Peluang dan Tantangan Otomatisasi Irigasi

52 – 35 mm di bawah permukaan lahan, dimana kondisi terbesar ini terjadi pada saat menjelang panen dan harus dikeringkan. Secara umum dapat dilihat bahwa sistem kendali fuzzy sederhana ini dapat digunakan untuk pengendalian muka air pada lahan pertanian SRI. Akan tetapi kondisi lapang dan kemampuan sistem kendali akan membatasi kinerja sistem irigasi otomatis ini. Output dari kendali ini dapat juga dilakukan dengan menggunakan pintu air GFRP hasil rancangan dengan beberapa level bukaan pintu.

5.6. Peluang dan Tantangan Otomatisasi Irigasi

Berdasarkan hasil analisa kalibrasi pengujian hidrolika aliran air bawah pintu dan simulasi pengendalian muka air pada saluran di lahan sawah, menunjukkan ada sebuah tantangan dan peluang dalam pengembangan otomatisasi irigasi, khususnya di daerah irigasi teknis, yang luasnya mencapai 7,4 juta ha KEPMEN PU NO 390KPTSM2007. Peluang dan tantangan ini terdapat pada tingkat lahan field level. Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengatur level muka air pada saluran agar dapat meningkatkan efisiensi irigasi. Tantangan ini dapat menjadi peluang untuk dapat mengembangkan sistem pengontrolan muka air secara otomatis. Salah satu perangkat dalam sistem ini adalah pintu air, yang berfungsi sebagai pengatur air yang akan masuk ke lahan. Namun apabila hanya berfungsi sebagai pengatur, ini akan menjadi kerja tambahan bagi sistem kendali muka air tersebut karena tidak diketahui berapa bukaan pintu yang harus dibuka dan berapa jumlah debit yang keluar, serta berapa lama. Oleh karena itu diperlukan sebuah pintu air yang dapat mengatur sekaligus mengukur, sehingga langkah menuju otomatisasi dapat berjalan dengan baik. Pada penelitian ini telah dihasilkan pintu air dari bahan fiberglass yang dapat menjalankan kedua fungsi tersebut. Berikut ini adalah gambaran pintu air tersebut dengan spesifikasi debit aliran yang dihasilkan Gambar 32. Pintu ini memiliki nilai koefisien kontraksi sebesar 0,951. Untuk dapat mengukur debit secara langsung dengan pintu ini diperlukan sebuah sensor tekanan pressure 53 tansducer untuk mengetahui tinggi muka air di bagian hulu pintu h 1 serta sensor posisi pintu untuk mengetahui besarnya bukaan pintu w. Kedua data ini akan dikirimkan menuju komputer sebagai masukan bagi sistem untuk mengetahui besarnya koefisien pengaliran yang terjadi pada saat itu C d serta dapat langsung menghitung debit yang terjadi pada saat itu juga. Perhitungan C d dengan persamaan 1 . . 1 1 k c d w k h w h C C       + − = ; dimana nilai koefisien C c , k , dan k 1 bedasarkan hasil eksperimen adalah 0,951 , 15, dan 0,062. Kemudian pehitungan debit menggunakan persamaan 1 . . 2 . . . h g b w C Q d = . Nilai C d akan mendekati nilai konstan pada nilai 0,951. Gambar 32. Spesifikasi Pintu Air Glass Fiber Reinforced Plastic GFRP Berikut ini adalah simulasi perhitungan debit pada pintu dengan lebar 50 cm dengan beberapa alternatif bukaan pintu dan kondisi muka air di hulu pintu Tabel 12. Pada hasil simulasi pengendalian muka air dengan logika fuzzy, diketahui bahwa kebutuhan air selama masa pertumbuhan padi sawah adalah 1,5 ldetha. Jika suatu petak tersier memiliki luas areal sebesar 10 ha dengan efisiensi pengaliran air dalam saluran sebesar 70, maka kebutuhan air yang harus disediakan pada bangunan bagisadap adalah 21,4 ldet. Pada Tabel 12 terdapat nilai debit sebesar 25,6 ldet dengan kondisi bukaan pintu sebesar 2 cm dan tinggi muka air hulu 40 cm. 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 h1w C d 062 , 00 , 15 95 , . . 1 1 1 1 = = =       + − = k k Cc w k h w h C C k c d 1 . . 2 . . . h g b w C Q d = Free flow Condition 062 , 00 , 15 95 , . . 1 1 1 1 = = =       + − = k k Cc w k h w h C C k c d 1 . . 2 . . . h g b w C Q d = R= 10 cm 54 Dengan pintu ini diharapkan akan membantu mempercepat mengetahui debit aliran yang keluar dari pintu, sehingga diharapkan pemberian air dapat diberikan secara tepat dan peluang langkah menuju otomatisasi semakin mudah dan baik. Namun sayangnya, dalam penelitian ini baru menghasilkan spesifikasi debit aliran pada pintu untuk kondisi aliran free flow. Jadi ini merupakan tantangan selanjutnya untuk membuat nomogram atau persamaan untuk aliran submerged tenggelam. Tabel 12. Simulasi Perhitungan Debit Aliran dari Pintu GFRP Tinggi Muka Air di Hulu h 1 Bukaan Pintu w Koefisien Pengaliran Cd Q cm cm ldet 1 0,930 13,0 2 0,915 25,6 3 0,902 37,9 40 5 0,882 61,8 10 0,847 118,7 15 0,821 172,4 20 0,797 223,3 1 0,932 13,8 2 0,918 27,3 3 0,906 40,4 45 5 0,887 65,9 10 0,854 126,9 15 0,829 184,7 20 0,807 239,9 1 0,934 14,6 2 0,920 28,8 3 0,909 42,7 50 5 0,892 69,8 10 0,860 134,6 15 0,836 196,4 20 0,816 255,5 55

VI. KESIMPULAN DAN SARAN