Pie Chart Pertanyaan Nomor 5

Pie Chart Pertanyaan Nomor 5

A Pasti akan membeli B Mugkin membeli C Mungkin tidak akan membeli D Tidak akan membeli

Gambar 12. Hasi Rekap Pertanyaan No.4

Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa prosentase konsumen akan membeli produk Baby walker multifunction yang di produksi oleh perusahaan ini paling besar dengan spesifikasi produk dan harga yang telah di test di pasaran melalui kuisioner 3 yaitu berkisar antara Rp 400.000,00-Rp 600.000,00. Hal ini membuktikan bahwa produk Baby walker multifunction ini dapat diterima oleh konsumen dan otomatis layak untuk diproduksi dan dipasarkan di masyarakat umum.

17. Peramalan dan Proyeksi Pemasaran

Proyeksi pemasaran disusun berdasarkan hasil riset pemasaran 3 yang telah dilakukan sebelumnya dengan memperhatikan siklus hidup produk serta pengembangan usaha dan produk didapatkan bahwa sebesar 57% dari populasi akan membeli produk dan sebanyak 17% dari populasi menyatakan bahwa mungkin akan membeli produk yang kita pasarkan. Langkah selanjutnya adalah melakukan peramalan atau proyeksi pemasaran berdasarkan hasil pemasaran riset 3 dengan memperhatikan siklus hidup produk dan pengembangan usaha, berikut merupakan rumus dari Proyeksi pemasaran disusun berdasarkan hasil riset pemasaran 3 yang telah dilakukan sebelumnya dengan memperhatikan siklus hidup produk serta pengembangan usaha dan produk didapatkan bahwa sebesar 57% dari populasi akan membeli produk dan sebanyak 17% dari populasi menyatakan bahwa mungkin akan membeli produk yang kita pasarkan. Langkah selanjutnya adalah melakukan peramalan atau proyeksi pemasaran berdasarkan hasil pemasaran riset 3 dengan memperhatikan siklus hidup produk dan pengembangan usaha, berikut merupakan rumus dari

Forecasting Sales

Rumus: Q=NxAxP Dimana:

Q = jumlah produk yang diharapkan terjual N = jumlah pelanggan potensial yang diharapkan melakukan pembelian

A = proporsi pelanggan potensial P = peluang produk akan dibeli = Cdef ×Fdef + Cprob ×Fprob

Sehingga: N

= diasumsikan bahwa dompet sekarang dijual ke pasaran dengan jumlah 136.000 unit

A = diasumsikan bhwa perusahaan menjual produk menguasai 60% pada penjualan pada kategori ini dikarenakan produk yang kami tawarkan merupakan produk multifungsi dan merupakan produk baru.

Cdef = 0,4 Fdef

= 0,57 Cprob = 0,2 Fprob = 0,17 Ditanya,

Q = ...? Jawab,

Q =N×A×P = 136.000 × 0,6 × (0,4 × 0,57 + 0,2 ×0,17) = 28.683 unit

Dari rumus diatas dapat diketahui bahwa penjualan tahunan untuk produk ini diramalkan sejumlah 28.683 unit hingga untuk hasil peramalan permintaan per bulannya sebesar:

Tabel 21. Proyeksi Peramalan

Pada bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-6 kami akan memproduksi 1.700 unit produk sedangkan untuk bulan ke-7 sampai ke-11 kami akan memproduksi sebanyak 3.060 unit produk dan pada bulan ke-12 kami memproduksi 3.183 unit produk.

