Perancangan green wall pada marketing office Sentul City, Bogor


 

PERANCANGAN GREEN WALL
PADA MARKETING OFFICE SENTUL CITY, BOGOR

ANDHIKA GALIH ADI NUGRAHA

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011


 

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Perancangan
Green Wall pada Marketing Office Sentul City, Bogor adalah karya saya dan
arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Sumber data dan informasi baik yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis
lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan pada Daftar Pustaka skripsi ini.

Bogor, Maret 2011

Andhika Galih Adi Nugraha
A44060329


 

RINGKASAN
ANDHIKA GALIH ADI NUGRAHA. A44060329. Perancangan Green Wall
pada Marketing Office Sentul City, Bogor. Dibimbing oleh ARIS
MUNANDAR.
Sentul City merupakan sebuah kawasan permukiman yang terletak di
Sentul, Bogor. Permukiman ini dikembangkan dengan konsep ecocity. Untuk
menuju menjadi ecocity tersebut dibutuhkan green property yang mendukung
konsep tersebut. Green wall adalah salah satu green property yang mampu

mendukung konsep ecocity tersebut. Marketing office (MO) sebagai sarana untuk
menawarkan produk dari Sentul City tentunya sangat tepat bila diterapkan green
wall di dalamnya, sehingga mampu menjelaskan dan mendukung konsep ecocity
tersebut.
Tujuan dari studi ini adalah membuat suatu perancangan green wall yang
dapat diaplikasikan di MO Sentul City. Hasil rancangan ini akan diajukan sebagai
rekomendasi kepada Sentul City sebagai alternatif rancangan green wall.
Metode studi yang digunakan dalam kegiatan perancangaan green wall di
MO Sentul City, Bogor yang dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan, yaitu
persiapan penelitian, konsep dasar, pengumpulan data, analisis, dan perancangan.
Berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan, dilakukan analisis
deskriptif terhadap keadaan biofisik tapak, bangunan, visual dan sosial lanskap
MO Sentul City. Dari hasil analisis tersebut dihasilkan rancangan green wall yang
dapat diaplikasikan di MO Sentul City.
Hasil akhir studi berupa rancangan green wall yang berfungsi sebagai
elemen pendukung dari green building yang diharapkan mampu mewujudkan
Sentul City ke arah ecocity. Adapun produk rancangan yang dibuat berupa gambar
hasil rancangan yang akan dilengkapi sketsa untuk menggambarkan situasi
kegiatan yang ada pada tapak setelah dilakukan pemasangan green wall berupa
gambar perspektif, gambar potongan, gambar detail konstruksi, planting plan, dan

irigation plan yang menjelaskan spesifikasi teknis pemasangan green wall.
Green wall ini memiliki dua fungsi utama yaitu: di luar bangunan sebagai
penambah estetika eksterior bangunan dan sebagai pengurang panas di dalam
bangunan. Sebagai tempat yang bernilai komersial, fungsi estetika lebih kuat dari
fungsi pengurang panas. Perancangan green wall ini didasarkan pada sebuah
konsep dasar yaitu sebagai elemen pembentuk estetika dan insulator panas bagi
bangunan. Green wall dapat diaplikasikan di dalam ruangan maupun di luar
ruangan. Green wall juga dapat mengakomodasi setiap aktivitas yang ada seperti:
sebagai setting gerbang pada pintu masuk dan drop area, setting aktivitas dalam
ruangan yang memerlukan efek perbaikan suhu dan kualitas visual, setting
aktivitas social gathering di plasa belakang. Namun, yang menjadi fokus
perancangan ini adalah green wall yang berada di luar ruangan.
Green wall ini menjadi elemen yang menyatu dengan bangunan MO.
Green wall ini memperkuat konsep bangunan sebagai green building. Secara
arsitektural, green wall ini memperkuat keindahan bangunan sehingga
meningkatkan nilai arsitekturnya pula.  Rancangan yang dihasilkan meliputi
rancangan detail konstruksi, rancangan vegetasi, rencana irigasi, dan media tanam.


 


Dalam kegiatan perancangan ini dihasilkan dua tipe green wall yaitu living wall
dan green facade. Struktur yang dibuat berdasarkan desain yang diinginkan
dengan melihat kondisi konstruksi bangunan. Green wall tipe green facade
menggunakan struktur planter box, sedangkan tipe living wall menggunakan
struktur vertical greening moduls (VGM). Struktur konstruksi green wall terdiri
dari struktur penyangga dan sistem irigasi.
Vegetasi yang akan digunakan dalam struktur green wall adalah vegetasi
yang memiliki fungsi estetika dan fungsi ameliorasi iklim mikro yaitu sebagai
insulator panas pada bangunan. Vegetasi yang digunakan adalah jenis tanaman
merambat dan ground cover. Tanaman yang digunakan pada living wall meliputi
Ananas camosus, Bromelia sp., Carex morrowii, Clorophytum sp., Lantana camara,
Neprolephis sp., Pandanus pygmaeus, Rhoeo discolor, Scindapsus aureus dan Syngonium
podophylum. Tanaman yang digunakan pada green facade meliputi Thunbergia sp.
dan Pasiflora sp Teknik penanaman tanaman akan berbeda-beda sesuai dengan

jenis tanaman dan jenis green wall.
Pada perancangan green wall ini menggunakan irigasi dengan sistem drip.
Air dipompa dari sumber melalui pipa utama, kemudian dialirkan ke pipa cabang
dan berujung pada nozzle. Sistem irigasi ini diatur menggunakan teknologi

sederhana. Kran digunakan sebagai pengaturnya. Hal tersebut dimaksudkan untuk
mempermudah dalam mengatur ketersediaan air sesuai kebutuhan tanaman.
Green wall ini menggunakan media tanam buatan. Dalam rancangan green
wall ini media yang digunakan adalah campuran dari sabut kelapa dan sekam
bakar. Media tersebut digunakan karena memenuhi persyaratan sebagai media
green wall yang ringan, mempu memgang nutrisi dan air, memungkinkan
pertumbuhan akar, berdrainase baik dan Selain itu, media tersebut juga steril dari
gulma, sehingga pemeliharaan terhadap green wall lebih mudah dilakukan.
Kata kunci: green wall, green building, ecocity


