Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. Kerangka Konseptual.

Dengan adanya ketentuan pokok perundang-undangan yang mengatur tentang penyusunan LRA, memotivasi penulis untuk melakukan penelitian terhadap penerapan laporan realisasi anggaran di Dinas Kesehatan Pemerintah Sumatera Utara, dalam karya ilmiah dengan judul “Penerapan PSAP No. 2 Tentang Laporan Anggaran Pada Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara”.

B. Perumusan Masalah.

Berdasarkan LBM dan tinjauan pustaka maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah Laporan Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah disusun dan disajikan sesuai dengan PSAP No.2 tentang laporan realisasi anggaran ? 2. Apakah Laporan Realisasi Anggaran yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna ?

C. Tujuan Penelitian.

Adapun yang menjadikan tujuan penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah laporan Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara telah disusun sesuai dengan PSAP No.2 tentang laporan realisasi anggaran. Universitas Sumatera Utara 2. Untuk mengetahui manfaat yang diberikan oleh laporan realisasi bagi semua kelompok pengguna.

D. Manfaat Penelitian.

Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis, penelitian ini dapat menjadi pengetahuan dan bermanfaat dalam memahami akuntansi pemerintahan yang berkaitan dengan penyusunan Laporan Realisasi Anggaran yang sesuai dengan PASP No.2. 2. Sebagai bahan masukan bagi penulis selanjutnya untuk menyempurnakan penelitian sejenis dimasa yang akan datang. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wacana dan refenrensi bagi pihak yang memerlukannya. Universitas Sumatera Utara

