Peran Perbankan Terhadap Petani Kelapa Sawit Di Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara.
SKRIPSI
PERAN PERBANKAN TERHADAP PETANI KELAPA SAWIT DI
KECAMATAN SOSA KABUPATEN PADANG LAWAS
SUMTERA UTARA
OLEH: Rischa Efidayanthi
110523017
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN EKSTENSI DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
ABSTRACT
Districts Sosa is an area that is in the province of North Sumatra which has potential in agriculture. Therefore, agricultural development is absolutely necessary given the agricultural sector is the motor of value -added and diversified production in other sectors of the economy. Role of banks to oil palm growers have an impact on farmers' incomes in the oil palm sub-district Sosa.
The purpose of this study was to determine the effect of initial capital, capital of the bank and how much land to oil palm farmers in the sub- district Sosa old fields, using the descriptive method, deductive and primary data. The data collected through interviews and questionnaires.
Method in analyzing the role of banking to oil palm farmers in sub-district Sosa is a method of Ordinary Least Square (OLS) with the analytical tools to process data by using SPSS 16.00 for windows.
The results showed that the role of banks to oil palm growers positive effect on the income of oil palm growers in the sub-district Sosa, it can be seen from the R-square is 0.657 ( 65.7 % ).
.
(3)
ABSTRAK
Kecamatan Sosa merupakan daerah yang berada di propinsi Sumatera Utara yang memiliki potensi di bidang pertanian. Oleh sebab itu, pengembangan pertanian mutlak diperlukan mengingat sektor pertanian merupakan motor penggerak nilai tambah dan diversifikasi produksi di sektor-sektor ekonomi lainnya. Peran perbankan terhadap petani kelapa sawit memiliki pengaruh terhadap pendapatan petani kelapa sawit di kecamatan sosa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal awal, modal dari bank dan luas lahan terhadap petani kelapa sawit di kecamatan sosa kabupaten padang lawas, dengan menggunakan metode deskriptif, deduktif dan data primer. Cara pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan kuesioner.
Metode dalam menganalisis peran perbankan terhadap petani kelapa sawit di kecamatan sosa adalah metode Ordinary Least Square(OLS) dengan alat analisis untuk mengolah data yaitu dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perbankan terhadap petani kelapa sawit berpengaruh positif terhadap pendapatan petani kelapa sawit, ini dapat dilihat dari besar R square yaitu 0,657 (65,7%).
(4)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadiarat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan restu-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “ Peran Perbankan Terhadap Petani Kelapa Sawit Di Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara.”
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini, terutama kepada:
1. Kepada orang tua penulis, ayahanda H.B.Pandapotan Siregar dan ibunda Hj. Emila Yusti Hasibuan serta adik Iyan Aristha Siregar, Ihwan Mansur Munandar Siregar dan Abang Marwan Lelo Hasibuan yang telah memberikan dukungan dan bantuan baik berupa moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
2. Bapak Prof Dr. Azhar Maksum Mec selaku dekan fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Wahyu Ario Pratomo S.E, M.ec dan Bapak Drs. Syahrir Hakim Nasution, M.Si selaku ketua dan sekretaris Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Irsyad Lubis S.E, M.Soc.Sc, Ph.D selaku ketua program studi Ekonomi Pemabngunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Paidi Hidayat, S.E, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Bapak Drs. Rachmat Sumanjaya Hsb, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dalam memberikan masukan dan saran yang baik mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.
7. Bapak Prof DR. Syaad Affifuddin, M.Ec selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah memberikan kritik dan saran yang sangat membengun bagi penulis.
(5)
8. Seluruh Dosen dan Staff Pengajar Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, yang telah mendidik dan memberikan banyak ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat bagi penulis.
9. Seluruh Pegawai dan Staff Administrasi Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam penyelesaian kelengkapan administrasi penulis.
10.Seluruh keluarga serta sahabat-sahabat, saya ucapkan terima kasih telah memberi dukungan, kerjasama dan kebersamaan selama ini.
Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini karena masih kurangnya pengalaman dan terbatasnya ilmu pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam pencapaian kesempurnaan penulisan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Medan, September 2013 Penulis,
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT………. i
ABSTRAK……….……… ii
KATA PENGANTAR……… iii
DAFTAR ISI……….. v
DAFTAR TABEL….………. vii
DAFTAR GAMBAR..……… viii
DAFTAR LAMPIRAN……….…… ix
BAB I PENDAHULUAN……….……. 1
1.1Latar Belakang……….…… 1
1.2Perumusan Masalah……….… 3
1.3Tujuan Penelitian………..… 4
1.4Manfaat Penelitian……….... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….……. 5
2.1Pengertian Bank……….…... 5
2.2Kredit……… 12
2.2.1 Pengertian Kredit……….……… 12
2.2.2 Unsur-Unsur Kredit……….……….….. 12
2.2.3 Tujuan dan Fungsi Kredit………...……... 14
2.2.4 Jenis-Jenis Kredit………...…. 15
2.3Pendapatan……….…. 19
2.3.1 Pengertian Pendapatan……….…….. 19
2.3.2 Sumber-Sumber Pendapatan………. 21
2.4Kelapa Sawit……….……... 22
2.4.1 Manfaat Kelapa Sawit………. 24
2.5Penelitian Terdahulu.………...……... 24
(7)
2.7Hipotesis……….…..………. 26
BAB III METODE PENELITIAN……….….… 27
3.1Lokasi Penelitian………..….….… 27
3.2Jenis Sumber Data………....…. 27
3.3Pemilihan Respon……….…. 27
3.4Teknik Pengumpulan Data………..…. 28
3.4.1 Teknik Pengambilan Sampel……….….... 28
3.4.1 Wawancara dan Kuesioner………...… 29
3.5 Pengolahan Data………... 29
3.6 Analisis Regresi Linier Sederhana………...…….. 30
3.7 Test Of Goodness Of Fit………...…... 31
3.7.1 Koefisien Determinasi……….….….. 31
3.7.2 Uji T-statistik………..….... 31
3.7.3 Uji F-statistik………..… 32
3.8 Defenisi Operasional………....… 34
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN……….……… 35
4.1Gambaran Daerah Penelitian………... 35
4.1.1 Letak Geografis………..…. 35
4.1.2 Iklim………..……… 37
4.2Karakteristik Responden……….…... 37
4.2.1 Jumlah Tenaga Kerja………. 37
4.2.2 Tingkat Pendapatan………..…..…. 37
4.3Interpretasi Model………..………. 39
4.4Test of Goodness of Fit………...………. 41
4.4.1 Koefisien Determinasi……… 41
4.4.2 Uji T-statistik………..……. 42
4.4.3 Uji F-statistik………..……. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..…… 48
5.1Kesimpulan……….. 48
5.2Saran………. 49 DAFTAR PUSTAKA
(8)
DAFTAR TABEL
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Luas area kebun kelapa sawit……….. 23
4.1 Nama Desa Kecamatan Sosa……….… 35
4.2 Distribusi Responden Jumlah Tenaga Kerja….…. 37
4.3 Distribusi Tk.Pendapatan Modal Sendiri.………… 38 4.4 Distribusi Tk.Pendapatan Modal Dari Bank………. 38
(9)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Halaman
2.1 Kerangka Konseptual……… 25
4.1 Uji T-statistik modal sendiri……… 43
4.2 UJi T-statistik Modal Dari Bank………. 44
4.3 Uji T-statistik Luas Lahan……….……… 45
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran Judul
1 Data Variabel Dependen dan Independen
2 Kuesioner
(11)
ABSTRACT
Districts Sosa is an area that is in the province of North Sumatra which has potential in agriculture. Therefore, agricultural development is absolutely necessary given the agricultural sector is the motor of value -added and diversified production in other sectors of the economy. Role of banks to oil palm growers have an impact on farmers' incomes in the oil palm sub-district Sosa.
The purpose of this study was to determine the effect of initial capital, capital of the bank and how much land to oil palm farmers in the sub- district Sosa old fields, using the descriptive method, deductive and primary data. The data collected through interviews and questionnaires.
Method in analyzing the role of banking to oil palm farmers in sub-district Sosa is a method of Ordinary Least Square (OLS) with the analytical tools to process data by using SPSS 16.00 for windows.
The results showed that the role of banks to oil palm growers positive effect on the income of oil palm growers in the sub-district Sosa, it can be seen from the R-square is 0.657 ( 65.7 % ).
.
