Efektivitas Iklan di Youtube Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

(1)

EFEKTIVITAS IKLAN DI YOUTUBE DAN PERSEPSI MAHASISWA

(Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

Dengan hormat,

Kuesioner ini merupakan alat pengumpul data yang diperlukan untuk melengkapi penulisan skripsi saya, oleh karena itu, dengan kerendahan hati saya mohonkan kesediaan Bapak/ Ibu/ Saudara/i untuk menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner ini dengan jelas dan lengkap. Atas kesediaannya, saya haturkan terima kasih.

(Salam Hormat, Peneliti)

1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan dan seluruh alternatif jawabannya. Petunjuk Pengisian :

2. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut anda dan berilah tanda silang (x) pada jawaban yang anda pilih

3. Jawablah pertanyaan dengan jujur dan benar, sesuai dengan pengetahuan Anda 4. Mohon untuk tidak mengisi kotak kode yang berada di sebelah kanan

pertanyaan

5. Kuesioner ini dipergunakan hanya untuk penelitian akademis

Peneliti


(2)

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN 1. Jenis Kelamin

a. Laki-laki b. Perempuan

2. Usia

a. 18-20 tahun b. 21-22 tahun c. 23-25 tahun

3. Stambuk (angkatan) a. 2012

b. 2013

B. IKLAN DI YOUTUBE

4. Media apakah yang Anda gunakan untuk membuka aplikasi YouTube ? a. Gadget

b. Personal Computer (PC) c. Laptop

d. Media lainnya

5. Apakah Anda mengetahui adanya iklan di YouTube? a. Sangat Mengetahui

b. Mengetahui

c. Kurang Mengetahui d. Tidak Mengetahui

6. Apakah Anda sering menonton iklan di YouTube? a. Sangat Sering

b. Sering


(3)

d. Tidak Pernah

7. Apakah menurut Anda keseluruhan iklan di YouTube menarik? a. Sangat Menarik

b. Menarik

c. Kurang Menarik d. Tidak Menarik

8.Apakah menurut Anda pemasangan iklan konsumen pada aplikasi YouTube sudah sesuai?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai

c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai

9.Apakah menurut Anda pemasangan iklan bisnis pada aplikasi YouTube sudah sesuai?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai

c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai

10.Apakah menurut Anda pemasangan iklan rekrutmen pada aplikasi YouTube sudah sesuai?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai

c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai

11.Apakah menurut Anda pemasangan iklan layanan masyarakat pada aplikasi YouTube sudah sesuai?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai

c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai

12.Apakah menurut Anda durasi iklan pada aplikasi YouTube ini sudah memadai?


(4)

a. Sangat Memadai b. Memadai

c. Kurang Memadai d. Tidak Memadai

13.Bagaimana pendapat Anda mengenai tampilan iklan yang terdapat pada aplikasi YouTube ini?

a. Sangat Menarik b. Menarik

c. Kurang Menarik d. Tidak Menarik

14.Bagaimana penilaian Anda terhadap iklan yang terdapat dalam apikasi YouTube ini?

a. Sangat Menarik b. Menarik

c. Kurang Menarik d. Tidak Menarik

15. Bagaimana penilaian Anda terhadap adanya iklan di YouTube yang mengawali setiap video yang ingin anda buka?

a. Sangat Menarik b. Menarik

c. Kurang Menarik d. Tidak Menarik

16. Apakah menurut Anda menampilkan iklan pada setiap video di aplikasi YouTube sudah tepat?

a. Sangat Tepat b. Tepat

c. Kurang Tepat d. Tidak Tepat

17. Bagaimana penilaian Anda terhadap isi pesan dari iklan yang ditampilkan dalam aplikasi YouTube ini?

a. Sangat Suka b. Suka


(5)

c. Kurang Suka d. Tidak Suka

18. Apakah iklan di YouTube memiliki isi pesan yang sesuai dengan yang anda inginkan?

a. Sangat Sesuai b. Sesuai

c. Kurang Sesuai d. Tidak Sesuai

19. Apakah penyampaian isi pesan dari iklan di YouTube sudah jelas? a. Sangat Jelas

b. Jelas

c. Kurang Jelas d. Tidak Jelas

C. PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI EFEKTIVITAS IKLAN DI YOUTUBE

20. Apakah Anda antusias menonton setiap iklan yang ada di aplikasi YouTube? a. Sangat Antusias

b. Antusias

c. Kurang Antusias d. Tidak Antusias


(6)

NO Uraian Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju 1 Tampilan dari iklan

yang disampaikan sudah sangat menarik (dengan unsur audio visual)

2 Isi pesan dari iklan yang disampaikan sudah jelas

3 Durasi iklan yang ditampilkan di YouTube sudah tepat 4 Iklan di YouTube

mampu

mempengaruhi Anda untuk menginginkan suatu produk yang diiklankan

5 Penyampaian iklan dalam aplikasi YouTube merupakan suatu strategi

pemasaran yang tepat

22. Apakah Anda mengerti setiap isi pesan yang disampaikan oleh iklan dalam aplikasi YouTube ini?


(7)

a. Sangat Mengerti b. Mengerti

c. Kurang Mengerti d. Tidak Mengerti

23. Apakah dengan menonton iklan dalam aplikasi YouTube ini mampu mempengaruhi Anda untuk menginginkan suatu produk yang diiklankan? a. Sangat Mampu

b. Mampu

c. Kurang Mampu d. Tidak Mampu

24. Menurut Anda, apakah menonton iklan dalam aplikasi YouTube ini bermanfaat bagi Anda?

a. Sangat Bermanfaat b. Bermanfaat

c. Kurang Bermanfaat d. Tidak Bermanfaat

25. Apakah kemunculan iklan dalam aplikasi YouTube ini mempengaruhi Anda untuk menjadi lebih tertarik terhadap kegiatan pemasaran?

a. Sangat Mempengaruhi b. Mempengaruhi

c. Kurang Mempengaruhi d. Tidak Mempengaruhi

26. Apakah setelah menonton iklan di YouTube, membuat Anda tertarik untuk menonton setiap iklan yang muncul dalam aplikasi YouTube?

a. Sangat Tertarik b. Tertarik

c. Kurang Tertarik d. Tidak Tertarik

27. Bagaimanakah persepsi/pandangan Anda secara umum terhadap penggunaan aplikasi YouTube sebagai suatu strategi pemasaran yang efektif?


(8)

……… ……… ………

28. Apa pesan dan harapan Anda terhadap penggunaan aplikasi YouTube sebagai strategi pemasaran yang efektif?

Jawab:

……… ……… ………


(9)

Abrar, Ana Nadya. 2003. Teknologi Komunikasi: Perspektif Ilmu. Komunikasi. Yogyakarta: LESFI.

Ardianto, E.L. 2004. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa. Rekatama Media.

Arikunto,S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Bungin, Burhan. 2001. Metodologi Penelitian Sosial. Surabaya: Universitas. Airlangga

Djuarsa, S.Sendjaja. 1994. Teori komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka KM. Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:

PT. Citra Aditya Bakti.

______________________1999. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Remaja. Bandung: Rosdakarya

______________________2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Fajar, Marhaeni. 2009. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana. Liliweri, Alo. 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti Nasution, S. 1989. Teori dan Praktek Bimbing Kelompok. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Nawawi, H. 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rakhmat, Jalaluddin. 1993. Metode penelitian komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

__________________1996. Metode penelitian komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

__________________2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(10)

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Severin dan Tankard. 2007. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan terapan didalam Media Massa. Jakarta: Kencana.

Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S. Sobur, Alex. 2003. Psikologi umum. Bandung: CV. Pustaka Setia. ___________2010. Psikologi umum. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Umar, Husein. 2002. Metode Penelitian dan Aplikasi dalam Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.

Widjaja, A.W. 2000. Ilmu Komunikasi. Jakarta: Bina Aksara Referensi Lainnya

WIB)

(Sumber:

pukul 20.00 WIB)

tanggal 27 September 2015 pukul 20.30 WIB)


(11)

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metodologi adalah proses, prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendekati suatu masalah dan mencari jawabannya. Metodologi dengan kata lain adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat di generalisirkan (Kriyantono, 2006:55)

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode studi deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas, berbagai kondisi, situasi, dan variable yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian tersebut (Bungin, 2001: 48).

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk USU terhadap efektivitas iklan di Youtube sebagai strategi Pemasaran. Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden.

3.1.1 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Alamat FISIP USU Jalan Dr. A. Sofyan Nomor 1, Kampus USU Padang Bulan Medan KodePos 20155. Jadwal penelitian dilakukan dimulai tanggal 3 Desember 2015 sampai dengan selesai.

3.1.2 Populasi dan Sample

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian


(12)

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU, Program S-1 angkatan 2012 dan 2013 yang sudah atau sedang mengambil mata kuliah periklanan. Berikut daftar jumlah mahasiswa yang terhitung aktif:

Tabel 3.1 Stambuk Jumlah

2012 140

2013 169

Jumlah Total 309

(Sumber:

Dalam penelitian ini besarnya sampel yang ditentukan menggunakan rumus Slovin (1960) dengan presisi 90% atau sig. 0,1 dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10%, yaitu:

�= �

�(�)2 + 1

� = 309

309(0,1)2 + 1 � = 309

4,09= 75,55 = 76 orang Keterangan:

N = jumlah populasi n = sampel

d2 = presisi (digunakan 90% atau sig 0,1)

3.1.3 Teknik Penarikan Sample

Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, di mana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampel dalam dalam penelitian ini adalah


(13)

angkatan 2012 dan 2013 yang sudah atau sedang mengambil mata kuliah periklanan dan sudah pernah menonton iklan di YouTube.