 

© Hak Cipta milik IPB, tahun 2011
Hak Cipta dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
yang wajar IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis
dalam bentuk apapun tanpa izin IPB


 

PERANCANGAN GREENWALL
PADA MARKETING OFFICE SENTUL CITY, BOGOR

ANDHIKA GALIH ADI NUGRAHA

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011


ii 
 

Judul
Nama
NRP
Departemen

: Perancangan Green Wall pada Marketing Office
Sentul City, Bogor
: Andhika Galih Adi Nugraha
: A44060329
: Arsitektur Lanskap

Menyetujui,
Pembimbing

Dr. Ir. Aris Munandar, MS
NIP. 19561228 198003 1 003


Mengetahui,
Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA
NIP. 19480912 197412 2 001

Tanggal Lulus :


 

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kemudahan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan
tugas akhir berupa skripsi yang berjudul Perancangan Green Wall pada
Marketing Office Sentul City, Bogor. Tugas akhir ini merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian di
Institut Pertanian Bogor.
Atas semua bimbingan, bantuan, dukungan, dan perhatian yang telah

diberikan, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Ibu, Bapak, Adik tercinta atas kesabaran, dukungan, doa yang tak hentihentinya diberikan.

2.

Dr. Ir. Aris Munandar, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan, arahan, semangat dalam penyusunan tugas akhir ini.

3.

Seluruh Dosen dan Staf Departemen atas bimbingan dan bantuan selama
penulis menjadi mahasiswa.

4.

Pihak Manajemen Sentul City atas kesediaanya dalam menyediakan waktu
dan tenaganya dalam membantu penulis dalam pengumpulan data.


5.

Keluarga besar Arsitektur Lanskap, khususnya Arsitektur Lanskap 43 atas
semua kenangan yang menjadi indah bersama kalian.

6.

Keluarga besar Hikari, jamaah masjid Al Barokah dan warga Babakan Lebak
RT 03 RW 05, Bogor Barat atas doa dan inspirasi yang selalu diberikan.
Penelitian ini membahas tentang perancangan green wall yang diharapkan

dapat diaplikasikan di Kantor Pemasaran Sentul City. Penulis menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis berharap semoga karya ini
dapat berguna dan bermanfaat kepada semua pihak pengguna.

Bogor, Maret 2011

Penulis

ii 

 

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Banjarnegara, pada 30 September 1987. Penulis
merupakan anak pertama dari dua bersaudara dalam keluarga Imam Hidayat dan
Sri Mulat Handayanigrum. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri
1 Krandegan Banjarnegara pada tahun 2000. Pendidikan menegah diselesaikan di
SMP Negeri 1 Banjarnegara pada tahun 2003 dan SMU Negeri 1 Banjarnegara
pada tahun 2006. Penulis diterima menjadi mahasiswa Institut Pertanian Bogor
melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada tahun 2006. Setelah
menyelesaikan Tingkat Persiapan Bersama selama satu tahun, Penulis diterima di
Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian.
Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah mengikuti kegiatan Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) Futsal IPB pada tahun 2007. Penulis juga aktif
dalam kegiatan organisasi Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (Himaskap)
sebagai pengurus dalam Divisi Informasi dan Kesekretariatan pada tahun 2009.
Penulis diberi kepercayaan untuk menjadi asisten Mata Kuliah Rekayasa Lanskap
dan Teknik Studio pada tahun 2010.
Beberapa proyek lanskap pernah penulis kerjakan, antara lain:
Inventarisasi pohon di DKI Jakarta pada tahun 2008; Inventarisasi dan
perencanaan lanskap Pesantren Pertanian Darul Fallah, Cinangneng, Bogor pada
tahun 2009; Perancangan dan pelaksanaan wahana outbond di Taman Wisata
Matahari, Puncak pada tahun 2010. Penulis juga aktif mengikuti beberapa
kompetisi desain lanskap baik secara perorangan maupun kelompok di antaranya:
Kompetisi Desain Lanskap Taman Penjaringan, Jakarta Utara; Kompetisi Ide
Perencanaan Lanskap Bekas Tambang Bangka Belitung; dan Kompetisi Desain
Ex-Taman Topi City Park, Bogor. Pada kompetisi yang terakhir disebutkan
namanya, penulis berhasil menjadi juara II bersama Tim Taman Lestari. Selama
kuliah penulis mendapatkan beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik.

iii 
 

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
Latar Belakang ........................................................................................... 1
Tujuan Penelitian ....................................................................................... 2
Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3
Kerangka Pikir Penelitian .......................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................... 4
Perancangan Lanskap ................................................................................ 4
Proses Perancangan Lanskap ..................................................................... 5
Ecocity ....................................................................................................... 6
Green Wall ................................................................................................. 7
Pengertian ........................................................................................... 7
Jenis Green Wall................................................................................. 7
Tanaman yang Digunakan dalam Green Wall .................................... 8
Pemasangan Green Wall..................................................................... 9
Manfaat Green Wall ........................................................................... 10
METODE PENELITIAN ................................................................................. 11
Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................... 11
Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 12
Metode Penelitian ...................................................................................... 12
KONDISI UMUM ............................................................................................. 15
Geografi ..................................................................................................... 15
Topografi ................................................................................................... 15
Tanah ......................................................................................................... 16
Hidrologi .................................................................................................... 17
Vegetasi ..................................................................................................... 17

iv 
 

DATA DAN ANALISIS TAPAK ..................................................................... 18
Marketing office ........................................................................................ 18
Kondisi Eksisting Tapak dan Bangunan .................................................... 18
Aksesibilitas dan Sirkulasi......................................................................... 23
Visual ......................................................................................................... 26
Iklim........................................................................................................... 28
Vegetasi ..................................................................................................... 31
Pengguna ................................................................................................... 35
KONSEP PERANCANGAN GREEN WALL ............................................... 39
Konsep Dasar ............................................................................................. 39
Pengembangan Konsep.............................................................................. 40
Konsep Vegetasi ................................................................................. 40
Konsep Ameliyorasi Iklim Mikro....................................................... 41
Konsep Desain .................................................................................... 41
PERANCANGAN GREEN WALL ................................................................. 42
Perancangan ............................................................................................... 42
Rancangan Green Wall .............................................................................. 42
Rancangan Detail Konstruksi .................................................................... 51
Rencana Irigasi .......................................................................................... 58
Rencana Vegetasi ...................................................................................... 62
Media tanam .............................................................................................. 71
SIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 72
Simpulan .................................................................................................... 72
Saran .......................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 73


 

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Teks

Halaman

1.