18. Perencanaan Agregat

Perencanaan agregat dilakukan untuk melakukan penyesuaian kapasitas terhadap permintaan pasar. Perencanaan resource yang benar-benar matang agar usaha ini dapat berjalan dan selesai tepat waktu. Kebijakan yang akan dilakukan ketika terjadi ketidakseimbangan antara demand dan kapasitas adalah hiring dengan cara menambah pekerja dan mengurangi (firing) jumlah tenaga kerja. Dengan batasan dalam satu minggu terdapat 5 hari aktif, dimana setiap harinya hanya tersedia 8 jam kerja reguler dan maksimal 20 jam lembur untuk setiap minggunya, dan 160 jam sebagai reguler time dalam satu bulan. Berdasarkan hasil penyusunan operation process chart (OPC) pada subbab sebelumnya, maka dapat diketahui waktu penyelesaian satu buah produk baby walker Perencanaan agregat dilakukan untuk melakukan penyesuaian kapasitas terhadap permintaan pasar. Perencanaan resource yang benar-benar matang agar usaha ini dapat berjalan dan selesai tepat waktu. Kebijakan yang akan dilakukan ketika terjadi ketidakseimbangan antara demand dan kapasitas adalah hiring dengan cara menambah pekerja dan mengurangi (firing) jumlah tenaga kerja. Dengan batasan dalam satu minggu terdapat 5 hari aktif, dimana setiap harinya hanya tersedia 8 jam kerja reguler dan maksimal 20 jam lembur untuk setiap minggunya, dan 160 jam sebagai reguler time dalam satu bulan. Berdasarkan hasil penyusunan operation process chart (OPC) pada subbab sebelumnya, maka dapat diketahui waktu penyelesaian satu buah produk baby walker

Tabel 22. Rincian Biaya Bahan Baku

Bahan Baku

Jumlah Satuan Harga/satuan

Harga Total

Bijih Plastik

Aluminium Alloy 6061

14,342 2 m Rp24,000

Rp344,196,000

Rp30,000 Rp1,720,980,000 Kain Katun

Kain Perlak

Mur dan Baut

Rp30,633,444 Busa eva (ati)

Kain ripstop

Rp309,776,400 Roda

Buckle strap

258,147 buah

Rp1,200

Rp860,490,000 Mainan Anak

Rp40,000 Rp1,147,320,000 Rp5,821,731,144

Jumlah

Rp202,968 Rp203,000

Tabel 23. Biaya

No. Jenis Biaya

Jumlah

Satuan

1 Biaya tenaga kerja regular

Rp8,300 per jam per orang

3 Biaya subcont

Rp350,000 per unit

4 Biaya inventori

Rp15,000 per unit

5 Biaya overtime

Rp10,000 per jam per orang

6 Backlog

Rp350,000 per unit

7 bahan baku

Rp203,000 per unit

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa produk baby walker multifunction saat ini masih dalam posisi introduction (penetrasi pasar awal) untuk selama 6 bulan ke depan dan selama 6 bulan ditargetkan dapat memasuki tahap growth. Perusahaan kami merupakan perusahaan Make to Stock (MTS) dimana kami melakukan proses produksi untuk menghasilkan produk dengan tujuan sebagai cadangan. Kami memperkirakan jumlah produksi produk kami adalah sebanyak 28.683 unit dalam satu tahun. Sehingga didapatkan hasil forecasting sesuai dengan tabel 18. Berdasarkan demand satu tahun ke depan dan waktu penyelesaian satu produk baby walker multifunction , maka dapat diketahui kebutuhan jam kerja beserta pengalokasian ke jam tenaga kerja reguler selama satu bulan sebagai berikut: Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa produk baby walker multifunction saat ini masih dalam posisi introduction (penetrasi pasar awal) untuk selama 6 bulan ke depan dan selama 6 bulan ditargetkan dapat memasuki tahap growth. Perusahaan kami merupakan perusahaan Make to Stock (MTS) dimana kami melakukan proses produksi untuk menghasilkan produk dengan tujuan sebagai cadangan. Kami memperkirakan jumlah produksi produk kami adalah sebanyak 28.683 unit dalam satu tahun. Sehingga didapatkan hasil forecasting sesuai dengan tabel 18. Berdasarkan demand satu tahun ke depan dan waktu penyelesaian satu produk baby walker multifunction , maka dapat diketahui kebutuhan jam kerja beserta pengalokasian ke jam tenaga kerja reguler selama satu bulan sebagai berikut:

