Tinjauan Umum PT BPR Artha Panggung Perkasa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum PT BPR Artha Panggung Perkasa

1. Sejarah Singkat PT BPR Artha Panggung Perkasa PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek adalah merupakan salah satu bank yang usahanya menghimpun dana dari masyarakat dalam betuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek diakuisisi pengambil alihan kepemilikan suatu bank dari PT BPR Dana Pogalan, yang mulai berdiri cukup lama yakni pada tahun 1991, dan pada tahun 2006 PT BPR Dana Pogalan diakuisisi menjadi PT BPR Artha Panggung Perkasa, dengan surat keputusan tahun 2006 yaitu SK No: C-15541 HT.01.04 tahun 2006 akte pendirian dari notaris No.57 tanggal 16 Mei 2006. Setelah proses akuisisi PT BPR Artha Panggung Perkasa mulai menjalankan kegiatan operasinya bulan Juli 2006, resmi menjadi PT BPR Artha Panggung Perkasa pada tanggal 25 Juli 2006. PT BPR Artha Panggung Perkasa terletak di daerah kota Trenggalek, tepatnya di Ruko Hayam Wuruk di jalan Soekarno Hatta No.20 Trenggalek. PT BPR Artha Panggung Perkasa menempati dua ruko yang berada di lantai satu dengan ruangan yang sejuk dan halaman parkir yang luas. Visi dari PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek yaitu menjadikan PT BPR Artha Panggung Perkasa menjadi BPR yang terdepan. Sedangkan misi dari PT BPR Artha Panggung Perkasa Trenggalek yaitu meningkatkan kinerja PT BPR Artha Panggung Perkasa yang sehat, professional, dan mampu bersaing serta berkesinambungan. 2. Struktur Organisasi dan Deskripsi Pekerjaan PT BPR Artha Panggung Perkasa sangat memhami bahwa keberhasilan dan daya tahan sebuah perusahaan sangat ditentukan oleh sistem dan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi berfungsi untuk mempermudah proses pencapaian tujuan dari bank. PT BPR Artha Panggung Perkasa terdapat beberapa unit bagian kerja yang masing-masing mempunyai tugas yang berbeda-beda. Pada dasarnya struktur organisasi diperlukan agar ada pemisahan batas-batas atau wewenang dan tanggung jawab dari masing- masing bagian. Struktur organisasi PT BPR Artha Panggung Perkasa dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT BPR Artha Panggung Perkasa Tugas dan wewenang dari masing-masing bagian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Direktur Utama 1 Menerjemahkan dan melaksanakan ketentuan-ketentuan dan peraturan pemerintah dan bank Indonesia. 2 Merahasiakan hal-hal yang sifatnya dan atau sesuai denan peraturan atau instruksi komisaris wajib dirahasiakan, mentaati peraturan- peraturan dan perubahan-perubahan yang dilakukan oleh direksi. 3 Memelihara hubungan baik dengan nasabah, pejabat-pejabat pemerintah dan atau daerah, instansi-instansi pemerintah. 4 Menandatangani bukti-bukti pembukuan. 5 Memimpin dan mengkoordinasi seluruh kegiatan bagian-bagian di kantor bank. 6 Memimpin rapat dengan staf-staf. Rapat Umum Pemegang Saham Komisaris Umum SPU Pembukuan Teller Adm. Dana Adm. Kredit Kabag Kredit Pemasaran Direktur Direktur Utama 7 Memimpin laporan-laporan untuk bank Indonesia, direksi serta surat- surat untuk pihak ke III dengan ketentuan tanda tangan dilakukan bersama-sama dengan pejabat lain yang ditentukan oleh komisaris. b. Direktur 1 Membantu direktur utama dalam melaksanakan tugasnya memimpin kantor dan mewakilinya jika direktur utama berhalangan. 2 Menyusun RKAP Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta berusaha mewujudkan target penerimaan dan pengendalian biaya. 3 Mengatur tugas seluruh karyawan dan staf agar masing-masing bagian dapat melaksanakan tugasnya. 4 Mengawasi dan mengkoordinasi bagian operasional, akuntansi, umum dan personalia. 