Bagan Kerangka Pikir Penelitian ................................................................. 3

2.

Contoh Green Wall Tipe LivingWall ........................................................... 8

3.

Contoh Green Wall Tipe Green Facade ...................................................... 8

4.

Contoh Pemasangan Green Wall Tipe LivingWall ...................................... 9

5.

Lokasi Marketing Office Sentul City ........................................................... 11

6.

Marketing Office Sentul City ....................................................................... 12

7.

Bagan Proses Perancangan Green Wall ....................................................... 13

8.

Analisis Kondisi Kondisi Bangunan dan Alternatif
Perancangan Green Wall Berdasarkan Kondisi Bangunan .......................... 19

9.

Kondisi Eksisting ......................................................................................... 20

10. Tampak Bangunan MO ................................................................................ 21
11. Kondisi Kemiringan Dinding Bangunan ..................................................... 22
12. Analisis Sirkulasi Tapak dan Alternatif
Perancangan Green Wall Berdasarkan Sirkulasi ......................................... 27
13. Alur Sirkulasi Menuju MO .......................................................................... 26
14. Alur Sirkulasi Pergerakan Pengguna di MO ................................................ 27
15. Analisis Visual dan Alternatif
Perancangan Green Wall Berdasarkan Visual ............................................. 26
16. Kondisi Visual.............................................................................................. 27
17. Kondisi Iklim ............................................................................................... 30
18. Analisis Iklim dan Alternatif Perancangan
Green Wall Berdasarkan Iklim .................................................................... 31
19. Analisis Vegetasi dan Alternatif Perancangan
Green Wall Berdasarkan Vegetasi ............................................................... 34
20. Pembagian Aktivitas Pengguna di MO ........................................................ 35
21. Analisis Pengguna dan Alternatif Perancangan
Green Wall Berdasarkan Pengguna ............................................................. 36
22. Analisis ........................................................................................................ 37
23. Sintesis ......................................................................................................... 38
24. Konsep Tata Vegetasi .................................................................................. 40
25. Ameliorasi Iklim dengan Green Wall .......................................................... 41

vi 
 

26. Site Plan ....................................................................................................... 46
27. Perspektif Green Wall 1 ............................................................................... 47
28. Perspektif Green Wall 2 ............................................................................... 48
29. Tampak dan Potongan 1............................................................................... 49
30. Tampak dan Potongan 2............................................................................... 50
31. Detail Konstruksi A ..................................................................................... 50
32. Detail Konstruksi B...................................................................................... 51
33. Detail Konstruksi C dan D .......................................................................... 52
34. Detail Konstruksi E ...................................................................................... 53
35. 3D Konstruksi .............................................................................................. 54
36. Irigation Plan 1 ............................................................................................ 59
37. Irigation Plan 2 ............................................................................................ 60
38. Irigation Plan 3 ............................................................................................ 61
39. Kemampuan Tanaman dalam Menyerap Radiasi Matahari ......................... 52
40. Penggunaan Vegetasi Sebagai Kontrol Radiasi Matahari............................ 63
41. Planting Plan 1 ............................................................................................ 67
42. Planting Plan 2 ............................................................................................ 68
43. Material Tanaman ........................................................................................ 69
44. Teknik Penanaman ....................................................................................... 70

 
 
 
 
 
 

vii 
 

DAFTAR TABEL
Nomor

Teks

Halaman

1.

Alat yang Digunakan dalam Penelitian........................................................ 12

2.

Jenis Data yang Diperlukan ......................................................................... 13

3.

Bentuk Wilayah, Kontur, Perbedaan Tinggi, Luas
dan Proporsi Kawasan Sentul City............................................................... 16

4.

Status Kesuburan Tanah............................................................................... 17

5.

Suhu Udara Rata-Rata Bulanan di Wilayah Sentul City.............................. 28

6.

Kelembaban Udara di Wilayah Sentul City ................................................. 29

7.

Jenis Tanaman Semak yang Ada di Sentul City .......................................... 32

8.

Jenis Tanaman Merambat yang Ada di Sentul City ..................................... 33

9.

Spesifikasi Unit Modul VGM ...................................................................... 52

10. Spesies yang Digunakan dalam Green Wall ............................................... 63
11. Karakteristik Tanaman yang Digunakan untuk Living Wall........................ 65
12. Karakteristik Tanaman yang Digunakan untuk Green Facade ................... 66


 

