terbuka open bite. Pola pertumbuhan ini akan mengakibatkan lengkung dentoalveolar yang panjang dan sempit pada lengkung rahang atas dan menghasilkan
rotasi searah jarum jam mandibula selama pertumbuhan.
20,21
2.3. Radiografi Sefalometri
Radiografi sefalometri adalah metode standar untuk mendapatkan gambaran radiografi tulang tengkorak yang bermanfaat untuk membuat rencana perawatan dan
memeriksa perkembangan dari pasien yang sedang menjalani perawatan ortodonti.
2
2.3.1. Sejarah radiografi sefalometri
Penemuan sinar-X pada tahun 1985 oleh Rontgen berpengaruh terhadap perkembangan ilmu kedokteran gigi. Penemuan tersebut telah memfasilitasi metode
untuk memperoleh gambaran kranio fasial dengan akurasi yang baik. Pada tahun 1922, Paccini membuat suatu standarisasi posisi pengambilan foto radiografi kepala
yaitu dengan memposisikan subjek terhadap kaset film sejauh 2 meter dari tabung sinar-X.
17,22,23
Pada tahun 1931, Boardbent di Amerika Serikat dan Hofrath di Jerman mempresentasikan suatu teknik sefalometri dengan menggunakan mesin sinar-X
berkekuatan tinggi dan sebuah penopang kepala yang disebut cephalostat. Hasil dari foto sefalometri disebut sefalogram.
17,22
2.3.2. Kegunaan radiografi sefalometri
Sefalometri merupakan salah satu pilar dalam diagnosis ortodontik dan dalam penentuan rencana perawatan. Adapun kegunaan sefalometri dalam bidang ortodonti
yaitu: a. Studi pertumbuhan kraniofasial. Sefalogram telah membantu menyediakan
informasi tentang beragam pola pertumbuhan, gambaran struktur kraniofasial yang baik, memprediksi pertumbuhan, dan memprediksi kemungkinan dampak dari
rencana perawatan ortodontik.
2,24
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
b. Diagnosis kelainan kraniofasial. Sefalogram digunakan dalam mengidentifikasi, menentukan gambaran dan melihat kelainan dentokraniofasial.
Permasalahan utama dalam hal ini adalah perbedaan antara malrelasi skeletal dan dental.
c. Rencana Perawatan. Sefalogram digunakan untuk mendiagnosis dan memprediksi morfologi kraniofasial serta kemungkinan pertumbuhan di masa yang
akan datang. Hal tersebut dilakukan dengan menyusun rencana perawatan yang baik dan benar.
d. Evaluasi Pasca Perawatan. Sefalogram yang diperoleh dari awal hingga akhir perawatan dapat digunakan dokter gigi spesialis ortodonti untuk mengevaluasi
dan menilai perkembangan perawatan yang dilakukan serta dapat digunakan sebagai pedoman perubahan perawatan yang ingin dilakukan.
e. Studi kemungkinan relaps. Sefalometri membantu untuk mengidentifikasi penyebab relapse nya perawatan ortodonti dan stabilitas dari maloklusi yang telah
dirawat.
2.3.3. Tipe sefalogram