuah proses komunikasi yang disampaikan melalui media massa dengan segmentasi sekelompok orang atau khalayak umum.


(20)

9 E.1. Iklan Sebagai Salah Satu Bentuk Komunikasi Massa

Menurut Tilman dan Kirkpatrick (Sumartono, 2002:13) iklan merupakan komunikasi massa yang menawarkan janji kepada konsumen. Melalui pesan yang informatif sekaligus persuasif menjanjikan tentang adanya barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan, tempat memperolehnya dan kualitas barang dan jasa. Menurut Wright (Sumartono, 2002: 20) iklan merupakan media komunikasi massa. Pembedaan iklan dengan teknik komunikasi pemasaran yang lain adalah komunikasi yang non-personal, jadi iklan memakai media dengan menyewa ruang dan waktu. Disamping itu peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran pada orang supaya mereka membeli suatu produk tertentu membentuk hasrat memiliknya dengan mengkonsumsinya secara tepat.

Komunikasi massa dapat didefinisikan dengan memusatkan perhatian pada lima variable yang terkandung dalam setiap tindak komunikasi dan memperlihatkan bagaimana variable-variabel ini bekerja pada media massa. Variable-variabel itu adalah komunikator massa, khalayak (audience), pesan, proses dan konteks dalam Devito (1997:505).

Komunikasi massa adala proses penyampaian pesan melalui media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,buku dan hasil rekaman audio-kaset, piringan hitam atau compact disc.

Komunikasi massa ditujukan kepada massa-sejumlah sangat besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak dank arena sangat penting bagi media untuk memberikan apa yang diingini khalayak, pesan dari komunikasi. Hukum pasar sesungguhnya juga memberikan jebkan dan resikonya sendiri-sendiri. Karen pada dasarnya, tingkat efesiensi dan efektivitas kondisi


(21)

10 clutter(clutter adalah rata-rata iklan yang dilihat rata-rata orang dalam satu minggu) seperti itu sama sekali tak menguntungkan. Terpola dari wakt iklan, panjangnya tayangan iklan, bias mebuat pemirsa cederung berpindah saluran, dan sia-sialah iklan dipasang karena tidak ditonton. Bahkan ada kecenderungan saat iklan adalah saat untuk memindah saluran atau meninggalkan televisi sejenak untuk aktifitas lainnya

Permasalahan kompetisi media televisi itu menempatkan tiga pemain utama, yakni acara televisi, iklan, dan rating. Dari semuanya itu ujung sebenarnya adalah masyarakat. Namun dalam konstelasi industria, hubungan dengan masyarakat yang tidak pernah dijalin. Masyarakat hanya berada dalam angka, asumsi, dugaan, prediksi dan proyeksi. Orientasi pada masyarakat hanya berbeda dalam dimensi verbal, tetapi tidak subtansial.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa iklan merupakan sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat dengan melalui media massa, baik itu televisi, surat kabar ataupun media massa lain. Proses inilah yang di sebut sebagai proses komunikasi massa. Dimana seorang komunikator menyampaikan pesan dalam iklan melalui media massa kepada masyarakat (khalayak).

E.2. Pengertian Iklan

Pada dasarnya iklan merupakan sarana komunikasi yang digunakan komunikator dalam hal ini perusahaan atau produsen untuk menyampaikan informasi tentang barang atau jasa kepada publik, khususnya pelanggannya melalui suatu media massa. Selain itu, semua iklan dibuat dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberi informasi dan membujuk para konsumen untuk


(22)

11 mencoba atau mengikuti apa yang ada di iklan tersebut, dapat berupa aktivitas mengkonsumsi produk dan jasa yang ditawarkan

Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi, murni periklanan, pemasaran dan ada pula yang memaknai perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut membawa konsekuensi arah yng berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menekankan pada aspek penyampain pesan yang kreatif dan persuasive yang disampaikan melalui media khusus. Perspektif pemasaran lebih menekankan pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran yaitu menjual produk. Sementara dalam perspektif psikologi lebih menekankan persuasif pesan.

Dunn dan Barban dalam widyatama (2007:15) menuliskan bahwa iklan merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan yang bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan lembaga non komersial, maupun pribadi yang berkepentingan.

Di Indonesia, masyarakat periklanan Indonesia mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sementara istilah periklanan diartikan sebagai keseluruhan proses meliputi persiapan,perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penyampaian iklan Riyanto dalam Widyatama (2007:16)


(23)

12 Dari pengertian iklan sebagaiman tersebetu di atas sekalipun terdapat beberapa perspektif yang berbeda-beda, namun sebagian besar definisi mempnyai kesamaan. Kesamaan tersebut dapat dirangkum dalam bentuk prinsip pengertian iklan dimana dalam iklan mengandung enam prinsip dasar yaitu:

a. Adanya pesan

b. Dilakukan oleh komunikator c. Dilakukan dengn cara non personal d. Disampaikan untuk khalayak tertentu

e. Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar f. Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.