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Global warming menjadi sebuah issue yang tengah marak menjadi
perbincangan di abad ini. Kata green yang dalam bahasa Inggris berarti hijau
belakangan menjadi sangat populer dalam berbagai industri, termasuk dalam
dunia property. Pengembang berlomba-lomba untuk membuat perumahan yang
mengusung nilai ekologis. Banyak pengembang yang menjual konsep green
property atau kawasan berwawasan lingkungan, tetapi sebenarnya pengembang
belum sepenuhnya menerapkan green property pada proyek hunian yang
dibangun. Mereka baru menonjolkan area hijau. Padahal konsep tersebut tidak
semata menghadirkan kawasan bernuansa hijau saja. Tetapi juga, antara lain,
sistem pengelolaan sampah dan limbah, sistem pengendalian dan pengelolaan air
yang memungkinkan 30% air hujan diserap ke dalam tanah, serta infrastruktur
hijau seperti pemakaian material yang menyerap air (Yuliantiana, 2009). Menurut
Kamil (dalam Syachmy, 2009), kecenderungan desain rumah pada 2009 akan
didominasi kesadaran pentingnya menjaga lingkungan. Kesadaran ramah
lingkungan tersebut akan menjadi inspirasi bagi arsitek mendesain rumah maupun
bangunan lainnya.
Salah satu pengembang yang merespon issue global warming tersebut
adalah PT Sentul Tbk. Ecocity diusung sebagai konsep dari perumahan yang
berlokasi di Sentul, Bogor. Dengan tema Ecocity, Sentul City ingin menghadirkan
kawasan pemukiman yang ramah lingkungan dan nuansa yang asri dan alami
harus mampu dihadirkan. Daerahnya yang berkontur cukup mendukung konsep
tersebut. Komitmen ini ditunjukan dengan pembagian proporsi 60:40 antara area
terbangun dengan ruang terbuka hijaunya. Hal tersebut melebihi yang ditentukan
oleh Undang-Undang No 26 tahun 2007 mengenai ruang terbuka hijau (RTH)
yang menyatakan luasan RTH minimum dari suatu kawasan adalah 30%. Hal
tersebut juga menjadi pertimbangan dalam pemilihan sebagai tempat penelitian.
Salah satu cara untuk menjadi kawasan pemukiman yang ramah lingkungan
adalah dengan menambah jumlah vegetasi atau RTH atau dalam skala perumahan
biasanya dalam bentuk taman. Penambahan jumlah taman ini juga diharapkan


 

dapat memperbaiki kualitas iklim setempat dan dapat mengurangi efek dari global
warming.
RTH sebesar 40% yang disediakan Sentul City memang sudah cukup baik.
Namun, hal tersebut perlu didukung oleh bangunan yang ramah lingkungan.
Bangunan yang ramah lingkungan adalah bangunan yang mampu memanfaatkan
energi alami sehinga akan mampu mengurangi penggunaan energi bahan bakar.
Cahaya matahari dapat dimanfaatkan dengan optimum, namun panasnya dapat
dihindari dengan struktur tanaman yang dilekatkan pada bangunan. Penanaman
yang biasanya dilakukan pada lahan dengan media horizontal dapat diganti
dengan penanaman dengan media vertikal seperti dinding atau panel. Penanaman
secara vertikal ini dapat meminimalkan penggunaan lahan. Penanaman dengan
model seperti ini dikenal dengan green wall.
Saat ini green wall sudah menjadi trend baru dalam teknik pertamanan
khususnya dalam teknik penanamannya. Selain memberikan kesan visual yang
berbeda, green wall juga berfungsi untuk memperbaiki kualitas lingkungan dan
memberikan estetika tersendiri pada bangunan.
Marketing office (MO) merupakan bagian yang sangat penting dalam
memasarkan rumah yang ditawarkan. Lokasinya yang hampir pasti berada di
muka

permukiman,

membuatnya

menjadi

sorotan

bagi

orang

yang

mengunjunginya (wikipedia). MO juga dituntut untuk dapat memberikan
gambaran yang mewakili keadaan rumah yang akan ditawarkan atau konsep dari
permukiman yang ditawarkan. Oleh karenanya, MO harus didesain dengan desain
yang mewakili konsep ecocity. Green wall adalah salah satu elemen bangunan
yang dapat mencerminkan konsep ecocity tersebut. Perancangan green wall
tersebut menjadi bagian dari pekerjaan arsitek lanskap. Oleh karenanya
perancangan tersebut perlu dipelajari lebih dalam oleh mahasiswa sebagai calon
arsitek lanskap.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu rancangan green wall yang
dapat diaplikasikan pada MO Sentul City. Hasil rancangan ini akan diajukan
sebagai rekomendasi kepada Sentul City sebagai alternatif rancangan green wall.  


 

Manfaat Penelitian
Kegiatan penelitian yang dilakukan di Sentul City ini diharapkan
bermanfaat untuk:
1. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat dalam perkuliahan
2. Mengembangkan profesionalisme diri sebagai arsitek lanskap dalam kegiatan
praktek perancangan lanskap pada skala mikro.
3. Memberikan rekomendasi kepada pihak Sentul City dalam rancangan green
wall yang sesuai untuk dapat diaplikasikan di MO Sentul City.

Kerangka Pikir Penelitian
Sentul City merupakan kota yang dikembangkan dengan konsep ecocity.
MO sebagai tempat memasarkan produk dari Sentul City diharapkan mampu
memberikan gambaran mengenai konsep yang ditawarkan tersebut. Green wall
sebagai elemen yang dapat mencerminkan konsep tersebut dapat diaplikasikan di
MO. Sehingga, perancangan green wall perlu dilakukan. Kerangka pikir
penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Sentul City
Konsep ecocity
Mencerminkan
konsep

Marketing Office

Green Wall

Fungsional

Estetis

Low Maintenance

Perancangan

Struktur

Material

Spesifikasi teknis

Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir Penelitian


 

TINJAUAN PUSTAKA
Perancangan
Perancangan lanskap merupakan suatu perluasan dari perencanaan tapak
dan termasuk dalam proses perencanaan tapak. Perencanaan ini lebih ditekankan
pada seleksi komponen-komponen rancangan, bahan tanaman, dan kombinasinya
sebagai pemecahan masalah terhadap kendala di dalam rencana tapak (Laurie,
1984).
Menurut Simonds (1983), hasil dari perancangan yang menakjubkan
terjadi karena menggunakan dan memadukan kelebihan-kelebihan yang ada pada
tapak dalam rancangannya. Laurie (1984) juga menyatakan bahwa bentuk dan
wujud rancangan timbul dari potensi dan kendala tapak serta perumusan yang
jelas atas masalah perancangan.
Simonds (1983) mengatakan perancangan akan menghasilkan ruang tiga
dimensi. Perhatian dalam perancangan ini ditujukan pada penggunaan volume
atau ruang, dimana setiap volume memiliki bentuk, ukuran, bahan, warna, tekstur
dan kualitas lainnya. Kesemuanya ini dapat dengan baik mengespresikan dan
mengakomodasikan fungsi-fungsi yang ingin dicapai.
Pemilihan bahan atau material juga merupakan hal penting dalam kegiatan
perancangan lanskap (Laurie, 1984). Perbedaan dari jenis bahan yang digunakan
dapat mengkomunikasikan kegunaan-kegunaan tertentu. Objek, ruang dan materi
harus didesain seefektif mungkin dalam fungsinya (Simonds, 1983).
Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam rancangan, bentuk dan wujud akan
timbul dari kendala-kendala dan potensi yang dimiliki tapak serta suatu rumusan
yang jelas atas masalah perancangan. Sumber bentuk yang sangat penting dalam
perancangan adalah berasal dari suatu pemikiran fungsi atau kegunaan yang
diinginkan.
Di dalam perancangan lanskap, penerapan prinsip-prinsip perancangan
merupakan hal yang mendasar. Menurut Van Dyke (1982), prinsip perancangan
terdiri dari kesatuan (unity), keseimbangan (balance), dan penekanan (emphasis).
Kesatuan dapat diciptakan antara lain melalui pengulangan bentuk (repetition),
penggunaan modul, grid dan tema; keseimbangan dapat diciptakan melalui