Tabel 24. Analisis Agregat dengan Strategi Chase

Reguler Time

Overtime (20) Subcont

inventory

jam kerja

TK

(dalam unit)

(dalam unit)

BABY WALKER MUTIFUNCTION 44 BABY WALKER MUTIFUNCTION 44

Tabel 25. Analisis Agregat dengan Strategi Level

P Demand

Kebutuhan Reguler Time

Jumlah TK

(dalam unit)

jam kerja

BABY WALKER MUTIFUNCTION 45 BABY WALKER MUTIFUNCTION 45

Tabel 26. Analisis Agregat dengan Strategi Mix

Reguler Time

Overtime (20) Subcont

inventory

jam kerja

TK

(dalam unit)

(dalam unit)

Rp0 Rp17,385,000

Total

Rp6,367,914,000

BABY WALKER MUTIFUNCTION 46

Berikut ini merupakan hasil rekap dari total biaya menggunakan strategi chase, level, dan mix:

Tabel 27. Rekap Total Biaya dari Semua Strategi

Strategi

Total Biaya

Strategi Chase

Rp6,462,159,000

Strategi Level

Rp7,031,029,000

Strategi Mix

Rp6,367,914,000

Dan berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa strategi mix merupakan strategi yang menghasilkan biaya paling rendah yakni sebesar Rp6,367,914,000

19. Kapasitas Produksi

Dengan terpilihnya metode strategi mix dalam perencanaan agregat dikarenakan biaya yang paling murah diantara metode lainya, maka kita dapat menentukan kapasitas produksi baby walker multifunction yaitu memiliki 19 pekerja pada bulan 1-6 dan 34 pekerja pda bulan ke-7-12, memiliki jam kerja sebesar 8 jam/hari, tanpa overtime, dan tanpa subcont. Jika per unit produk membutuhkan 130 menit dalam pengerjaannya maka, dalam sehari dapat menghasilkan 85 buah.

20. Perancangan Stasiun Kerja Line Balancing

Line balancing merupakan metode untuk memecahkan masalah penentukan jumlah orang dan atau mesin beserta tugas-tugas yang diberikan dalam suatu lintasan produksi. Definisi lain dari line balancing yaitu sekelompok orang atau mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk yang diberikan kepada masing-masing sumber daya secara seimbang dalam setiap lintasan produksi, sehingga dicapai efisiensi kerja yang tinggi di setiap stasiun kerja. Fungsi dari line balancing adalah membuat suatu lintasan yang seimbang. Perancanaan proses pembuatan produk Baby walker multifunction dibuat melalui 31 urutan proses seperti pada gambar berikut.

Tali baby carrier

Tali walking belt

Kerangka atas Kerangka atas

Busa eva (ati) Kain ripstop Busa eva (ati)

Kain ripstop

Kain perlak

Kain katun

Busa eva (ati)

Kain katun

Pipa aluminium alloy 6061

Biji plastik Biji plastik

1,5' O - 29 Memotong pola pada busa 1,5' O - 28 Memotong pola pada kain 1,5'

O - 27

Memotong pola pada busa

1,5'

O - 25

Memotong pola pada kain

1,5'

O - 21

Memotong pola pada kain

1,5'

O - 20

Memotong pola pada kain

1.5'

O - 18

Memotong pola pada busa

1.5'

O - 17

Memotong pola pada kain

2'

O - 11

Pemotongan pipa 0.5' O- 6 penampungan Proses 0.5' O-1 penampungan Proses

Benang, buckle strap

Benang, buckle strap, tali sling

Pelengkungan pipa 10' O-7 Proses Pemanasan 10' O-2 Proses Pemanasan

5' O - 30 ripstop dan busa Menjahit kain

5'

O - 26

Menjahit kain ripstop

5'