Berdasarkan pengertian dan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa iklan merupakan sebuah media perusahaan dalam memberikan informasi tentang produk atau jasa yang produksinya.

E.2.1. Tujuan Pertama Kegiatan Periklanan

Menurut Robert V Zacher (Sumartono, 2002: 66), tujuan kegiatan periklanan antara lain:

1. Menyadarkan komunikan dan memberi informasi tentang suatu barang, jasa, atau ide.

2. Menimbulkan dalam diri komunikan suatu perasaan suka akan barang, jasa ataupun ide yang disajikan, dengan memberikan preferensi kepadanya.

3. Meyakinkan komunikan akan kebenaran tentang apa yang dianjurkan dalam iklan dan karenanya menggerakkannya untuk berusaha memiliki atau menggunakan barang/ jasa yang dianjurkan.


(24)

13 Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa iklan merupakan alat atau media untuk mengkomunikasikan sebuah barang atau jasa dari sebuah perusahaan.

E.2.2. Fungsi-Fungsi Iklan

Beberapa fungsi periklanan menurut Asmajasari (1997:11-15) antara lain: a. Memberikan informasi

Para ahli ekonomi telah menekankan adanya kegunaan waktu,tempat bentuk dan milik dalam pemasaran. Sebuah barng akan lebih berharga bagi seseorang apabila ia dapat memperolehnya setiap waktu,pada setiap tempat dan memilikinya dengan mudah dan keguanaan informasi. Jadi periklanan dapat menanmbah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen.

b. Membujuk atau mempengaruhi

Periklanan tidak hanya bersifat memberitahu saja, tetapi juga bersifat membujuk terutama kepad pembeli-pembeli potensial dengan menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik daripada produk lainnya. Dalam hal ini iklan yang bersifat membujuk sebaiknya dipasang dalam media televisi atau majalah. Umumnya orang tidak ingin dibujuk untuk membeli sebuah produk yang sudah jelas dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

c. Menciptakan kesan (image)

Dalam sebuah iklan orang akan mempunyai kesn teretu tentang pah yang diiklankan. Dalam hal ini pemasang iklan selalu berusaha untuk


(25)

14 menciptakan iklan sebaik-baiknya misanya saja dengan menggunakan ilustrasi warna,bentuk dan lay out yang menarik. Kadang-kadang pembelian sebuah barang tidak di lakukan secara rasional atau memperhatikan nilai ekonomisnya, tetapi lebih terdorng karena gengsi seperti pembelian mobil, rokok, rumah dan lain sebagainya. Periklanan juga dapat menciptakan kesan kepada masyrakat.

d. Memuaskan keinginan

Sebelum memilih dan membeli produk, kadang-kadang orang ingin diberitahu dul sbagai contoh mereka ingin mengetahui lebih dulu tentang gizi, vitamin dan harga pada sebuh produk makanan yang paling baik untuk keluarga. Jadi periklana merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan dan tujuan itu sendiri berup pertukran yang saling memuaskan

e. Sebagai alat komunkasi.

Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi secara efesien dan efektif. Dalam hal ini komunikasi dapat menunjukkan cara-cara untuk mengadakan pertukaran memuaskan.

E.2.3. Unsur – unsur iklan

Beberapa unsur-unsur iklan saling bekerjasama untuk menciptakan suatu daya tarik . unsur audio visual tidak dapat berdiri sendiri,begitu juga dengan unsur-unsur lainnya. Unsur-unsur yang bekerjasama tersebut.


(26)

15 a. Video

Video terdiri dari rangkaian adegan yang berupa gambar yang berfungsi sebagai pemberi informasi tentang karakteristik produk agar lebih dikenal khalayak.

b. Audio

Audio berupa suara dan kata-kata. Jika tanpa unsur ini maka pengeinformasian suatu produk menjadi kurang menarik.

c. Talents

Talents mengarah pada cerita atau gambar yang ditampilkan pada iklan televisi. Talent dibuat semanrik mungkin untuk menarik pehartian masyarakat dengan menggunakan model atau bintang iklan untuk memeragakan manfaat,cara kerja, kehebatan dan lain sebagainya dari produk untuk memberikan informasi yang cukup. d. Props

Merupakan unsur iklan yang paling penting dimana menonjolkan keungguln produknya untuk selalu diingat oleh khalayak. Adegan cerita,figur, musik, dan lainnya yang digunakan hanyalah sebagai pendukung dalam menunjukkan keunggulan produk.

e. Setting

Merupakan tempat pengambilan adegan dalam iklan tersebut. Pemilihan tempat harus disesuaikan dengan jalan cerita sehingga iklan lebih menarik.


