URAIAN TEORITIS Analisis Periklanan Di Televisi Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa FE-Universitas Methodist Medan

10

BAB II URAIAN TEORITIS

A. Promosi

Promosi adalah usaha yang dilakukan pemasar untuk mempengaruhi pihak lain agar berpartisipasi dalam kegiatan pertukaran. Merupakan usaha mengkomunikasikan informasi yang bermanfaat tentang suatu perusahaan atau produk untuk mempengaruhi pembeli potensial Kismono, 2001:374. Menurut Farlow Kismono, 2001:374 tujuan daripada perusahaan mengadakan promosi ialah : 1. Memberikan Informasi Tujuan dasar dari semua kegiatan promosi adalah memberikan informasi kepada pembeli potensial tentang produk yang ditawarkan, dimana konsumen akan membelinya dan berapa harga yang ditetapkan. 2. Meningkatkan Penjualan Kegiatan promosi juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan tingkat penjualan. 3. Menstabilkan Penjualan Pada saat pasar dalam keadaan lesu perubahan perlu melakukan kegiatan promosi agar tingkat penjualan perusahaan tidak mengalami penurunan yang berarti. 4. Memposisikan Produk Perusahaan perlu memposisikan produknya dengan menekankan keunggulan produknya dibanding produk pesaing. 10 11 5. Membentuk Citra Produk Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan dapat membantu membentuk image konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Ada berbagai cara yang dapat ditempuh oleh perusahaan dalam usaha memberikan informasi tentang produk atau jasa perusahaan, untuk mempengaruhi konsumen potensial melakukan pembelian dan untuk membuat konsumen tetap ingat atau setia kepada produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan terdiri dari beberapa aktivitas yang tergabung dalam bauran promosi. Dalam pelaksanaanya setiap perusahaan memiliki rancangan yang berbeda-beda mengenai bauran promosi. Bauran promosi terdiri dari : 1. Iklan 2. Personal Selling 3. Public Relation 4. Publisitas 5. Promosi penjualan 6. Promosi dari mulut ke mulut

B. Iklan

Iklan merupakan aktivitas promosi yang sangat dikenal oleh masyarakat konsumen. Hampir setiap saat konsumen mendengar atau membaca berbagai iklan, baik di media cetak maupun di media elektronik. Iklan didefinisikan sebagai komunikasi nonpersonal yang dibiayai sponsor melalui berbagai media Kismono, 12 2001:376. Media yang dapat digunakan meliputi : surat kabar, televisi, direct mail, radio, majalah, outdoor displays dan lain-lain. Menurut Henry Simamora 2000, 756, iklan dapat didefinisikan sebagai komunikasi non-pribadi melalui bermacam-macam media yang dibayar oleh sebuah perusahaan bisnis atau organisasi nirlaba atau individu yang dalam beberapa cara teridentifikasi dalam pesan periklanan dan berharap menginformasikan atau membujuk anggota-anggota dari pemirsa tertentu. Menurut Rossitern Kismono, 2001 :376 iklan dapat dikategorikan menjadi : 1. Retail Advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh pengecer untuk mempengaruhi konsumen akhir. 2. Trade Advertising,, yaitu iklan yang dilakukan oleh produsen untuk mempengaruhi perantara pemasaran; pedagang besar dan pengecer. 3. Industrial Advertising, yaitu iklan yang dilakukan oleh produsen untuk mempengaruhi produsen lain yang mungkin menggunakan produknya. 4. Institutional Advertising, yaitu periklanan yang ditujukan bukan untuk menjual produk, namun untuk lebih memperkenalkan institusi atau organisasi perusahaannya. 1 Jenis Iklan Frank Jefkins 1997, menggolongkan iklan suatu produk kedalam beberapa kategori, yaitu : a. Iklan konsumen b. Iklan antar bisnis c. Iklan perdagangan d. Iklan eceran 13 e. Iklan keuangan f. Iklan langsung g. Iklan lowongan kerja 2 Fungsi Iklan Menurut Kotler 2001:743, fungsi daripada periklanan dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Iklan dapat memberikan informasi kepada khalayak tentang seluk beluk suatu produk yang dilakukan pada tahap perkenalan produk. 2. Iklan untuk membujuk, dilakukan dalam tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif merek tertentu. Dalam hal ini perusahaan melakukan persuasi tidak langsung dengan memberikan informasi tentang kelebihan produk yang dikemas sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan menyenangkan yang akan mengubah pikiran orang untuk melakukan tindakan pembelian. 3. Iklan untuk mengingatkan, yaitu untuk menyegarkan informasi yang pernah diterima oleh masyarakat. 3 Tujuan Iklan Menurut Darmadi Durianto 2003:12, secara umum tujuan perusahaan mengiklankan produknya adalah untuk : 1. Menciptakan kesadara pada suatu merek dibenak konsumen. Brand awarness yang tinggi merupakan kunci pembuka untuk tercapainya brand equity yang kuat. 14 2. Mengkomunikasikan informasi kepada konsumen mengenai atribut dan manfaat suatu merek. 3. Mengembangkan atau mengubah citra atau personalitas sebuah merek. 4. Mengasosiasikan suatu merek dengan perasaan serta emosi. 5. Menciptakan norma-norma kelompok. 6. Mengendapkan perilaku konsumen. 7. Mengarahkan konsumen untuk membeli produknya dan mempertahankan maket power perusahaan. 8. Menarik calon konsumen menjadi kosumen yang loyal dalam jangka waktu tertentu. 9. Mengembangkan sikap positif calon konsumen yang diharapkan dapat menjadi pembeli potensial dimasa yang akan datang. 4 Manfaat Iklan Menurut Darmadi Durianto 2003:6, manfaat yang diperoleh dari iklan adalah : 1. Ketersediaan informasi yang cukup dan jelas tentang kemampuan, kualitas, harga, fungsi, produk, maupun atribut lainnya yang berkaitan dengan suatu produk. 2. Menjadikan pasar lebih bersaing dan menjadikan harga lebih murah. 3. Mengurangi biaya pencarian, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mengetahui keberadaan maupun karakteristik suatu produk. 15

