elektron yang mengalir arus melewati atau menembus bahan dielektrik saluran. Jika saluran dianggap seragam uniform, di mana semua nilai besaran-besaran
tersebut sama di sepanjang saluran, maka potongan kecil saluran dapat dianggap merepresentasikan panjang keseluruhan[4,6].
Tiga hal inilah yang menjadi alasan bahwa saluran transmisi berbeda dari rangkaian-rangkaian listrik pada umumnya, sehingga karakteristik salurasn
transmisi dapat dibedakan atas Lumped Constant dan Distributed Constant[4,6].
2.5.1 Lumped Constant
Saluran transmisi juga memiliki besaran atau konstanta seperti induktansi, kapasitansi dan resistansi sebagaimana seperti pada rangkaian listrik pada
umumnya, akan tetapi pada rangkaian listrik konstanta-konstanta yang ada dalam rangkaian bertumpuk di dalam piranti rangkaian itu sendiri, maka besaran atau
konstanta yang demikian disebut dengan lumped constant[4,6].
2.5.2 Distributed Constant
Idealnya saluran transmisi juga memiliki nilai induktansi, kapasitansi dan resistansi yang bersifat bertumpuk lumped, namun tidak demikian halnya,
karena saluran transmisi memiliki besaran atau konstanta dengan nilai yang terdistribusi di sepanjang saluran dan masing-masing tidak dapat dipisahkan satu
dengan lainnya, maka besaran yang demikian disebut distributed constant, yang artinya nilainya terdistribusi di sepanjang saluran, diameter penghantar, jarak
antar penghantar dan jenis bahan dielektrik yang memisahkan kedua penghantar. Maka ini berarti nilai-nilai konstanta ini akan berubah bila panjang saluran
diubah. Adapun macam-macam distributed constant [4,6], antara lain:
1. Induktansi Saluran Sewaktu arus mengalir pada kawat penghantar saluran transmisi, maka di
sekeliling penghantar akan timbul garis gaya magnet dalam arah tertentu seperti Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Distributed Inductance
Garis gaya ini mempunyai intentitas dan arah yang bervariasi sesuai dengan variasi dari perubahan besar dan arah arus dalam penghantar. Energi yang
dihasilkan oleh garis gaya magnet yang tersimpan dalam kawat penghantar dapat dipandang merepresentasikan sekumpulan induktansi di sepanjang saluran
dengan satuan µHsatuan panjang.
2. Kapasitansi Saluran Sewaktu saluran transmisi dihubungkan ke sumber sinyal, maka tegangan di
antara kedua penghantar menimbulkan medan listrik, yang tersimpan di antara kedua penghantar di sepanjang saluran, seperti Gambar 2.5.
Gambar 2.5. Distributed Capacitance
Adapun besar kapasitansi ini dinyatakan dengan satuan pikofarad per satuan panjang pFsatuan panjang.
3. Resistansi Saluran Lawat penghantar saluran transmisi dengan panjang tertentu memiliki besar
tahanan tertentu juga. Hal ini direpresentasikan oleh besar arus yang semakin lama semakin kecil di ujung saluran, bila saluran ini dihubungkan dengan sumber
sinyal. Resistansi ini juga terdistribusi di sepanjang saluran dapat dilihat pada Gambar 2.6 dengan satuan Ohm persatuan panjang
Ωsatuan panjang.
Gambar 2.6. Distributed Resistance
Distributed Capacitance
Electric field
+
- +
-
Distributed Resistance
4. Arus Bocor dan Konduktansi Saluran Akibat tidak sempurnanya sifat bahan dielektrik yang memisahkan kedua
kawat penghantar saluran transmisi, maka timbul arus bocor yang mengalir di antara kedua penghantar arus yang mengalir kecil sekali, arus ini
merepresentasikan sifat konduktivitas dari bahan dielektrik yang seakan-akan seperti suatu resistansi yang terhubung di antara kedua kawat penghantar dapat
dilihat pada Gambar 2.7 . Hal ini dikenal sebagai konduktansi saluran dengan satuan picomho persatuan panjang p
satuan panjang atau siemens S.
Gambar 2.7. Distributed Conductance
2.6 Impedansi Saluran Transmisi