 

pengaturan secara simetris, asimetris maupun radial; sedangkan penekanan dapat
diciptakan melalui pengarahan, pengaturan letak dan kontras elemen dan variasi
dalam ukuran dan jumlah elemen.
Menurut Simonds (1983), terdapat sebuah prinsip yang biasa digunakan
dalam merancang sebuah lanskap, yaitu dengan mengeliminasi elemen-elemen
yang kurang baik. Dalam lanskap, karakter tapak yang menarik harus diciptakan
atau dipertahankan sehingga semua elemen yang banyak variasinya ini menjadi
kesatuan yang harmonis.
Loidl dan Bernard (2003) mengemukakan bahwa perancangan adalah
membuat bentuk, sebuah kreativitas yang ditujukan untuk mengembangkan
bentuk. Merancang tidak seperti pekerjaan seni. Kegiatan perancangan biasanya
terkelola dan dibuat secara langsung. Skala pekerjaan arsitektur lanskap pada
dasarnya membutuhkan persiapan perantara dalam langkah-langkah dari sebuah
gambaran simbolik sebagai gagasan yang abstrak dari realitas masa depan.
Simond dan Starke (2006) mengatakan bahwa langkah pertama yang dilakukan
dalam melakukan perancangan model arsitektur lanskap, atau proyek teknik
adalah untuk memiliki pengertian yang jelas tentang apa yang akan dirancang.
Perancangan merupakan proses yang dinamis dengan perpindahan yang
konstan dari kepala menuju tangan, kemudian dari ide menjadi gambar. Setiap
garis, setiap titik yang ditempatkan di lembaran kertas adalah bagian dari usaha
untuk

menghubungkan

ide

di

kepala.

Desainer

menggambar

dengan

mengembangkan proses dan keputusan yang terkait untuk menciptakan desain
yang sempurna (Loidl dan Bernard, 2003).

Proses Perancangan
Proses perencanaan dan perancangan dalam arsitektur lanskap menurut
Simonds (1983) terdiri atas commisioning, research, analysis, synthesis,
construction, dan operation. Commisioning merupakan suatu tahap dimana klien
menyatakan keinginan/kebutuhannya serta membuat definisi pelayanan dalam
suatu perjanjian kerja. Research merupakan tahap pengumpulan atau inventarisasi
data. Analisis merupakan tahap menganalisis tapak, melakukan pengkajian
terhadap peraturan, ketentuan standar, potensi, dan pembuatan program


 

pengembangan tapak. Synthesis merupakan tahap analisis perbandingan,
pengkajian dampak, akomodasi dan konsolidasi, membuat studi skematik atas
alternatif-alternatif yang kemudian dituangkan dalam ide konsep, serta
menentukan metode pelaksanaan. Construction merupakan tahap pelaksanaan
dengan mempersiapkan dokumen, kontrak kerja, supervisi dan pengecekan
pelaksanaan. Operation merupakan tahap penyelesaian proyek yang mencakup
pelaksanaan kunjungan periodik, penyesuaian dan perbaikan serta observasi
penampakan.

Ecocity
Ecocity atau Kota Hijau (Green City) adalah kota yang ramah lingkungan
dan berkelanjutan. Berkelanjutan yang dimaksud adalah dalam segala aspek
kehidupan dan penunjangnya bagi warganya, maupun unsur lainnya baik
tumbuhan dan tanaman, hewan dan satwa liar, hingga tanah, air dan udara (Arifin,
Munandar, Arifin, Pramukanto, Damayanti., 2008). Semuanya saling terkait
sehingga memberikan fungsi kenyamanan, keamanan dan keindahan. Menurut
Arifin et al. (2008), kota hijau hendaknya dapat mencukupi kebutuhan bahan dan
energi bagi semua penghuninya, serta tidak tercemari baik dari bahan padat, cair
maupun gas. Untuk mewujudkannya, salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah
penyediaan, pengembangan dan penataan Ruang Terbuka Hijau kota.
Pengertian ecocity yang berkembang saat ini adalah kota yang memiliki
energy footprint rendah (Moughtin, 2005). Yaitu, kota yang tidak banyak
membutuhkan

banyak

energi

untuk

membangun,

memelihara

atau

membongkarnya. Hal tersebut dapat dicapai dengan pemilihan material dan desain
yang akan digunakan dalam pembangunan pemukiman. Material yang akan
digunakan dipilih dengan spesifikasi yang dapat meminimalisir terbuangnya aliran
energi. Hal tersebut, dapat dilakukan dengan menggunakan material yang
lokasinya dekat dengan lokasi pelaksanaan proyek atau material yang memang
banyak tersedia di dekat tempat tersebut. Sehingga, diperlukan energi yang sedikit
untuk memindahkannya.


 

Green Wall
Penanaman ini dilakukan pada struktur vertikal seperti dinding atau panel
yang dapat dilakukan dimana saja. Penanaman atau penghijauan pada area ini
menjadikan dinding lebih menarik dan bahkan dapat menciptakan habitat satwa
(Arifin et al., 2008).

