Teknik Pengumpulan Data HUBUNGAN PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN TERHADAP PERSIAPAN MENGAJAR GURU, KESIAPAN BELAJAR SISWA DAN PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SEKOLAH

xxxix Banyaknya populasi maka peneliti mengambil sampel dari sebagian populasi sebagai wakil dari keseluruhan. Sugiyono 2003: 73 mengemukakan bahwa ”Sampel adalah bagian dari jumlah sampel dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Suharsimi Arikunto 2002: 109 berpendapat bahwa ”Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang diteliti“. Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat-pendapat di atas adalah bahwa sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap dapat mewakili populasi yang representatif untuk dijadikan subyek dalam penelitian yang dilaksanakan. Berdasarkan pengertian tersebut maka dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah sebagian dari para tenaga pengajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surakarta. Sugiyono 2003: 73 berpendapat bahwa ”Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel, untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representif mewakili”. Dalam peneliti ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive random sampling, Sugiyono 2003: 74 berpendapat bahwa ”Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi”. Tabel 1. Deskripsi Jumlah Populasi dan Sampel Penelitian No Jurusan Jumlah Populasi Jumlah Sampel 1. Tenaga pengajar semua jurusan yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surakarta 160 57 Jumlah 160 57

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu penelitian dengan menggunakan alat-alat tertentu. Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan diteliti perlu teknik atau cara pengumpulan data yang tepat dan baik. Sugiyono 2003: 63, “Ada beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan untuk suatu penelitian, antara lain: xl ”Metode Kuesioner atau Angket”. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi Yaitu dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada objek penelitian guna mendapatkan gambaran yang nyata. 2. Kuesioner Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden. Dalam penelitian ini penentuan skornilai untuk setiap pertanyaan menggunakan skala Likert empat angka, dimana tanggapan tiap pertanyaan dalam kuesioner tersebut mempunyai skornilai dari 1 – 4 dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Skor 1 untuk jawaban sangat Tidak Setuju STS b. Skor 2 untuk jawaban Tidak Setuju TS c. Skor 3 untuk jawaban Setuju S d. Skor 4 untuk jawaban Sangat Setuju SS Angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul data harus baik yaitu data yang dikumpulkan bisa menggambarkan variabel yang diteliti dan sebagai alat pembuktian hipotesis. Suharsimi Arikunto 2002: 144 menyatakan bahwa “Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel”. a. Uji Validitas Uji validitas berkaitan dengan kecermatan, keakuratan, atau kesahihan alat ukur. Alat ukur dinyatakan valid jika mampu memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukan dengan cara membandingkan nilai koefisien validitas dengan nilai koefisien korelasi tabel r tabel . Bila hasil pengujian menunjukkan bahwa keseluruhan item yang disajikan mempunyai nilai koefisien korelasi yang lebih besar dari koefisien korelasi tabel, ini berarti item-item tersebut valid. Untuk menguji validitas angket, dipergunakan rumus Korelasi Product Moment dari Pearson Suharsimi Arikunto, 2002: 146 dengan rumus : r xy = { }{ } 2 2 2 2 - N - N - N U S U S C S C S SU SC CU S xli Keterangan: r xy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y X : Skor masing-masing pernyataan Y : Skor total XY : Jumlah perkalian X dan Y n : Banyaknya subjek penelitian Hasil perhitungan angket yang telah diuji-cobakan try out dibandingkan dengan r tabel pada tingkat signifikansi 5. Pernyataan dinyatakan valid jika r hitung r tabel dan tidak valid jika r hitung r tabel . b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat di andalkan dan sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama. Hasilnya ditunjukkan oleh sebuah indeks yang menunjukkan seberapa jauh sebuah alat ukur dapat diandalkan. Untuk mengukur reliabilitas alat pengukur atau instrumen yang skornya bukan 1 dan 0. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbanch Suharsimi Arikunto, 2002: 171 dengan rumus sebagai berikut r ii = ÷ ÷ ø ö ç ç è æ ÷÷ ø ö çç è æ S ÷ ø ö ç è æ 2 2 t b - 1 1 - k k s s dimana : ∑σ b 2 = 1 - n n - 2 2 SC C S dan σ t 2 = 1 - n n - 2 2 SU U S Keterangan : r ii = reliabilitas instrumen ∑σ b 2 = jumlah varians butir σ t 2 = varians total k = banyaknya butir pertanyaan atau jumlah soal xlii Nilai r hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel produk moment. Taraf signifikansi ditetapkan dengan alpha 5, jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka kuesioner dinyatakan reliabel. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 182, harga koefisien reliabilitas itu di interprestasikan sebagai berikut : a. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi b. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi c. Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup d. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 = rendah e. Antara 0,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah

E. Teknik Analisis Data