4. Kelainan endokrin Kelainan  endokrin  dapat  mempengaruhi  fisiologi  folikel  rambut,  menambah
atau  mengurangi  produksi  rambut.  Hipotiroidisme  dapat  menyebabkan mengecilnya diameter rambut dan meningkatkan kerontokan rambut Erdina H.D,
2002; Pieter. 5. Penyakit kronis
Kerontokan  rambut  tidak  selalu  didapatkan  pada  penyakit  kronis,  kecuali terdapat kekurangan protein dalam jumlah besar Pieter.
2.2. Kerontokan Rambut
2.2.1. Definisi
Kerontokan rambut adalah kehilangan rambut yang berkisar lebih kurang 100 helai  per  hari.  Dapat  terjadi  difus  atau  setempat  lokal.  Kelainan  setempat  dapat
berupa  unifokal  atau  multifokal.  Bila  kerontokan  ini  berlanjut  dapat  terjadi kebotakan alopesia Soepardiman, 2008.
2.2.2. Etiologi dan Patogenesis
Klasifikasi  etiopatogenesis  kerontokan  rambut  dapat  membantu  menentukan jenis kerontokan rambut:
1.  Kegagalan  pertumbuhan  rambut,  umumnya  disebabkan  oleh  karena  dysplasia ektodermal akibat gangguan genetik.
2.    Abnormalitas  batang  rambut:  a.  instrinsic  hair  breakage  dan  b.  unruly  hair, dapat  terjadi  secara  kongenital  akibat  kelainan  metabolik  atau  didapat  akibat
kerusakan mekanik atau kimia. 3.  Abnormalitas  siklus  rambut  jumlah  rambut  yang  lepas  meningkat,  dapat
menyebabkan effluvium telogen, effluvium anagen, dan alopesia areata. 4.    Kerusakan  folikel  rambut  dapat  disebabkan  oleh  faktor  eksogen
traumatekanan, faktor  endogen infeksikeganasanbeberapa penyakit dengan proses destruktif dan aplasia kutis kongenital Pieter.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Klasifikasi
Berdasarkan  penyebabnya,  klasifikasi  kerontokan  rambut  dapat  dibagi menjadi: congenital, kelainan siklus pertumbuhan rambut, kelainan batang rambut,
obat,  gangguan  hormonal,  trauma,  infeksi,  dan  penyakit  dengan  proses  destruktif Pieter.
Kerontokan rambut akibat trauma
Secara umum, kerontokan rambut atau alopesia yang disebabkan oleh trauma mekanis dapat dibagi menjadi 3 tipe, trauma, tekanan, dan tarikan.
a. Alopesia traumatik Kerontokan  rambut  sampai  alopesia  akibat  trauma  memiliki  daerah  yang
berbatas tegas dan merupakan penyebab tersering alopesia sikatrisial. b. Alopesia karena tekanan
Tekanan  yang  lama,  misalnya  pada  pasien  yang  berbaring  lama  dapat menyebabkan  iskemia,  nekrosis,  dan  ulserasi  di  kulit  kepala.  Keadaan  ini
mengakibatkan  kerontokan  rambut  yang  berkembang  menjadi  alopesia  sikatrisial yang umumnya bersifat irreversibel.
c. Alopesia karena tarikan Tarikan  kronis  dapat  menyebabkan  atrofi  folikel  rambut  disertai  inflamasi
folikular  dan  rambut  yang  patah  mengakibatkan  kerontokan  rambut  sampai alopesia  setempat.  Keadaan  ini  dapat  dijumpai  pada  gadis-gadis  remaja  dengan
kuncir ekor kuda yang kencang dan anak-anak Afro-Karabia dengan kuncir-kuncir kecil di rambut serta pada keadaan trikotilomania Pieter.
2.3. Flat Iron Sebagai Alat Pelurus Rambut