Responden yang memenuhi kriteria purposive sampling akan dibagi sesuai dengan Proporsional Stratified Random Sampling. Dalam teknik ini, populasi dikelompokkan kedalam kelompok atau kategori yang disebut strata. Strata ini bisa berupa usia, jenis kelamin, stambuk dan lain sebagainya. Sampel ini bertujuan untuk membuat sifat homogen dari populasi yang heterogen dikelompokkan kedalam subpopulasi berdasarkan karakteristik tertentu sehingga setiap kelompok (strata) mempunyai anggota sampel yang relatif homogen. Dalam sampel strata proporsional dari setiap strata diambil sampel yang sebanding dengan besar tiap strata proporsional sampling, memungkinkan untuk memberi peluang lebih kecil untuk tetap dipilih sebagai sampel. Strata dalam penelitian ini dibagi dalam kategori angkatan 2012 dan 2013.

Rumus pengambilan sampelnya adalah:

�1 = �1 x �

� Keterangan:

n1 : Jumlah Sampel di Tiap Strata n : Jumlah Sampel

N1 : Populasi di Tiap Strata N : Populasi

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung sampel yang nantinya akan dipilih dari setiap stambuk yaitu:

Jumlah Sample Tabel 3.2

No Stambuk Populasi Penarikan Sampel Sampel

1 2012 140 140 x 76

309

34

2 2013 169 169 x 76

309

42


(14)

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data sehingga dapat menghasilkan data yang valid. Adapun teknik pengumpulan data yang digunkan dalam penelitian ini adalah:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat-pendapat, serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam media cetak, khususnya buku-buku yang menunjang dan relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian (Sarwono, 2010: 34-35).

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan survei ke lokasi penelitian melalui menyebarkan kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan menyerahkan sejumlah daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. 3.1.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Kriyantono, 2010: 167). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data sebagai berikut:

1. Analisis Tabel Tunggal

Merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang terdiri dari 2 kolom yaitu sejumlah frekuensi dan kolom presentase untuk setiap kategori (Singarimbun, 1995: 266).


(15)

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Peneliti menempuh beberapa tahapan penelitian dalam pengumpulan data. Tahapan tersebut meliputi:

4.1.1 Tahapan Awal

Peneliti melakukan pra-penelitian ke lokasi penelitian. Setelah itu peneliti mengajukan judul yang akhirnya disetujui oleh departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU. Setelah departemen menetapkan dosen pembimbing, proses penyusunan skripsi selanjutnya peneliti menulis dan menyelesaikan proposal penelitian dan melaksanakan seminar proposal pada tanggal 08 Desember 2015.

4.1.2 Tahap Pengumpulan Data

Bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian yang dilakukan mengenai persepsi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU dan efektivitas iklan di YouTube.

Peneliti pertama melakukan penelitian kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Selain itu data juga didapatkan dari internet yang relevan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari, mendalami, dan mengutip teori-teori atau konsep-konsep dari sejumlah literatur baik buku, karya tulis serta tulisan yang relevan dengan masalah penelitian.

Selanjutnya, peneliti melakukan penelitian lapangan yaitu pengumpulan data di lokasi penelitian. Setelah itu, peneliti langsung melakukan penyebaran kuesioner. Penelitian ini memilih mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU angkatan 2012 dan 2013 yang berjumlah 309 orang.


(16)

yang akan diteliti dengan presisi 90% atau sig. 0,1 dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 10%. Dari rumus tersebut didapatkan bahwa jumlah sampel adalah 76 orang yang sesuai dengan kriteria penelitian. Peneliti menyebar kuesioner pada tanggal 14 April 2016 dan dibagikan kepada 76 responden yang merupakan mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU stambuk 2012 dan 2013.

.

4.2 Analisis Tabel Tunggal

Analisis tabel tunggal adalah suatu analisa yang dilakukan dengan membagi-bagi variabel ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan awal dalam menganalisa kolom yang terdiri dari sejumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. Analisis tabel tunggal pada bagian ini akan melihat tentang seberapa besar gambaran umum mengenai kondisi karakteristik responden, Efektivitas Iklan di YouTube (variabel X) dan Persepsi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU stambuk 2012 dan 2013 (variabel Y). Pembahasan mengenai data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

4.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden perlu disajikan untuk lebih mengetahui latar belakang responden. Adapun karakteristik umum yang dianggap relevan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, stambuk/angkatan, media yang digunakan responden untuk mengakses YouTube dan frekuensi responden menonton iklan di YouTube. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:


(17)

Jenis Kelamin Responden

No Alternatif Jawaban F %

1 Laki-laki 25 32,89

2 Perempuan 51 67,11

Jumlah 76 100

Sumber: P.1/FC.3

Tabel 4.1 menunjukkan jumlah responden yang dijadikan sampel ditentukan berdasarkan jenis kelaminnya. Tabel diatas menunjukkan jumlah responden yaitu sebanyak 76 responden, dimana respondennya adalah laki-laki dan perempuan. Responden laki-laki yaitu sebanyak 25 orang dengan persentase 32,89% dari jumlah sampel secara keseluruhan. Sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 51 orang dengan persentase 67,11% dari jumlah sampel keseluruhan.

Hal ini menunjukkan bahwa responden yang menonton iklan di YouTube jauh berbeda antara responden laki-laki dan responden perempuan. Hal ini berarti bahwa responden yang menonton iklan di YouTube paling banyak adalah yang berjenis kelamin perempuan.


(18)

Usia Responden

No Alternatif Jawaban F %

1 18-20 15 19,74

2 21-23 61 80,26

3 ≥ 24 - -

Jumlah 76 100

Sumber: P.2/FC.4

Berdasarkan tabel 4.2, menunjukkan bahwa 15 orang atau sebesar 19,74% berusia kisaran 18-20 tahun: 61 orang atau sebesar 80,26% berusia kisaran 21-23 tahun: dan tidak responden yang berusia 24 tahun keatas.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa usia responden yang paling banyak adalah yang berusia kisaran 21-23 tahun. Hal ini disebabkan responden yang dipilih oleh peneliti adalah mahasiswa stambuk/angkatan 2012 dan 2013.

Jadi kisaran usia responden dengan stambuk/angkatan 2012 dan 2013 adalah 21-23 tahun.


(19)

Stambuk/Angkatan Responden

No Alternatif Jawaban F %

1 2012 34 44,74

2 2013 42 55,26

Jumlah 76 100

Sumber: P.3/FC.5

Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa responden stambuk/angkatan 2012 berjumlah 34 orang dengan persentase 44,74% dan responden stambuk/angkatan 2013 berjumlah 42 orang dengan persentase 55,26%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa responden stambuk/angkatan 2013 adalah yang paling banyak. Hal ini disebabkan kegiatan kuliah mahasiswa angkatan 2013 lebih banyak dibandingkan dengan mahasiswa angkatan 2012. Jadi kebanyakan mahasiswa angkatan 2013 masih mudah untuk ditemui dikampus.

Berhubung penelitian melakukan penelitian di lingkungan kampus FISIP USU, maka peneliti lebih banyak menemukan mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2012.


(20)

Media yang Digunakan Responden Menonton Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Gadget 58 76,36

2 Personal Computer

(PC) 7 9,21

3 Laptop 11 14,47

4 Lain-lain - -

Jumlah 76 100

Sumber: P.4/FC.6

Tabel 4.4 menunjukkan media yang digunakan responden dalam menonton iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat sebanyak 58 orang responden atau sebesar 76,36% menggunakan media Gadget: 7 orang atau sebesar 9,21% menggunakan Personal Computer (PC): 11 orang atau sebesar 14,47% menggunakan Laptop: dan tidak ada responden menggunakan media lain-lain.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa media yang paling banyak digunakan responden untuk menonton iklan di YouTube adalah Gadget. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi masa kini yang menuntut orang-orang untuk memiliki perangkat gadget yang mudah dibawa kemana pun untuk keperluan komunikasi maupun untuk kepentingan mendapatkan informasi yang cepat melalui internet.

Mahasiswa-mahasiswi yang tergolong remaja dan dewasa cenderung bahkan sudah hampir keseluruhan memiliki perangkat ini, baik itu handphone maupun tablet.


(21)

Pengetahuan Responden tentang Adanya Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Mengetahui 43 56,58

2 Mengetahui 31 40,79

3 Kurang Mengetahui 2 2,63

4 Tidak Mengetahui - -

Jumlah 76 100

Sumber: P.5/FC.7

Tabel 4.5 menunjukkan tingkat pengetahuan responden tentang adanya iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat responden yang sangat mengetahui berjumlah 43 orang dengan persentase 56,58%; responden yang mengetahui berjumlah 31 orang dengan persentase 40,79%; responden yang kurang mengetahui berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%; dan tidak responden yang tidak mengetahui.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa responden sangat mengetahui tentang adanya iklan di YouTube. Hal ini dikarenakan aplikasi YouTube memang sudah sangat terkenal dikalangan masyarakat termasuk mahasiswa. Aplikasi YouTube yang menyediakan tayangan video yang hampir memiliki semua informasi yang dibutuhkan membuat eksistensi YouTube dikalangan mahasiswa sangat baik.

