PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

huruf a Cukup j elas.

huruf b Yang dim aksudkan dengan " peralat an, bangunan dan inst alasi t idak langsung" dalam ket ent uan ini ant ara lain peralat an dan at au bangunan dan at au inst alasi sebagai penunj ang yakni:

t enaga t erm asuk pem bangkit ;

air t erm asuk pem urniannya;

gas t erm asuk ox ygen plant , am onia plant , acet ylene plant , nit rogen plant ;

zat kim ia t erm asuk pem buat an asam dan basa;

perbengkelan t erm asuk bengkel- bengkel pem eliharaan;

pem bongk aran dan pem uat an t erm asuk derm aga, penim bunan;

dan lain- lain.

Tidak t erm asuk dalam pengert ian t ersebut di at as ialah perum ahan pegawai, t em pat perist irahat an, t em pat rekreasi, t em pat ibadah, rum ah sak it .

huruf c sam pai dengan huruf j cuk up j elas.

Pasal 2

Ayat ( 1) Cukup j elas.

Ayat ( 2) Yang dim aksudkan dengan hak subst it usi dalam ket ent uan ini adalah pelim pahan wewenang Direkt ur Jenderal kepada Direkt ur.

Ay at ( 3) dan ay at ( 5) Kepala I nspeksi dan Pelaksana I nspeksi Tam bang adalah pej abat Direkt orat yang diangkat oleh Direkt ur Jenderal.

Ayat ( 4) Cukup j elas.

Pasal 3

Cukup j elas.

Pasal 4

Ay at ( 1) dan ay at ( 2) Cukup j elas.

Ayat ( 3) 'Yang dim aksudkan dengan " m asa pem bangunan" ialah j angka wakt u dim ulai dari perencanaan sam pai dengan saat m ulai digunakannya t em pat pem urnian dan pengolahan. Dalam j angka wakt u t ersebut t erm asuk perencanaan, persiapan lokasi dan pem bangunan fisik.

Pasal 5

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " syarat - syarat t eknis dan keselam at an kerj a yang sesuai dengan sifat - sifat khusus dari proses dan lokasi yang bersangkut an" dalam ket ent uan ini m isalnya: t ahan t ekanan, t ahan suhu, t ahan korosi, t ahan erosi, t ahan get aran, kebisingan, kebocoran, pencem aran, konst ruksi bangunan dan sebagainy a.

Ay at ( 2) sam pai dengan ay at ( 6) Cukup j elas.

Ayat ( 7) Yang dim aksudkan dengan " sist im unt uk m eniadakannya" dalam ket ent uan ini ialah sist im penyalur list rik ke dalam t anah( grounding, eart hing) dan sebagainya.

Ayat ( 8) Cukup j elas.

Pasal 6

Cukup j elas.

Pasal 7

Ay at ( 1) sam pai dengan ay at ( 5) Cukup j elas.

Ayat ( 6) Yang dim aksudkan dengan " pagar yang am an" dalam ket ent uan ini ialah pagar yang lengkap dengan palang sam ping ( guard rail) dan pinggir pengam an pada lant ai ( t oeboard) .

Ay at ( 7) dan ay at ( 8) Cukup j elas.

Ayat ( 9) Yang dim ak sudk an dengan " bej ana, reserv oir dan bak y ang t erbuk a" dalam ket ent uan ini ialah ant ara lain : pada proses pem bersihan lilin ( wax t reat ing) , kot ak pendingin ( box cooler) ,m ercu pendingin ( cooling t ower) dan sebagainya.

Ayat ( 10) Cukup j elas.

pasal 8

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " bersih" dalam ket ent uan ini ialah pelaksanaan pengat uran dan pem eliharaan yang t ert ib ( goodhousek eeping) .

Ayat ( 2) Cukupj elas

Ayat ( 5) Yang dim aksud dengan " pint u- pint u t ert ent u" dalam ket ent uan ini t erm asuk pint u darurat .

Ayat ( 6) Yang dim ak sud dengan " alat penyelam at " dalam ket ent uan ini dan Pasal 40 ayat ( 1) Perat uran Pem erint ah ini ialah ant ara lain: t ali penyelam at ( safet y line, escape line) , j ala penyelam at ( safet y net ) , t angga penyelam at ( escape ladder) dan sebagainy a.