O - 22

katun dan perlak Menjahit kain

5'

O - 19

Menjahit kain dan busa (sandaran)

1'

O - 13

Pelapisan anti korosi

0.3' O-8 Penginjeksian Proses 0.3' O-3 Penginjeksian Proses

sandaran dan Menyatukan dudukan

3' O-9 Proses Pendinginan 3' O-4 Proses Pendinginan

2' O - 10 Merapikan hasil cetakan 2' O-5 Merapikan hasil cetakan

Mur baut, mainan pelengkap

10' O - 15 penyangga dan Pemasangan Roda, mur baut

kerangka

13' O - 16 Pemasangan roda

Backle strap

11' O - 24 tempat duduk dan Menyatukan kerangka

5' I-2

Simbol

Waktu (Menit)

3' O - 31 Packaging

Gambar 13. OPC Proses Pembuatan Produk Baby Walker Multifungtion

Tabel 28. Alokasi Waktu Tiap Aktivitas

Aktivitas

Waktu ( menit )

Aktivitas

Waktu ( menit)

16 13 Setelah diketahui OPC dan waktu untuk masing-masing aktivitas maka akan dilakukan

penyeimbangan lintasan (line balancing) dengan metode bobot posisi sebagai berikut.

Tabel 29. Matriks Keterdahuluan I

Operasi

Operasi Pengikut

Pendahulu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1 (0,5) - 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 (10)

0 0 0 0 - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 6 (0,5)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 1 1 15 (10)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 1 16 (13)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 - 17 (1,5)

Tabel 30. Matriks Keterdahuluan II

Operasi

Operasi Pengikut

Jumlah Pendahulu 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

3 Waktu siklus = (23 hari x 8 jam x 60 menit)/ 1700 unit = 6.49 menit. Tetapi karena waktu

operasi yang terbesar ialah 16 menit, maka waktu siklus aktual tidak mungkin ditetapkan sama dengan 6,49 menit. Untuk itu, akan digunakan waktu siklus 16 menit sebagai waktu siklus aktual. Urutan Prioritas= 1,6,11,2,7,3,8,12,4,13,9,5,14,10,15,17,18,20,21,19,22,16,23,28,29,25,26,24,27,30 Perkiraan Jumlah Workstation = Total waktu aktivitas/waktu siklus

= 130/15 = 8,125 ≈ 9 Workstation

Tabel 31. Waktu Operasi

Waktu WS

Pembebanan

Nama Work Station

aktivitas

Operasi WS

1 Kerangka atas

15,8 2 Kerangka bawah

9,4 4 Perakitan I

15 10 5 Perakitan II

16 13 6 Pembuatan Sandaran dan Dudukan 17,18,19,20,21,22

16 7 Perakitan III

16 8 Tali Walking belt dan baby carrier

WS Nama Work Station

Waktu

Waktu

Sisa Waktu Efisiensi

Operasi WS

Operasi Maks

Operasi

1 Kerangka atas

98,75% 2 Kerangka bawah

58,75% 4 Perakitan I

10 16 6 62,5% 5 Perakitan II

15 16 1 93,75% 6 Pembuatan Sandaran dan

16 16 0 100% Dudukan 7 Perakitan III

16 16 0 100% 8 Tali Walking belt dan

16 16 0 100% baby carrier 9 Packaging

Flow Process Chart (FPC)

1. Workstation kerangka atas

Tabel 32. FPC Workstation Kerangka Atas

Waktu (menit) Lambang

Kegiatan

Proses penampungan biji plastic

10 Proses pemanasan

Proses penginjeksian

3 Proses pendinginan

2 Merapikan hasil cetakan

2. Workstation kerangka bawah

Tabel 33. FPC Workstation Kerangka Bawah

Waktu (menit)

Proses penampungan biji plastic

10 Proses pemanasan

Proses penginjeksian

3 Proses pendinginan

2 Merapikan hasil cetakan

3. Workstation penyangga

Tabel 34. FPC Workstation Penyangga

Waktu (menit)