(27)

16 f. Lighting

Pencahayaan baik itu kombinasi warna juga harus serasi agar iklan tersebut enak dilihat.

g. Graphics

Kata-kata dan foto yang tidak bergerak dapat ditampilkan dengan mengunakan komputer dengn proses editing sehingga dapat muncul dalam bentuk-bentuk yang beragam.

h. Pacing

Adalah keseluruhan pengakhiran sebuah pesan atau dengan kata lain hasil eksekusi iklan. Pengiklan sebaiknya membuat iklan sebaik mungkin agar iklan dapat dimengerti dan ditangkap dengan baik oleh khalayak.

Berdasarkan unsur iklan tersebut dapat diketahui bahwa iklan yang baik adalah iklan yang memenuhi delapan unsur iklan seperti yang tertulis diatas.

E.2.4. Peranan Iklan

“Advertising can be used to build up a long-term image for a product (Coca Cola ads) or trigger quick sales (a Sears ad for a weekend sale)” (Kotler, 2003: 515). Artinya, iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk (contohnya adalah iklan Coca Cola) atau sebagai pemicu penjualan-penjualan cepat (iklan Sears untuk obral akir pekan). Disadari atau tidak, iklan dapat berpengaruh tetapi juga dapat berlalu begitu cepat. Iklan sangat unik karena iklan dapat mencapai tujuan meskipun disampaikan dengan panjang lebar dan terkadang membingungkan. Karena kita membayar iklan maka


(28)

17 kita dapat memilih media yang sesuai untuk pemasangan atau penayangan iklan, sehingga pesan di dalamnya dapat sampai pada kelompok sasaran yang dituju. Menurut Fahmi (Sumartono, 2002: 22) iklan televisi mengambil peran penting, dalam :

1. Membangun dan mengembangkan citra positif bagi suatu perusahaan dan produk yang dihasilkan, melalui proses sosialisasi yang terencana dan tertata dengan baik.

2. Membentuk publik opini yang positif terhadap perusahaan atau produk tersebut.

3. Mengembangkan kepercayaan masyarakat terhadap produk konsumsi dan perusahaan yang memproduksinya.

4. Menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan masyarakat luas, sehingga dapat terbentuk pemahaman dan pengertian yang sama terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan pada masyarakat oleh perusahaan tersebut.

5. Mengembangkan alih pengetahuan tentang suatu perusahaan yang memungkinkan masyarakat memiliki simpati, empati, dan bahkan dalam kaitanya dengan kegiatan go public merasa ikut memilikinya.

E.3. Iklan pada Media Televisi

E.3.1. Kekuatan Media Televisi

Daya tarik terletak pada kata-kata, musik dan sound effect juga unsur visual berupa gambar. Gambar tersebut bukan gambar mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam pada penonton. Sifatnya yang


(29)

18

audio visual menjadi kekuatan utama televisi. Sifat televisi yang pokok adalah bisa didengar dan dilihat, disamping sifatsifat lainnya: langsung, stimulan, intim dan nyata. Sifat audio visual mampu memberi daya ingat yang lama kepada pemirsa (Mulyana, 1997:169).

Televisi dianggap sebagai media yang ebih efisien untuk mempersuai konsumen dibandingkan media massa lainnya karena televisi sebagai media untuk beriklan yang memiliki kelebihan yaitu:

a) Efisiensi Biaya

Televisi mampu manjangkau masyarakat luas. Kelebihan ini menimbulkan efesiensi biaya untuk menjangkau semua khalayak. Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesa-pesan komersial.

b) Dampak Yang Kuat

Iklan televisi sampai kepermirsa dalam bentuk audio visual, kreativias pengiklan lebih dapat dieksplorasi dan di optimalkan dengan mengkombinasikan gerak, keindahan, kecantikan, suara, warna, music, drama, humor dan ketegangan.

c) Pengaruh Yang Kuat

Kebanyakan pemirsa melewatkan waktunya didepan televisi yang merupakan sarana hiburan,sarana berita, sarana pendidikan dan lain sebagainya. Sebagaimana kebanyakan pembeli, pemirsa lebih cenderung membeli produk yang diiklankan oleh televisi daripada produk yang tidak mereka kenal.