Pasal 9

Ayat ( 1) Dalam ket ent uan ini yang dim aksudkan dengan :

a. " pesawat ' m ot or penggerak t erm asuk segala m acam m ot or list rik, m ot or bakar, m esin uap, t urbine uap, t urbine gas dan sebagainy a;

b. " pesawat pengangkat " ialah crane, elevat or dan pesawat lainnya yang sej enis;

C. " Mesin perkakas" ialah m esin bubut , m esin bor, m esin frais dan sebagainya;

d. " perkakas" ialah segala m acam alat yang dikerj akan dengan t angan ( hand t ool) .

Ayat ( 2) Cukupj elas

Pasal 10

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " alat t ransm isi" dalam ket ent uan ini ialah alat unt uk m em indahkan gerakan dari peralat an yang sat u keperalat an yang lain ( t ransm ission) , sepert i rant ai, t ali ( belt ) , bat ang penggerak ( connect ing rod) , ban penggerak ( driv ing belt ) dan sebagainya.

Ay at ( 2) dan ay at ( 3) Cukup j elas.

Ayat ( 4) Yang dim aksudkan dengan " bat as kecepat an am an" dalam ket ent uan ini ialah kecepat an put aran per m enit ( rot at ion perm inut e) m aksim um yang diperbolehkan unt uk pesawat t ersebut .

Ay at ( 5) dan ay at ( 6) Cukup j elas.

Pasal 11

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " bat as daya angkat am an" dalam ket ent uan ini ialah daya angkat m aksim um yang diperbolehkan unt uk pesawat pengangk at t ersebut .

Ay at ( 2) sam pai dengan ay at ( 4) Cukup j elas

Pasal 12

Ay at ( 1) sam pai dengan ay at ( 4) Cukup j elas.

Ayat ( 5) Dalam pengert ian " perubahan" t erm aksud dalam ket ent uan ini dan Pasal- pasal 15 ayat ( 5) , 16 ayat ( 3) , 18 ayat ( 5) dan 20 ayat ( 5) t idak t erm asuk perbaikan ringan.

Pasal 13

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " bat erai pom pa" dalam ket ent uan ini ialah suat u susunan pom pa y ang dapat m erupak an rangk aian seri at au rangkaian paralel at au kom binasi rangkaian seri dan paralel.

Ayat ( 2) Cukup j elas.

Pasal 14

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " at m osfir t ekanan lebih" dalam ket ent uan ini ialah at m osfeer ov erdruk ( at o) at au at m osphare uberdruck ( At u) at au gauge pressure.

Ayat ( 2) Cukup j elas

pasal 15

Ayat ( 1) Cukup j elas

Ayat ( 2) Yang dim aksudkan dengan " dibawah at m osfir" dalam ket ent uan ini ialah kurang dari 1 ( sat u) at m osfir absolut .

Ay at ( 3) dan ay at ( 4) Cukup j elas

Ayat ( 5) Lihat penj elasan Pasal 12 ayat ( 5) .

Pasal 16

Ayat ( 1) Terhadap ket el uap air dan Pesawat uap air t erm aksud dalam Pasal ini dan Pasal 17 berlaku St oom Ordonnant ie 1930( St aat sblad 1930 Nom or 225) sebagaim ana t elah diubah dan dit am bah. Yang dim aksudkan dengan " pesawat uap air" dalam ket ent uan ini ialah kondensor, econom izer, super heat er sebagai pelengkap ket el uap air.

Ayat ( 2) Cukup j elas.

Ayat ( 3) Lihat penj elasan Pasal 12 ayat ( 5) .

Pasal 17

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " bat erai ket el uap air" dalam ket ent uan ini ialah suat u rangkaian ket el uap air paralel.

Ay at ( 2) dan ay at ( 3) Cukup j elas.

Pasal 18

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " t ungku pem anas" dalam ket ent uan ini ialah furnace dan yang sej enis.

Ay at ( 2) sam pai dengan ay at ( 4) Cukup j elas.

Ayat ( 5) Lihat penj elasan Pasal 12 ayat ( 5) .

Pasal 19

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " bat erai t ungku pem anas" dalam ket ent uan ini ialah suat u susunan t ungku pem anas yang dapat m erupakan rangkaian seri at au rangkaian paralel at au kom binasi rangkaian- seri dan paralel.

Ayat ( 2) Cukup j elas

Pasal 20

Ay at ( 1) sam pai dengan ay at ( 4) Cukup j elas.

Ayat ( 5) Lihat penj elasan Pasal 12 ayat ( 5) .