Jenis Green Wall
Menurut Sharp (2007) ada dua kategori mayor dari green wall, yaitu green
facade dan living wall. Green facade adalah sistem dinding dimana tanaman
merambat ditrain untuk menutup dinding dengan struktur pendukung yang
didesain khusus. Material tanaman dapat ditanam pada tanah, pada planter dan
pada atas atap. Green facade dapat ditambahkan pada dinding atau bangunan
eksisting sebagai struktur bebas. Living wall juga disebut biowalls, atau vertical
gardens adalah susunan dari panel vegetasi atau sistem fabric terintegrasi yang
diletakkan pada struktur dinding atau bingkai. Panel modul dapat terbuat dari
kontainer plastik polypropylene, geotekstil, sistem irigasi, media tanam dan
tanaman. Sistem ini mendukung variasi macam-macam spesies tanaman, termasuk
campuran dari tanaman groundcover, semak rendah, tanaman musiman, dan
edible plants. Living wall mampu tumbuh dengan baik di tempat dengan
penyinaran penuh, tempat ternaungi dan aplikasi interior. Living wall dapat
digunakan baik di tempat beriklim tropis maupun temperate. Living wall tersusun
dari bermacam tanaman yang ditanam di panel. Tanaman dapat dibibitkan terlebih
dulu, disusun 4-6 bulan kemudian pada sebuah bingkai struktur dinding. Living
wall membutuhkan perawatan yang lebih intensif untuk ketersediaan air regular,
nutrisi, dan pupuk dari tipe green facade. Contoh dari living wall dan green
facade dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3.


 

Gambar 2. Contoh Green Wall Tipe LivingWall
Sumber: Elmich.com [7 Februari 2010]

Gambar 3. Contoh Green Wall Tipe Green Facade
Sumber: 100K house.com [7 Feb 2010]

Tanaman yang Digunakan dalam Green Wall
Jenis tanaman biasanya dipilih berdasar pada toleransinya dalam sistem
pertumbuhan, dan kondisi lingkungan spesifik; warna; tekstur; kecepatan
perbanyakan; dan sistem perakaran. Tanaman yang digunakan pada eksterior
vertikal atau outdoor dihadapkan pada kondisi iklim yang lebih keras dari pada
bagian indoor. Dengan demikian spesies yang lebih tahan harus dipilih untuk
eksterior vertikal. Tanaman dengan toleransi terhadap angin dan panas harus
dipilih pada tempat yang memiliki iklim kurang bersahabat.


 

Pemilihan tanaman akan mempengaruhi sistem yang medukung desain.
Pertumbuhan tanaman yang lebih cepat akan membutuhkan ruang yang lebih
besar dari tanaman yang kurang agresif pertumbuhannya. Masa dari tanaman
memiliki implikasi lebih jauh terhadap struktur (Sharp, 2007). Dengan demikian
rancangan struktur dan jenis tanaman tang digunakan haruslah diperhitungkan
dengan lebih tepat.

Pemasangan Green Wall
Green facade dapat dipasang menempel pada dinding dengan diatur 3-18
inchi dari permukaan dinding menggunakan mounting clips. Kedalaman dari
modul tralis melindungi permukaan dinding dengan menjaga tanaman dari
pemasangan langsung pada dinding untuk mencegah permasalahan yang dapat
merusak struktur bangunan. Struktur tersebut juga membantu mendistribusikan
berat tanaman melalui struktur dan dinding. Pada sistem kabel dan tali, pancang
dipasang pada salah satu ujung untuk penyangga dan pengatur pertumbuhan
tanaman.
Panel yang belum dipasang pada living wall membutuhkan waktu 6-12
bulan untuk perbanyakan tanaman hingga siap digunakan sebagai bahan pengisi
panel. Panel dapat ditanam secara horizontal sampai hari pemindahan ke tapak,
kemudian panel tersebut diberdirikan secara vertikal.

Gambar 4. Contoh Pemasangan Green Wall Jenis Living Wall
Sumber: Elmich.com [7 Feb 2010]

10 
 

Manfaat Green Wall
Green wall memiliki dua manfaat yaitu manfaat lingkungan dan manfaat
komersial (Natural Habits, 2009). Manfaat lingkungan yang diberikan seperti: (1)
meningkatkan insulasi thermal bagi bangunan, (2) meredam bising, (3)
mengurangi efek tampias hujan, (4) membersihkan kondisi air yang kurang baik,
(5) membersihkan udara, dan (6) menyehatkan lingkungan tempat tinggal dan
manusianya. Manfaat komersial yang diberikan berupa: (1) green branding dari
bangunan sebuah perusahaan, (2) green star rating point, (3) meningkatkan nilai
seni bangunan, (4) menghemat ruang, dan (5) meningkatkan produktivitas
karyawan.
Green wall membuat udara lebih bersih. Sebuah penelitian menyebutkan,
bila tanaman di bagian atap atau dinding mempunyai tebal sekitar 10 cm, maka
dapat mengurangi pemakaian AC sekitar 25 persen. Sebuah ruangan yang terletak
tepat di bawah green roof atau green wall mempunyai suhu udara lebih rendah,
yaitu sekitar 3 derajat hingga 4 derajat Celsius dibandingkan dengan suhu udara di
luar ruangan (Syachmy, 2010).

11 
 

METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Juli 2010.
Kegiatan penelitian akan dilakukan di Sentul City, Bogor (Gambar 5).
Permukiman ini dikembangkan dan dikelola oleh PT Sentul City Tbk, sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang property perumahan. Objek penelitian ini
adalah marketing office Sentul City (Gambar 6).

Bogor, Jawa Barat

Sentul City

Gambar 5. Lokasi Marketing Office Sentul City

12 
 

Gambar 6. Marketing Office Sentul City
Sumber: Dokumentasi Andhika Galih Adi Nugraha

Alat dan Bahan Penelitian
Penelitian ini menggunakan peralatan baik perangkat keras (hardware)
maupun perangkat lunak (software). Perangkat dan data yang digunakan dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat yang Digunakan Dalam Penelitian
Hardware dan Software
Fungsi
Hardware
Kamera Digital
Survei pengambilan gambar
Laptop
Pengolahan grafis
Software
AutoCad 2010
Sketch up 6
Adobe Photoshop CS3

Pembuatan gambar rancangan
Pembuatan rancangan 3D
Pembuatan ilustrasi dan finishing
gambar

Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan kegiatan perancangaan green wall di MO Sentul
City, Bogor yang dilakukan melalui beberapa tahapan kegiatan (Gambar 7), yaitu:
1.