(12)
ABSTRAK
Kecamatan Sosa merupakan daerah yang berada di propinsi Sumatera Utara yang memiliki potensi di bidang pertanian. Oleh sebab itu, pengembangan pertanian mutlak diperlukan mengingat sektor pertanian merupakan motor penggerak nilai tambah dan diversifikasi produksi di sektor-sektor ekonomi lainnya. Peran perbankan terhadap petani kelapa sawit memiliki pengaruh terhadap pendapatan petani kelapa sawit di kecamatan sosa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modal awal, modal dari bank dan luas lahan terhadap petani kelapa sawit di kecamatan sosa kabupaten padang lawas, dengan menggunakan metode deskriptif, deduktif dan data primer. Cara pengumpulan data dengan menggunakan wawancara dan kuesioner.
Metode dalam menganalisis peran perbankan terhadap petani kelapa sawit di kecamatan sosa adalah metode Ordinary Least Square(OLS) dengan alat analisis untuk mengolah data yaitu dengan menggunakan SPSS 16.00 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran perbankan terhadap petani kelapa sawit berpengaruh positif terhadap pendapatan petani kelapa sawit, ini dapat dilihat dari besar R square yaitu 0,657 (65,7%).
(13)
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara agraris dimana pertanian masih menjadi pilar
penting kehidupan dan perekonomian penduduknya. Dari jumlah penduduk
Indonesia lebih dari 46 persen bekerja disektor pertanian. Peran pertanian bukan
hanya untuk menyediakan kebutuhan pangan penduduknya yang cukup besar
namun juga mendominasi kegiatan ekspor negara ini.
Salah satu produksi perkebunan terbesar Indonesia adalah kelapa sawit.
Produksi kelapa sawit Indonesia sekarang ini memenuhi 40 persen kebutuhan
konsumsi dunia. Kelapa sawit pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1911,
dibawa oleh Adrian Hallet yang berkebangsaan belgia. Empat pohon sawit
pertama kali dibawa dari congo, untuk kemudian ditanam di Kebun Raya Bogor
untuk melihat kecocokannya dengan iklim dan tanah di Indonesia.
Di Indonesia daerah yang paling cocok dan memungkinkan kelapa sawit
tumbuh dengan baik adalah sumatera (Suryopratomo, 2004). Terutama daerah
Sumatera Utara, merupakan daerah yang memiliki potensi yang besar di sektor
(14)
Dalam bertani kelapa sawit tentukan diperlukan modal untuk pengolahan
lahan, pemberian pupuk juga pemberantasan hama. Namun para petani memiliki
keterbatasan modal untuk usaha pertanian sehingga para petani membutuhkan
bantuan untuk peningkatan produksi kelapa sawit dengan pemberian dukungan
kredit bagi petani.
Dalam memenuhi kebutuhan permodalan bagi masyarakat, perbankan jelas
memainkan peranan yang sangat penting. Pengertian Bank menurut
Undang-Undang N0. 10 tahun 1998 adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk pinjaman (kredit) dan atau bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Kemudian bank juga dikenal sebagai
tempat untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya
(Kashmir, 2008:25).
Bank dalam hal ini berperan dalam membentuk permasalahan yang dihadapi
oleh petani melalui penyaluran kredit atau membantu permodalan untuk sektor
perkebunan kelapa sawit. Dengan peran serta bank terhadap usaha kecil
menengah dapat meringankan masalah permodalannya dan dapat meningkatkan
usahanya dengan kualitas yang baik dan bermutu sehingga hasil produksi
(15)
Di Sumatera Utara merupakan lalu lintas perekonomian yang ramai dan
memiliki potensi yang begitu besar, seperti di daerah kecamatan Sosa di
kabupaten Padang Lawas, Jumlah penduduk di kecamatan sosa sebesar 38,081
jiwa dan 8,975 KK, penduduk di daerah tersebut 85 persen dari jumlah KK adalah
petani kelapa sawit.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka timbul keinginan
penulis untuk mempelajari dan mencoba menganalisa kedalam bentuk skripsi
yang berjudul “Peran Perbankan Terhadap Petani Kelapa Sawit Di Kecamatan Sosa Kaabupaten Padang Lawas Sumatera Utara”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah yang dapat di
ambil sebagai dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh modal awal terhadap pendapatan petani kelapa sawit di
kecamatan sosa?
2. Bagaimana pengaruh modal dari bank terhadap pendapatan petani kelapa
sawit di kecamatan sosa?
3. Bagaimana pengaruh luas lahan terhadap pendapatan petani kelapa sawit di
(16)
1.3. Tujuan Penelitian
Penulisan skripsi ini memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1 Untuk mengetahui berapa besar pengaruh modal awal terhadap pendapatan
petani kelapa sawit di kecamatan sosa.
2 Untuk mengetahui apakah pendapatan petani kelapa sawit mengalami
kenaikan setelah menggunakan jasa perbankan.
3 Untuk mengetahui apakah luas lahan berpengaruh terhadap pendapatan petani
kelapa sawit di kecamatan sosa.
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :
1. Menambah ilmu pengetahuan dan informasi khususnya mengenai kredit
yang disalurkan oleh perbankan terhadap perkembangan perkebunan
kelapa sawit di kecamatan sosa.
2. Sebagai pelengkap sekaligus pembanding penelitian terdahulu, dan
sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
3. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis dalam kaitannya dengan disiplin
ilmu yang penulis tekuni.
4. Sebagai masukan atau pemikiran bagi pemerintah dan pelaku paerbankan
(17)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3.1Pengertian Bank
Apabila berbicara tentang bank sebagai lembaga yang menjalankan usaha
dibidang jasa keuangan, maka bank bukanlah sembarang usaha melainkan yang
secara hukum memiliki status yang kuat dengan kekayaan sendiri yang mampu
melayani kebutuhan masyarakat.
Bank termasuk perusahaan industri jasa, karena produknya banyak
memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat. Bank pada pokoknya meliputi
tiga kegiatan, yaitu:
1. Menghimpun dana.
2. Menyalurkan dana melalui kredit atau pembiayaan.
3. Memberikan jasa keuangan
Definisi dari bank (Kuncoro,2002 : 68) adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya adalah menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut
kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu
lintas pembayaran dan peredaran uang. Oleh karena itu, dalam melakukan
kegiatan usahanya sehari-hari bank harus mempunyai dana agar dapat
(18)
pemilik bank (pemegang saham), pemerintah, bank Indonesia, pihak-pihak di luar
negeri, maupun masyarakat dalam negeri. Dana dari pemilik bank berupa setoran
modal yang dilakukan pada saat pendirian bank.
Dana dari pemerintah diperoleh apabila bank yang bersangkutan ditunjuk oleh
pemerintah untuk menyalurkan dana-dana bantuan yang berkaitan dengan
pembiayaan proyek-proyek pemerintah. Sebelum dana diteruskan kepada
penerima, bank dapat menggunakan dana tersebut untuk mendapat keuntungan,
misalnya dipinjamkan dalam bentuk pinjaman antar bank (interbank call money) berjangka 1 hari hingga 1 minggu. Keuntungan bank diperoleh dari selisih antara
harga jual dan harga beli dana tersebut setelah dikurangi dengan biaya
operasional. Dana-dana masyarakat ini dihimpun oleh bank dengan
menggunakan instrument produk simpanan yang terdiri dari Giro, Deposito dan
Tabungan.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk lainnya dalam rangka
(19)
Adapun defenisi umum bank adalah:
a. Menurut undang-undang No. 16 tahun 1967 tentang perbankan adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa dalam
lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
b. Menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan adalah badan
hukum yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Dilihat dari segi fungsinya, berbagai macam definisi tentang bank dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1. Bank dilihat dari segi penerimaan kredit. Dalam pengertian ini bank
menerima uang dan dana-dana lainnya dari masyarakat serta mencerminkan
bahwa bank melaksanakan operasi perkreditannya secara pasif dengan
menghimpun dana pihak ketiga.
2. Bank dilihat sebagai pemberi kredit. Bank melaksanakan operasi secara aktif,
jadi fungsi bank terutama dilihat sebagai pemberi kredit tanpa
mempermasalahkan apakah kredit itu berasal dari deposito atau tabungan
yang diterimanya atau bersumber pada penciaan kredit yang dilakukan oleh
bank itu sendiri.