(30)

19 Sedangkan menurut Wibawa (dalam Sumartono, 2002:9) mengatakan, one for all, satu untuk semua yang menggambarkan kelebihan televisi dalam membawakan pesan. Menurut Rhenald Kasali dalam bukunya Manajemen Periklanan, secara kontektual televisi memiliki tiga kekuatan, antara lain (Sumartono, 2002: 6-7):

a. Efisiensi Biaya

Banyak pengiklan memandang televisi sebagai media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan-pesan komersialnya. Salah satu keunggulannya adalah kemampuan menjangkau khalayak sasaran yang sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi selain mampu menjangkau khalayak sasaran yang dapat dicapai oleh media massa lainnya, juga dapat menjangkau khalayak yang tidak terjangkau oleh media cetak. Jangkauan media ini menimbulkan efisiensi biaya untuk menjangkau setiap kendala. b. Dampak yang Kuat

Keunggulan lainnya adalah kemampuannya menimbulkan dampak yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indera: penglihatan dan pendengaran. Televisi juga mampu menciptakan kelenturan bagi pekerjaan-pekerjaan kreatif dengan mengkombinasikan gerakan, kecantikan, suara, warna, drama, dan humor.

c. Pengaruh yang Kuat

Televisi mempunyai kemampuan mempengaruhi persepsi khalayak sasaran. Kebanyakan masyarakat meluangkan waktunya di depan


(31)

20 televisi, sebagai sumber berita, hiburan, dan sarana pendidikan. Kebanyakan calon pembeli lebih “percaya” pada perusahaan yang mengiklankan produknya di televisi daripada yang tidak sama sekali. Ini adalah cerminan bonafiditas pengiklan.

E.3.2. Jenis Iklan Televisi

Secara umum, iklan televisi dibagi ke dalam berbagai kelompok yaitu (Sumartono, 2002: 16-17) :

a. Iklan spot

Materi iklan televisi secara jelas, langsung dan gamblang berisi format tentang produk dan suatu perusahaan, yang digunakan untuk mencapai tingkat penjualan maksimal atas suatu produk. Iklan jenis ini bersifat komersial murni.

b. Iklan tak langsung

Informasi tentang produk atau visi perusahaan yang disampaikan secara tidak langsung ke dalam materi progama siaran lain untuk mencapai tingkat pengetahuan pemirsa terhadap produk atau misi tertentu yang disampikan. Iklan jenis ini bersifat tidak komersial murni.

c. Public Service Announcement

Informasi tentang suatu kegiatan atau pesan sosial yang dilakukan untuk mendapatkan tinggkat perhatian yang maksimal dari pemirsa untuk berpartisipasi dan atau bersimpati terhadap kegiatan atau masalah tertentu


(32)

21 E.3.3. Jenis Iklan

Setiap orang dapat menjadi pemasang iklan dan iklan dapat menjangkau setiap orang. Secara umum iklan televisi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:

1. Iklan Spot

Iklan yang berisi tentang produk dan suatu perusahaan yang dilakukan untuk mencapai tingkat penjualan yang maksimal atas suatu produk dan biasanya bersifat komersial murni.

2. Iklan tidak langsung

Iklan yang berisi tentang informasi tentang suatu produk atas pesan/misi tertentu dari suatu perusahaan atau lembaga pemerintah yang disampaikan secara tidak langsung kedalam sebuah program siaran langsng seperti berita. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pemirsa terhadap suatu produk atau suatu misi tertentu yang bersifat tidak komersial.

3. Iklan layanan masyarakat

Iklan yang berisi tentang informasi suatu kegiatan atau pesan-pesan social untuk mencapai tingkat perhatian dari pemirsa yang maksimal. Untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan tujuan tertentu.

E.4. Sinematografi

Menurut Marcelli (1986;1), sinematografi merupakan aspek-aspek dari teknik pembuatan film untuk menyajikan cerita yang menarik. Sinematografi adalah gabungan antara teknik perolehan gambar (fotografi) dan teknik


(33)

22 penyusunan gambar-gambar (montage). Sinematografi lebih dikenal sebagai teknik pembuatan film.

Sinematografi sangat erat kaitannya dengan film. Karena film merupakan media audiovisual yang dikategorikan sebagai seni murni karena proses visualisasi dramatiknya sangat ditentukan oleh teknologi sinematografi. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi, sinematografi juga dipakai dalam pembuatan program acara televisi. Hal ini dikarenakan sinematografi merupakan azas teknik visualisasi dramatik sebuah adegan berdasarkan penguasaan konvensi-konvensi dramatik. Dalam dramaturgi berfikir secara visual, merupakan syarat mutlak dari tata cara, tata laksana dan tata makna dari proses visualisasi ruang, waktu dan peristiwa sebuah adegan. Berdasarkan penjelasan diatas, dramaturgi merupakan dasar dan sinematografi merupakan perkembangan teknologi media audiovisual yang tidak mungkin dipisahkan dari dramaturgi.