Persiapan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan perumusan masalah, penetapan tujuan penelitian,

pembuatan usulan penelitian dan perijinan penelitian.
2.

Pengumpulan Data
Merupakan tahapan pengambilan data berupa data primer data sekunder.

Data tersebut diperoleh secara langsung di lapang dan studi pustaka yang
mendukung penelitian. Data yang dikumpulkan terdiri dari data biofisik tapak,

13 
 

data konstruksi bangunan, visual tapak yang akan digunakan selanjutnya dalam
menghasilkan gambar rancangan green wall. Jenis data yang diperlukan dalam
penelitian berikut sumber, cara pengambilan dan bentuknya dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Jenis Data yang Diperlukan
No Jenis Data
Sumber
1

2

3

4

Biofisik
Angin

Lapang

Cara Pengambilan

Bentuk Data
Deskriptif
dan spasial
Deskriptif
Deskriptif

Gambar
Teknik
Spasial

Curah hujan
Kelembaban
Suhu

BMKG
BMKG

Jenis vegetasi
di Sentul City
Peta dasar dan
konstruksi
bangunan
Gambar detail
konstruksi MO
Peta dasar tapak
Visual tapak
Good view

Laporan ANDAL

Survey lapang dan
data sekunder
Data sekunder
Data sekunder
Survey lapang dan
data sekunder
Data sekunder

Sentul City

Data sekunder

Sentul City

Data sekunder

Lapang

Survey lapang

Bad view

Lapang

Survey lapang

Sosial
Keinginan pihak
Sentul City

Sentul City

Wawancara

Deskriptif

Deskriptif
dan spasial
Deskriptif
dan spasial
Deskriptif

Konsep

Persiapan
Penelitian

Pengumpulan
Data

Analisis

Perancangan

Usulan
dan
Perijinan
penelitian

Data Biofisik

Potensi dan
Kendala

Rancangan
Green wall

Data
Konstruksi dan
Peta Dasar
Data Visual
Data Sosial

Gambar 7. Bagan Proses Perancangan Green Wall

14 
 

3.

Analisis
Pada tahap ini akan dilakukan analisis tapak terhadap potensi dan kendala

yang dijumpai pada tapak. Berdasarkan data dan informasi yang telah
dikumpulkan, dilakukan analisis deskriptif terhadap keadaan biofisik tapak,
bangunan, visual dan sosial lanskap MO Sentul City.

4.

Konsep Dasar
Pada tahap ini dilakukan pembuatan konsep dasar rancangan green wall

yang akan dikembangkan berdasarkan potensi dan gambaran umum yang telah
diperoleh.

5.

Perancangan
Penelitian ini menghasilkan rancangan green wall yang berfungsi sebagai

elemen pendukung dari green building yang diharapkan mampu mewujudkan
Sentul City ke arah ecocity. Rancangan ini berupa gambar hasil rancangan yang
akan dilengkapi sketsa untuk menggambarkan situasi kegiatan yang ada pada
tapak setelah dilakukan pemasangan green wall dan dilengkapi juga dengan
gambar potongan, perspektif, gambar detail konstruksi green wall, dan planting
plan yang menjelaskan spesifikasi teknis pemasangan green wall.

15 
 

KONDISI UMUM
Geografi
 

Sentul City terletak di Kecamatan Citereup dan Kecamatan Kedung

Halang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini berlokasi 35 km dari
Selatan Jakarta dan 5 km dari sebelah timur Kota Bogor. Sentul City memiliki
luas keseluruhan 3.000 ha. Wilayah Sentul City terdiri dari beberapa desa yaitu,
Babakan Madang, Sumur Batu, Cijayanti, Citaringgul, Bojong Koneng,
Cipambuan, Kadungmangu, dan Cadasngampar. Kawasan ini dikelilingi oleh
beberapa gunung yaitu Gunung Pangrango, Gunung Pancar, Gunung Paniisan,
Gunung Liang, Gunung Garangsang, Gunung Salak dan Gunung Hambalang.
Kawasan ini juga dilalui oleh aliran sungai Citereup, Cikeas, Citaringgul, dan
Cijayanti. Wilayah MO sendiri masuk ke dalam Desa Citaringgul, Kecamatan
Citereup.
Sentul City berbatasan dengan beberapa desa. Sebelah utara berbatasan
dengan Desa Cipambuan dan Desa Kadumangu. Sebelah selatan berbatasan
dengan Desa Nagra. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Hambalang dan Desa
Karang Tengah. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cijayanti, Desa Cikeas
dan Desa Cadas Ngampar.

Topografi
Topografi Sentul City merupakan kawasan yang dibuat bergelombang,
berbukit dan bergunung-gunung dengan ketinggian antara 200 m-750 m di atas
permukaan laut. Kawasan ini memiliki luas sekitar 3.000 ha dan mempunyai
kemiringan lereng yang berkisar antara 0% sampai dengan lebih besar dari 25%
(Tabel 3), dengan detail kondisi kontur: (1) 25%: 489,4 ha (Tabel 3). Oleh karena itu,
terdapat daerah yang dapat dan tidak dapat dibangun sehingga diketahui bahwa
daerah yang boleh dibangun (daerah efektif) adalah daerah yang memiliki
kemiringan lereng 25
>200
489,4
16,31
Sumber : ANDAL Sentul City (2000)