3. Bank dilihat sebagai pemberi kredit bagi masyarakat yang berasal dari modal
(20)
Menurut undang-undang pokok perbankan No. 7 tahun 1992 dan dipertegas lebih
dengan keluarnya undang-undang No. 10 tahun 1998 maka jenis perbankan terdiri
dari:
a. Bank Umum
b. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Adaapun pengertian Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat sesuai dengan
undang-undang No. 10 tahun 1998 adalah sebagai berikut:
1. Dilihat dari segi fungsinya
a. Bank Umum
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan
adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang
ada. Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat dilakukan diseluruh
wilayah. Bank umum sering disebut bank komersil (commercial bank). b. Bank Perkreditan Rakyat(BPR)
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksankan kegiatan usaha
secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya
disini kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan
(21)
2. Dilihat dari segi kepemilikannya
Ditinjau dari segi kepemilikannya maksudnya adalah siapa saja yang memiliki
bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian dan
penguasaan saham yang dimiliki bank bersangkutan.
Jenis yang dapat dilihat dari segi kepemilikan tersebut adalah:
a. Bank Milik Pemerintah
Dimana baik akte pendirian maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah,
sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah pula.
Contoh bank milik pemerintah antara lain: perbankan, Bank Rakyat
Indonesia(BRI), Bank Negara Indonesia(BNI), Bank Tabungan
Negara(BTN), dan Bank Pemilik Daerah (BPD) baik tingkat I maupun
tingkat II di masing-masing provinsi.
b. Bank Milik Swasta
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besarnya dimiliki oleh swasta
nasional serta akte pendirinya pun didirikan oleh swasta, begitu pula
pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula. Contoh bank
milik swasta nasional antara lain: Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank
Central Asia, Bank Niaga dan lainnya.
c. Bank Milik Koperasi
Kepemilikan saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang berbadan
(22)
d. Bank Milik Asing
Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar negeri, baik
milik swasta asing atau pemerintah asing. Jelas kepemilikannya pun
dimiliki oleh pihak luar negeri. Contoh bank asing antara lain: Bank of
America, Hongkong Bank, City Bank dan lainnya.
e. Bank Milik Campuran
Kepemilikan saham bank campuran dimiliki oleh pihak asing dan pihak
swasta nasional. Kepemilikan sahamnnya secara mayoritas dipegang oleh
warga Negara Indonesia. Contoh bank campuran antara lain: CIMB Niaga
Bank, Sanwa Indonesia Bank dan lainnya.
3. Dilihat dari segi status
Dilihat dari segi kemampuannnya melayani masyarakat maka bank umum
dapat dibagi ke dalam 2 macam. Pembagian jenis ini disebut juga pembagian
berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut.
Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran kemampuan bank dalam
melayani masyarakat baik dari segi jumlah produk, modal maupun kualitas
pelayanannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh status tersebut diperlukan
penilaian-penilaian dengan kriteria tertentu. Berikut status bank yang
(23)
a. Bank Devisa
Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau
yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan, misalnya
transfer keluar negeri, inkaso keluar negeri, travelers cheque, pembukuan dan pembayaran letter of credit dan transaksi lainnya. Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh bank Indonesia.
b. Bank Non Devisa
Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan
transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan
transaksi seperti halnya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan
kebalikan dari bank devisa, dimana transaksi masih dilakukan masih
dalam batas-batas Negara.
4. Dilihat dari segi cara menentukan harga
Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga baik
harga jual maupun harga beli terbagi dalam 2 kelompok yaitu:
a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah bank
yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini ttidak terlepas dari
sejarah bangsa Indonesia dimana asal mula bank di Indonesia dibawa oleh
kolonial Belanda. Bank kovensional merupakan bank yang menerapkan
(24)
b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
Bank yang berdasarkan prinsip syariah belum lama berkembang di
Indonesia. Namun diluar negeri terutama di Negara-negara Timur Tengah
bank yang berdasarkan prinsip syariah sudah berkembang pesat sejak
lama. Bank berdasarkan prinsip syariah artinya menjalankan usaha di
bidang jasa perbankan menurut aturan perjanjian berdasarkan hukum
islam, dengan memperoleh keuntungan berupa bagi hasil.
3.2Kredit
3.2.1 Pengertian Kredit
Secara etimologi, istilah kredit berasal dari bahasa latin, yaitu “credere”,
yang berarti kepercayaan. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, kredit
adalah pinjaman sampai batas jumlah tertentu yang diizinkan oleh bank
atau badan lain. Menurut undang-undang perbankan no. 10 tahun 1998,
kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
3.2.2 Unsur-Unsur Kredit
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas
(25)
1. Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan
(berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali
dimasa tertentu dan dimasa dating.
2. Kesepakatan
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian dimana
masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing-masing-masing.
3. Jangka waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu, jangka
waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
4. Resiko
Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu
resiko tidak tertagihnya/macet pemberian kredit. Semakin panjang
suatu kredit semakin besar resikonya demikian pula sebaliknya.
Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik resiko disengaja oleh
nasabah lalai, maupun oleh resiko tidak sengaja. Misalnya terjadi
bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa unsur
(26)
5. Balas Jasa
Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut
yang kita kenal dengan nama bunga. Balas jasa dalam bentuk bunga
dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan bank.
Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah balas jasanya
ditentukan dengan bagi hasil.
3.2.3 Tujuan dan Fungsi Kredit
Adapun tujuan utama pemberian suatu kredit antara lain:
1. Mencari Keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit
tersebut. Hasil tersebut terutama dalam bentuk bunga yang diterima
oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang
dibebankan kepada nasabah.
2. Membantu usaha Nasabah
Tujuan lainnya adaalah membantu usaha nasabah yang
memerlukan dana, baik dana investasi maupun dana untuk modal
kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat
(27)
3. Membantu pemerintah
Keuntungan bagi pemerintah dengan menyebarnya pemberian
kredit adalah:
a. Penerimaan pajak dari keuntungan yang diperoleh nasabah dan
bank.
b. Membuka kesempatan kerja, dalam hal ini untuk kredit
pembangunan usaha baru atau perluasan usaha akan membutuhkan
tenaga kerja baru sehingga dapat menyedot tenaga kerja yang
masih menganggur.
c. Meningkatkan jumlah barang dan jasa, jelas sekali bahwa sebagian
besar kredit yang disalurkan akan dapat meningkatkan jumlah
barang dan jasa yang beredar di masyarakat.
d. Menghemat devisa negara, terutama untuk produk-produk yang
sebelumnya di impor dan apabila sudah dapat diproduksi di dalam
negeri dengan fasilitas kredit yang ada jelas akan dapat menghemat
devisa negara.
e. Meningkatkan devisa negara, apabila produk dari kredit yang di
biayai untuk keperluan ekspor.
3.2.4 Jenis-Jenis Kredit
Secara umum jenis-jenis kredit dapat dilihat dari berbagai segi antara lain:
(28)
a. Kredit investasi
Biasanya digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau
membangun proyek/pabrik baru atau untuk keperluan rehabilitasi.
Contoh kredit investasi misalnya membangun pabrik atau membeli
mesin-mesin.
b. Kredit modal kerja
Digunakan untuk keperluan meningkatkan produksi dalam
operasionalnya. Sebagai contoh kredit modal kerja diberikan untuk
membeli bahan baku, membayar gaji pegawai atau biaya-biaya
lainnya yang berkaitan dengan proses produksi perusahaan.
2. Dilihat dari segi tujuan kredit
a. Kredit produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau
jasa. Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang
nantinya akan menghasilkan barang, produk pertanian atau kredit
pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit industry
lainnya.
b. Kredit konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam
(29)
karena untuk digunakan atau dipakai oleh seorang atau badan
usaha. Sebagai contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil
pribadi, kredit perabotan rumah tangga, dan kredit konsumtif
lainnya.
c. Kredit perdagangan
Kredit yang digunakan untuk perdagangan, biasanya untuk
membeli barang dagangan yang pembayarannnya diharapkan dari
penjualan barang dagangan tersebut. Kredit ini diberikan kepada
supplier atau agen-agen perdagangan yang akan membeli barang
dalam jumlah besar. Contoh kredit ekspor dan impor.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a. Kredit jangka pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun
atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan
modal kerja.
b. Kredit jangka menengah
Jangka waktunya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun,
biasanya untuk investasi.
c. Kredit jangka panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya di atas 3-5 tahun,
(30)
4. Dilihat dari segi jaminan
a. Kredit dengan jaminan
Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut
berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan
orang. Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi
senilai jaminan yang diberikan si calon debitur.
b. Kredit tanpa jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang
tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha
dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama
ini.
