Badan Amil Zakat Nasional Kota Palangka Raya

2. Badan Amil Zakat Nasional Kota Palangka Raya

Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS) Kota Palangka Raya adalah lembaga penerima, pengelola dan penyalur dana zakat, infak dan sedekah di wilayah Kota Palangka Raya, yang mulai berdiri sejak tahun 1984. Atas keputusan Menteri Agama Nomor 581, dan kemudian diganti dengan Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2000, yang isinya tentang tentang pelaksanaan Undang-undang Rebuplik Indonesia Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, yang selanjutnya berdasarkan hal ini keluar Surat Keputusan Walikota Palangka Raya Nomor 469 Tahun 2000 tentang Pengurus Badan Amil Zakat, Infak, dan Sedekah, maka BAZIS tingkat Kota Palangka Raya pun kemudian dibentuk. Seiring dengan berjalannya waktu, maka kepengurusan BAZIS ini sudah berganti tiga periode, yaitu periode 2000-2003, 2003-2006, dan 2007 hingga sekarang, dengan Surat Keputusan Walikota Palangka Raya Nomor 80 Tahun 2007 tentang pengurus Badan Amil Zakat (BAZ) Kota

Palangka Raya masa bakti 2007-2010. 76 Zakat, infak, dan sedekah yang ada di Kota Palangka Raya

dikelola oleh Badan ini secara transparan dengan menggunakan manajemen moderen, dan dipublikasikan kepada masyarakat Kota Palangka Raya, sesuai dengan visi yang dimiliki Badan ini, yakni “

76 Rahmaniar, “ Menggali Potensi Umat Melalui Zakat (Studi Terhadap Pelaksanaan Zakat di Kota Palangka Raya)”, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, Volume V, Nomor 1, Juni 2008, h.

14-15

Terwujudnya pengelolaan zakat yang profesional, amanah, transparan, akuntabel sesuai dengan ma najemen modern dan tuntunan agama Islam.”

Adapun yang dimaksud dengan profesional adalah kemampuan yang berpaduan antara pengetahuan, keterampilan dan sikap seorang amil dalam mengemban tugas tertentu dan dilaksanakan secara penuh waktu, penuh kreatif, dan inovatif. Amanah bahwa dalam pelaksanaan pengelolaan BAZ Palangka Raya prinsip ini harus harus jadi pijakan yang utama karena mengandung sifat jujur, dapat dipercaya dan bertanggung jawab atas tugas yang diberikan oleh lembaganya. Amanah merupakan syarat mutlak yang dimiliki oleh pengurus. Sedangkan transaparan adalah sifat terbuka dalam pengelolaan melalui penyertaan semua unsur dalam pengambilan keputusan dan proses pelaksanaan kegiatan. Dengan transparannya pengeloaan zakat maka dapat diciptakan sistem kontrol yang baik, karena tidak hanya melibatkan pihak intern saja tapi juga pihak ekstern.

a. Visi dan Misi Badan Amil Zakat Kota Palangka Raya

Adapun visi dari Badan Amil Zakat Kota Palangka Raya yaitu : “Terwujudnya pengelolaan zakat yang profesional, amanah, transparan, akuntabel sesuai dengan manajemen modern dan tuntunan agama Islam.”

Sesuai dengan visi yang disebutkan di atas, maka Badan ini mengemban misi sebagai berikut :

1) Membangun kesadaran umat Islam Kota Palangka Raya dalam menunaikan zakat, infak, dan sedekah.

2) Memberikan pelayanan kepada muzakki guna mempermudah berzakat.

3) Membangun lembaga dan pengelolaan ZIS yang profesional dan amanah sesuai dengan manajemen modern.

4) Meningkatkan kesejahteraan mustahiq dan mendorong agar mereka dapat menjadi muzakki. 77

b. Tugas Pokok Badan Amil Zakat Kota Palangka Raya

Badan Amil Zakat Palangka Raya mempunyai tugas yang pokok, adapun tugas pokok yang berfungsi yaitu :

1) Melaksanakan pengumpulan segala macam zakat, infak, dan sedekah dari masyarakat termasuk pegawai.

2) Menyalurkan dan mendayagunakan hasil pengumpulan kepada yang

berhak menerimanya (mustahiq) sesuai dengan ketentuan hukum.

3) Memberi penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan hasil pengumpulan zakat.

4) Membina pemanfaatan pendayagunaan ZIS agar lebih produktif dan terarah.

5) Koordinasi, bimbingan, dan pengawasan kegiatan pengumpulan dan pendayagunaan ZIS.

77 Ibid ... h. 15-16

6) Pengendalian atas pelaksanaan pengumpulan dan pendayagunaan zakat.

7) 78 Pengurusan dan ketatausahaan, keuangan dan perlengkapan kantor.