C. Merek

Menurut Lamb 2001:421 merek adalah suatu nama, istilah, simbol, desain atau gabungan keempatnya, yang mengidentifikasikan produk para penjual dan membedakannya dari produk pesaing, sedangkan nama merek yaitu bagian dari merek yang dapat disebutkan, diucapkan termasuk huruf-huruf, kata-kata dan angka-angka. Ciri-ciri dari nama merek yang efektif yaitu Lamb, 2001:243: 1. Mudah diucapkan 2. Mudah dikenali 3. Mudah diingat 4. Pendek 5. Berbeda atau unik 6. Menggambarkan produk 7. Menggambarkan manfaat dari produk 8. Mempunyai konotasi yang positif 9. Memperkuat citra produk yang diinginkan Menurut Temporal 2002:44 ada beberapa alasan mengapa merek penting bagi konsumen, yakni : 1. Merek memberikan pilihan Manusia menyenangi pilihan, dan merek memberikan mereka kebebasan untuk memilih. Sejalan dengan semakin terbaginya pasar, perusahaan melihat pentingnya memberi pilihan yang berbeda kepada segmen konsumen yang berbeda. Merek dapat memberikan pilihan, 16 memungkinkan konsumen untuk membedakan berbagai macam tawaran dari perusahaan. 2. Merek memudahkan mengambil keputusan Merek membuat keputusan untuk membeli menjadi semakin mudah. Manusia dapat membuat keputusan lebih cepat jika mereka mengetahui merek, membuat hidup mereka menjadi lebih mudah. Kesadaran akan merek akan semakin besar ketika konsumen harus mengidentifikasikan produk-produk teknologi, dengan semakin meningkatnya kesamaan produk, merek memudahkan orang untuk memutuskan produk yang akan dibeli. Merek yang terkenal lebih menarik perhatian dibandingkan dengan yang tidak. 3. Merek memberikan jaminan berkualitas Para konsumen akan memilih produk yang berkualitas dimanapun dan kapan pun mereka mampu. Sekali mereka mecoba suatu merek, secara otomatis mereka akan menyamakan pengalaman ini dengan tingkat kualitas tertentu. Pengalaman terhadap merek yang berebeda membantu konsumen untuk membedakan standar kualitas dan untuk mengetahui berapa nilai uang yang akan mereka peroleh. 4. Merek memberikan pencegahan resiko Sebagian konsumen menolak resiko, mereka tidak akan membeli suatu produk khususnya produk teknologi jika ragu terhadap hasilnya. Kepercayaan merupakan salah satu faktor paling penting mengapa seseorang membeli suatu produk teknologi tertentu dibandingkan 17 dengan yang lain. Merek membangun kepercayaan, dan merek yang besar benar-benar dapat dipercaya. 5. Merek memberikan alat untuk mengekpresikan diri Merek menghasilkan kesempatan kepada manusia untuk mengekspersikan diri dalam berbagai cara. Merek dapat membantu manusia untuk mengekpresikan di antara kebutuhan sosial-psikologi, yaitu: a. status sosial b. keberhasilan c. aspirasi d. cinta dan persahabatan e. sifat Menurut Kotler Kismono, 2001:335 merek dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu : 1. Brand Name adalah bagian dari merek yang bisa dilafalkan. 2. Brand Mark adalah suatu simbol atau desain yang digunakan untuk memberi identitas pada produk atau untuk membedakannya dengan paroduk lain. 3. Trade Character adalah Brand Mark yang mengambil bentuk atau sifat manusia. 18