5. Dilihat dari segi sektor usaha
a. Kredit pertanian, merupakan kredit yang dibiayai untuk sektor
perkebunan atau pertanian rakyat dapat berupa jangka pendek atau
jangka panjang.
b. Kredit peternakan, dalam hal ini untuk jangka pendek misalnya
peternakan ayam dan peternakan jangka panjang misalnya
kambing atau sapi.
c. Kredit industri, yaitu kredit untuk membiayai industri kecil,
menengah, dan besar.
d. Kredit pertambangan, jenis usaha tambang yang dibiayainya
(31)
e. Kredit pendidikan, merupakan kredit yang diberikan untuk
membangun sarana dan prasarana pendidikan atau dapat pula
berupa kredit untuk para mahasiswa.
f. Kredit profesi, diberikan kepada professional seperti dosen, dokter
dan pengacara.
g. Kredit perumahan, yaitu kredit untuk membiayai pembangunan
atau pembelian perumahan.
h. Dan sektor lainnya.
3.3Pendapatan
3.3.1 Pengertian Pendapatan
Menurut Rahardja dan Manurung (2006:292) pendapatan merupakan total
dari penerimaan (uang dan bukan uang) seorang atau suatu rumah tangga
selama periode tertentu. Pendapatan adalah konsep aliran (flow concept), terdapat tiga sumber penerimaan pada rumah tangga, yakni:
1. Pendapatan dari gaji dan upah
Gaji merupakan balas jasa terhadap kesediaan menjadi tenaga kerja.
Besar dari gaji seseorang tersebut tergantung dari produktivitasnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas, yakni (a) keahlian,
(32)
2. Pendapatan dari aset produktif
Aset produktif merupakan aset yang memberikan masukan terhadap
balas jasa penggunanya. Aset ini dibagi dua yakni aset financial dan
aset bukan financial.
3. Pendapatan dari aset produktif
Pendapatan dari pemerintah merupakan pendapatan yang diterima
bukan atas balas jasa yang telah dilakukan maupun diberikan. Hal ini
biasanya terdapat dinegara maju yang memberikan tunjangan
penghasilan bagi para penganggur dan sebagainya.
Dalam analisa Mikro Ekonomi, menurut Sadono Sukirno (2002 : 391)
pendapatan pengusaha merupakan keuntungan. Dalam kegiatan perusahaan,
keuntungan keuntungan ditentukan dengan cara mengurangi berbagai biaya
yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh. Istilah pendapatan
digunakan apabila berhubungan dengan aliran penghasilan pada suatu periode
tertentu yang berasal dari penyediaan faktor-faktor produksi ( sumber daya
alam, tenaga kerja dan modal) masing-masing dalam bentuk sewa, upah, dan
bunga, secara berurutan. Dalam analisa Ekonomi Makro menurut mankiw
(2007:17) pendapatan nasional (national income) dapat diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDB), PDB dianggap sebagai ukuran terbaik dalam kinerja
perekonomian. Ada dua cara dalam melihat statistik PDB, yaitu dengan
(33)
perekonomian dan sebagai pengeluaran total atas output barang dan jasa
perekonomian. PDB dipakai berhubungan dengan pendapatan agregat suatu
negara dari sewa, upah, bunga dan pembayaran, namun tidak termasuk
pembayaran transfer(tunjangan pengangguran, uang pension dan lain
sebagainya).
3.3.2 Sumber-Sumber Pendapatan
Menurut Boediono (2002 : 170-174) income seseorang ditentukan oleh (a) jumlah faktor-faktor produksi yang ia miliki yang bersumber pada
hasil-hasil tabungannya di tahun lalu dan warisan (pemberian), dan (b)
harga perunit dari masing-masing faktor produksi. Harga-harga ini
ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan dipasar faktor
produksi. Penawaran dan permintaan dari masing-masing produksi
ditentukan oleh faktor-faktor yang berbeda yakni:
a. Permintaan dan penawaran tanah
Tanah dan kekayaan yang ada di dalamnya mempunyai penawaran
yang dianggap tidak akan bertambah lagi.
b. Permintaan dan penawaran modal
Modal (sumber-sumber ekonomi ciptaan manusia) mempunyai
penawaran yang lebih elastis karena dari waktu ke waktu warga
(34)
ditabung(saving) dan kemudian sektor produksi akan menggunakan dana tabungan ini untuk digunakan untuk investasi.
c. Permintaan dan penawaran tenaga kerja
Tenaga kerja mempunyai penawaran yang cenderung terus
menerus naik (pertumbuhan penduduk) sehingga ada
kecendrungan bagi upah yang semakin menurun.
d. Kepengusahaan (entrepreneurship) merupakan faktor produksi yang paling sukar untuk dianalisa, karena faktor-faktor yang
menentukan penawaran ddan permintaanya sangat beraneka ragam
(misalnya: faktor motivasi). Pada umumnya penawaran
orang-orang yang berjiwa entrepreneur masih sangat kecil pada negara-negara berkembang. Inilah sebabnya penghasilan untuk pengusaha
yang sukses cukup besar di negara berkembang.
3.4Kelapa Sawit
Kelapa sawit termasuk tumbuhan pohon. Tingginya dapat mencapai 24 meter.
Bunga dan buahnya berupa tandan, serta bercabang banyak. Buahnya kecil
dan apabila masak, berwarna merah kehitaman. Daging buahnya padat.
Adapun klasifikasi kelapa sawit adalah
Divisi :spermatophyte
Subdivisi :angiospermae
(35)
Keluarga :palmaceae
Subkeluarga :cocoideae
Genus :elaeis
Spesies :elaeis guineensis jacq
Telah kita ketahui Indonesia merupakan salah satu penghasil komoditas
kelapa sawit terbesar di dunia. Luas areal dan produksi kelapa sawit
berdasarkan publikasi dari data statistik ditjen perkebunan adalah seluas 8,04
juta ha. Lahan seluas itu mampu memproduksi 19,76 juta ton CPO pada tahun
2010 yang terbesar diseluruh provinsi di Indonesia. Penyebaran paling banyak
terdapat didaerah sumatera. Pada umumnya, perkebunan besar milik swasta
masih mendominasi dibandingkan perkebunan milik rakyat maupun negara.
Tabel 2.1
Luas area kebun kelapa sawit berdasar kepemilikan (1000 ha)
TAHUN RAKYAT NEGARA SWASTA TOTAL
2006 2550 687 3358 6595
2007 2752 606 3409 6767
2008 2882 603 3879 7364
2009 3014 608 3885 7507
2010 3315 617 3893 7825
Sumber:ditjenbun,2010
3.4.1 Manfaat Kelapa Sawit
Banyak orang yang mengetahui bahwa minyak goreng yang biasa
(36)
banyak juga yang belum tahu bahwa manfaat kelapa sawit tidak hanya
untuk minyak goreng saja. Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari
kelapa sawit. Adapun beberapa manfaat kelapa sawit adalah:
a. Daging buah kelapa sawit dapat diolah menjadi minyak kelapa sawit
mentah dan menjadi bahan baku pembuatan minyak goring.
b. Minyak sawit juga dapat diolah menjadi bahan baku margarine.
c. Minyak sawit dapat diolah menjadi bahan baku minyak alcohol,
sabun, lilin, dan industry kosmetik.
d. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran
makanan ternak.
e. Sisa pengolahan buah sawit juga dapat difermentasikan menjadi
kompos.
f. Tandan kosong dapat dimanfaat untuk mulsa tanaman kelapa sawit,
bahan baku pembuatan pulp dan pelarut organic.
g. Tempurung kelapa sawit dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar dan
pembuatan arang aktif.
h. Sebagai pembuat bahan particle board(batang dan pelepah). i. Sebagai obat karena kandungan minyak nabati berprospek tinggi.
3.5Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fitri Ananda dalam artikelnya yang
(37)
Memperoleh Pembiayaan Mudharabah Dari BMT At Taqwa Halmahera Di
Kota Semarang”) menyimpulkan bahwa ada perbedaan dalam hal modal
usaha, omzet penjualan dan keuntungan UMK sebelum dan sesudah
memperoleh pembiayaan dari BMT At Taqwa Halmahera kota semarang
khususnya yang menjadi anggotanya. Dari variabel modal usaha, omzet
penjualan dan keuntungan dalam UMK sesudah memperoleh pembiayaan dari
BMT At Taqwa Halmahera terbukti mempunyai pengaruh positif terhadap
kinerja UMK binaan BMT At Taqwa Halmahera di Kota Semarang.