Lambang

Kegiatan

2 Proses pemotongan pipa

Membawa ke mesin bending

5 Pelengkungan pipa

Membawa ke bak penampungan cat

Pelapisan anti korosi

Membawa ke mesin pengering cat

2 Pengeringan cat

4. Workstation perakitan I

Tabel 35. FPC Workstation Perakitan I

Waktu (menit)

Lambang

Kegiatan

10 Pemasangan penyangga dan kerangka

5. Workstation perakitan II

Tabel 36. FPC Workstation Perakitan II

Waktu (menit) Lambang

Kegiatan

13 Pemasangan roda

6. Workstation pembuatan sandaran dan dudukan

Tabel 37. FPC Workstation Pembuatan Sandaran dan Dudukan

Waktu (menit)

Memotong pola sandaran pada kain katun

Memotong pola sandaran pada busa eva

Membawa ke mesin jahit

5 Menjahit kain dan busa

Memotong pola dudukan pada kain katun

Memotong pola dudukan pada kain perlak

Membawa ke mesin jahit

5 Menyatukan sandaran dan dudukan

7. Workstation perakitan III

Tabel 38. FPC Workstation Perakitan II

Waktu (menit)

Lambang

Kegiatan

15 Menyatukan tempat duduk dengan kerangka

5 Inspeksi

8. Workstation tali walking belt dan tali baby carrier

Tabel 39. FPC Workstation Tali Walking Belt

Waktu (menit)

Memotong pola tali walking belt pada kain ripstop

Memotong pola tali walking belt pada busa eva

Membawa ke mesin jahit

5 Menjahit kain ripstop dan busa

5 Inspeksi

Memotong pola tali baby carrier pada kain ripstop

Memotong pola tali baby carrier pada busa eva

Membawa ke mesin jahit

5 Menjahit kain ripstop dan busa

5 Inspeksi

9. Workstation Packaging

Tabel 40. FPC Workstation Packaging

Waktu (menit)

ALIRAN PROSES PRODUKSI

Tata letak pabrik untuk memproduksi Baby Walker Multifunction pada ANDROMEDA COMPANY digambarkan pada gambar dibawah ini.

Kerangka Atas Mesin

Mesin Molding

Pendingin Kerangka Bawah

Mesin Mesin Rolling

) Penyangga a B

al in g n a ha l) eri

Perakitan 3 a g h at a a ri

ck B te ng Ba

Mesin Mesin

Cutting Bending

Sandaran dan Dudukan u G Mesin Cutting

Tali Walking Belt dan Baby Carrier Mesin Cutting

Gambar 14. Aliran Produksi

Tata letak berdasarkan produk, sering dikenal dengan product layout atau production line layout, adalah metode pengaturan dan penempatan stasiun kerja berdasarkan urutan operasi dari sebuah produk. Sistem ini dirancang untuk memproduksi produk-produk dengan variasi yang rendah dan volume yang tinggi (mass production). Untuk itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat memberikan produktifitas tinggi dengan ongkos yang rendah.

Keuntungan tata letak produk ini yaitu:

a. Aliran pemindahan material berlangsung lancar, sederhana, logis, dan OMH-nya rendah.

b. Work-in-process jarang terjadi karena lintasan produksi sudah diseimbangkan.

c. Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif singkat.

d. Kemudahan dalam perencanaan dan pengendalian proses produksi.

e. Memudahkan pekerjaan, sehingga memungkinkan operator yang belum ahli untuk mempelajari dan memahami pekerjaan dengan cepat. Keterbatasan dari tata letak produk yaitu:

a. Kurangnya fleksibilitas dari tata letak untuk membuat produk yang berbeda.

b. Stasiun kerja yang paling lambat akan menjadi hambatan (bottleneck) bagi aliran produksi.

c. Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin, baik dari segi jumlah maupun akibat spesialisasi fungsi yang harus dimilikinya.

d. Kelelahan operator: operator mudah menjadi bosan disebabkan pengulangan tanpa henti dari pekerjaan yang sama. Ketergantungan dari seluruh proses terhadap setiap part: kerusakan pada suatu mesin atau

kekurangan operator untuk mengendalikan stasiun kerja bisa menghentikan keseluruhan hasil produksi pada satu line produk.