Jadi tidak heran bila mahasiswa sangat mengetahui tentang adanya aplikasi YouTube ini.


(22)

Frekuensi Menonton Iklan di YouTube oleh Responden

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Sering 13 17,11

2 Sering 24 31,58

3 Kadang-kadang 37 48,68

4 Jarang 2 2,63

Jumlah 76 100

Sumber: P.6/FC.8

Tabel 4.6 menunjukkan frekuensi menonton iklan di YouTube oleh responden. Dari tabel tersebut dapat dilihat responden dengan frekuensi sangat sering berjumlah 13 orang dengan persentase 17,11%; responden dengan frekuensi sering berjumlah 24 orang dengan persentase 31,58%; responden dengan frekuensi kadang-kadang berjumlah 37 orang dengan persentase 48,68%; dan responden dengan frekuensi jarang berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa frekuensi menonton iklan di YouTube oleh responden adalah kadang-kadang. Hal ini dikarenakan tingkat penggunaan data internet untuk mengakses aplikasi YouTube relatif besar. Sehingga hal ini membuat mahasiswa tidak terlalu sering membuka aplikasi YouTube untuk menghindari penggunaan data internet yang boros.

Jadi penggunaan aplikasi YouTube kadang-kadang di kalangan mahasiswa Ilmu Komunikasi USU dikarenakan penghindaran penggunaan data internet yang boros.


(23)

Pada bagian ini, mengungkapkan pendapat responden mengenai iklan di YouTube.

Tabel 4.7

Tingkat Ketertarikan Responden terhadap Keseluruhan Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Menarik 4 5,26

2 Menarik 53 69,73

3 Kurang Menarik 18 23,68

4 Tidak Menarik 1 1,31

Jumlah 76 100

Sumber: P.7/FC.9

Tabel 4.7 menunjukkan ketertarikan responden terhadap keseluruhan iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat responden dengan yang menyatakan sangat menarik berjumlah 4 orang dengan persentase 5,26%; responden yang menyatakan menarik berjumlah 53 orang dengan persentase 69,73%; responden yang menyatakan kurang menarik berjumlah 18 orang dengan persentase 23,68%; dan responden yang menyatakan tidak menarik berjumlah 1 orang dengan persentase 1,31%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa tingkat ketertarikan responden terhadap keseluruhan iklan di YouTube oleh responden adalah menarik. Penyajian iklan di YouTube yang menarik dan kreatif dan cenderung menampilkan hal yang baru sehingga mampu menarik perhatian pengguna YouTube. Hal ini menjadi alasan mengapa responden menganggap iklan di YouTube menarik.


(24)

Pemasangan Iklan Konsumen di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Sesuai 4 5,26

2 Sesuai 55 72,36

3 Kurang Sesuai 14 18,42

4 Tidak Sesuai 3 3,94

Jumlah 76 100

Sumber: P.8/FC.10

Tabel 4.8 menunjukkan pemasangan iklan konsumen di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sesuai berjumlah 4 orang dengan persentase 5,26%; responden yang menyatakan sesuai berjumlah 55 orang dengan persentase 72,36%; responden yang menyatakan kurang sesuai berjumlah 14 orang dengan persentase 18,42%; dan responden yang menyatakan tidak sesuai berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa pemasangan iklan konsumen di YouTube adalah sesuai. Hal ini dikarenakan tingginya pengguna aplikasi YouTube memungkinkan pemasangan iklan konsumen di YouTube menjadi efektif. Tentu akan banyak penonton yang akan melihat iklan konsumen yang kita pasang di YouTube.


(25)

Pemasangan Iklan Bisnis di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Sesuai 5 6,57

2 Sesuai 49 64,47

3 Kurang Sesuai 22 28,94

4 Tidak Sesuai 2 2,63

Jumlah 76 100

Sumber: P.9/FC.11

Tabel 4.9 menunjukkan pemasangan iklan bisnis di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sesuai berjumlah 5 orang dengan persentase 6,57%; responden yang menyatakan sesuai berjumlah 49 orang dengan persentase 64,47%; responden yang menyatakan kurang sesuai berjumlah 22 orang dengan persentase 28,94%; dan responden yang menyatakan tidak sesuai berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa pemasangan iklan bisnis di YouTube adalah sesuai. Hal ini dikarenakan banyaknya pengguna aplikasi YouTube yang bisa menjadi pasar untuk iklan bisnis yang kita pasang. Tingginya pengguna YouTube memungkinkan untuk mempengaruhi penonton iklan yang kita pasang.


(26)

Pemasangan Iklan Rekrutmen di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Sesuai 2 2,63

2 Sesuai 35 46,05

3 Kurang Sesuai 36 47,36

4 Tidak Sesuai 3 3,94

Jumlah 76 100

Sumber: P.10/FC.12

Tabel 4.10 menunjukkan pemasangan iklan rekrutmen di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sesuai berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%; responden yang menyatakan sesuai berjumlah 35 orang dengan persentase 46,05%; responden yang menyatakan kurang sesuai berjumlah 36 orang dengan persentase 47,36%; dan responden yang menyatakan tidak sesuai berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa pemasangan iklan rekrutmen di YouTube adalah kurang sesuai.


(27)

Pemasangan Iklan Layanan Masyarakat di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Sesuai 6 7,89

2 Sesuai 45 59,21

3 Kurang Sesuai 25 32,89

4 Tidak Sesuai - -

Jumlah 76 100

Sumber: P.11/FC.13

Tabel 4.11 menunjukkan pemasangan iklan layanan masyarakat di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sesuai berjumlah 6 orang dengan persentase 7,89%; responden yang menyatakan sesuai berjumlah 45 orang dengan persentase 59,21%; responden yang menyatakan kurang sesuai berjumlah 25 orang dengan persentase 32,89%; dan tidak ada responden yang menyatakan tidak sesuai.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemasangan iklan layanan masyarakat di YouTube adalah sesuai. Hal ini dikarenakan pengguna aplikasi YouTube merupakan dari semua kalangan masyarakat. Jadi apabila menampilkan iklan layanan masyarakat dari YouTube sesuai karena dapat menyentuh semua kalangan masyarakat.


(28)

Durasi Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Memadai 3 3,94

2 Memadai 42 55,26

3 Kurang Memadai 18 23,68

4 Tidak Memadai 3 3,94

Jumlah 76 100

Sumber: P.12/FC.14

Tabel 4.12 menunjukkan durasi iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat memadai berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%; responden yang menyatakan memadai berjumlah 42 orang dengan persentase 55,26%; responden yang menyatakan kurang memadai berjumlah 18 orang dengan persentase 23,68%; dan responden yang menyatakan tidak memadai berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa durasi iklan di YouTube sudah memadai. Hal ini dikarenakan durasi iklan di YouTube tidak terlalu singkat sehingga pesan iklan yang disampaikan bisa sampai kepada penonton dengan baik.


(29)

Tampilan Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Menarik 2 2,63

2 Menarik 59 77,63

3 Kurang Menarik 14 18,42

4 Tidak Menarik 1 1,31

Jumlah 76 100

Sumber: P.13/FC.15

Tabel 4.13 menunjukkan tampilan iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat menarik berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%; responden yang menyatakan menarik berjumlah 59 orang dengan persentase 77,63%; responden yang menyatakan kurang menarik berjumlah 14 orang dengan persentase 18,42%; dan responden yang menyatakan tidak menarik berjumlah 1 orang dengan persentase 1,31%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa tampilan iklan di YouTube adalah menarik. Hal ini dikarenakan tampilan audiovisual dari iklan di YouTube yang sudah menarik dan kreatif membuat penonton menjadi tertarik untuk menonton iklan yang ditampilkan.


(30)

Penilaian Responden dengan Adanya Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Menarik 3 3,94

2 Menarik 58 76,31

3 Kurang Menarik 13 17,10

4 Tidak Menarik 2 2,63

Jumlah 76 100

Sumber: P.14/FC.16

Tabel 4.14 menunjukkan penilaian responden dengan adanya iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat menarik berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%; responden yang menyatakan menarik berjumlah 58 orang dengan persentase 76,31%; responden yang menyatakan kurang menarik berjumlah 13 orang dengan persentase 17,10%; dan responden yang menyatakan tidak menarik berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa penilaian responden dengan adanya iklan di YouTube adalah menarik.


(31)

Iklan di YouTube yang Mengawali Setiap Video

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Menarik 1 1,31

2 Menarik 42 55,26

3 Kurang Menarik 27 35,52

4 Tidak Menarik 6 7,89

Jumlah 76 100

Sumber: P.15/FC.17

Tabel 4.15 menunjukkan penilaian responden terhadap iklan di YouTube yang mengawali setiap video. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat menarik berjumlah 1 orang dengan persentase 1,31%; responden yang menyatakan menarik berjumlah 42 orang dengan persentase 55,26%; responden yang menyatakan kurang menarik berjumlah 27 orang dengan persentase 35,52%; dan responden yang menyatakan tidak menarik berjumlah 6 orang dengan persentase 7,89%.

Dari penjelasan diatas dapat berarti bahwa penilaian responden terhadap iklan di YouTube yang mengawali setiap video adalah menarik. Hal ini dikarenakan banyak hal baru dari iklan yang tampil di YouTube yang bisa menarik perhatian pengguna YouTube sebelum menyaksikan video yang ingin ditonton.