3.6Kerangka Konseptual
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual Peran Perbankan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang peran perbankan
terhadap petani kelapa sawit di kecamatan sosa. Analisis tersebut akan dapat
dilihat dari perbedaan besarnya pendapatan petani sebelum dan sesudah
memperoleh bantuan modal dari pihak perbankan.
(38)
3.7Hipotesis
Berdasarkan tinjauan dan kajian terhadap penelitian terdahulu yang relevan,
maka hipotesis yang akan diujikan kebenarannya secara empiris adalah :
1. Terdapat pengaruh modal awal terhadap pendapatan petani kelapa sawit.
2. Terdapat perubahan pendapatan petani kelapa sawit setelah menggunakan
jasa perbankan.
(39)
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam
pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan menuju
hipotesis penelitian. Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
3.1Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas
Sumatera Utara dengan memfokuskan pada petani kelapa sawit.
3.2Jenis dan Sumber Data
Data yang dipakai dalam penulisan skripsi ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui wawancara dengan
menggunakan daftar pertanyaan atau mengisi kuesioner yang telah
dipersiapkan.
3.3Pemilihan Responden
Responden penelitian adalah petani kelapa sawit yang menggunakan
jasa perbankan di Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas yang diambil
(40)
3.4Teknik Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengambilan sampel
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive random, yaitu penelitian dilakukan dengan memilih orang yang benar-benar sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel
(Soeranto dan Lincolin Arsyad : 1993). Dalam penelitian sosial,
dikenal dengan hukuman kemungkinan (hukum probabilitas) yaitu
kesimpulan yang dapat ditarik dari populasi dapat menggambarkan
kepada seluruh sampel. Metode ini menggunakan tingkat kesalahan
sebagai dasar untuk menentukan besarnya sampel yang akan diambil.
Tingkat kesalahan yang diambil sebesar 1%, 5%, dan 10%.
Rumusnya untuk menghitung besarnya jumlah sampel yang akan
digunakan adalah rumus slovin (Pabundu Tika, 2000:34)sebagai
berikut:
�
=
��.�2+1
�
=
38,081
38081. 5
2+ 1
�
=
38081
990
(41)
Dimana:
n = jumlah sampel
N = banyaknya jumlah masyarakat dalam menggunakan kredit
d = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel
yang masih dapat ditoleransi.
Berdasarkan rumus diatas dapat dihitung jumlah sampel dari populasi 38,081
sebanyak 40 orang yang tinggal di kecamatan sosa.
3.4.2 Wawancara dan Kuesioner
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui berbicara dan
berhadapan muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan
kepada peneliti (Mardalis:1995) yang dipandu dengan kuesioner.
3.5Pengolahan Data
Data penelitian ini, penulis melakukan pengolahan data dengan
menggunakan program komputer SPSS 16.0 dan mengggunakan Microsoft office 2007 dalam penulisan penelitian sebagai program pembantu, dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan dalam pencatatan data jika
(42)
3.6Analisis Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk
mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara variabel
tidak bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal. Variabel tidak bebas
adalah variabel yang nilainya selalu bergantung dengan nilai variabel lain,
dalam hal ini variabel tidak bebas nilainya selalu dipengaruhi oleh variabel
bebas, sehingga disebut variabel terikat. Sedangkan variabel bebas adalah
variabel yang nilainya tidak bergantung pada variabel lain. Variabel bebas
biasanya dinotasikan dengan Y dan variabel bebas dinotasikan dengan X.
Bentuk-bentuk model regresi sederhana yang menunjukkan hubungan
antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai variabel bebas dan Y sebagai
variabel tidak bebas adalah:
�
=
�
+
�
1�
1+
�
2�
2+
�
3�
3+
�
Dimana :
Y = Pendapatan Petani Kelapa sawit
X1 =Modal sendiri (modal awal)
X2 =Modal setelah pemberian kredit dari bank
X3 =Luas Lahan Petani Kelapa Sawit
α =Konstanta
β1,2,3 =Koefisien atau parameter yang hendak dihitung
(43)
3.7Test Of Goodness Of Fit (Uji Kesesuaian) 3.7.1 Koefisien Determinasi (R-square)
Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar
variabel-variabel independen secara bersama mampu memberikan
penjelasan mengenai variabel dependen. Besarnya koefisien
determinasi adalah antara 0 hingga 1 (0<R2<1), dimana nilai koefisien mendekati 1, maka model tersebut dikatakan baik karena semakin
dekat dengan hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel dependennya.
3.7.2 Uji T-statistik
Uji t merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk mengetahui
apakah masing-masing koefisien regresi signifikan atau tidak terhadap
dependen variabel. Dengan menganggap variabel independen lainnya
konstan. Dalam uji ini digunakan hipotesis sebagai berikut:
− H0:b1 = 0, masing-masing variabel bebas tidak mempengaruhi
variabel tidak bebas.
− H0:b1 ≠ 0, masing-masing variabel mempengaruhi variabel tidak
(44)
Hasil pengujian akan menghasilkan dua kesimpulan menurut hipotesis
diatas yaitu:
− H0 diterima jika t-hitung ≤ t-tabel, artinya variabel bebas tidak
mempengaruhi variabel tidak bebas secara signifikan.
− H0 ditolak jika t-hitung ≥ t -tabel, artinya varibel bebas
mempengaruhi variabel tidak bebas secara signifikan.
������ℎ����� = � − ���
Dimana :
b = Koefisien variabel independen
B = Nilai hipotesis nol
Sb = Simpanan baku dari variabel independen
3.7.3 Uji F-statistik
Uji f merupakan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh koefisien regresi secara bersama-sama terhadap
dependen variabel. Pengujian ini menggunakan hipotesa sebagai
berikut:
− H0 : b1 : b2 : b3 = ………bk = 0
(45)
− H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3……….………..bk = 0
(ada pengaruh)
Uji ini dilakukan dengan membendingkan nilai Fhitung dengan Ftabel.
Jika Fhitung >Ftabel maka H0 ditolak, artinya variabel independen
bersamaan mempengaruhi variabel dependen. Nilai Fhitung dapat
diperoleh dengan rumus:
Fhitung =
�2 (�−1)
(1−�2)/(�−�)
Dimana:
R2 = koefisien determinasi K = jumlah variabel dependen
N = jumlah sampel
Dengan demikian pengujian data pada tingkat kepercayaan 99%
sebagai berikut:
− H0 diterima jika Fhitung < Ftabel − H0 diterima jika Fhitung > Ftabel
(46)
3.8Defenisi Operasional
1. Pendapatan petani kelapa sawit (Y) adalah jumlah uang yang diterima
petani kelapa sawit dalam satu bulan dari hasil panen kelapa sawit.
2. Modal sendiri(modal awal) (X1) adalah biaya pribadi yang digunakan
petani kelapa sawit untuk kebutuhan perkebunan kelapa sawit.
3. Modal setelah pemberian kredit dari pihak bank (X2) adalah pinjaman dari
pihak bank yang ditujukan untuk petani kelapa sawit di Kecamatan Sosa
Kabupaten Padang Lawas (dalam rupiah).