Menurut Mascelli, banyak orang film yang mahir dalam menemukan cara yang tepat untuk memfilmkan suatu subjek. Tapi kemampuan itu hanya instingtif, dan ia tidak mampu menjelaskan kenapa cara itu yang dilakukannya. Setidaknya, sedikit sekali yang bisa menjelaskan tentang hukum-hukum dari pembuatan film, meskipun sebenarnya ia sendiri berpegang teguh kepada hukum-hukum tersebut.

Menurut Marcelli (1986;4), ada 5 unsur dari sinematografi, yaitu : 1. Angle Kamera

Angle kamera di definisikan sebagai wilayah dan titik pandang yang terekam oleh lensa. Sebuah film terbentuk dari sekian banyak shot. Tiap shot membutuhkan penempatan kamera pada posisi yang paling baik bagi


(34)

23 pandangan mata penonton, bagi tata set dan action pada suatu saat tertentu dalam perjalanan cerita.

2. Komposisi

Komposisi diartikan sebagai aransemen dari unsur-unsur gambar untuk membentuk suatu kesatuan, yang serasi (harmonis) secara keseluruhan. (Mascelli, 1986:409).

3. Kontiniti

Film bersuara yang dibuat secara profesional harus menyajikan citra visual secara bersinambungan, lancar, mengalir secara logis, ditambahkan suara, penggambaran peristiwa yang difilmkan secara berkaitan yang masuk akal. Itu adalah aspek kesinambungan (continuous) dari film; adalah kontiniti yang menentukan sukses tidaknya produksi.(Mascelli,1986:127).

4. Close Up

Close up adalah penggambaran skala-besar atas bagian dari action. Close up adalah salah satu sarana penuturan cerita yang paling kuat yang tersedia bagi para pembuat film. Harus disiapkan untuk bagian-bagian yang vital dari cerita, agar kesan visual yang dimaksud kepada penonton bisa terjamin.

5. Editing

Editing dalam film dapat diartikan sebagai suatu proses “mengencangkan” film, menyingkirkan shot yang berlebihan: pendahuluan start, overlaps, yang tidak diperlukan dari action masuk, keluar, scene-scene tambahan, ulang gaya, pengambilan yang salah. Setelah itu proses editing dilanjutkan dengan mengatur atau menggabungkan dari ragam shot yang


(35)

24 memenuhi kriteria menjadi penuturan yang bersinambung; untuk menyajikan cerita film dengan cara yang menangkap dan menahan perhatian penonton dari sejak adegan pembukaan sampai dengan fade out.

F. Definisi Konseptual

1. Unsur Iklan

Beberapa unsur-unsur iklan saling bekerjasama untuk menciptakan suatu daya tarik. Unsur audio visual tidak dapat berdiri sendiri,begitu juga dengan unsur-unsur lainnya. Unsur-unsur yang bekerjasama tersebut yaitu: video, audio, talent, setting, props, lighting, pacing, graphics.

2. Iklan

Menurut klepper dalam Widyatama (2007:15), iklan berasa dari bhasa latin, ad-vere yang berarti mengoperkan pikitan atau gagasan kepada pihak lain. Tampaknya pengertian semacam ini sama halnya dengan pengertian komunikasi. Pengertian tersebt masih bermakana umum, tidak jauh beda dengan dengn apa yang dituliskan oleh Wright(1978). Wright sebagaimana dikutip dalam Widyagama (2007:15) meuliskan bahwa iklan juga merupakan sebentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi lainnnya. Secar lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui sluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.


(36)

25 G. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah unsur-unsur iklan yang terdapat pada iklan Axis versi Permen, dan iklan Mentari versi Permen.

H. Metodologi Penelitian H .1. Tipe Penelitian

Tipe atau jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-komparatif dalam Sugiyono (2006:11) dengan tujuan mengolah data secara sistematis, faktual dan akurat mengenai objek penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan melalui pendekatan semiotik. Penelitian deskritif-komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan dan membandingkan data yang terkumpul sebagaimana adanya. Data yang dibandingkan yakni unsur-unsur iklan yang terdapat pada iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan yang selanjutnya akan dilihat bagaiman mengolah iklan serupa dari keduanya. Melalui pendekatan kualitatif gambaran menyeluruh mengenai unsur-unsur iklan yang disajikan untuk mencapai tujuan penelitian.