21. Alokasi Mesin/ Fasilitas/ Tenaga Kerja PENENTUAN MATERIAL HANDLING

a. Penentuan material transport equipment yang dibutuhkan: Mesin pemindah bahan dibagi menjadi tiga jenis macam alat pemindah yang pada produk ini memerlukan:

Tabel 41. Material Handling

Nama Alat

Keterangan

Pallet

Pallet adalah salah satu bagian dari warehousing. Pallet merupakan tempat untuk meletakkan barang-barang dengan tujuan memudahkan penyimpanan, perhitungan, dan transportasi. Material utama dari sebuah pallet biasanya terbuat dari kayu atau plastik. Pallet didesain dengan

sesuai dengan kebutuhan. Untuk lebih detail mengenai seluk beluk pallet, berikut ulasannya

berbagai

ukuran

Hand Truck

Hand truck adalah salah satu bagian dari alat-alat material handling yaitu alat yang digunakan untuk mengangkut barang ringan dan tersedia berbagai macam type dengan kapasitas 150kg, 300kg sampai 500kg, Handtruck yang ready adalah dari besi (Iron) dan dari plastic.

Tabel 41. Material Handling (lanjutan)

Nama Alat

Keterangan

Conveyor Belt & Gantung (peralatan pengangkut)

Conveyor Belt adalah mesin pemindah bahan yang menggunakan sabuk karet yg tidak mempunyai ujung (menyambung). Conveyor Belt terdiri atas beberapa lapisan yang diperkeras oleh serat baja (fiber steel) & kawat ataupun kawat baja untuk menghasilkan kekuatan pada belt, conveyor belt dapat digunakan untuk memindahkan muatan satuan (unit load) atau muatan curah (bulk load). Sedangkan Conveyor

Gantung digunakan untuk memindahkan barang untuk proses pengeringan pipa besi.

Forklift

Forklift adalah suatu alat/kendaraan yang menggunakan garpu atau clamp dipasang pada mast untuk mengangkat, menurunkan dan memindahkan suatu benda dari suatu tempat ke tempat lain.

b. Penentuan kebijakan penyimpanan material Kebijakan-kebijakannya adalah:

1) Kebijakan Penyimpanan Acak (Random Storage Policy), yaitu penyimpanan item yang datang di setiap lokasi yang tersedia, di mana setiap item memunyai probabilitas sarana pada setiap lokasi.

2) Kebijakan Penyimpanan Tetap (Dedicated Storage Policy), item disimpan pada lokasi tertentu tergantung tipe itemnya. Kebijakan demikian didesain dengan luas penyimpanan setiap item sama dengan level maksimal persediaan, lalu hal demikian terjadi saat pengisian.

3) Cube Per-Order Index Policy. Rasio kebutuhan space penyimpanan item dengan jumlah

transaksi S/R untuk itemnya. Item dengan S/R terbesar sedikit dekat dengan titik I/O.

4) Kebijakan Penyimpanan Berbasis Tertutup (Closed Based Storage Policy), Aplikasi efek pareto di mana 80% aktivitas S/R oleh 20% item, 15% S/R oleh 30%, dan 5% S/R oleh 50%.

5) Kebijakan Penyimpanan Pangsa (Shared Storage Policy); Kebijakan yang berada pada titik ekstrem random dan dedicated storage policy.

Dengan mempertimbangkan proses produksi, kebijakan penyimpanan yang baik adalah dedicated storage policy di karenakan jumlah material yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 produk sama dan memiliki level persediaan maksimal.