4. Luas Lahan adalah lahan yang digunakan petani untuk penanaman kelapa
(47)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1GAMBARAN DAERAH PENELITIAN 4.1.1 Letak Geografis
Secara geografis kecamatan Sosa merupakan kecamatan yang
berbatasa dengan kecamatan Hutaraja Tinggi yang memiliki jumlah
penduduk sebesar 38.081 jiwa dan luas wilayah sebesar 633,80 km2, 200-400m diatas permukaan laut, Kecamatan Sosa membawahi desa
sebagai berikut:
Tabel 4.1
Nama-nama desa dan jumlah penduduk di kecamatan Sosa
NO DESA JUMLAH PENDUDUK
1 HAPUNG 2144
2 HAPUNG TOROP 343
3 BATU GAJAH 540
4 HARANG JULU 1461
5 HARANG JAE 367
6 HORUON 616
7 GUNUNG TUA 601
8 HANDIO 1083
9 MANDIAN 448
10 BONAN DOLOK 535
11 PARAPAT 1203
12 PASIR JULU 645
13 LUMBAN HUAYAN 467
14 SUNGAI JIOR 955
15 PASIR JAE 2423
16 HURUNG JILOK 1545
17 TANJUNG 343
18 ROBURAN 297
(48)
20 SIGINDUANG 282
21 MANANTI SOSA JULU 409
22 AMPOLU 777
23 TANJUNG BALE 568
24 AIR BALE 675
25 PARAU SORAT 417
26 RAO-RAO DOLOK 677
27 JANJI RAJA 904
28 UJUNG BATU 2572
29 PASAR UJUNG BATU 3211
30 GUNUNG BARINGIN 565
31 SIMARANCAR 423
32 HUTARAJA LAMA 2334
33 AEK TINGA 2185
34 MONDANG 1158
35 PLASMA MONDANG 302
36 SISOMA 580
37 HUTAIMBARU 302
38 SIBORNA BUNUT 2042
39 TANJUNG BOTUNG43 1461
JUMLAH PENDUDUK 38081
Sumber:Data Primer
Seiring dengan perkembangan pembangunan, kini di Kecamatan Sosa
terdapat berbagai macam etnis antara lain:Batak, Jawa, Melayu dan
lain-lain.
4.1.2 Iklim
Kecamatan Sosa beriklim tropis dengan pergantian musim penghujan
dan musim kemarau. Musim penghujan antara bulan November-April
dipengaruhi oleh angin musim barat sedang kemarau antara bulan
(49)
4.2Karakteristik Responden
Responden penelitian adalah masyarakat kecamatan sosa yang berprofesi sebagai
petani, pegawai negeri sipil, dan wirausaha. Dalam melakukan penelitian ini,
penulis memilih responden dari masyarakat kecamatan sosa secara acak sebanyak
40 orang yang mempunyai kebun kelapa sawit.
4.2.1 Jumlah Tenaga Kerja
Banyaknya tenaga kerja yang dimiliki responden bervariasi dari satu
sampai lima orang pekerja. Rinciannya sebagai berikut:
Table 4.2
Distribusi Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja
NO JUMLAH
TENAGA KERJA
JUMLAH RESPONDEN
PERSENTASE
1 1-2 orang 21 52.5%
2 3-5 orang 16 40%
3 6-10 orang 3 7,5%
4 11-19 orang - -
5 ≥20 orang - -
Jumlah 40 100%
Sumber:Data Primer
4.2.2 Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan responden sebelum dan sesudah menggunakan
(50)
Table 4.3
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendapatan dengan Modal Sendiri
No Pendapatan Jumlah Responden Persentase
1 500,000-1,500,000 5 12.5%
2 1,600,000-2,500,000 11 27.5%
3 2,600,000-4,000,000 10 25%
4 5,000,000-9,000,000 9 22.5%
5 ≥10,000,000 5 12.5%
Jumlah 40 100
Sumber:Data Primer
Table 4.4
Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendapatan Dengan Modal Dari Bank
No Pendapatan Jumlah Responden Persentase
1 500,000-1,500,000 2 5%
2 1,600,000-2,500,000 6 15%
3 2,600,000-4,000,000 15 37.5%
4 5,000,000-9,000,000 9 22.5%
5 ≥10,000,000 8 20%
Jumlah 40 100
Sumber:Data Primer
Dari hasil survei yang dilakukan ternyata responden
mengalami peningkatan pendapatan setelah menggunakan jasa
perbankan yaitu anatara Rp 500,000-Rp 1,500,000 sebesar 5%, antara
Rp 1,600,000-Rp 2,500,000 sebesar 15%, diantara Rp 2,600,000-Rp
4,000,000 sebesar 37,5%, diantara Rp 5,000,000-Rp 9,000,000 sebesar
22,5% dan pendapatan ≥Rp 10,000,000 sebesar 20%. Hal ini dapat dilihat pada table diatas.
(51)
Jasa yang ditawarkan perbankan kepada petani ditujukan untuk
penambahan modal dalam mengelola kebun kelapa sawit agar hasil
produksi meningkat dari sebelumnya. Oleh sebab itu modal dari bank
yang diterima petani harus digunakan untuk pengembangan dan
pemeliharaan kebun kelapa sawit secara efisien. Peran perbankan ini
sangat dibutuhkan untuk pembelian bibit unggul, lahan kebun, pupuk
dan pemberantas hama. Dengan demikian hasil kebun kelapa sawit di
Kecamatan Sosa dapat berkembang dan meningkatkan penghasilan
petani.
4.3Interpretasi Model
Model persamaan adalah sebagai berikut:
�
=
�
+
�
1�
1+
�
2�
2+
�
3�
3+
�
……….(1)
Dimana :Y = Pendapatan Petani Kelapa sawit
X1 =Modal sendiri (modal awal)
X2 =Modal setelah pemberian kredit dari bank
X3 =Luas Lahan Petani Kelapa Sawit
α =Konstanta
β1,2,3 =Koefisien atau parameter yang hendak dihitung
(52)
Dari hasil analisis regresi linier sederhana tersebut, dapat disusun dalam
bentuk persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -104464,137 + 0,298X1 + 0,267 X2 + 0,411X3
t-sig =(0,912) (0,020) (0,044) (0,011)
std-error =(933810,662) (0,005) (0,009) (263920,036)
R2 =0,657
Adjusted R2 =0,628
D-W =1,508
F-sig =(0,000)
Dari hasil estimasi diatas dapat dijekaskan bahwa pengaruh variable
independen (variabel bebas) yaitu modal sendiri, modal dari bank dan luas
lahan terhadap variabel dependen (variabel terikat) yaitu Pendapatan petani
kelapa sawit adalah sebagai berikut:
1. Konstanta (a) sebesar -104464,137 menunjukkan besarnya tingkat
pendapatan petani kelapa sawit di kecamatan sosa.
2. Berdasarkan hasil persamaan struktur dapat diketahui bahwa modal
sendiri mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
pendapatan pada tingkat kepercayaan 95%. Dasar pertimbangan keputusan
signifikan nilai sig lebih besar dari α toleransi (0,020>0,005).
3. Berdasarkan hasil persamaan struktur dapat diketahui bahwa modal dari
(53)
pendapatan pada tingkat kepercayaan 95%. Dasar pertimbangan keputusan signifikan nilai sig lebih besar dari α toleransi (0,044>0,005).
4. Berdasarkan hasil persamaan struktur dapat diketahui bahwa luas lahan
mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan
pada tingkat kepercayaan 95%. Dasar pertimbangan keputusan signifikan nilai sig lebih besar dari α toleransi (0,011>0,005).
Dari ketiga variabel bebas (X1,X2,X3) yang digunakan dalam penelitian
ini, variabel X2 (modal dari bank) adalah variabel bebas yang mempunyai pengaruh
lebih dominan dibandingkan dengan variabel bebas X1 (modal sendiri) dan X3 (luas
lahan). Hal ini dapat dilihat dari besarnya koefisien regresi variabel bebas X2 (0,044)
lebih besar dari koefisien regresi varibel X1(0,020) dan X3(0,011).
4.4Test of Goodness of Fit (Uji Kesesuaian) 4.4.1 Koefisien Determinasi (R-Square)
Tabel 4.5
Koefisien Determinasi (R-Square)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson 1 .811a .657 .628 2.81254E6 1.508 a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
(54)
Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variabel
independen atau variabel bebas yang disertakan dalam model estimasi secara
simultan atau secara bersama-sama dapat memberi penjelasan terhadap variabel
dependen atau terikat. Dari hasil regresi diperoleh R-square = 0,657 atau 65,7%
artinya bahwa secara bersama variabel modal sendiri, modal dari bank dan luas lahan
mampu memberikan variasi sebesar 65,7% sedangkan sisanya 34,3% dijelaskan oleh
variabel lainyang tidak disertakan pada model estimasi.
4.4.2 Uji T-statistik
Uji T-statistik merupakan suatu pengujian secara parsial yang
bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi signifikan atau
tidak signifikan secara parsial terhadap variabel dependen dengan
menganggap variabel lainnya konstan, dalam uji ini digunakan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut:
− H0:b1 = 0, masing-masing variabel bebas tidak mempengaruhi
variabel tidak bebas.
− H0:b1 ≠ 0, masing-masing variabel mempengaruhi variabel tidak
bebas.
Hasil pengujian akan menghasilkan dua kesimpulan menurut hipotesis
diatas yaitu:
− H0 diterima jika t-hitung ≤ t-tabel, artinya variabel bebas tidak
(55)
− H0 ditolak jika t-hitung ≥ t -tabel, artinya varibel bebas
mempengaruhi variabel tidak bebas secara signifikan.