(32)

Menampilkan Iklan di Setiap Video YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Tepat 5 6,57

2 Tepat 39 51,31

3 Kurang Tepat 27 35,52

4 Tidak Tepat 5 6,57

Jumlah 76 100

Sumber: P.16/FC.18

Tabel 4.16 menunjukkan iklan yang ditampilkan di setiap video di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat tepat berjumlah 5 orang dengan persentase 6,57%; responden yang menyatakan tepat berjumlah 39 orang dengan persentase 51,31%; responden yang menyatakan kurang tepat berjumlah 27 orang dengan persentase 35,52%; dan responden yang menyatakan tidak tepat berjumlah 5 orang dengan persentase 6,57%.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa iklan yang ditampilkan dalam setiap video di YouTube sudah tepat.


(33)

Isi Pesan dari Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Suka 2 2,63

2 Suka 50 65,78

3 Kurang Suka 22 28,94

4 Tidak Suka 2 2,63

Jumlah 76 100

Sumber: P.17/FC.19

Tabel 4.17 menunjukkan isi pesan dari iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat suka berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%; responden yang menyatakan tepat berjumlah 50 orang dengan persentase 65,78%; responden yang menyatakan kurang tepat berjumlah 22 orang dengan persentase 28,94%; dan responden yang menyatakan tidak tepat berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penilaian responden terhadap iklan di YouTube adalah suka. Hal ini dikarenakan iklan yang ditampilkan di YouTube menarik dan isi pesan yang disampaikan menarik membuat responden menyukainya.


(34)

Isi Pesan dari Iklan di YouTube dengan Keinginan Responden

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Sesuai 1 1,31

2 Sesuai 43 56,57

3 Kurang Sesuai 31 40,78

4 Tidak Sesuai 1 1,31

Jumlah 76 100

Sumber: P.18/FC.20

Tabel 4.18 menunjukkan isi pesan dari iklan di YouTube dengan keinginan responden. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sesuai berjumlah 1 orang dengan persentase 1,31%; responden yang menyatakan sesuai berjumlah 43 orang dengan persentase 56,57%; responden yang menyatakan kurang sesuai berjumlah 31 orang dengan persentase 40,78%; dan responden yang menyatakan tidak sesuai berjumlah 1 orang dengan persentase 1,31%.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa keinginan responden terhadap isi pesan dari iklan di YouTube adalah sesuai.


(35)

Penyampaian Isi Pesan dari Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Jelas 2 2,63

2 Jelas 56 73,68

3 Kurang Jelas 16 21,05

4 Tidak Jelas 2 2,63

Jumlah 76 100

Sumber: P.19/FC.21

Tabel 4.19 menunjukkan penyampaian isi pesan dari iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat jelas berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%; responden yang menyatakan jelas berjumlah 56 orang dengan persentase 73,68%; responden yang menyatakan kurang jelas berjumlah 16 orang dengan persentase 21,05%; dan responden yang menyatakan tidak jelas berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa penyampaian isi pesan dari iklan di YouTube adalah jelas. Hal ini dikarenakan penyampaian iklan yang menarik dan kreatif membuat isi pesan yang disampaikan menjadi jelas.


(36)

Tabel 4.20

Antusiasme Responden Menonton Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Antusias - -

2 Antusias 31 40,78

3 Kurang Antusias 36 47,36

4 Tidak Antusias 9 11,84

Jumlah 76 100

Sumber: P.20/FC.22

Tabel 4.20 menunjukkan antusiasme responden menonton iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat antusias; responden yang menyatakan antusias berjumlah 31 orang dengan persentase 40,78%; responden yang menyatakan kurang antusias berjumlah 36 orang dengan persentase 47,36%; dan responden yang menyatakan tidak antusias berjumlah 9 orang dengan persentase 11,84%.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa responden kurang antusias menonton iklan di YouTube. Hal ini disebabkan pengguna YouTube merasa kurang nyaman dengan banyaknya iklan di YouTube ketika mereka ingin menonton video pada aplikasi YouTube namun harus menyaksikan iklan terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan kurang antusiasnya responden terhadap iklan di YouTube.


(37)

Penilaian Responden bahwa Tampilan Iklan di YouTube Sudah Menarik

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 4 5,26

2 Setuju 63 82,89

3 Kurang Setuju 9 11,84

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 76 100

Sumber: P.21/FC.23

Tabel 4.21 menunjukkan penilaian responden terhadap pernyataan bahwa tampilan iklan di YouTube sudah menarik. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 4 orang dengan persentase 5,26%; responden yang menyatakan setuju berjumlah 63 orang dengan persentase 82,89%; responden yang menyatakan kurang setuju berjumlah 9 orang dengan persentase 11,84%; dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju.

Dari penjelasan diatas berarti responden setuju bahwa tampilan dari iklan di YouTube sudah menarik.


(38)

Penilaian Responden bahwa Isi Pesan yang Disampaikan Sudah Jelas

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 1 1.31

2 Setuju 59 77,63

3 Kurang Setuju 16 21,05

4 Tidak Setuju - -

Jumlah 76 100

Sumber: P.22/FC.24

Tabel 4.22 menunjukkan penilaian responden terhadap pernyataan bahwa isi pesan yang disampaikan iklan di YouTube sudah jelas. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 1 orang dengan persentase 1,31%; responden yang menyatakan setuju berjumlah 59 orang dengan persentase 77,63%; responden yang menyatakan kurang setuju berjumlah 16 orang dengan persentase 21,05%; dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan responden setuju bahwa isi pesan yang disampaikan iklan di YouTube sudah jelas. Hal ini disebabkan tampilan iklan yang ditampilkan menarik dan kreatif dan penyampaian pesannya juga jelas. Hal ini membuat responden menganggap isi pesan yang disampaikan sudah jelas.


(39)

Penilaian Responden bahwa Durasi Iklan di YouTube Sudah Tepat

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 9 11,84

2 Setuju 32 42,10

3 Kurang Setuju 33 43,42

4 Tidak Setuju 2 2,63

Jumlah 76 100

Sumber: P.23/FC.25

Tabel 4.23 menunjukkan penilaian responden terhadap pernyataan bahwa durasi iklan di YouTube sudah tepat. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 9 orang dengan persentase 11,84%; responden yang menyatakan setuju berjumlah 32 orang dengan persentase 42,10%; responden yang menyatakan kurang setuju berjumlah 33 orang dengan persentase 43,42%;

Dari penjelasan diatas berarti bahwa responden kurang setuju bahwa durasi iklan di YouTube sudah tepat. Hal ini dikarenakan banyaknya iklan di YouTube yang memiliki durasi iklan yang relatif lama sehingga membuat pengguna YouTube menjadi kurang nyaman. Iklan di YouTube seharusnya memiliki durasi yang tidak terlalu lama karena hanya menjadi selingan video-video yang ada di YouTube.


(40)

Penilaian Responden bahwa Iklan di YouTube Mampu Mempengaruhi Penontonnya

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 9 11,84

2 Setuju 20 26,31

3 Kurang Setuju 37 48,68

4 Tidak Setuju 10 13,15

Jumlah 76 100

Sumber: P.24/FC.26

Tabel 4.24 menunjukkan penilaian responden terhadap pernyataan bahwa iklan di YouTube mampu mempengaruhi penontonnya. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 9 orang dengan persentase 11,84%; responden yang menyatakan setuju berjumlah 20 orang dengan persentase 26,31%; responden yang menyatakan kurang setuju berjumlah 37 orang dengan persentase 48,68%; dan responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 10 orang dengan persentase 13,15%.

Dari penjelasan diatas berarti responden kurang setuju bahwa iklan di YouTube mampu mempengaruhi penontonnya. Hal ini dikarenakan fokus dar pengguna YouTube adalah menyaksikan video yang ingin ditonton, sehingga pengguna YouTube tidak terlalu menyimak setiap iklan yang muncul di YouTube.


(41)

Penilaian Responden bahwa Iklan di YouTube Merupakan Suatu Strategi Pemasaran yang Tepat

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Setuju 7 9,21

2 Setuju 52 68,42

3 Kurang Setuju 16 21,05

4 Tidak Setuju 1 1,31

Jumlah 76 100

Sumber: P.25/FC.27

Tabel 4.25 menunjukkan penilaian responden terhadap pernyataan bahwa iklan di YouTube merupakan suatu strategi pemasaran yang tepat. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju berjumlah 7 orang dengan persentase 9,21%; responden yang menyatakan setuju berjumlah 52 orang dengan persentase 68,42%; responden yang menyatakan kurang setuju berjumlah 16 orang dengan persentase 21,05%; dan responden yang menyatakan tidak setuju berjumlah 1 orang dengan persentase 1,31%..

Dari penjelasan diatas berarti bahwa responden setuju bahwa iklan di YouTube merupakan suatu strategi pemasaran yang tepat. Hal ini dikarenakan tingginya pengguna YouTube dan melingkupi berbagai kalangan membuat YouTube menjadi sebuah pasar yang tepat untuk suatu strategi pemasaran. Pemasangan iklan di YouTube bisa mencapai khalayak ramai yang tentunya mengefektifkan strategi pemasaran.