Tanah
Berdasarkan laporan ANDAL Bukit Sentul tahun 2000, tanah di kawasan
Sentul City dikelompokkan ke dalam lima klasifikasi tanah, yaitu: Typic
Hapludult, Type Dystropept, Oxic Dystropept, Typic Hemitpropept, dan Aquic
Dystropept. Jenis dan klasifikasi kelima tanah tersebut tidak lepas dari kondisi
batuan-batuan induknya yaitu sebagian besar memiliki struktur bongkah, kekarm
berpasir ataupun berkembang. Secara umum, kelima jenis tanah tersebut memiliki
kapasitas tukar kation (KTK) dan kejenuhan basa (KB) serta kandungan P2O5
dalam tanah yang rendah, kecuali kandungan bahan organik yang tergolong
sedang sampai rendah. Kondisi ini mengakibatkan tanah di kawasan Sentul City
sangat miskin hara, sehingga kesuburan tanahnya rendah. Hal ini sangat
berpengaruh pada aspek pemupukan dan pengolahan tanah. Dalam usaha
penanaman pada lahan seperti ini dilakukan pelapisan tanah baru yaitu tanah
merah yang diambil dari daerah lain. Tanah tersebut digunakan sebagai media
tanam dengan ketebalan 30-50 cm. Penilaian status kesuburan tanah di dalam
Sentul City dapat dilihat pada Tabel 4. Perancangan green wall ini tidak
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Hal tersebut dikarenakan tanah
memiliki berat yang besar yang berpengaruh pada berat sistem.

17 
 
Tabel 4. Status Kesuburan Tanah
No
Klasifikasi
KTK
1 Typic Hapluduit
S
2 Typic Dystropept
S
3 Oxic Dystropept
R-S
4 Typic Hamitnopept
R
5 Aquic Dystropept
S
Sumber: ANDAL Sentul (2000)
Keterangan:
KTK : Kapasitas Tukar Kation
R
: Rendah

KB
R
SR-R
SR-R
SR
S

P2O5
SR-R
SR-R
SR
SR
S

KB : Kejenuhan Basa
S : Sedang

Organik Kesuburan
S
R
S
R
R-S
R
S-T
R
S
S

SR
T

:Sangat Rendah
: Tinggi

Hidrologi
Kawasan Sentul City dibangun pada daerah yang miskin akan air, baik air
permukaan maupun air tanah. Pada awal pembangunan, guna memenuhi
kebutuhan air minum dan penyiraman tanaman, air sungai Citeureup dan air hujan
ditampung dalam waduk dan kolam untuk dijadikan sumber air baku. Kualitas air
permukaan di kawasan Sentul City secara keseluruhan masih berada di bawah
ambang batas Baku Mutu Golongan B (Laporan ANDAL Sentul City, 2000),
sehingga untuk pemanfaatannya sebagai air minum perlu dilakukan penyaringan
dan aerasi. Untuk itu telah dibangun tempat khusus pengolahan air. Namun,
setelah Sentul bekerja sama dengan PDAM Kota Madya Bogor, air untuk
kebutuhan minum dan penyiraman tanaman tidak lagi bermasalah. Sehingga,
sumber irigasi dari green wall akan berasal dari PDAM.

Vegetasi
Sentul City memiliki 86 jenis pohon yang dapat ditemukan pada area
penghijauan di kawasan perumahan, perdagangan dan perkantoran, jalan utama
dan jalan lingkungan, fasilitas umum, fasilitas komersial, lapangan golf dan
nurseri. Sentul City juga memiliki 85 jenis semak, 7 jenis tanaman merambat, 7
jenis tanaman air dan 5 jenis rumput yang berhasil diidentifikasi (Ameliawati,
2010). Vegetasi yang ditanam di Sentul City tergolong vegetasi yang tahan
terhadap penyinaran penuh matahari. Beberapa dari jenis tanaman yang ada dapat
digunakan sebagai material green wall, agar sesuai dengan prinsip-prinsip
minimum energy footprint (Moughtin, 2005).

18 
 

DATA DAN ANALISIS
Marketing Office
Bangunan yang menjadi objek penelitian ini merupakan bangunan baru.
Bangunan ini dibangun untuk menggantikan kantor pemasaran yang lama. Tujuan
dari didirikannya bangunan baru ini adalah agar lebih efektif dalam kegiatan kerja
dengan letak lebih strategis. Bangunan ini oleh pihak Sentul City disebut dengan
marketing office (MO).
Bangunan ini mengakomodasi kegiatan berikut: manajemen, administrasi,
pemasaran, galeri produk, transaksi pembelian, meeting, seminar dan lain-lain.
Oleh karenanya lanskap MO ditata sedemikian rupa untuk mengakomodasi semua
kegiatan yang ada di dalamnya.
MO merupakan bagian penting bagi sentul City dalam memasarkan
produk yang ditawarkan dalam hal ini adalah rumah beserta lingkungannya.
Diharapkan tempat ini mampu mempresentasikan konsep ecocity. Oleh
karenanya, greenwall diharapkan mampu hadir sebagai elemen pelengkap yang
mampu menguatkan konsep ecocity.

Kondisi Eksisting Tapak dan Bangunan
MO berada di muka Sentul City. Keberadaannya cukup mudah ditemukan
karena lokasinya yang strategis dekat dengan pintu TOL Lingkar Luar Bogor dan
Sentul Barat. MO ini berada di Jalan M.H. Thamrin yang merupakan salah satu
jalan utama di Sentul City. Peletakan MO pada lokasi yang strategis ini
dikarenakan fungsinya yang sangat penting bagi Sentul City Tapak MO
berbatasan dengan Belanova Mall di sebelah barat. Tapak MO ini memiliki luas
15.995 m2. Kondisi eksisting tapak dapat dilihat pada Gambar 9.
Bangunan ini dibangun dengan koefisien dasar bangunan (KDB) sebesar
995 m2 atau 6,22% dari luas tapak keseluruhan. Hal tersebut menyediakan ruang
terbuka sebagai daerah resapan air. Bangunan terdiri dari tiga lantai. Luas
permukaan dinding luar bangunan sebesar 2.303 m2. Desain dari bangunan
bergaya kontemporer. Hal tersebut dapat dilihat dari sudut-sudut bangunannya
yang tidak lazim digunakan. Bentuk bangunan ini sangat geometrik dengan

19 
 

dominasi garis tegas baik tegak lurus maupun diagonal (Gambar 10). Terdapat
permukan dinding yang t