Gerakan Tari Fomani

b. Gerakan Tari Fomani

Penari terdiri dari dua orang saling berhadapan seperti orang dalam berperang. Dimainkan dua orang menurut kepercayaan masyarakat Siompu bahwa pada dasarnya dalam diri manusia diciptakan selalu berpasang-pasangan misalnya dua buah tangan, dua buah kaki, dua buah mata serta dalam aspek lain misalnya terjadinya siang dan malam. Pelaksanaannya bertolak dari galampa menuju arena pertunjukan. Pada saat memasuki arena pertunjukan dengan serta-merta dibunyikanlah gendang Fomani oleh para panabuh yang ada di Baruga. Bersamaan dengan itu pula para penonton memberikan semangat kepada kedua orang penari dengan tidak henti-hentinya meneriakan: Ha,,,,,Ha,,,,,Hoooe. ketika sampai di tepi lapangan yang sudah di pagari oleh para penonton, pengantar meletakkan kelengkapan tari Fomani di tanah. Selanjutnya penari melakukan gerakan sebagai berikut:

1. Hormat (penghormatan)

Hormat merupakan gerakan pertama yang dilakukan oleh penari tari fomani. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Siompu selalu saling menghormati/dopoungko-ungkowi. Penghormatan dalam pelaksanaan tari fomani wajib dilakukan. penghormatan ini merupakan wujud dari rasa menghormati antar sesama manusia, Saling menghargai, dan Selalu menjalin tali persaudaraan. Hal ini mengandung makna:

a. Menghormati antar sesama yaitu menurut kepercayaan masyarakat Siompu dalam berbagai hal selalu menghormati sesamanya baik secara individu maupun kelompok. Penghormatan ini selalu dijunjung tinggi dikalangan mereka baik sebagai saudara atau masyarakat.

b. Saling menghargai yaitu bagi masyarakat Siompu dalam kehidupan sehari hari mereka saling menghargai antar sesamanya. Rasa saling menghargai/pohaharagaangi selalu dijunjung tinggi dikalangan mereka dari yang muda sampai yang tua.

c. Selalu menjalin tali persaudaraan yaitu masyarakat Siompu dalam kehidupannya selalu menjaga hubungan silaturahim antara sesamanya. Dengan menjaga hubungan silaturahim ini mereka dapat hidup harmonis dan tidak ada permusuhan diantara mereka.

2. Keliling lapangan sebanyak 7 kali putaran kanan dan 7 kali putaran kekiri.

Gerakan mengelilingi lapangan sebanyak 7 kali putar ke kanan dan 7 kali putar ke kiri dalam tradisi tari fomani mengandung makna diantaranya:

a. Simbol seseorang yang sedang mengucapkan salam kekanan dan kekiri ketika melaksanakan shalat. Masyarakat Siompu meyakini bahwa manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan maka mereka harus mensyukuri dengan taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan serta selalu rajin beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Memutar 7 kali kekanan dan 7 kali kekiri sebagai simbol jumlah hari dalam seminggu.

c. Memutar 7 kali kekanan dan 7 kali kekiri bahwa masyarakat Siompu selalu menatap jauh masa depanya. Masyarakat selalu bercita-cita yang tinggi dan untuk mencapai cita-cita itu harus membutuhkan proses dan waktu yang lama. Terbukti bahwa masyarakat

Siompu saat ini banyak yang sukses dan ketika keluar daerah bisa bersaing dengan masyarakat dari daerah lain.

3. Gerakan mengangkat tangan 3 kali dan kaki kanan 3 kali.

Mengangkat tangan 3 kali dan kaki kanan 3 kali merupakan gerakan ketiga yang dilakukan oleh penari tari fomani di dekat baruga tempat para tokoh adat. Gerakan mengangkat tangan 3 kali dan kaki kanan 3 kali mengandung makna sebagai permohonan kepada Allah dan meminta izin kepada aparat syarah/tokoh adat yang berada di baruga.

Gerakan mengangkat tangan 3 kali dan kaki kanan 3 kali mengandung makna:

1. Memohon atau berdoa kepada Allah agar masyarakat Siompu dilindungi dari segala marabahaya yang akan menimpa mereka, selalu diberikan kemudahan dalam segala urusan, dan selalu dilimpahkan rezeki kepada mereka.

2. Sebelum masuk di tengah lapangan harus terlebih dahulu meminta izin kepada aparat syarah yang berada di baruga dengan melakukan gerakan mengangkat tangan 3 kali dan kaki kanan 3 kali mengandung makna bahwa sebelum melakukan sesuatu terlebih dahulu meminta izin kepada orang tua jangan sampai yang dilakukan itu mengancam keselamatan diri pribadi dan terlebih kepada daerah kita.

4. Menancapkan Tombak dan Poewangi (saling menyerang)

Gerakan menancapkan tombak di tanah dan poewangi/saling menyerang mengandung makna:

1. Semangat, yaitu masyarakat Siompu dalam kehidupannya mereka selalu bersemangat dalam bekerja mencari rezeki untuk menyambung hidup mereka.

2. Berani, yaitu masyarakat Siompu selalu berani dan tegas dalam mengambil keputusan sekalipun nyawa yang menjadi taruhanya.

3. Masyarakat Siompu beranggapan bahwa manusia bukan sosok yang lemah dan malas tetapi suka bekerja serta berjuang untuk kepentingan daerah atau untuk orang banyak serta selalu tegar dan tabah dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Allah.