Peran & Tanggung Jawab Direksi (BOD)

D. Peran & Tanggung Jawab Direksi (BOD)

1. Memastikan Bank memiliki kebijakan dan prosedur manajemen risiko yang memadai dan tercermin dalam prosedur operasional harian.

2. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk penetapan dan persetujuan limit risiko secara keseluruhan, per jenis risiko, dan per aktivitas fungsional (kegiatan usaha) Bank, dengan memperhatikan

3. Kebijakan dan Strategi Manajemen Risiko harus dikaji sekurang- kurangnya satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih tinggi bila terdapat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan

4. Bertanggung jawab atas pemeliharaan infrastruktur manajemen risiko yang meliputi :

a) Penetapan limit risiko;

b) Sistem dan standar pengukuran risiko;

c) Standar untuk penilaian posisi dan pengukuran hasil dari eksposur risiko;

d) Pelaporan risiko dan proses kaji ulang manajemen risiko; dan

e) Pengendalian intern dalam penerapan manajemen risiko.

5. Bertanggungjawab atas pelaksanaan Kebijakan Manajemen Risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Bank secara keseluruhan, termasuk mengevaluasi dan memberikan arahan strategi

BAB V – STRUKTUR ORGANISASI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RISIKO

manajemen risiko berdasarkan laporan yang disampaikan oleh BMR termasuk laporan mengenai profil Risiko

6. Memastikan seluruh Risiko yang material dan dampak yang ditimbulkan oleh Risiko dimaksud telah ditindaklanjuti dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris secara berkala.

7. Memastikan pelaksanaan langkah-langkah perbaikan atas permasalahan atau penyimpangan dalam kegiatan usaha Bank yang ditemukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI).

8. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang melampaui kewenangan pejabat Bank satu tingkat di bawah Direksi atau transaksi yang memerlukan persetujuan sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern yang berlaku.

9. Mengidentifikasi dengan segera dan menindaklanjuti setiap pelampauan limit, dan memberikan otorisasi atas pelampauan limit tersebut. Catatan: pemberian otorisasi tersebut dapat dilakukan pula oleh

pejabat berwenang lainnya, sesuai ketentuan dan prosedur intern yang berlaku.

10. Mengembangkan budaya Manajemen Risiko termasuk kesadaran Risiko pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian intern yang efektif.

11. Menjabarkan dan mengkomunikasikan kebijakan dan strategi risiko kepada seluruh Unit / Satuan Kerja terkait serta mengevaluasi penerapan kebijakan dan strategi yang dimaksud oleh Unit / Satuan Kerja yang menangani aktivitas fungsional yang memiliki eksposur risiko tersebut.

BAB V – STRUKTUR ORGANISASI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RISIKO

12. Memastikan bahwa Bank memiliki kebijakan untuk menghitung dampak dari risiko terhadap permodalan bank;

13. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang disesuaikan kebutuhan Bank, untuk memastikan :

a) Keakuratan metodologi penilaian risiko.

b) Kecukupan implementasi sistem informasi manajemen risiko.

c) Ketepatan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit risiko.

14. Mengidentifikasi dan mengelola risiko yang melekat pada produk dan aktivitas baru, serta memastikan bahwa risiko produk dan aktivitas baru tersebut telah melalui proses pengendalian risiko yang memadai, sebelum diperkenalkan atau dijalankan kepada nasabah.

15. Menetapkan unit internal atau pihak eksternal, untuk melakukan validasi model pengukuran risiko. Unit / pihak tersebut harus independen terhadap Unit / Satuan Kerja yang mengaplikasikan model tersebut, serta memilki kompetensi dan keahlian teknis dalam pengembangan model pengukuran risiko.

16. Memahami Risiko yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yang melekat pada aktivitas tertentu dari Bank, terutama yang secara signifikan dapat mempengaruhi kondisi keuangan Bank, dan secara aktif melakukan penetapan serta mengevaluasi kebijakan dan strategi dari risiko terkait secara berkala.

17. Memahami secara jelas metode pengukuran risiko, terutama Direktur bidang terkait.

18. Melaksanakan peran dan tanggung jawab yang berkaitan dengan:

a) Manajemen Risiko Kredit (mengacu pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit) :

BAB V – STRUKTUR ORGANISASI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RISIKO

b) Manajemen Risiko Pasar (mengacu pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas)

c) Manajemen Risiko Likuiditas (mengacu pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas)

d) Manajemen Risiko Operasional (mengacu pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional)

e) Manajemen Risiko Hukum (mengacu pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, Stratejik, Kepatuhan dan Reputasi)

f) Manajemen Risiko Stratejik (mengacu pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, Stratejik, Kepatuhan dan Reputasi)

g) Manajemen Risiko Kepatuhan (mengacu pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, Stratejik, Kepatuhan dan Reputasi)

h) Manajemen Risiko Reputasi (mengacu pada Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum, Stratejik, Kepatuhan dan Reputasi)

19. Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas serta kompetensi Sumber Daya Manusia yang terkait dengan penerapan manajemen risiko, antara lain dengan cara program pendidikan dan latihan yang berkesinambungan, terutama yang berkaitan dengan sistem dan proses manajemen risiko :

8.1. Menetapkan kualifikasi SDM yang jelas untuk setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan manajemen risiko;

8.2. Meningkatkan tingkat kompetensi dan integritas pejabat terutama pimpinan Unit / Satuan Kerja terkait dengan pengambilan risiko dan BMR, dengan memperhatikan faktor-

BAB V – STRUKTUR ORGANISASI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN RISIKO

faktor seperti pengetahuan, pengalaman (track record), kemampuan, serta pendidikan yang memadai di bidang manajemen risiko, untuk menjamin pelaksanaan proses manajemen risiko yang berlandaskan prinsip kehati-hatian;

8.3. Mengembangkan

penerimaan karyawan, pengembangan dan pelatihan Karyawan, serta remunerasi yang memadai untuk memastikan tersedianya Karyawan yang kompeten di bidang manajemen risiko.

sistem

20. Memastikan penempatan dan peningkatan kompetensi serta integritas sumber daya manusia yang memadai pada seluruh aktivitas fungsional Bank.

21. Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko yang efektif, Direksi Bank menetapkan Struktur Organisasi dengan memperhatikan hal-hal berikut:

a) Memastikan bahwa Struktur organisasi yang disusun telah disertai dengan kejelasan tugas dan tanggung jawab secara umum maupun terkait penerapan Manajemen Risiko.

b) Memastikan bahwa fungsi manajemen risiko telah diterapkan secara independen yang tercermin dengan adanya pemisahan fungsi antara BMR dengan Unit / Satuan Kerja yang melakukan dan menyelesaikan transaksi.