Sobur (2006:15) menjelaskan “bahwa semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji sebuah tanda (signs). Littlejhon (1996:64) dalam Sobur (2006) menambahkan “bahwa tanda adalah basis dari seluruh komunikasi. Manusia dapat melakukan komunikasi banyak hal dengan sesamanya

H.2. Teknik Pengumpulan Data


(37)

26 1. Data primer dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. Pengamatan dilakukan secara langsung melalui iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan.

2. Data sekunder dengan kepustakaan yang ada, baik berupa buku majalah, internet, maupun bahan tertulis lainnya yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang ada guna menunjang kelengkapan data.

H.3. Unit analisis

Unit analisis dari penelitian ini adalah berdasarkan scene atau adegan dalam kedua film yang mengandung unsur iklan yang serupa. Definisi scene adalah peristiwa atau hal yang berlangsung disuatu tempat dan suatu waktu tertentu dalam Misbach Y (2006:261). Batasan scene dengan unsur naratif serupa yang dipilih mencakup detil dimana terdapat tokoh utama dan memiliki isi pembicaraan atau komunikasi verbal(baik dalam bentuk dialog maupun monolog) serupa pada sebuah adegan atau rangkaian adegan. Rangkaian adegan didefinisikan sebagai adegan-adegan atau scene-scene yang saling berhubungan dalam merangkum sebuah bagian cerita.

Jumlah scene secara keseluruhan dalam iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan. Penggambaran unsur naratif serupa yan dipilih dapat terdiri dari satu scene atau lebih pada tiap rangkaian adegan dalam iklan. H.4. Analisis Data

Pada prinsipnya analisis data merupakan sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti ketika proses pengumpulan data atau informasi berlangsung, sampai pada penarikan kesimpulan berupa konsep atau berhubungan antarkonsep dalam Hamidi (2008:97) analisis data dalam penelitian ini secara bertahap dapt terlihat


(38)

27 sebagai berikut:

1. Menyaksikan dan mengamati keseluruhan iklan

2. Memilah scene atau adegan dengan pencatatan adegan cerita pada kedua iklan. Scene dijabarkan dengan membagi sebuah adegan yang terbatas melalui satu tempat dan waktu. Catatan adegan dimasukkan ke dalam table.

3. Memilih cerita dalam scene yang memiliki persamaan unsur naratif pada kedua iklan dimana scene tersebut ditetapkan sebagai komparasi adegan atau rangkaian adegan serupa yang di teliti daam penelitian. Cerita yang dipilih dibatasi melalui terdapatnya tokoh utama yang melakukan komunikasi verbal (dalam bentuk dialog atau monolog) dan memiliki isi pembicaraan serupa pada masing-masing scne dalam iklan. Scene yang dipilih tersebut selanjutnya dikomparisikan kembali melalui table untuk memudahkan dalam melihat perbandingan data.

4. Mengkomparasikan unsur-unsur iklan yang ada dalam kedua iklan yang dilakukan dalam tiap scene.masing-masing aspek yang berada dalam ruang lingkup penelitian dikomparasikan melalui tabel, pembahasan pada tiap iklan dilakukan per-scene yang ditelah dipilih dalam tiga tahap.

5. Setelah didapatkan komparasi unsur iklan, maka tahap selanjutnya adalah menganalisi kembali data yang terangkum dalam tiap sebuh adegan atau rangkain adegan. Tahap ini akan mengkomparasikan kembali tiap adegan diaman kaitannya dalam mengemas unsur naratif yang serupa pada masing-masing iklan.penyajian data dilakukan melalui table dan penjabaran secara deskriptif.


(39)

28 6. Tahap akhir dilakukan kesimpulan yang diperoleh dari komparasi data. H.5. Pemeriksaan Keabsahan Data.

Ukuran kualitas sebuah penelitian terletak pada keabshan atau validitas data yang dikumpulkan selama penelitian. Dalam penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliabel, dan objektif dalam Sugiiyono (2008:267)

Keabsahan data penelitian kualitatif dapat dinilai melalui proses pengumpulan data dan analisis-interpretatif data dalam Rachmat kriyantono (2006:70). Dalam penelitian ini tahapan pengumpulan data dapat dilihat melalui lampiran pencatatan adegan pada iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan. Keabsahan data dapat dilihat berdasarkan otentitas data yang dijabarkan melalui penyajian data.

Triangulasi yang dipilih yaitu triangulasi sumber yang berarti membandingkan data dan mengecek balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. (Moeloeng, 2005:330)


(1)

pandangan mata penonton, bagi tata set dan action pada suatu saat tertentu dalam perjalanan cerita.

2. Komposisi

Komposisi diartikan sebagai aransemen dari unsur-unsur gambar untuk membentuk suatu kesatuan, yang serasi (harmonis) secara keseluruhan. (Mascelli, 1986:409).

