65
Dalam pelaksanaanya banyak program‐program pengelolaan pembangunan
perumahan oleh pemerintah sudah dilaksnakan diantaranya adalah Pelaksanaan
peremajaan kumuh kawasan permukiman kota, Pengembangan kawasan perumahan
dan permukiman, program nasional pemberdayaan masyarakat MANDIRI, pelaksanaan
sanitasi berbasis masyarakat atau sanimas, Bantuan stimulant pembangunan
perumahan swadaya, program penanggulanagan kemiskinan terpadu dan sebagainya
adalah merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas perumahan dan
permukiman dengan system penyelenggaraan yang melibatkan Departemen Pekerjaan
Umum, sebagai kelancaran tugas satuan kerjka dengan dibantu oleh, Beppeda,
Departemen dalam negeri, Departemen Keuangan, Menko Kesra, Badan Pusat Statistik,
Departemen Koperasi serta tim pelaksana di daerah.
Program ‐program ini adalah menunjukkan pengelolaan pembangunan
perumahan bagi masyarakat sangat diperhatikan oleh pemerintah yang seharusnya
dapat dilakukan perpanjangan tangan oleh pemerintah kabupaten dan kota.
3.7 Kebijakan
Pembanguan Perumahan Masyarakat
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daeran dan UU
no. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Daerah, maka pelaksanaan pembangunan didaerah merupakan kewenangan dan
tanggung jawab pemerintah daerah terlebih khusus pada pemerintah daerah kabupaten
kota, pelaksanaan tersebut menjadi bagian dari tanggung jawab dan kewenangan
dalam rangka program pembangunan nasional serta mengejar ketertinggalan
pembangunan didaerah.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI No. 34
Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Penyelengaraan Keterpaduan Prasarana, Sarana
dan Utilitas bahwa kriteria yang menjadi kawasan kumuh paling tidak dipengaruhi oleh 4
hal yaitu kondisi jalan yang rusak, drainase tidak berfungsi dengan baik, persediaan air
bersih yang tidak terpenuhi serta tidak memenuhi standar kesehatan dan kondisi air
limbah yang tidak teratasi dari pembuangan Rumah tangga tersebut.
Dalam proses pembangunan ini pemerintah kabupatenkota harus
mengoptimalkan dinas, badan serta instansi dalam strukturnys sesuai dengan tugas,
fungsi dan pokok dari masing‐masing lembaga tersebut.
66
Sedangkan pemerintah propinsi memiliki fungsi dan peran sebagai kordinator
dan fasilitator pembangunan didaerah, sehaingga pemerintah propinsi secara struktur
membawahi kabupatenkota untuk mensinergiskan dan mengarahkan setiap program
pembangunan yang berada di bawah kewenangannya.
Namun dalam hal ini pemerintah pusat memiliki peran dalam pembuat
kebijakan untuk proses pembangunan nasional dimana pemerintah pusat menjadi
penentu arah dan kebijakan serta memberikan arah menyangkut :
1. Anggaran Belanja Negara. Hal ini adalah untuk pembangunan yang berada didaerah
maka pemerintah pusat diharapkan dapat mengalokasikan angaran pada
pembangunan ini melalui dana dekonsentrasi maupun dana melalui program
pembantuan. 2.
Anggaran Belanja Daerah. Merupakan tanggung jawab dan kewenangan pemerintah
daerah yang wajib memprioritaskan pembangunan didaerah melalui kewenangan
alokasi subsidi daerah bawahan atau tugas pembantuan.
3. Dana Alokasi Khusus yang merupakan kewenangan pemerintah daerah dalam
penganggaran
dana tersebut. 3.8
Kebijakan Pembangunan Prasarana Perumahan