(42)

Pengertian Responden terhadap Isi Pesan Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Mengerti 3 3,94

2 Mengerti 58 76,31

3 Kurang Mengerti 15 19,73

4 Tidak Mengerti - -

Jumlah 76 100

Sumber: P.26/FC.28

Tabel 4.26 menunjukkan penilaian responden terhadap isi pesan dari iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat mengerti berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%; responden yang menyatakan mengerti berjumlah 58 orang dengan persentase 76,31%; responden yang menyatakan kurang mengerti berjumlah 15 orang dengan persentase 19,73%; dan tidak ada responden yang menyatakan tidak mengerti.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa responden mengerti terhadap isi pesan yang disampaikan di YouTube. Pemasangan iklan yang menarik dan isi pesan ang mudah dipahami membuat pengguna YouTube mengerti akan semua isi pesan yang tampil di YouTube.


(43)

Iklan di YouTube dalam Mempengaruhi Responden

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Mampu - -

2 Mampu 33 43,42

3 Kurang Mampu 36 47,36

4 Tidak Mampu 7 9,21

Jumlah 76 100

Sumber: P.27/FC.29

Tabel 4.27 menunjukkan kemampuan iklan di YouTube dalam mempengaruhi responden untuk menginginkan suatu produk yang diiklankan. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang menyatakan sangat mampu; responden yang menyatakan mampu berjumlah 33 orang dengan persentase 43,42%; responden yang menyatakan kurang mampu berjumlah 36 orang dengan persentase 47,36%; dan responden yang menyatakan tidak mampu berjumlah 7 orang dengan persentase 9,21%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa iklan di YouTube kurang mampu mempengaruhi responden untuk menginginkan suatu produk yang diiklankan.


(44)

Manfaat Iklan di YouTube terhadap Responden

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Bermanfaat 2 2,63

2 Bermanfaat 40 52,63

3 Kurang Bermanfaat 31 40,78

4 Tidak Bermanfaat 3 3,94

Jumlah 76 100

Sumber: P.28/FC.30

Tabel 4.28 menunjukkan manfaat iklan di YouTube terhadap responden. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat bermanfaat berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%; responden yang menyatakan bermanfaat berjumlah 40 orang dengan persentase 52,63%; responden yang menyatakan kurang bermanfaat berjumlah 31 orang dengan persentase 40,78%; dan responden yang menyatakan tidak bermanfaat berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa iklan di YouTube bermanfaat terhadap responden. Hal ini dikarenakan pengguna YouTube bisa menyaksikan iklan di YouTube dan membuatnya menjadi referensi apabila menginginkan suatu produk tertentu.


(45)

Iklan di YouTube dalam Mempengaruhi Responden Menjadi Tertarik dalam Kegiatan Pemasaran

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat

Mempengaruhi 3 3,94

2 Mempengaruhi 30 39,47

3 Kurang

Mempengaruhi 40 52,63

4 Tidak Mempengaruhi 3 3,94

Jumlah 76 100

Sumber: P.29/FC.31

Tabel 4.29 menunjukkan kemampuan iklan di YouTube dalam mempengaruhi responden menjadi tertarik dalam kegiatan pemasaran. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat mempengaruhi berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%; responden yang menyatakan mempengaruhi berjumlah 30 orang dengan persentase 39,47%; responden yang menyatakan kurang mempengaruhi berjumlah 40 orang dengan persentase 52,63%; dan responden yang menyatakan tidak mempengaruhi berjumlah 3 orang dengan persentase 3,94%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa iklan di YouTube kurang mempengaruhi responden menjadi tertarik dalam kegiatan pemasaran. Hal ini dikarenakan iklan di YouTube pada umumnya mempengaruhi penonton untuk menginginkan suatu produk tertentu.


(46)

Daya Tarik Iklan di YouTube terhadap Responden untuk Menonton setiap Iklan di YouTube

No Alternatif Jawaban F %

1 Sangat Menarik 2 2,63

2 Menarik 25 32,89

3 Kurang Menarik 42 55,26

4 Tidak Menarik 7 9,21

Jumlah 76 100

Sumber: P.30/FC.32

Tabel 4.30 menunjukkan daya tarik iklan di YouTube terhadap responden untuk menonton setiap iklan di YouTube. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat menarik berjumlah 2 orang dengan persentase 2,63%; responden yang menyatakan menarik berjumlah 25 orang dengan persentase 32,89%; responden yang menyatakan kurang menarik berjumlah 42 orang dengan persentase 55,26%; dan responden yang menyatakan tidak menarik berjumlah 7 orang dengan persentase 9,21%.

Dari penjelasan diatas berarti bahwa daya tarik iklan di YouTube terhadap responden untuk menonton setiap iklan di YouTube adalah kurang menarik. Hal ini dikarenakan pengguna YouTube merasa kurang nyaman apabila terlalu banyak iklan pada aplikasi YouTube. Pengguna YouTube memiliki kebutuhan untuk menyaksikan video yang diinginkan .


(47)

Hasil penelitian yang telah dilakukan memperoleh sebuah keterkaitan antara efektivitas iklan di YouTube sebagai strategi pemasaran dengan persepsi mahasiswa sebagai kalangan yang relatif sering membuka aplikasi YouTube melalui gadget. Mahasiswa menilai bahwa iklan di YouTube sebagai suatu pemasaran merupakan suatu hal yang efektif. Hal ini disebabkan tingginya pengakses YouTube di kalangan mahasiswa.

Penelitian diatas juga sudah dilakukan sesuai dengan rancangan awal penelitian yang telah disusun ke dalam sebuah model teoritis penelitian yang diharapkan dapat menjadi sebuah acuan untuk melaksanakan kegiatan penelitian.

Iklan yang ada dalam aplikasi YouTube merupakan subjek dari penelitian ini. Peneliti memfokuskan penelitian ini pada persepsi mahasiswa tentang iklan yang ada pada aplikasi YouTube sebagai suatu strategi pemasaran yang efektif. Dalam proses nya, peneliti mengacu pada teori AIDDA dimana responden akan menilai berdasarkan Attention(perhatian), Interest(ketertarikan), Desire(hasrat), Decision(keputusan), Action(tindakan) terhadap iklan yang ada di YouTube. Peneliti menjabarkan hasil penelitian berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara sistematis pada kuisioner.

Iklan di YouTube menjadi suatu strategi pemasaran yang tepat menurut penilaian dari responden. Hal ini dibuktikan dengan responden yang setuju dengan pernyataan bahwa iklan di YouTube menjadi suatu strategi pemasaran yang efektif. Tingginya pengguna YouTube dan menyentuh hampir semua kalangan membuat YouTube menjadi pasar yang tepat sebagai suatu strateg pemasaran yang efektif. Dengan tingginya pengguna YouTube, maka sangat efektif untuk menampilkan iklan di YouTube.

Hasil penelitian ini juga telah mengemukakan hal positif dari responden tentang efektivitas iklan di YouTube sebagai suatu strategi pemasaran. Hal ini dibuktikan dengan penilaian responden tentang iklan di YouTube sudah menarik, penyampaian isi pesannya juga sudah jelas dan iklan di YouTube juga mampu mempengaruhi responden untuk memiliki suatu produk yang diiklankan.


(48)

efektivitas iklan di YouTube sebagai suatu strategi pemasaran sudah tepat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya hal positif yang dinilai responden mengenai efektivitas iklan di YouTube sebagai suatu strategi pemasaran.


(49)

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Tingkat penggunaan internet mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik sangat tinggi. Melalui hasil penelitian yang dilakukan, sebanyak 58 orang responden atau sebesar 76,36% menggunakan media Gadget untuk mengakses aplikasi YouTube. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada umumnya menggunakan gadget untuk mengakses internet.

2. Tingkat penggunaan YouTube pada mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik masih relatif rendah. Dari penelitian yang telah dilakukan, responden yang sangat mengetahui adanya iklan di YouTube berjumlah berjumlah 43 orang dengan persentase 56,58% dan responden dengan frekuensi kadang-kadang untuk menonton iklan di YouTube berjumlah 37 orang dengan persentase 48,68%. Hasil ini menunjukkan bahwa mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada umumnya sudah sangat mengetahui akan adanya iklan di YouTube. Frekuensi menonton iklan di YouTube oleh mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah kadang-kadang.

3. Persepsi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah efektivitas iklan di YouTube sebagai suatu pemasaran sudah tepat. Dari penelitian yang dilakukan, responden yang menyatakan setuju bahwa iklan di YouTube merupakan suatu strategi pemasaran yang tepat berjumlah 52 orang dengan persentase 68,42%. Ditambah lagi dengan banyak penilaian positif dari responden yang mengatakan bahwa iklan konsumen, iklan rekrutmen, dan iklan bisnis sesuai untuk ditampilkan di YouTube.


(50)

Setelah dilakukan penelitian, persepsi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik mengenai efektivitas iklan di YouTube sebagai suatu strategi pemasaran adalah tepat. Namun masih ada kekurangan menurut responden yang perlu dibenahi. Untuk itu ada beberapa saran mengenai hal tersebut:

1. Membuat iklan yang lebih kreatif lagi guna mendapatkan perhatian dari pengguna Youtube. Dengan tampilan iklan audiovisual yang menarik tentu lebih mempengaruhi orang lain untuk menonton iklan di YouTube.

2. Mengefisienkan durasi iklan yang ditayangkan. Durasi iklan yang terlalu panjang tentu membuat penonton menjadi bosan dan kemungkinan akan berhenti menyaksikan iklan. Durasi iklan yang tepat akan mendapatkan perhatian yang baik dari penonton.