3. Kontiniti

Film bersuara yang dibuat secara profesional harus menyajikan citra visual secara bersinambungan, lancar, mengalir secara logis, ditambahkan suara, penggambaran peristiwa yang difilmkan secara berkaitan yang masuk akal. Itu adalah aspek kesinambungan (continuous) dari film; adalah kontiniti yang menentukan sukses tidaknya produksi.(Mascelli,1986:127).

4. Close Up

Close up adalah penggambaran skala-besar atas bagian dari action. Close up adalah salah satu sarana penuturan cerita yang paling kuat yang tersedia bagi para pembuat film. Harus disiapkan untuk bagian-bagian yang vital dari cerita, agar kesan visual yang dimaksud kepada penonton bisa terjamin.

5. Editing

Editing dalam film dapat diartikan sebagai suatu proses “mengencangkan” film, menyingkirkan shot yang berlebihan: pendahuluan start, overlaps, yang tidak diperlukan dari action masuk, keluar, scene-scene tambahan, ulang gaya, pengambilan yang salah. Setelah itu proses editing dilanjutkan dengan mengatur atau menggabungkan dari ragam shot yang


(2)

memenuhi kriteria menjadi penuturan yang bersinambung; untuk menyajikan cerita film dengan cara yang menangkap dan menahan perhatian penonton dari sejak adegan pembukaan sampai dengan fade out.

F. Definisi Konseptual 1. Unsur Iklan

Beberapa unsur-unsur iklan saling bekerjasama untuk menciptakan suatu daya tarik. Unsur audio visual tidak dapat berdiri sendiri,begitu juga dengan unsur-unsur lainnya. Unsur-unsur yang bekerjasama tersebut yaitu: video, audio, talent, setting, props, lighting, pacing, graphics.

2. Iklan

Menurut klepper dalam Widyatama (2007:15), iklan berasa dari bhasa latin, ad-vere yang berarti mengoperkan pikitan atau gagasan kepada pihak lain. Tampaknya pengertian semacam ini sama halnya dengan pengertian komunikasi. Pengertian tersebt masih bermakana umum, tidak jauh beda dengan dengn apa yang dituliskan oleh Wright(1978). Wright sebagaimana dikutip dalam Widyagama (2007:15) meuliskan bahwa iklan juga merupakan sebentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi lainnnya. Secar lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui sluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif.


(3)

G. Fokus Penelitian

Yang menjadi fokus penelitian dalam penelitian ini adalah unsur-unsur iklan yang terdapat pada iklan Axis versi Permen, dan iklan Mentari versi Permen.

H. Metodologi Penelitian H .1. Tipe Penelitian

Tipe atau jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-komparatif dalam Sugiyono (2006:11) dengan tujuan mengolah data secara sistematis, faktual dan akurat mengenai objek penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan melalui pendekatan semiotik. Penelitian deskritif-komparatif adalah penelitian yang dilakukan untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan dan membandingkan data yang terkumpul sebagaimana adanya. Data yang dibandingkan yakni unsur-unsur iklan yang terdapat pada iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan yang selanjutnya akan dilihat bagaiman mengolah iklan serupa dari keduanya. Melalui pendekatan kualitatif gambaran menyeluruh mengenai unsur-unsur iklan yang disajikan untuk mencapai tujuan penelitian.

Sobur (2006:15) menjelaskan “bahwa semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji sebuah tanda (signs). Littlejhon (1996:64) dalam Sobur (2006) menambahkan “bahwa tanda adalah basis dari seluruh komunikasi. Manusia dapat melakukan komunikasi banyak hal dengan sesamanya

H.2. Teknik Pengumpulan Data


(4)

1. Data primer dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi. Pengamatan dilakukan secara langsung melalui iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan.

2. Data sekunder dengan kepustakaan yang ada, baik berupa buku majalah, internet, maupun bahan tertulis lainnya yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang ada guna menunjang kelengkapan data.

H.3. Unit analisis

Unit analisis dari penelitian ini adalah berdasarkan scene atau adegan dalam kedua film yang mengandung unsur iklan yang serupa. Definisi scene adalah peristiwa atau hal yang berlangsung disuatu tempat dan suatu waktu tertentu dalam Misbach Y (2006:261). Batasan scene dengan unsur naratif serupa yang dipilih mencakup detil dimana terdapat tokoh utama dan memiliki isi pembicaraan atau komunikasi verbal(baik dalam bentuk dialog maupun monolog) serupa pada sebuah adegan atau rangkaian adegan. Rangkaian adegan didefinisikan sebagai adegan-adegan atau scene-scene yang saling berhubungan dalam merangkum sebuah bagian cerita.