D. Ekuitas Merek

Menurut David A. Aaker Durianto, 2001:23, brand equity adalah seperangkat dan liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh suatu produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pada pelanggan. Asset dan liabilitas merek harus berhubungan dengan nama atau sebuah symbol supaya dapat mendasari brand equity sehingga dapat dilakukan perubahan terhadap nama dan symbol merek, beberapa asset dan liabilitas yang menjadi dasar brand equity akan berubah pula. David A. Aaker Durianto, 2001:26, mengelompokkan brand equity menjadi beberapa kelompok, yakni : 1. Brand awarness kesadaran merek menunjukkan kesanggupan seseorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu. 2. Brand association asosiasi merek mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut, produk, geografis, pesaing, selebritis dan lain-lain. 3. Pereceived quality persepsi kualitas mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang diharapkan. 4. Brand loyality loyalitas merek mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek tertentu. 5. Other proprietary brand assets aset-aset merek lainnya. 19 Empat elemen ekuitas merek diluar aset-aset lainnya dikenal dengan elemen-elemen utama dari ekuitas merek. Elemen akuitas merek yang kelima secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari empat elemen utama tersebut. Ekuitas merek merupakan aset yang dapat memberikan nilai tersendiri dimata pelanggannya. Aset yang dikandungnya akan dapat membantu pelanggan dalam menafsirkan, memproses dan meyimpan informasi yang terkait dengan produk dan merek tersebut. Ekuitas merek dapat mempengaruhi rasa percaya diri konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian atas dasar pengalaman masa lalu dalam penggunaan atau kedekatan, asosiasi dengan berbagai karakteristik merek.

E. Citra Merek

Supaya dikenal oleh pasar, merek harus memiliki identitas. Identitas merek adalah seperangkat asosiasi yang unik yang ingin diciptakan dan dipelihara pemasar. Tujuannya adalah untuk menciptakan brand image. Kalau gambaran diperoleh, maka merek sudah hidup dalam benak konsumen. Kalau tidak, merek hanya merupakan sesuatu yang mati, yang tidak mempunyi aura atau kekuatan mempengaruhi konsumen Simamora, 2003:62. Menurut Kotler 2000: 204 brand image adalah sejumlah keyakinan tentang merek. Aaker 1996:71 menganggap brand image sebagai “bagaimana merek dipersepsikan oleh konsumen”, berkenaan dengan persepsi, menurut Davis 2000:21, seperti halnya manusia, merek juga bisa digambarkan sebagai kata sifat adjective, kata keterangan adverb, atau frase phrase. 20 Citra merek mempresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Kotler dan Fox Setiadi, 2003:180 mendefinisikan citra sebagai jumlah gambaran-gambaran, kesan-kesan dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Citra terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan prefrensi terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra positif terhadap suatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian oleh karena kegunaan utama dari iklan diantaranya adalah mebangun citra positif terhadap merek Setiadi, 2003:180.

F. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang menghubungkan antara perusahaan dan konsumennya. Dalam suatau perusahaan, kegiatan pemasaran merupakan salah satu fungsi pokok bagi kelangsungan hidup perusahaan disamping faktor- faktor lainnya yang menentukan maju mundurnya perusahaan tersebut. Pengertian pemasaran itu sendiri didefinisikan dalam berbagai konsep, antara lain yang dikemukakan oleh American Marketing Association, mengartikan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran. Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran. Sedangkan definisi lain, dikemukakan oleh Sumarni dan Soeprihanto 2000:231, 21 Pemasaran adalah : “Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial”. Walaupun pengertian pemasaran ini berbeda-beda menurut para ahli, tetapi dari kesemuanya dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran itu berintikan seluruh kegiatan organisasi perusahaan yang diarahkan sedemikian rupa untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keiginan konsumen atau pelanggan. Pengembangan pemasaran dalam hal ini lebih diarahkan untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Oleh beberapa ahli, konsumen atau pelanggan disebut pasar atau pasar sasaran bagi perusahaan. Untuk meningkatkan jumlah konsumen atau pelanggan, perusahaan harus memberikan produk serta jasa ayau pelayanan yang memuaskan. Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, mempunyai uang untuk berbelanja, dan mempunyai kemauan untuk membelanjakannya. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya yang harus ditempuh organisasi atau perusahan untuk mempengaruhi konsumen atau pelanggan di dalam membeli suatu produk yang ditawarkan dengan melihat dari kombinasi empat factor, yaitu: 1. Menawarkan sesuatu yang bernilai atau produk bagi konsumen baik itu berupa barang atau jasa. 2. Menetapkan harga produk yang wajar, artinya penjual dan pembeli dapat saling memperoleh manfaat dari produk tersebut. 3. Berusaha untuk mengkomunikasikan atau me;akukan promosi atas manfaat produk yang dihasilkan kepada target pasar yang akan dilayani. 22 4. Merancang model distribusi yang mampu menjamin ketersediaan produk di berbagai tempat dan situasi. Kepuasan pelanggan tergantung kepada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Bila prestasi sesuai dengan harapan, maka pembeli merasa amat gembira. Pelanggan yang merasa puas akan membeli ulang dan mereka memberitahukan kepada orang lain mengenai pengalaman baik dengan produk tersebut. Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mengartikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahakan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.

G. Produk

Menurut Buduarto 1997:91, produk meliputi segala seuatu yang dapat ditawarkan untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Menurut Gitosudarmo 2000:179, produk dapat mencakup benda fisik, jasa, prestise, tempat, organisasi maupun ide. Produk yang berwujud biasa disebut sebagai barang sedangkan yang tidak berwujud disebut jasa. Bardasarkan pengertian diatas maka terdapat tiga aspek dalam sebuah produk yang perlu diperhatikan, yakni : 1. Produk inti core product Produk inti merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya. 23 2. Produk yang diperluas augmented product Produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya. 3. Produk formal formal product Produk formal adalah produk yang merupakan “penampilan atau perwujudan” dari produk inti maupun perluasan produknya. Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu : A. Berdasarkan daya tahan produk : 1 Barang tahan lama Barang tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya untuk dipakai dalam jangka waktu yang lama. 2 Barang tidak tahan lama Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali pemakaian. 3 Jasa Jasa adalah produk yang tidak berwujud yang biasanya berupa pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. B. Berdasarkan tujuan pembeliannya : 1 Barang konsumsi Barang konsumsi adalah baerang yang dibeli oleh masyarakat untuk dipakai sendiri atau dikonsumsi sendiri guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. 24 a. Barang kebutuhan pokok Barang ini dapat dikatakan juga sebagai barang kebutuhan hidup sehari-hari. Barang-barang ini akan dibutuhkan oleh masyarakat setiap hari untuk kehidupannya sehari-hari. b. Barang pelengkap Barang pelengkap adalah sebagai pelengkap kebutuhan yang mana terhadap barang tersebut dalam proses pemilihan dan pembeliannya, konsumen terlebih dahulu membandingkan dan mempertimbangkan dengan matang berbagai hal yang berkaitan dengan barang tersebut. c. Barang mewah Barang mewah merupakan barang kebutuhan sehari-hari yang pada umumnya harganya mahal dan kebutuhannya tidak banyak jumlahnya serta frekuensi pembeliannya pun sangat kecil. 2 Barang industrial Barang industrial adalah barang yang dibeli oleh perorangan atau organisasi dengan tujuan untuk dipergunakan dalam menjalankan suatu bisnis atau kegiatan usaha lainnya. a. Bahan dasar dan suku cadang Bahan baku merupakan kebutuhan pokok dari suatu industri yang akan menghasilkan suatu produk atau barang. b. Perlengkapan pabrik dan perusahaan 25