3. Menghindarkan penayangan iklan dari unsur-unsur negatif, yang paling umum adalah unsur pornografi. Begitu banyak iklan di YouTube yang masih menampilkan unsur pornografi. Hal ini bisa mempengaruhi anak-anak muda kearah negatif. Untuk itu perlu dihindarkan iklan-iklan di YouTube yang menampilkan pornografi.


(51)

URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori

Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal- hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variable atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya (Arikunto, 2002: 92). Jelas sekali tampak bahwa kedudukan kerangka teori ini penting dalam melaksanakan sebuah penelitian.

Emery dan Cooper mengatakan bahwa teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variabel yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena tertentu (Umar, 2002:55).

Berdasarakan penjelasan tersebut, perlu disusun beberapa kajian yang bersifat teoritis atau kepustakaan yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut pandang apa masalah peneliti akan diteliti sekaligus sebagai landasan atau pondasi dari penelitian. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah:

2.1.1 Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari bahasa iatin: communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9).

Komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir. Artinya komunikasi berada di manapun dan kapanpun juga. Menurut Carl I. Hovland dalam karyanya yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis


(52)

informasi serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2003:13).

Carl I. Hovland mendefinisikan komunikasi adalah suatu proses di mana seseorang memindahkan perangsang yang biasanya berupa lambang kata-kata untuk mengubah perilaku orang lain. Jadi, dengan demikian komunikasi itu adalah persamaan pendapat dan untuk kepentingan itu maka orang harus mempengaruhi orang lain dahulu sebelum orang lain itu berpendapat, bersikap, bertingkah laku yang sama dengan kita. (Widjaja, 2000: 26-27)

Harold D. Lasswell menyebutkan bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi ialah menjawab pertanyaan “Siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan, melalui saluran apa, kepada siapa, dan apa pengaruhnya”

Paradigma Lasswell diatas menunjukan bahwa Komunikasi meliputi lima unsur yaitu:

a. Komunikator (communicator, sender, source) adalah orang yang menyampaikan pesan atau informasi. Dalam komunikasi, peran komunikator bisa bersifat fleksibel dalam artian setiap partisipan dalam komunikasi bisa berperan sebagai komunikator secara bergantian.

b. Pesan (message) adalah pernyataan yang didukung oleh lambang, bahasa, gambar, dan sebagainya.

c. Media (channel, media) adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya, maka diperlukan media sebagai penyampai pesan.

d. Komunikan (communicant, communicate, receiver, recipient) adalah orang yang menerima pesan atau informasi yang disampaikan komunikator. Sama halnya dengan unsur komunikator dalam komunikasi, peran komunikan juga dipegang oleh setiap partisipan. e. Efek (effect, impact,influence) adalah dampak sebagai pengaruh pesan

tersebut. Efek ini merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh seorang komunikator lewat transmisi pesan yang dilakukan agar komunikan dapat memahami makna pesan yang terkandung. Efek ini juga


(53)

agar memenuhi imperatif atau perintah yang disampaikan oleh komunikator.

Adapun proses komunikasi menurut Onong terbagi atas dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder (Effendy, 2004:11)

a. Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang ini umumnya bahasa (lisan maupun tulisan) tetapi dalam situasi komunikasi tertentu lambang-lambang yang dapat digunakan dapat berupa gerak tubuh, gambar, warna dan sebagainya atau dikenal sebagai pesan nonverbal.

b. Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana perantara sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Proses ini termasuk sambungan dari proses primer untuk menembus atau “mengakali” keterbatasan manusia dalam menjangkau dimensi ruang dan waktu. Dalam prosesnya komunikasi sekunder ini akan semakin efektif dan efisien karena didukung oleh teknologi komunikasi yang semakin canggih, yang akan ditopang oleh teknologi-teknologi lainnya.

2.1.1.2 Ciri-ciri Komunikasi

Berdasarkan paradigma Lasswell, bisa diartikan kalau komunikasi adalah proses linier penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator kepada komunikan melalui perantara media yang diharapkan mampu menimbulkan atau menciptakan efek tertentu berupa kesepahaman hingga perubahan perilaku sesuai dengan keinginan komunikator yang disisipkan di dalam makna pesan yang ditransmisikan.

Komunikasi memiliki sifat atau ciri. Adapun sifat atau ciri dari komunikasi, antara lain :


(54)

a) Komunikasi Lisan (Oral Communication)

b) Komunikasi Tulisan / Cetak (Written/Printed Communication) 2. Komunikasi Niverbal (Nonverbal Communication)

a) Komunikasi Kial / Isyarat Badaniah (Gestured Communication) b) Komunikasi Gambar (Pictorial Communication)

3. Komunikasi Tatap Muka ( Face to Face Communication)

4. Komunikasi Bermedia (Mediated Communication) (Effendy,1993:33)

2.1.1.3 Fungsi Komunikasi

Fungsi komunikasi dipandang dari arti luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan akan tetapi juga sebagai kegiatan individu dan kelompok mengenai pertukaran data, fakta dan ide. Adapun fungsi dari kegitan komunikasi, dibagi atas empat fungsi utama (Effendy,1999) yaitu:

a. Menyampaikan informasi (to inform)

Di sini komunikasi berfungsi dalam menyampaikan informasi, tidak hanya informasi tetapi juga pesan, ide, gagasan, opini maupun komentar. Sehingga masyarakat bisa mengetahui keadaan yang terjadi dimanapun.

b. Mendidik (to educute)

Komunikasi sebagai sarana informasi mendidik, menyebarluaskan kreativitas, tidak hanya sekedar memberi hiburan, tetapi juga memberi pendidikan untuk membuka wawasan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, serta memberikan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju dan lebih berkembang.

c. Menghibur (to intertain)

Komunikasi juga memberikan warna dalam kehidupan kita, tidak hanya menjadi sumber informasi tetapi komunikasi juga dapat sebagai sumber hiburan. Semua golongan menikmatinya sebagai alat hiburan dalam bersosialisasi. Menyampaikan informasi dapat berupa dalam gambar, bahasa, bunyi, tulisan, dan lagu.


(55)

memberi motivasi, mendorong untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui apa yang dilihat, dibaca dan didengar. Serta memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku kearah yang baik dan modernisasi.

2.1.1.4 Tujuan Komunikasi

Suatu pesan disampaikan dari seseorang kepada orang lain dengan tujuan agar pesan tersebut dapat dimengerti, memperkuat dan bahkan mampu mengubah orang lain. Dengan kata lain, kegiatan atau proses komunikasi tidak begitu saja diterima oleh komunikan, tetapi akan mengalami proses pengolahan terlebih dahulu sebelum akhirnya diterima dan menghasilkan efek sesuai dengan keinginan komunikator. Adapun tujuan komunikasi menurut Onong U. Effendy (1993:55), adalah :

a. Mengubah sikap (to change the attitude)

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya memberikan informasi mengenai menjaga lingkungan kampus dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tujuannya adalah agar mahasiswa tidak lagi membuang sampah sembarangan di lingkungan sekitar area kampus. b. Mengubah pendapat atau opini (to change the opinion)

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadapat tujuan informasi yang disampaikan. Misalnya informasi mengenai kebijakan baru pihak Universitas tentang UKT (Uang Kuliah Tunggal) yang mendapat tantangan dari mahasiswa maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat mahasiswa dapat terbentuk untuk menerima kebijakan tersebut.

c. Mengubah perilaku (to change the behaviour)

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya informasi tentang


(56)

kedepannya mahasiswa tidak lagi melakukan tawuran. d. Mengubah masyarakat (to change the society)

Memberikan berbagai informasi pada masyarakat yang dimana pada akhirnya bertujuan agar masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi yang disampaikan.

2.1.1.5 Tatanan Komunikasi

Tatanan komunikasi adalah proses komunikasi yang ditinjau dari jumlah komunikan, apakah satu orang, sekelompok orang atau sejumlah orang yang bertempat tinggal secara tersebar. Berdasarkan situasi komunikan seperti itu, maka komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut:

1. Komunikasi Pribadi (Personal Communication), yaitu : komunikasi diri sendiri, baik dalam fungsinya sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Komunikasi Pribadi ini terbagi atas:

a) Komunikasi intrapribadi (intrapersonal communication) b) Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)

2. Komunikasi Kelompok (Group Communcation), yaitu: komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Komunkasi ini terdiri dari:

a) Komunikasi kelompok kecil (small group communication) o Ceramah (lecture)

o Diskusi Panel (panel discussion) o Symposium

o Forum o Seminar

b) Komunikasi kelompok besar (large group communication / Public Speaking).

3. Komunikasi Massa (Mass Communication), yaitu: komunikasi yang berlangsung pada peringkat masyarakat luas, yang identifikasinya ditentukan oleh ciri khas institusionalnya (gabungan antara tujuan,


(57)

dari:

a) Komunikasi media massa cetak (printed mass media communication) o Surat Kabar (daily)

o Majalah (magazine)

b) Komunikasi media massa elektronik (electronic mass media communication)

o Radio o Televisi o Film

4. Komunikasi Media (Media Communication), yang terdiri dari: a) Surat

b) Telepon c) Pamflet d) Poster

Lain-lain (Effendy,1999).

