Analisis Lereng

5.1. Analisis Lereng

Setelah melakukan pemetaan dan pengamatan di daerah telitian, peneliti melakukan analisis pada 4 lereng yang tersebar dibeberapa tempat yang berbeda. Kejadian gerakan tanah atau gerakan massa ini terdapat pada lapukan batuan dari pasir tuff, lapukan batuan dari breksi dan lapukan batuan dari gamping. Pengambilan sampel undisturb untuk analisis faktor keamanan lereng dilakukan pada bulan Mei 2011, dimana intensitas hujannya tidak terlalu tinggi.

Penambahan jumlah air yang masuk akan memperkecil nilai dari kohesi dan sudut geser dalam.

Tabel 5.1 Sifat keteknikan tanah dan hasil uji geologi teknik

A. Satuan Batuan batupasir tuff ( Formasi Nglanggran )

Kadar air (Wn)

Berat isi (  n )

1.715 gr/cc

Berat isi kering (  d )

1.252 gr/cc

Kohesi (c) 2 0.282 kg/cm

Sudut geser dalam ( 0 ) 23.40

B. Satuan Batuan batugamping ( Formasi Wonosari)

Kadar air (Wn)

Berat isi (  n )

1.691gr/cc

Berat isi kering (  d )

1.275 gr/cc

Kohesi (c) 2 0.280 kg/cm

Sudut geser dalam ( 0 ) 23.89

C. Satuan Batuan Breksi vulkanik ( Formasi Nglanggran )

Kadar air (Wn)

Berat isi (  n )

1.336gr/cc

Berat isi kering (  d )

0.852gr/cc

Kohesi (c) 2 0.282 kg/cm

Sudut geser dalam ( 0 ) 22.36

D. Satuan Batuan Batupasir ( Formasi Sambipitu )

Kadar air (Wn)

Berat isi (  n )

1.523gr/cc

Berat isi kering (  d )

1.076gr/cc

Kohesi (c) 2 0.4 kg/cm

Sudut geser dalam ( 0 ) 20.91

5.1.1. Analisis lereng LP 116

Jenis gerakan masa tanah pada lokasi pengamatan 116 (MBN 01) termasuk ke dalam jenis gerakan Debris Slide dengan dimensi lereng sebagai berikut : Tinggi lereng

= 7.1 m Slope 0 = 36

lebar lereng

= 10 m

Berdasarkan uji laboratorium sifat fisik dan mekanik tanah dari sample undisturb didapatkan hasil sebagai berikut: Material longsor

= soil lapukan pasir tuff Cohesi 2 = 0.282kg/cm

σ (Sudut geser dalam) 0 = 23.40

berat isi tanah ( γ )

= 1.715gr/ cc

Gambar 5.1 Jenis gerakan tanah debris slide yang diambil pada daerah Seropan Satu pada LP 116, arah kamera N 143 0 E

68

Gambar 5.2 Analisis faktor keamanan lereng menggunakan software Slide

Berdasarkan analisis faktor keamanan lereng didapatkan nilai FS sebesar 0.976 dan termasuk dalam kelas labil dengan kemungkinan longsor biasa terjadi.

5.1.2 Analisis lereng LP 117

Jenis gerakan masa tanah pada lokasi pengamatan 117 (MBN 02) termasuk ke dalam jenis gerakan Debris Slide dengan dimensi lereng sebagai berikut : Tinggi lereng

= 7.3 m Slope 0 = 37

lebar lereng

= 10.5 m

Berdasarkan uji laboratorium sifat fisik dan mekanik tanah dari sample undisturb didapatkan hasil sebagai berikut: Material longsor

= soil lapukan gamping Cohesi 2 = 0.280 kg/cm

σ (Sudut geser dalam)

= 23.89

berat isi tanah ( γ )

= 1.691gr/ cc

69

Gambar 5.3 Jenis gerakan tanah debris slide yang diambil pada daerah desa

Seropan Satu pada LP 117, arah kamera N 253 0 E

Gambar 5.4 Analisis faktor keamanan lereng menggunakan software Slide

Berdasarkan analisis faktor keamanan lereng didapatkan nilai FS sebesar 0.903 dan termasuk dalam kelas labil dengan kemungkinan longsor biasa / sering terjadi.

5.1.3. Analisis lereng LP 118

Jenis gerakan masa tanah pada lokasi pengamatan 118 (MBN 03) termasuk ke dalam jenis gerakan Debrisl Slide dengan dimensi lereng sebagai berikut : Tinggi lereng

= 10.3 m Slope 0 = 56

lebar lereng

= 19 m

Berdasarkan uji laboratorium sifat fisik dan mekanik tanah dari sample undisturb didapatkan hasil sebagai berikut: Material longsor

= soil lapukan breksi Cohesi 2 = 0.282 kg/cm

σ (Sudut geser dalam) 0 = 22.36

berat isi tanah ( γ )

= 1.336 gr/cc

Gambar 5.5 Jenis gerakan tanah debris slide yang diambil pada daerah desa Sangrahan Dua pada LP 118, arah kamera N 269 0 E

Gambar 5.6 Analisis faktor keamanan lereng menggunakan software Slide

Berdasarkan analisis faktor keamanan lereng didapatkan nilai FS sebesar 0.575 dan termasuk dalam kelas labil dengan kemungkinan longsor biasa terjadi.

5.1.4. Analisis lereng LP 119

Jenis gerakan masa tanah pada lokasi pengamatan 119 (MBN 04) termasuk ke dalam jenis gerakan Debris Slide dengan dimensi lereng sebagai berikut : Tinggi lereng

= 11.5 m Slope 0 = 44

lebar lereng

= 21 m

Berdasarkan uji laboratorium sifat fisik dan mekanik tanah dari sample undisturb didapatkan hasil sebagai berikut: Material longsor

= soil lapukan pasir Cohesi 2 = 0.4 kg/cm

σ (Sudut geser dalam) 0 = 20.91

berat isi tanah ( γ )

=1.523gr/cc

Gambar 5.7 Jenis gerakan tanah debris slide yang diambil pada daerah desa Muntuk pada LP 119, arah kamera N 015 0 E.

Gambar 5.8 Analisis faktor keamanan lereng menggunakan software Slide

Berdasarkan analisis faktor keamanan lereng didapatkan nilai FS sebesar 0.710 dan termasuk dalam kelas labil dengan kemungkinan longsor biasa terjadi.

Analisis faktor keamanan lereng menggunakan software Slide 5.0 dengan metode Fellinius. Program ini mengolah data dengan memasukan data dimensi lereng (2D), kohesi, sudut geser dalam dan berat isi tanah (unit weight). Setelah input data maka komputer akan memproses sehingga akan keluar nilai dari faktor keamanannya.

Tabel 5.2. Faktor Keamanan Lereng

Analisis 116

LP Lokasi

FS

Klas

Biasa terjadi 117

Seropan Satu

Labil

Biasa terjadi 118

Seropan Satu

Labil

Biasa terjadi 119

Sangrahan Dua

Biasa terjadi