Pasal 21

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " bat erai kondensor at au bat erai heat exchanger" dalam ket ent uan ini ialah suat u susunan kondensor at au suat u susunan heat exchanger yang dapat m erupakan rangkaian seri at au rangkaian paralel at au kom binasi rangkaian seri dan paralel.

Ayat ( 2) Cukup j elas.

Pasal 22

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " pipa penyalur" dalam ket ent uan ini ialah sist im pipa unt uk m engangkut m inyak bum i, gas bum i dan zat - zat lain dari sat u t em pat ke t em pat lain dengan cara pengaliran.

Ay at ( 2) sam pai dengan ay at ( 6) Cukup j elas.

Pasal 23

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " t em pat penim bunan" dalam ket ent uan ini ialah t angki dan t em pat penyim panan lainnya di darat an at au di daerah lepas pant ai, baik secara t ersendiri m aupun secara berk elom pok .

Ay at ( 2) sam pai dengan ay at ( 7) Cukup j elas.

Pasal 24

Ay at ( 1) sam pai dengan ay at ( 5) Cukup j elas.

Ayat ( 6) Yang dim aksudkan dengan "ahli" dalam ket ent uan ini ialah ahli m em bongkar dan m em uat kapal ( loading m ast er) at au j abat an sederaj at .

Pasal 25

Cukup j elas

Pasal 26

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " sinar m at ahari yang m asuk harus secara t erpencar ( diffuus) " dalam ket ent uan ini ialah unt uk m enghindarkan penyinaran secara langsung yang dapat m engak ibat k an t erhadap zat - zat yang t erdapat di dalam ruangan k erj a.

Ayat ( 2) Yang dim aksudkan dengan " alat pelindung diri" dalam ket ent uan inidan Pasal 40 ayat ( 1) ialah personal prot ect ive equipm ent .

Ayat ( 3) Cukup j elas.

Pasal 27

Ayat ( 1) Mengingat perk em bangan t ek nologi dim ana pada proses- proses t ert ent u t ekanan yang sangat t inggi at au sangat rendah, digabung dengan suhu yang sangat t inggi at au sangat rendah, sehingga unt uk proses t ersebut dibut uhkan peralat an- peralat an khusus yang dapat t ahan t erhadap gabungan kedua sifat t ersebut yang belum t ercakup dalam ket ent uan Perat uran Pem erint ah ini, m aka perlu adanya pengat uran lebih lanj ut yang m engikut i perkem bangan t eknologi dim asa- m asa yang akan dat ang.

Ayat ( 2) Yang dim aksudkan dengan " bangunan dan inst alasi" dalam ket ent uan ini ialah ant ara lain kapal, t ongkang, plat form dan t em pat penim bunan dengan konst ruksi khusus.

Pasal 28

Cukup j elas.

Pasal 29

Ay at ( 1) sam pai dengan ay at ( 6) Cukup j elas.

Ayat ( 7) Yang dim aksudkan dengan " sam bungan pengam an" dalam ket ent uan ini ialah ant ara lain alat pem ut us arus t erm asuk sekering ( fuse) , pem ut us arus list rik ( circuit breaker) dan sebagainy a.

Pasal 30

Ayat ( 1) Cukup j elas

Ayat ( 2) Dalam ket ent uan ini yang dim aksudkan dengan:

a. " t egangan rendah" ialah t egangan list rik ( volt age) sam pai dengan 250 ( dua rat us lim apuluh) Volt ;

b. " t egangan t inggi" ialah t egangan list rik diat as 250 ( duarat us lim a puluh) Volt .

Pasal 31

Ayat ( 1) Pengert ian " baik" dalam ket ent uan ini dit ent ukan dengan m em perhat ikan segi kesehat an kerj a sebagaim ana t ercant um dalam perat uran I nt ernat ional Labour Organizat ion ( I LO) .

Ay at ( 2) sam pai dengan ay at ( 4) Cukup j elas.

Pasal 32

Ay at ( 1) dan ay at ( 2) Cukup j elas.

Ayat ( 3) Yang dim aksudkan dengan " t enaga ahli" dalam ket ent uan ini ialah sarj ana t eknik at au yang berpenget ahuan sederaj at .

Pasal 33

Cukup j elas.

Pasal 34

Cukup j elas.

Pasal 35

Ayat ( 1) Cukup j elas.