Jumlah scene secara keseluruhan dalam iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan. Penggambaran unsur naratif serupa yan dipilih dapat terdiri dari satu scene atau lebih pada tiap rangkaian adegan dalam iklan. H.4. Analisis Data

Pada prinsipnya analisis data merupakan sejumlah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti ketika proses pengumpulan data atau informasi berlangsung, sampai pada penarikan kesimpulan berupa konsep atau berhubungan antarkonsep dalam Hamidi (2008:97) analisis data dalam penelitian ini secara bertahap dapt terlihat


(5)

sebagai berikut:

1. Menyaksikan dan mengamati keseluruhan iklan

2. Memilah scene atau adegan dengan pencatatan adegan cerita pada kedua iklan. Scene dijabarkan dengan membagi sebuah adegan yang terbatas melalui satu tempat dan waktu. Catatan adegan dimasukkan ke dalam table.

3. Memilih cerita dalam scene yang memiliki persamaan unsur naratif pada kedua iklan dimana scene tersebut ditetapkan sebagai komparasi adegan atau rangkaian adegan serupa yang di teliti daam penelitian. Cerita yang dipilih dibatasi melalui terdapatnya tokoh utama yang melakukan komunikasi verbal (dalam bentuk dialog atau monolog) dan memiliki isi pembicaraan serupa pada masing-masing scne dalam iklan. Scene yang dipilih tersebut selanjutnya dikomparisikan kembali melalui table untuk memudahkan dalam melihat perbandingan data.

4. Mengkomparasikan unsur-unsur iklan yang ada dalam kedua iklan yang dilakukan dalam tiap scene.masing-masing aspek yang berada dalam ruang lingkup penelitian dikomparasikan melalui tabel, pembahasan pada tiap iklan dilakukan per-scene yang ditelah dipilih dalam tiga tahap.

5. Setelah didapatkan komparasi unsur iklan, maka tahap selanjutnya adalah menganalisi kembali data yang terangkum dalam tiap sebuh adegan atau rangkain adegan. Tahap ini akan mengkomparasikan kembali tiap adegan diaman kaitannya dalam mengemas unsur naratif yang serupa pada masing-masing iklan.penyajian data dilakukan melalui table dan penjabaran secara deskriptif.


(6)

6. Tahap akhir dilakukan kesimpulan yang diperoleh dari komparasi data. H.5. Pemeriksaan Keabsahan Data.

Ukuran kualitas sebuah penelitian terletak pada keabshan atau validitas data yang dikumpulkan selama penelitian. Dalam penelitian kualitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, reliabel, dan objektif dalam Sugiiyono (2008:267)

Keabsahan data penelitian kualitatif dapat dinilai melalui proses pengumpulan data dan analisis-interpretatif data dalam Rachmat kriyantono (2006:70). Dalam penelitian ini tahapan pengumpulan data dapat dilihat melalui lampiran pencatatan adegan pada iklan Axis versi Ramadhan dan iklan Mentari versi Ramadhan. Keabsahan data dapat dilihat berdasarkan otentitas data yang dijabarkan melalui penyajian data.

Triangulasi yang dipilih yaitu triangulasi sumber yang berarti membandingkan data dan mengecek balik kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. (Moeloeng, 2005:330)


Dokumen yang terkait

Iklan pada Provider AXIS dan TELKOMSEL di Televisi

10 248 94

Gambaran Persaingan Dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL Dan AS (Studi Analisis Semiotika tentang Persaingan dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL versi “Sule – Baim” dan AS versi “Sule – Cek 123”)

1 35 132

DEMORALISASI DALAM FILM (Analisis Isi Film JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG CINTA REMAJA INDONESIA Coklat Stroberi karya Ardi Octaviand)

2 13 15

PENGARUH IKLAN GSM AXIS VERSI "MAKANYA PAKAI AXIS" TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2006)

0 11 59

Efektivitas Iklan di Youtube Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

8 34 104

Pengaruh Kualitas Pesan Iklan, Selebriti Pendukung, dan Penggunaan Tagline Iklan di Televisi Terhadap Pembentukan Brand Awareness Produk Le Minerale pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

21 136 142

Strategi Pemasaran Iklan Produk Di Bioskop 21 Dan Minat Calon Konsumen (Studi Korelasi Pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 0 8

Konsep hakikat Unsur unsur Ilmu Asumsi P

1 5 16

DEFINISI, UNSUR DAN KONSEPTUALISASI ILMU KOMUNIKASI

0 0 33

M A K A L A H D A S A R – D A S A R KOMUNIKASI

0 1 14