1. Variabel Modal Sendiri (X1)
Dari hasil analisis, t-hitung adalah 2,425 α = 5%
df = n-k-1
= 40-3-1
= 36
Maka t-tabel = 2,021
Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung
(2,425) > t-tabel (2,021). Dengan demikian H1 diterima, artinya
modal sendiri(X1) berpengaruh psitif terhadap pendapatan petani
(56)
Gambar 4.1
Uji T-statistik Modal Sendiri (x1)
Ho Ditolak Ho ditolak
H0 diterirma
-2,021 0 2,021 2,425
2. Variabel Modal dari Bank (X2)
Dari hasil analisis, t-hitung adalah 2,086 α = 5%
df = n-k-1
= 40-3-1
= 36
Maka t-tabel = 2,021
Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung
(2,086) > t-tabel (2,021). Dengan demikian H1 diterima, artinya
(57)
petani kelapa sawit di kecamatan Sosa pada tingkat kepercayaan
95%.
Gambar 4.2
Uji T-statistik Modal Sendiri (x1)
Ho Ditolak Ho ditolak
H0 diterirma
-2,021 0 2,021 2,086
3. Variabel Luas Lahan (X3)
Dari hasil analisis, t-hitung adalah 2,690 α = 5%
df = n-k-1
= 40-3-1
= 36
Maka t-tabel = 2,021
Dari hasil estimasi diatas dapat diketahui bahwa nilai t-hitung
(58)
luas lahan (X3) berpengaruh positif terhadap pendapatan petani
kelapa sawit di kecamatan Sosa pada tingkat kepercayaan 95%.
Gambar 4.3
Uji T-statistik Modal Sendiri (x1)
Ho Ditolak
H0 diterirma Ho ditolak
-2,021 0 2,021 2,690
Berdasarkan keterangan diatas, dapat diketahui bahwa dari ketiga variabel bebas yang
di analisis ternyata variabel(X1,X2,X3) mempunyai keputusan hipotesis yaitu H1
diterima dan Ho ditolak, artinya variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat
dan terdapat pengaruh pendapatan diantara ketiga variabel yang diuji.
4.4.3 Uji F-statistik
Uji F-statistik ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel
independen mampu secara bersama-sama mempengaruhi peningkatan
variabel dependen.
(59)
H1 :b1≠b2≠b3≠0………Signifikan
b. V1=k-1=3-1=2
V2=n-k-1=40-3=37
• α = 5%
• F-tabel=3,23
• F-hitung=22,983
Berdasarkan data diatas, dapat diketahui bahwa F-hitung (22,983)>F-tabel(5,18),
maka dapat disimpulkan variabel modal sendiri(X1), modal dari bank (X2) dan luas
lahan (X3) secara bersama-sama atau keseluruhan mempunyai pengaruh signifikan
terhadap pendapatan petani kelapa sawit di kecamatan sosa pada tingkat kepercayaan
95%.
Gambar 4.4 Kurva Uji F-statistk
Ho diterima
Ha Diterima
(60)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya tentang
pengaruh modal sendiri, modal dari bank dan luas lahan terhadap pendapatan petani
kelapa sawit di kecamatan sosa dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil persamaan struktur dapat diketahui bahwa modal sendiri
mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan pada
tingkat kepercayaan 95%. Dasar pertimbangan keputusan signifikan nilai sig lebih besar dari α toleransi (0,020>0,005).
2. Berdasarkan hasil persamaan struktur dapat diketahui bahwa modal dari bank
mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan pada
tingkat kepercayaan 95%. Dasar pertimbangan keputusan signifikan nilai sig lebih besar dari α toleransi (0,044>0,005).
3. Berdasarkan hasil persamaan struktur dapat diketahui bahwa luas lahan
mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pendapatan pada
tingkat kepercayaan 95%. Dasar pertimbangan keputusan signifikan nilai sig lebih besar dari α toleransi (0,011>0,005).
4. Dapat diketahui bahwa dari ketiga variabel bebas yang di analisis ternyata
(61)
ditolak, artinya variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat dan terdapat
pengaruh pendapatan diantara ketiga variabel yang diuji.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka penulis mengajukan
beberapa saran yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani kelapa
sawit di kecamatan sosa pada masa yang akan datang, yaitu:
1 Pendapatan petani kelapa sawit di kecamatan sosa akan dapat lebih di
tingkatkan apabila ada penambahan modal dari modal awal sehingga jasa
perbankan sangat diperlukan petani kelapa sawit untuk pengembangan kebun
kelapa sawit terutama dalam mengelolah kebun tersebut untuk menghasilkan
produksi yang maksimal sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi petani
kelapa sawit di kecamatan sosa.
2 Bagi petani kelapa sawit dari produk perbankan yang diterima sebaiknya
digunakan untuk pembelian bibit unggul, lahan dan pupuk sehingga hasil
produksi kelapa sawit bias digunakan untuk memperluas lahan kebun kelapa
sawit, sebab luas lahan juga berpengaruh untuk meningkatkan pendapatan bagi
(62)
DAFTAR PUSTAKA
Adi,Putranto.2012.Kaya Dengan Bertani Kelapa Sawit.Penerbit Pustaka Baru Press Arikunto, Suharsimi.2003.Metode Riset Untuk Penelitian Bisnis.Jakarta:Erlangga Badan Pusat Statistik.2010.Ditjen Perkebunan 2010.
Boediono.2002.Ekonomi Mikro.Yogyakarta:BPFE
Kashmir.2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta:Raja Grafindo Persada Mankiw, N. Gregory.2007.Makro Ekonomi. Jakarta:Erlangga
Mardalis.1995.Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta:PT Bumi Aksara.
Mudrajad Kuncoro, Suhardjono.2002.Manajemen Perbankan : teori dan aplikasi.BPFE Yogyakarta.
Rahardja, Prathana dan M.Manurung.2006.Teori Ekonomi Mikro,suatu pengantar.Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Situmorang, Syafizal Helmi.2010.Analisa Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis.Medan USU Press
Soeranto dan Arsyad, Lincolin.1993.Metode Penelitian.Jakarta:PT Raja Gravindo Persada.
Sukirno, Sadono.2002.Pengantar Teori Ekonomi Mikro.Jakarta: PT Raja Gravindo Persada.
Suryopratomo.2004.”Masihkah Pertanian Menyimpan Harapan”. Dalam Masroh, H. Antoji, dkk(penyusun).Pertanian Mandiri:Pandangan Strategis Para Pakar untuk Kemajuan Pertanian Indonesia.Jakarta:Penebar Swadaya.Hlm. 17-22. Tika, Pabundu.2006. Metodologi Riset Bisnis.Jakarta:PT Bumi Aksara.
Untung, Budi.2005.Kredit Perbankan Di Indonesia.Yogyakarta : Penerbit Andi. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
(63)
Wahana Komputer.2010.SPSS 16 : Top Data Analysis Statistic dan Mathematics.Penerbit Andi, Yogyakarta
(64)
LAMPIRAN
I. IDENTITAS RESPONDEN
KUESIONER
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Umur :
4. Jumlah Anggota Keluarga : 5. Pendidikan Terakhir :
II. KARAKTERISTIK USAHA
1. Jenis Usaha : 2. Jenis Modal Usaha:
a. Modal sendiri Rp……….
b. Modal kredit dari Bank Rp………..