Ayat ( 2) Yang dim aksudkan dengan " penanggulangan kebakaran" dalam ket ent uan ini ialah pencegahan dan pem adam an kebakaran t erm asuk pem eliharaan peralat annya dan t ersedianya peralat an t ersebut di t em pat - t em pat yang t elah dit ent ukan.

Ayat ( 3) Cukup j elas.

Pasal 36

Ay at ( 1) sam pai dengan ay at ( 3) Cukup j elas.

Ayat ( 4) Yang dim aksud dengan " t ingkat bahaya" dalam ket ent uan ini ialah besarnya at au kecilnya kem ungkinan t erj adinya bahaya di daerah t ersebut .

Ay at ( 5) dan ay at ( 6) Cukupj elas

Pasal 37 dan pasal 38

Cukup j elas.

Pasal 39

Cukup j elas.

Pasal 40

Ayat ( 1) Lihat penj elasan Pasal 8 ayat ( 6) dan Pasal 26 ayat ( 2) .

Ay at ( 2) sam pai dengan ay at ( 4) Cukup j elas.

Pasal 41 dan Pasal 42

Cukup j elas.

Pasal 43

Ayat ( 1) Persyarat an j asm ani dan rokhani t erm aksud dalam ket ent uan ini dit ent ukan dengan m em perhat ikan ket ent uan Pasal 8 Undang- undang Nom or 1 Tahun 1970 ( Undang- undang Keselam at an Kerj a) .

Ayat ( 2) Cukup j elas.

Pasal 44

Cukup j elas.

Pasal 45

Ayat ( 1) Yang dim aksudkan dengan " m em bina" dalam ket ent uan ini ialah m em buat agar para pek erj a :

a. m em punyai kesadaran m engenai bahaya dan keselam at an kerj a ( safet y m indedness) ;

b. t ram pil dalam m encegah dan m engat asi bahaya.

Ayat ( 2) Cukup j elas.

Pasal 46

Cukup j elas.

Pasal 47

Ay at ( 1) sam pai dengan ay at ( 4) Cukup j elas.

Ayat ( 5) Apabila dalam hal t erj adi kecelakaan t indakan- t indakan penyelam at an m em but uhkan bahwa keadaan pada saat kecelakaan perlu dirubah, m aka Kepala Teknik dapat m elaksanakan perubahan t ersebut dan kem udian m em berikan laporan selengkapnya kepada Kepala I nspeksi at au Pelaksana

I nspeksi Tam bang m engenai keadaan sebelum diadakan perubahan.

Ay at ( 6) dan ay at ( 7) Cukup j elas.

Pasal 48

Ayat ( 1) Penggolongan kecelakaan pem urnian dan pengolahan dalam ket ent uan ini dim aksudkan unt uk keperluan pem berit ahuan segera dari Kepala Teknik kepada Kepala I nspeksi.

Ayat ( 2) Laporan kecelakaan pem urnian dan pengolahan dalam ket ent uan ini dim aksudkan unt uk keperluan penilaian kecelakaan berdasarkan kenyat aan dan pem buat an st at ist ik kecelakaan.

Pasal 49

Ay at ( 1) sam pai dengan ay at ( 3) Cukup j elas.

Ayat ( 4) Mengingat bahwa ist ilah- ist ilah yang dim aksud dalam ket ent uan ini m erupakan ist ilah- ist ilah yang sangat bergant ung pada pelbagai fakt or, penent uan m engenai m akna ist ilah- ist ilah t ersebut perlu dit et apkan oleh Direkt ur cq. Kepala I nspeksi.

Ayat ( 5) Cukup j elas.

Pasal 50

Yang dim aksudkan dengan " Buku Pem urnian dan Pengolahan" dalam ket ent uan- ket ent uan Perat uran Pem erint ah ini ialah suat u bent uk buku yang Yang dim aksudkan dengan " Buku Pem urnian dan Pengolahan" dalam ket ent uan- ket ent uan Perat uran Pem erint ah ini ialah suat u bent uk buku yang

Pasal 51 sam pai dengan Pasal 55

Cukup j elas.

Pasal 56

Penyesuaian t erm aksud dalam ket ent uan ini waj ib segera dilaksanakan. Apabila dari segi t eknis penyesuaian t idak dapat segera dilaksanak an, m ak a Direkt ur dapat m enent ukan ket ent uan- ket ent uan lebih lanj ut m engenai t enggang wakt u yang harus dipenuhi oleh Pengusaha.

Pasal 57 dan Pasal 58

Cukup j elas.

______________________________________

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65