E. Kerangka Konseptual.

Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah, kerangka konseptual untuk penelitian ini digambarkan pada gambar A. Sumber : Penulis, 2008 Dinas Kesehatan Pemerintah Sumatera Utara Laporan Realisasi Anggaran PSAP No. 2 Analisis Komperatif Hasil Gambar 1.1 Kerangka Koseptual Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Penmerintah Daerah. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam pemerintahan sangatlah perlu untuk mengetahui laporan keuangan pemerintah daerah. Kondisi keuangan pemerintah daerah secara garis besar tertera pada laporan keuangan yang disajikan oleh pemerintah daerah tersebut. Walaupun awalnya laporan keuangan dijadikan sebagai alat penguji dari pekerjaan bagian pembukuan tetapi selanjutnya laporan keuangan sudah digunakan sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan pada suatu daerah dan sudah dijadikan sebagai alat untuk menilai kondisi keuangan suatu daerah. Pengaturan pada aspek perencanaan diarahkan agar seluruh proses penyusunan. APBD semaksimal mungkin dapat menunjukkan latar belakang pengambilan keputusan dalam penetapan arah kebijakan umum, skala prioritas dan penetapan alokasi serta distribusi sumber daya dengan melibatkan partisipasi masayarakat. Oleh karenanya dalam proses dan mekanisme penyusunan APBD yang diatur dalam peraturan pemerintah ini akan memperjelas siapa bertanggung jawab apa sebagai landasan pertanggungjawaban baik antara eksekutif dan DPRD, maupun di-internal eksekutif itu sendiri. Menurut Sofyan Syafri Harahap 2002:121 memberikan pengertian tantang “Laporan keuangan adalah merupakan output dan hasil akhir dari Universitas Sumatera Utara proses akuntansi yang terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, dan laporan penggunaan sumber dan penggunaan dana”. Sedangkan laporan keuangan pemerintah daerah merupakan penyajian laporan pendapatan dan anggaran belanja suatu daerah otonomi dalam suatu periode tertentu. Menurut Ihyaul Ulum MD 2001:105 “bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. “Berikut adalah karakteristik yang merupakan normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu: 1. Relevan, 2. andal, 3. dapat dibandingkan, dan 4. dapat dipahami”. Berikut ini adalah uraian dari karakteristik yang merupakan normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah diatas adalah: 1. Relevan Laporan keuangan bisa dikatakan baik apabila informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka dimasa lalu. Dengan demikian, informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Informasi yang relevan harus: a. Memiliki manfaat umpan balik feeback Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau mengoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu. Universitas Sumatera Utara b. Memiliki manfaat prediktif predictive value Informasi harus dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. c. Tepat waktu Informasi harus dijadikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. d. Lengkap Yaitu mencapai semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatarbelakangi setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan yang diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam penggunaan informasi tersebut dapat dicegah. 2. Andal Informasi dalam laporan keungan harus bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap kenyataan secara jujur serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi katakteristik: a. Penyajian jujur Informasi yang menggambarkan dengan jujur transakai serta peristiwa lainnya seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan b. Dapat diverfikasi Universitas Sumatera Utara Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan apabila pengukian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang berbeda, hasilnya tetap menunjukan simpulan yang tidak berbeda jauh. c. Netralitas Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak bias pada kebutuhan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan pihak tertentu, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain. 3. Dapat diperbandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keungan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pemerintah lain pada umumnya. 4. Dapat dipahami Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang dimaksud. Menurut Abdul Halim 2001:40 dalam penyusunan laporan keuangan daerah, terdapat beberapa basis akuntansi dasar akuntansi, diantaranya: 1.Basis kas Cash basis Yaitu mengakui dan mencatat transaksi keungan pada saat kas diterima atau dibayarkan. Fokus pengeluaran pada saldo kas dan perubahan saldo kas, penerimaan kas dan pengeluaran kas. Universitas Sumatera Utara 2.Basis Modifikasi kas modified cash basis Basis kas modifikasian mencatat transaksi selama tahun anggaran dan melakukan penyesuaian pada akhir tahun anggaran berdasarkan basis akrual. 3.Basis aktrual accrual basis Basis akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui akuntansi dan peristiwa lainya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi dan bukan bukan hanya pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar. Akuntansi dasar aktrual berfokus pada pengeluaran sumber daya ekonomis dan perubahan sumberdaya pada saat suatu sistem. 4.Basis akrual Modifikasian modified accrual basis Mencatat transaksi dengan menggunakan basis kas untuk transaksi tertentu dan menggunakan basis akrual untuk sebagian besar transaksi. Laporan keuangan merupakan kumpulan laporan terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan dan dinyatakan dalam satuan uang. Laporan keuangan bertujuan untuk menyajikan kondisi keuangan dan kemampuan perusahaan dalam melaksanakan kegiatan operasional serta berhubungan juga dengan prospektus perusahaan di masa yang akan datang. Laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan akan memberikan gambaran kepada pemilik tentang kemampuan manajemen perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemilik perusahaan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari kombinasi-kombinasi menurut Munawir, 2002:6 adalah: 1.Fakta yang telah dicatat recorded fact. Fakta yang telah dicatat artinya laporan keuangan yang disajikan berdasar atas catatan akuntansi yang ada pada perusahaan. Catatan akuntansi berupa jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan dalam bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang dan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dari pos-pos ini berdasarkan catatan historis dari peristiwa yang terjadi di masa lampau dan jumlah uang yang dicatat dalam pos-pos tersebut berdasarkan harga-harga yang terjadi pada saat pencatatan. Universitas Sumatera Utara 2.Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan didalam akuntansi accounting convention and postulate. Data yang dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan didasarkan pada anggapan- anggapan dan prosedur tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim General Accepted Accounting Principles. Untuk melengkapi sifat akuntansi yang kedua di atas, anggapan- anggapan yang melengkapi kebiasaan yang digunakan dalam akuntansi yaitu: 1. Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau memiliki kontinuitas usaha. Konsep ini berkeyakinan bahwa usaha ini akan berjalan terus sehingga jumlah-jumlah uang yang tertera pada laporan keuangan perusahaan juga akan terus berjalan sesuai dengan kondisi yang ada. 2. Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan. Dimana pencatatan yang dilakukan tidak mengadakan perbedaan nilai-nilai dari berbagai tahun terhadap barang yang ada. Dalam hal ini, laporan keuangan yang dihasilkan juga tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan didalam beberapa hal. Laporan keuangan kelihatannya menunjukkan angka mata uang yang kelihatannya bersifat pasti dan benar tetapi sebenarnya dasar penyusunannya dengan standart nilai yang mungkin berbeda dan berubah-ubah. Sehingga nilai yang tercantum pada perusahaan merupakan nilai buku book value dan belum tentu sama dengan nilai pada pasar. Universitas Sumatera Utara Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil nilai pencatatan transaksi keuangan dari berbagai waktu dimana nilai dari uang tersebut semakin menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga kenaikan pendapatan yang dinyatakan dalam mata uang belum tentu menunjukkan unit yang dijual semakin besar. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang.

B. Standar Akuntansi Pemerintahan.