3. Kemana digunakan kredit yang diterima: a. <50% digunakan untuk kebun kelapa sawit b. 50% - 75% digunakan untuk kebun kelapa sawit c. 75 % - 100% digunakan untuk kebun kelapa sawit
4. Bagaimana menurut bapak/ibu persyaratan memperoleh kredit dari bank?
a. Mudah b. Biasa c. Sulit
5. Apakah alasan bapak/ibu menggunakan jasa perbankan dalam berkebun kelapa sawit?
a. Kurangnya modal usaha
b. Tingginya harga bahan-bahan produksi
(65)
6. Rata-rata penghasilan perbulan sebelum menggunakan kredit: Rp………..
7. Rata-rata penghasilan perbulan setelah menggunakan kredit : Rp………
8. Berapa hektar luas perkebunan kelapa sawit yang bapak/ibu milki? …………hektar
9. Berapa ton hasil perkebunan sawit yang dihasilkan setiap bulannya? …………ton
10.Berapa jumlah karyawan dalam mengelola pekerbunan kelapa sawit? …………orang
(66)
DATA RESPONDEN PENDAPATAN (Y1) MODAL SENDIRI (X1) MODAL DARI BANK (X2) LUAS LAHAN (Ha)(X3)
13000000 100000000 100000000 7
3000000 50000000 0 2
18000000 400000000 200000000 8
2000000 30000000 0 2
4000000 75000000 0 5
3000000 50000000 0 3
7000000 100000000 50000000 5
3200000 12000000 8000000 2
12000000 200000000 150000000 11
4000000 110000000 0 2
2000000 30000000 0 2
8000000 150000000 100000000 9
2000000 30000000 50000000 5
3500000 100000000 150000000 4
4000000 150000000 0 4
12000000 450000000 100000000 8
2000000 150000000 0 2
1500000 150000000 0 2
13000000 620000000 0 8
20000000 100000000 100000000 8
8000000 200000000 50000000 5
3000000 100000000 0 5
10000000 35000000 150000000 5
8000000 200000000 50000000 10
4000000 25000000 50000000 2
4000000 15000000 45000000 4
5000000 75000000 90000000 4
3000000 25000000 75000000 4
3500000 50000000 90000000 2
3000000 70000000 20000000 2
2500000 80000000 30000000 2
4000000 80000000 40000000 2
600000 60000000 0 3
(67)
7000000 150000000 200000000 8
5000000 150000000 0 4
2000000 80000000 50000000 5
3500000 100000000 50000000 6
7000000 200000000 150000000 7
(68)
Regresion
[DataSet1] D:\tugas2.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N Y 5.9575E6 4.61374E6 40 X1 1.3005E8 1.24239E8 40 X2 6.1200E7 6.29400E7 40 X3 4.8250 2.66879 40
Correlations
Y X1 X2 X3
Pearson Correlation Y 1.000 .616 .610 .757 X1 .616 1.000 .277 .593 X2 .610 .277 1.000 .634 X3 .757 .593 .634 1.000 Sig. (1-tailed) Y . .000 .000 .000 X1 .000 . .042 .000 X2 .000 .042 . .000 X3 .000 .000 .000 .
N Y 40 40 40 40
X1 40 40 40 40
X2 40 40 40 40
X3 40 40 40 40
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method 1 X3, X1, X2a . Enter a. All requested variables entered.
(69)
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method 1 X3, X1, X2a . Enter b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 5.454E14 3 1.818E14 22.983 .000a
Residual 2.848E14 36 7.910E12
Total 8.302E14 39
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F
Change df1 df2
Sig. F Change
1 .811a .657 .628 2.81254E6 .657 22.983 3 36 .000 1.508
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval for B B Std. Error Beta Lower Bound 1 (Constant) -104464.137 933810.662 -.112 .912 -1998319.939
X1 .011 .005 .298 2.425 .020 .002 X2 .020 .009 .267 2.086 .044 .001 X3 710072.681 263920.036 .411 2.690 .011 174818.039 a. Dependent Variable: Y
(70)
Coefficient Correlationsa
Model X3 X1 X2
1 Correlations X3 1.000 -.562 -.607 X1 -.562 1.000 .159 X2 -.607 .159 1.000 Covariances X3 6.965E10 -676.990 -1502.568 X1 -676.990 2.081E-5 6.816E-6 X2 -1502.568 6.816E-6 8.788E-5 a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dime
nsion Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions
(Constant) X1 X2 X3
1 1 3.316 1.000 .02 .02 .02 .01
2 .356 3.050 .01 .34 .48 .00
3 .261 3.567 .52 .33 .12 .00
4 .067 7.018 .45 .31 .38 .99
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 1.6049E6 1.4227E7 5.9575E6 3.73962E6 40 Residual -4.14710E6 1.13618E7 .00000 2.70220E6 40 Std. Predicted Value -1.164 2.211 .000 1.000 40 Std. Residual -1.475 4.040 .000 .961 40 a. Dependent Variable: Y
(1)
6.
Rata-rata penghasilan perbulan sebelum menggunakan kredit:
Rp………..
7.
Rata-rata penghasilan perbulan setelah menggunakan kredit :
Rp………
8.
Berapa hektar luas perkebunan kelapa sawit yang bapak/ibu milki?
…………hektar
9.
Berapa ton hasil perkebunan sawit yang dihasilkan setiap bulannya?
…………ton
10.
Berapa jumlah karyawan dalam mengelola pekerbunan kelapa sawit?
…………orang
(2)
DATA RESPONDEN
PENDAPATAN
(Y1)
MODAL
SENDIRI
(X1)
MODAL DARI
BANK (X2)
LUAS
LAHAN
(Ha)(X3)
13000000
100000000
100000000
7
3000000
50000000
0
2
18000000
400000000
200000000
8
2000000
30000000
0
2
4000000
75000000
0
5
3000000
50000000
0
3
7000000
100000000
50000000
5
3200000
12000000
8000000
2
12000000
200000000
150000000
11
4000000
110000000
0
2
2000000
30000000
0
2
8000000
150000000
100000000
9
2000000
30000000
50000000
5
3500000
100000000
150000000
4
4000000
150000000
0
4
12000000
450000000
100000000
8
2000000
150000000
0
2
1500000
150000000
0
2
13000000
620000000
0
8
20000000
100000000
100000000
8
8000000
200000000
50000000
5
3000000
100000000
0
5
10000000
35000000
150000000
5
8000000
200000000
50000000
10
4000000
25000000
50000000
2
4000000
15000000
45000000
4
5000000
75000000
90000000
4
3000000
25000000
75000000
4
3500000
50000000
90000000
2
3000000
70000000
20000000
2
2500000
80000000
30000000
2
4000000
80000000
40000000
2
600000
60000000
0
3
(3)
7000000
150000000
200000000
8
5000000
150000000
0
4
2000000
80000000
50000000
5
3500000
100000000
50000000
6
7000000
200000000
150000000
7
(4)
Regresion
[DataSet1] D:\tugas2.sav
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
Y 5.9575E6 4.61374E6 40
X1 1.3005E8 1.24239E8 40
X2 6.1200E7 6.29400E7 40
X3 4.8250 2.66879 40
Correlations
Y X1 X2 X3
Pearson Correlation Y 1.000 .616 .610 .757
X1 .616 1.000 .277 .593
X2 .610 .277 1.000 .634
X3 .757 .593 .634 1.000
Sig. (1-tailed) Y . .000 .000 .000
X1 .000 . .042 .000
X2 .000 .042 . .000
X3 .000 .000 .000 .
N Y 40 40 40 40
X1 40 40 40 40
X2 40 40 40 40
X3 40 40 40 40
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X3, X1, X2a . Enter
(5)
Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables
Removed Method
1 X3, X1, X2a . Enter
b. Dependent Variable: Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.454E14 3 1.818E14 22.983 .000a
Residual 2.848E14 36 7.910E12
Total 8.302E14 39
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Change Statistics Durbin-Watson R Square Change F
Change df1 df2
Sig. F Change
1 .811a .657 .628 2.81254E6 .657 22.983 3 36 .000 1.508
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta Lower Bound
1 (Constant) -104464.137 933810.662 -.112 .912 -1998319.939
X1 .011 .005 .298 2.425 .020 .002
X2 .020 .009 .267 2.086 .044 .001
X3 710072.681 263920.036 .411 2.690 .011 174818.039
(6)
Coefficient Correlationsa
Model X3 X1 X2
1 Correlations X3 1.000 -.562 -.607
X1 -.562 1.000 .159
X2 -.607 .159 1.000
Covariances X3 6.965E10 -676.990 -1502.568
X1 -676.990 2.081E-5 6.816E-6
X2 -1502.568 6.816E-6 8.788E-5
a. Dependent Variable: Y
Collinearity Diagnosticsa
Model Dime
nsion Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions
(Constant) X1 X2 X3
1 1 3.316 1.000 .02 .02 .02 .01
2 .356 3.050 .01 .34 .48 .00
3 .261 3.567 .52 .33 .12 .00
4 .067 7.018 .45 .31 .38 .99
a. Dependent Variable: Y
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 1.6049E6 1.4227E7 5.9575E6 3.73962E6 40
Residual -4.14710E6 1.13618E7 .00000 2.70220E6 40
Std. Predicted Value -1.164 2.211 .000 1.000 40
Std. Residual -1.475 4.040 .000 .961 40