Analisis Kinerja Program Kerja Pada Dinas Pemuda Dan Olahraga Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang
mengalami perubahan mendasar dengan ditetapkannya UU No.32 tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah dan UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kedua UndangUndang tersebut telah memberikan kewenangan lebih luas kepada pemerintah
daerah. Kewenangan dimaksud diantaranya adalah keleluasaan dalam mobilisasi
sumber dana, menentukan arah, tujuan dan target penggunaan anggaran.
Di sisi lain tuntutan transparansi dalam sistem Pemerintah semakin
meningkat, tidak terkecuali transparansi dalam pengelolaan keuangan Pemerintah
Daerah. Pemerintah Daerah diwajibkan menyusun laporan pertanggungjawaban
yang menggunakan sistem akuntansi yang diatur oleh pemerintah pusat dalam
bentuk undang-undang dan Peraturan Pemerintah yang bersifat mengikat seluruh
Pemerintah Daerah. Dalam sistem Pemerintah Daerah terdapat 2 subsistem, yaitu
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD). Laporan Keuangan SKPD merupakan sumber untuk menyusun
Laporan Keuangan SKPKD, oleh karena itu setiap SKPD harus menyusun

Laporan Keuangan sebaik mungkin.

1

Universitas Sumatera Utara

2

Sebagai upaya konkrit untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas
pengelolaan keuangan negara di daerah adalah penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang memenuhi prinsip tepat waktu dan dapat
diandalkan (reliable) serta disusun dengan mengikuti Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP) yang telah diterima secara umum. Hal ini diatur dalam
Peraturan Pemerintah No.58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
dan Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Sedangkan untuk memudahkan
teknis pelaksanaannya, pada tanggal 5 April 2007 lalu, pemerintah telah
mengeluarkan sejenis petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis)
melalui Surat Edaran Mendagri Nomor S.900/316/BAKD tentang “Pedoman
Sistem


dan

Prosedur

Penatausahaan

dan

Akuntansi,

Pelaporan,

dan

Pertanggungjawaban Keuangan Daerah untuk memperinci Permendagri 13.
Semua peraturan ini mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan SAP (Standar
Akuntansi Pemerintahan).
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan bagian dari
pemerintah daerah yang melaksanakan fungsi pemerintahan dan pelayanan publik,

baik secara langsung maupun tidak. Untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya tersebut, SKPD diberikan alokasi dana (anggaran). Oleh karena itu,
kepala SKPD disebut juga Pengguna Anggaran (PA).

Universitas Sumatera Utara

3

Selaku Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Daerah (PKPKD),
kepala daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) yang mendelegasikan sebagian
kewenangannya kepada kepala SKPD, pada akhirnya akan meminta kepala SKPD
membuat pertanggungjawaban atas kewenangan yang dilaksanakannya. Bentuk
pertanggungjawaban tersebut bukanlah SPJ (surat pertanggungjawaban), tetapi
berupa

laporan

keuangan.

Penyebutan


SKPD

selaku

entitas akuntansi

(accountingentity) pada dasarnya adalah untuk menunjukkan bahwa SKPD telah
melaksanakan proses akuntansi untuk menyusun laporan keuangan yang akan
disampaikan kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah sebagai bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan
daerah.
Kertas kerja/Laporan keuangan oleh SKPD ini dilatarbelakangi oleh
Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
Sumatera Utara salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di
Sumatera Utara sekaligus sebagai pengguna anggaran juga harus membuat
pertanggungjawaban atas kewenangan yang dilaksanakannya sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.
Salah satu unsur Laporan Keuangan adalah Laporan Realisasi Anggaran.
Laporan Realisasi Anggaran ini adalahsebagai salah satu indikator untuk
mengukur dan mengevaluasi kinerja suatu SKPD yang dapat dijadikan sebagai

Universitas Sumatera Utara

4

pedoman bagi SKPD atas program kerja yang akan datang dan sebagai dasar
penilaian Pemerintah untuk menilai prestasi suatu SKPD.
Dari latar belakang tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Laporan Realisasi Anggaran yang dilakukan Dinas Pemuda dan
Olahraga Provinsi Sumatera Utara yang dituangkan dalam Tugas Akhir yang
berjudul : “Analisis Kinerja Program Kerja pada Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Sumatera Utara Berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014.”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas maka
penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu: Anggaran yang realistis

akan memudahkan team kerja dalam pelaksanaannya sehingga terhindar dari
adanya sisa anggaran yang berpengaruh pada daya dorong perekonomian daerah
secara khusus atau perekonomian Nasional secara umum.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
Untuk mengetahui Kinerja Program Kerja Dinas Pemuda dan Olahraga
Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Laporan Realisasi Anggaran Tahun
2014.

Universitas Sumatera Utara

5

D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
1.

Bagi penulis : Untuk menambah pengetahuan khususnya tentang Laporan
Realisasi Anggaran pada Disporasu.


2.

Bagi Dinas Pemuda dan olahraga : Sebagai bahan pertimbangan dalam
mengukur kinerja program kerja.

3.

Bagi Peneliti selanjutnya : Dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang
sejenis.

Universitas Sumatera Utara