2.1.2 Teknologi Komunikasi

2.1.2.1 Pengertian Teknologi Komunikasi

Secara etimologis teknologi berasal dari kata Yunani, yaitu tekhne yang dimana merajuk pada konsep seni atau kerajinan tangan dan logia atau logos yang berarti ilmu atau studi. Dengan demikian secara harfiah kita dapat mendefinisikan teknologi sebagai studi atau pengetahuan yang mempelajari mengenai pembuatan berbagai alat-alat baik mekanis maupun non mekanis (virtual atau maya) yang disini bertujuan untuk memudahkan berbagai kegiatan atau pekerjaan manusia.

Salah satu pengertian umum teknologi ialah penggunaan ilmu pengetahuan secara sistematik atau pengetahuan-pengetahuan yang terorganisir atau untuk keperluan-keperluan yang praktis. Sedangkan pengertian secara khusus ialah memandang teknologi dari aspek ekonomi yaitu minimal teknologi digunakan untuk menentukan division and subdivision of labor dari suatu proses kerja yang terintegrasi secara sistematik dalam komponen-komponen yang berkaitan dan


(58)

yang berhubungan erat bahkan bersatu dengan sistem kosmologi (sistem nilai kepercayaan) dan world view suatu masyarakat.

Menurut BNET Business Dictionary (2008), teknologi komunikasi merupakan suatu sistem elektronik yang digunakan untuk berkomunikasi antar individu atau kelompok orang. Disini teknologi komunikasi menfasilitasi antar individu atau kelompok orang yang tidak saling bertemu secara fisik di lokasi yang sama. Teknologi komunikasi dapat berupa telepon, radio, televisi, komputer, telepon selular/handphone dan masih banyak lagi.

Perkembangan yang terjadi dengan cepat di bidang komunikasi membuat para ahli menyebutnya sebagai revolusi komunikasi. Perubahan yang cepat ini didorong oleh adanya berbagai penemuan di bidang teknologi sehingga apa yang dulu merupakan kendala dalam kegiatan komunikasi, sekarang sudah terbuka lebar. Seseorang dapat berhubungan dengan seseorang atau sekelompok orang tanpa dibatasi oleh faktor waktu, jarak, jumlah, kapasitas dan kecepatan. Contohnya penggunaan satelit dalam berkomunikasi.

Istilah teknologi komunikasi seringkali diucapkan dalam nafas yang sama dengan istilah teknologi informasi, karena pengertian yang terkandung pada masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain. Namun, istilah teknologi komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk sistem, saluran, perangkat keras, dan perangkat lunak dari komunikasi modern, di mana teknologi informasi merupakan bagian dari padanya.

Lubis (1997:42), menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Komunikasi adalah upaya untuk menciptakan “Kebersamaan dalam Makna” (Commonness in Meaning). Dengan demikian, teknologi komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat.

Rogers, 1986 dalam Lubis (1997:42), mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain.


(59)

komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang “revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah video tape recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet, World Wide Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi yang mempunyai dampak dramatis yaitu memberikan pengguna kontrol yang jauh lebih banyak pada proses telekomunikasi dan informasi yang diterima.

Teknologi komunikasi adalah peralatan-peralatan perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai sosial dimana individu mengumpulkan, memproses dan melakukan pertukaran informasi dengan individu lainnya (Rogers,1986). Secara umum perkembangan dalam era komunikasi menunjukan ciri-ciri sebagai berikut:

a. Meningkatnya daya muat untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasikan dan menyajikan informasi.

b. Kecepatan dalam penyajian informasi.

c. Miniaturisasi perangkat keras yang disertai dengan ketersediaanya yang melimpah.

d. Keragaman pilihan informasi untuk melayani berbagi macam kebutuhan.

e. Biaya perolehan informasi, terutama biaya untuk tranmisi data yang cepat dalam jarak jauh, yang secara relatif semakin menurun.

f. Kemudahan menggunakan produk teknologi komunikasi, baik hardware maupun software

g. Kemampuan distribusi informasi yang semakin cepat dan luas, lebih mudah diperoleh dengan menembus batas geografis.

h. Meningkatakan kegunaan informasi dengan keanekaragaman pelayanan yang dapat diberikan, hingga memungkinkan pemecahan masalah yang ada secara lebih baik dan efisien. (Miarso,2007:487:488)


(60)

Salah satu keunggulan yang ditawarkan teknologi komunikasi saat ini adalah kemungkinan bagi si penerima komunikasi untuk lebih langsung mengendalikan pesan-pesan yang ditransmisikan. Kini penerima komunikasi lebih dapat menentukan pilihan-pilihan yang diinginkan atau dibutuhkannya, seperti memperoleh informasi tentang apa yang diinginkan, serta kapan memerlukannya. Bell, 1979 dalam Nasution (1989:11), menyebutkan beberapa wujud sistem komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, yaitu:

1. Jaringan pengolahan data yang kelak memungkinkan orang berbelanja cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah masingmasing. Pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah pemesan oleh toko

tempat berbelanja.

2. Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakainya menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetakannya dalam sekejap mata.

3. Sistem teleteks yang menyediakan segala informasi mengenai segala rupa kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklarifikasi, katalog segala macam produk dan sebagainya lewat layar televisi dirumah masing-masing.

4. Sistem faksimil, yang memungkinkan pengiriman dokumen secara elektronik.

5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.


(61)

komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan manusia.

Ciri utama dari perkembangan teknologi komunikasi adalah terjadinya perkawinan antara beberapa jenis media dan teknologi, yang kemudian menghasilkan bentuk-bentuk baru yang memiliki kemampuan berlipat ganda dan menciptakan aneka pelayanan komunikasi yang lengkap dan unik, yang bahkan tidak terbayangkan sebelumnya (Nasution, 1989: 68). Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi dan menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin, 2006:113).

2.1.3 New Media

2.1.3.1 Definisi New Media

Menurut Everett M. Rogers (dalam Abrar, 2003:17-18) merangkumkan perkembangan media komunikasi ke dalam empat era. Pertama, era komunikasi tulisan, Kedua, era komunikasi cetak, Ketiga, era telekomunikasi, dan Keempat, era komunikasi interaktif. Media baru adalah media yang berkembang pada era komunikasi interaktif. Ron Rice mendefinisikan media baru adalah media teknologi komunikasi yang melibatkan komputer di dalamnya (baik mainframe, PC maupun Notebook) yang memfasilitasi penggunanya untuk berinteraksi antar sesama pengguna ataupun dengan informasi yang diinginkan. Sementara menurut McQuail, media baru adalah tempat dimana seluruh pesan komunikasi terdesentralisasi; distribusi pesan lewat satelite meningkatkan penggunaan jaringan kabel dan komputer, keterlibatan audiens dalam proses komunikasi yang semakin meningkat.

2.1.3.2 Manfaat New Media

Adapun manfaat New Media adalah sebagai berikut: a. Bidang Sosial


(62)

berbagai macam jejaring sosial yang sekarang diminati masyarakat seperti facebook, twitter, skype, yahoo messenger, my space, hello dll. Dengan menggunakan jejaring sosial ini dengan mudah dapat menjalin komunikasid dengan semua user dibelahan dunia manapun. b. Bidang Industri/Dagang

Dalam bidang ini memudahkan bagi siapa pun yang ingin menawarkan/mempromosikan produk tertentu sehingga tidak susah susah untuk membuka toko dan promosi langsung didepan konsumen, melalui new media pedagang dapat mempromosikan produk nya melalui membuka online shop, bisa melalui facebook, twitter atau kaskus.

c. Bidang Pendidikan

Dalam bidang ini sangat memudahkan bagi pelajar maupun pengajar dalam mendapatkan materi yang di inginkan. Bisa melalui search engine kita bisa mendapatkan segala informasi, atau dengan fasilitas E-book, fasilitas email juga bisa membantu dalan proses mengerjakan tugas atau saling tukar informasi.

d. Bidang Lowongan Kerja

Dalam bidang ini bagi yang ingin mencari pekerjaan cukup searching di internet lalu mendaftar secara online bahkan bisa mengikuti tes masuk secara online juga, tidak perlu lagi susah payah datang dari kantor ke kantor.

2.1.3.3 Komponen New Media

Komponen dari new media yaitu : Handphone, Internet, dan Komputer. Handphone / Smart Phone dapat dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Smart Phone kita dapat mengakses bebesapa situs jejaring sosial. Internet dijadikan sebagai komponen New Media karena dengan Internet kita dapat mengakses berbagai informasi dimanapun kita berada. Internet memudahkan kita untuk melakukan sebuah interaksi sosial dengan manusia sekitar. Komputer dijadikan sebagai komponen New Media karena computer juga dapat


(63)

saling dipisahkan, antara Smart Phone dengan Internetm dan juga Komputer dengan Internet. Ketiganya saling berkaitan dan harus seimbang dalam pemakaiannya.

2.1.4 Internet

2.1.4.1 Pengertian Internet

Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443).

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’) ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian (http://id.wikipedia.org/wiki/Internet). Istilah internet Indonesia adalah istilah-istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet. Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa inggris, karena dipandang memiliki kekayaan kosakata internet yang paling luas.

Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif (Ardianto, 2004:141).

Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada saat itu ARPA (Avanced Research Project Agency) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat membangun sistem jaringan komputer yang disebut Arpanet. Jaringan ini menghubungkan antar komputer di daerah-daerah vital dalam rangka mengatasi masalah jika terjadi serangan nuklir. Arpanet berkembang sangat pesat dan dipecah menjadi dua bagian Milnet dan Arpanet. Milnet digunakan khusus untuk keperluan militer, sedangkan Arpanet digunakan untuk keperluan non-militer


(64)

dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet. Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Karena di dalam internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh siapapun dan di manapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan komunikasi menjadi mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet juga telah mengubah metode komunikasi massa dan penyebaran data atau informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa konvensional seperti media cetak dan audio visual

2.1.4.2 Manfaat Internet

Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai akses ke internet yaitu sebagai berikut (http://incuvl.petra.ac.id/learn/learn-1.html):

1. Komunikasi

Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan internet yang telah mengglobal. Dengan kita mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga diinternet, maka kita dapat mengirim informasi kapan saja dan kemana saja diseluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara yang sangat mudah.

2. Informasi

Begitu banyaknya komputer yang terhubung keinternet, dimana masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang


(65)

sendiri. 3. Kolaborasi

Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama (teamwork). Anggota tim bisa terdiri dari berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara di dunia. Melalui internet kita dapat melakukan suatu konferensi (conference) dengan berbagai pihak dimanapun mereka berada. Kita bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui internet. Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia diinternet:

a) Internet untuk kehidupan pribadi,meliputi: kesehatan, rekreasi,hobi,pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.

b) Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja, meliputi: sains, teknologi, perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi.

2.1.5 YouTube

YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia (Baskoro, 2009:58).

YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain ‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada bulan-bulan berikutnya YouTube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari website tersebut pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara resmi (http://www.youtube.com/t/about).

Setelah didirikan, YouTube mendapat suntikan modal pertamanya dari investor yaitu Sequoia Capital sebesar $ 11,5 juta di bulan November 2005 –


(66)

cepat. Juli 2006, ada lebih dari 65.000 video baru yang di – upload setiap hari di YouTube, dan ada 100 juta video yang dilihat per harinya (http://www.usatoday.com/tech/news/2006-07-16-youtube-views_x.htm).

Dengan format berkas (file) FLV (Flash Video) yang efisien dan ada di mana-mana sebagai standar pengodean film yang di – upload oleh para user, membuat YouTube mudah diakses oleh masyarakat secara instan di internet.

Sebagai tambahan, dengan teknologi yang memungkinkan, YouTube menginspirasi masyarakat untuk menonton video melalui web dengan fitur jaringan sosial Web-2,0; seperti komentar, grup, halaman beranda untuk anggota, langganan, dan ide lainnya yang berbasis komunitas yang dipopulerkan melalui website seperti MySpace, Facebook, dan lain-lain (Yogapratama, 2009:1-2).

Dengan perkembangan yang sangat pesat, YouTube sukses menarik minat Google.inc. Oktober 2006 Google.inc sukses mengakuisisi YouTube dengan nilai transaksi $1, 65 miliar. Saat ini, menurut penyedia data market internet ‘ComScore’, YouTube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan market share 43% dan lebih dari 6 milliar video dilihat di bulan Januari 2009 (http://www.comscore.com).

Tingginya jumlah penonton dan video di YouTube, wajar jika YouTube menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan berita dari sudut pandang yang lebih variatif.

Dengan adanya situs YouTube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan dalam komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam surat kabar, radio, ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang dapat menyiarkan kabar di YouTube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya disiarkan lewat YouTube dikarenakan bebasnya orang untuk meng – upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama YouTube adalah sebagai tempat bagi setiap orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng – upload dan membagikan pengalaman perekaman mereka kepada orang lain (Yogapratama, 2009:3).

Penggunaan situs YouTube terbilang cukup mudah, bahkan bagi pengguna yang bukan anggota. Ketika sampai di situs YouTube, Anda akan disambut oleh


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PENYATAAN ORISINALITAS ... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR………....xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Pembatasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Kerangka Teori ... 6

2.1.1 Komunikasi ... 6

2.1.1.1Pengertian Komunikasi ... 6

2.1.1.2Ciri-ciri Komunikasi ... 8

2.1.1.3Fungsi Komunikasi ... 9

2.1.1.4Tujuan Komunikasi ... 10

2.1.1.5 Tatanan Komunikasi... ... 11

2.1.2 Teknologi Komunikasi ... 12

2.1.2.1Pengertian Teknologi Komunikasi ... 12

2.1.2.2KarakteristikTeknologi Komunikasi ... 15

2.1.3 New Media ... 16

2.1.3.1Definisi New Media ... 16

2.1.3.2Manfaat New Media ... 16

2.1.3.3 Komponen New Media ... 17

2.1.4 Internet ... 18

2.1.4.1 Pengertian Internet ... . 18

2.1.4.2 Manfaat Internet... . 19

2.1.5 YouTube ... 20

2.1.6 Iklan... 25


(2)

2.1.6.2 Fungsi Periklanan... .... 29

2.1.7Strategi Komunikasi Pemasaran di Media Sosial ... 30

2.1.8 Teori AIDDA... ... 31

2.1.9 Persepsi... ... 32

2.1.9.1 Proses Persepsi... ... 35

2.1.9.2 Sifat-sifat Persepsi... .... 36

2.2 Kerangka Konsep ... 37

2.3 Operasional Komponen ... 38

2.3.1Defenisi Operasional Komponen ... 39

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian ... 42

3.1.1 Lokasi Penelitian ... 42

3.1.2 Populasi dan Sample ... 42

3.1.3 Teknik Penarikan Sample ... 43

3.1.4 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.1.5 Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahapan Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Tahapan Awal ... 46

4.1.2 Tahapan Pengumpulan Data ... 46

4.2Analisis Tabel Tunggal ... 47

4.2.1 Karakteristik Responden ... 47

4.2.2 Iklan di YouTube... ... 54

4.2.3 Persepsi Mahasiswa mengenai Efektivitas Iklan di YouTube... 67

4.3 Pembahasan... 78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan ... 80

5.2 Saran ... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82


(3)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Komponen Penelitian ... 39

3.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 43

3.2 Jumlah Sampel ... 44

4.1 Jenis Kelamin Responden ... 48

4.2 Usia Responden ... 49

4.3 Stambuk/Angkatan Responden ... 50

4.4 Media yang Digunakan Responden Menonton Iklan di YouTube51 4.5 Pengetahuan Responden akan Adanya Iklan di YouTube ... 52

4.6 Frekuensi Menonton Iklan di YouTube oleh Responden ... 53

4.7 Tingkat Ketetarikan Responden terhadap Keseluruhan Iklan di YouTube... ... 54

4.8 Pemasangan Iklan Konsumen di YouTube ... 55

4.9 Pemasangan Iklan Bisnis di YouTube ... 56

4.10 Pemasangan iklan Rekrutmen di YouTube ... 57

4.11 Pemasangan Iklan Layanan Masyarakat di YouTube ... 58

4.12 Durasi Iklan di YouTube ... 59

4.13 Tampilan Iklan di YouTube ... 60

4.14 Penilaian Responden dengan Adanya Iklan di YouTube ... 61

4.15 Iklan di YouTube yang Mengawali Setiap Video ... 62

4.16 Menampilkan Iklan di Setiap Video di YouTube ... 63

4.17 Isi Pesan dari Iklan di YouTube ... 64

4.18 Isi Pesan dan Keinginan Responden...65

4.19 Penyampaian Isi Pesan dari Iklan di YouTube ... ..66

4.20 Antusiasme Responden menonton Iklan di YouTube ... 67


(4)

4.22 Penilaian Responden bahwa Isi Pesan Iklan sudah Jelas...69

4.23 Penilaian Responden bahwa Durasi Iklan Sudah Tepat... 70

4.24 Penilaian Responden bahwa Iklan Mampu Mempengaruhi Penontonnya...71

4.25 Penilaian Responden bahwa Iklan di YouTube Merupakan Suatu Strategi Pemasaran yang Tepat...72

4.26 Pengertian Responden terhadap Isi Pesan Iklan di YouTube...73

4.27 Iklan di YouTube dalam Mempengaruhi Responden...74

4.28 Manfaat Iklan di YouTube terhadap Responden...75

4.29 Iklan di YouTube dalam Mempengaruhi Responden Menjadi Tertarik dalam Kegiatan Pemasaran...76

4.30 Daya Tarik Iklan di YouTube terhadap Responden untuk Menonton setiap Iklan di YouTube...77


(5)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Proses Persepsi...38 2.2 Model Teoritis Penelitian ..………... ...72


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Tabel Fortran Cobol 2. Kuesioner

3. Lembar Catatan Bimbingan Skripsi 4. Biodata


Dokumen yang terkait

Citra Departemen Ilmu Komunikasi dan Ekspektasi Mahasiswa (Studi Deskriptif tentang Citra Departemen Ilmu Komunikasi dan Ekspektasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU)

6 70 134

Efektivitas Iklan di Youtube Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 0 11

Efektivitas Iklan di Youtube Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 0 2

Efektivitas Iklan di Youtube Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 0 5

Efektivitas Iklan di Youtube Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 2 36

Efektivitas Iklan di Youtube Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

1 1 2

Efektivitas Iklan di Youtube Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Kuantitatif pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 0 8

Strategi Pemasaran Iklan Produk Di Bioskop 21 Dan Minat Calon Konsumen (Studi Korelasi Pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 0 8

Strategi Pemasaran Iklan Produk Di Bioskop 21 Dan Minat Calon Konsumen (Studi Korelasi Pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 0 1

Strategi Pemasaran Iklan Produk Di Bioskop 21 Dan Minat Calon Konsumen (Studi Korelasi Pada Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)

0 0 8