H. Stimuli pemasaran dan persepsi konsumen 1.

Stimuli pemasaran Stimuli merupakan bentuk fisik, visual atau komunikasi verbal yang dapat mempengaruhi individu. Stimuli terdiri dari dua bentuk Setiadi, 2003: 162: a. Stimuli pemasaran Stimuli pemasaran adalah setiap komunikasi atau stimuli fisik yang didesain untuk mempengaruhi konsumen. Produk dan komponen- komponennya adalah stimuli utama. Komunikasi yang didesain untuk mempengaruhi konsumen adalah stimuli tambahan yang mempresentasikan produk seperti kata-kata, gambar, dan simbol atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk seperti harga, toko dan pengaruh salesman. b. Stimuli lingkungan Ada dua faktor kunci yang menentukan stimuli akan dirasakan dan bagaimana stimuli itu dipersepsikan : 1 Karakteristik stimulus yang mempengaruhi persepsi, terdiri dari dua faktor, yakni: a. Faktor sensory, terdiri atas warna, bau, rasa. b. Faktor-faktor struktural, terdiri atas ukuran, posisi, warna, dan kontras. 2 Kemampuan konsumen untuk mendeteksi perbedaan dalam suara, cahaya, bau atau stimuli lainnya. 26

2. Persepsi konsumen

Persepsi merupakan suatu proses yang timbul akibat adanya sensasi. Menurut Webster Setiadi, 2003: 160”Persepsi adalah proses bagaimana stimuli-stimuli itu diseleksi, diorganisasi, dan diinterprestasikan”. Konsumen merasakan bentuk, warna, suara, sentuhan, aroma, dan rasa dari stimuli. Persepsi konsumen terhadap suatu objek akan berbeda-beda, oleh karena itu persepsi berifat objektif. 27

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dokumen yang terkait

Analisis Periklanan Terhadap Citra Merek Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Manajemen Reguler FE USU

0 30 86

Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Produk Sepeda Motor Honda Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU)

0 29 114

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli sepeda motor merek Honda (studi kasus konsumen sepeda motor merek Honda di kecamatan Ciputat Timur kota Tangerang Selatan)

0 9 147

PENGARUH CITRA MEREK SEPEDA MOTOR HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Pada Pengguna Sepeda Motor Honda Di Kelurahan Rawa Laut Bandar Lampung)

0 7 16

ANALISIS FAKTOR PEMBENTUK CITRA MEREK SEPEDA MOTOR HONDA DI BANDAR LAMPUNG

0 11 43

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA BEAT Pengaruh Iklan Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Beat (Survey Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta)

0 2 15

ANALISIS PENGARUH MEDIA IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA (Studi Pada Mahasiswa FE UMS Surakarta).

0 1 7

PENGARUH IKLAN DAN CITRA MEREK HONDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA SCOOPY (Studi Kasus : Pengguna Sepeda Motor Honda Scoopy pada Mahasiswa S1 UNAND).

2 16 76

Pengaruh Citra Merek dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (Studi Kasus: Pengguna Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Ekonomi Universitas Kristen Maranatha Bandung).

1 6 15

Pengaruh Citra Merek Sepeda Motor Honda terhadap Loyalitas Konsumen di Universitas Kristen Maranatha.

0 2 20