harga jual, sementara itu beberapa komponen biaya masih dinilai dengan harga distorsi.
2.1.4.2 ROE Return on Equity
Return On Equity merupakan salah satu alat utama investor yang digunakan dalam menilai kelayakan suatu saham. Dalam perhitungannya secara
umum ROE dihasilkan dari pembagian laba dengan ekuitas selama satu tahun terakhir. ROE merupakan alat yang paling sering digunakan investor dalam
pengambilan keputusan investasi. Hanafi 2005 dalam menyatakan bahwa ROE dapat memberikan
beberapa gambaran mengenai perusahaan antara lain : 1. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba profitabillity
2. Efisiensi perusahaan dalam mengelola asset asset management 3. Hutang yang dipakai untuk melakukan usaha financial laverage
Menurut Priadi 2008 dalam Kurnianto 2010 rumus perhitungan ROE yaitu :
Laba Bersih
ROE =
Jumlah modal
2.1.4.3 ROS Return on Sales
Return On Sales adalah suatu pengukuran dari setiap satuan nilai penjualan yang tersisa setelah dikurangi oleh seluruh biaya, termasuk bunga dan
pajak. Menurut Munawir 1997 ROS diduga mempengaruhi perataan laba, karena secara logis margin ini terkait langsung dengan objek perataan
penghasilan. ROS yang rendah menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat
biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan yang tertentu.
Menurut Hanafi 1995 rumus perhitungan Return On Sales bisa yaitu :
Laba Bersih
ROS =
Penjualan
Return On Sales yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. ROS yang rendah
menndakan penjualan yang rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari hal tersebut.
Secara umum rasio yang rendahbisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen. Rasio ini cukup bervariasi dari industri ke industri, sebagai contoh industri retailer
cenderung mempunyai profit margin yang lebih rendah dibandingkan dengan industri manufaktur.
2.1.4.4 Current Rasio