5 Bertanggung jawab terhadap: a Pelayanan terhadap nasabah atau tamu dengan baik, cepat dan bila perlu ikut membantu mempercepat pelayanan pada masyarakat. b Pembukuan atau penutupan kas tepat pada waktunya. c Pemerikasaan saldo kas setiap hari. 6 Menandatangani cek atau giro bilyet atas bank-bank lain, surat-surat resmi kepada nasabah dan pihak ke III, laporan-laporan kepada bank Indonesia bersama-sama dengan direktur utama dan pejabat lain yang ditentukan oleh direksi. 7 Melakukan pengawasan intern dan berusaha mencegah kemungkinan terjadinya kekurangan-kekurangan di bank. 8 Membina kerjasama yang baik antar bagian. c. Kabag kredit 1 Memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi petugas analisa kredit, administrasi kredit dan pelayanan nasabah dalam menjalankan tugas sehari-hari. 2 Melaksanakan rencana kerja dan anggaran perusahaan yang telah ditetapkan, baik mengenai penempatan dana maupun pengumpulan dana. 3 Menyiapkan daftar seluruh permohonan yang terjadi sasaran dari rencana kerjanya, jika mungkin dengan seluruh data yang relefan. 4 Melihat ulang terhadap pinjaman-pinjaman yang telah diberikan, mengawasi kelancaran terhadap pinjaman-pinjaman yang telah diberikan, termasuk pembayaran bunga dan penyelesaian pinjaman saat jatuh tempo. 5 Mengadakan rapat diantara petugas-petugas pada bagian marketing. 6 Memperhatikan dan mengawasi kelengkapan surat-surat pengikat pinjaman, pengikat jaminan akta nota riil dan meneliti surat-surat jaminan tentang keabsahan keaslian. 7 Merencanakan dengan jadwal yang telah ditentukan bersama analis kredit untuk mengunjungi calon nasabah. d. Pemasaran 1 Menyusun rencana kerja dan anggaran kegiatan pemasaran serta memantau realisasi program. 2 Melakukan identifikasi kebutuhan nasabah atas produk atau jasa perbankan serta memasarkan produk dan jasa sesuai dengan kebutuhan nasabah. 3 Mengelola, menerima permohoan kredit serta melakukan kunjungan kepada debitur atau calon debitur. 4 Membuat laporan atas kunjungan, mengumpulkan dan melakukan verifikasi data. 5 Melakukan analisa kredit, membuat pengusulan kredit dan surat keputusan kredit. 6 Memantau kegiatan usaha debitur, keberadaan barang jaminan, aktivitas rekening debitur dan prestasi pembayaran pokok atau bunga. 7 Memantau, menganalisa perkembangan realitas kredit dan melakukan penagihan kredit bermasalah ke nasabah. e. Administrasi kredit 1 Menyelenggarakan berkas atau file dokumentasi kredit dan barang jaminan. 2 Memantau dan memrelihara file dokumentasi kredit barang jaminan. 3 Memantau realisasi pembayaran hutang pokok dan bunga. 4 Menginformasikan kondisi data kredit kepada nasabah analis kredit atau kepala bagian pemasaran atau direksi. 5 Dengan persetujuan direksi membuat memo pemberitahuan kebagaimana pembukuan mengenai status rekening kredit untuk perubahan sandi kolektibilitas. 6 Membuat laporan perkreditan yang diperlukan atau diharuskan perusahaan dan bank Indonesia 7 Memberikan informasi mengenai produk atau jasa perbankan. f. Administrasi dana 1 Petugas tabungan a Memproses pengajuan aplikasi pembukuan tabungan dan meminta nasabah untuk menyetor uangnya ke kasir berdasarkan slip setoran tabungan yang telah dibuatkan. b Berdasarkan slip tabungan yang telah ada ditandatangani kasir, membuat buku tabungan dan kartu tabungan, memberi nomor rekening tabungan, mencatat jurnal setoran ke dalam kartu tabungan dan buku tabungan. c Menyerahkan buku tabungan kepada nasabah dan menerima paraf kartu tabungan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk. d Menghitung bunga tabungan dan memindah bukukan ke tiap-tiap rekening penabung. 2 Petugas deposito a Memproses aplikasi pembukuan deposito berdasarkan aplikasi deposito yang dibuatnya. b Menerima formulir aplikasi pembukuan deposito dari kepala kasir dan membuat bilyet-bilyet deposito atas nama nasabah tersebut serta membuat bilyet deposito asli setelah ditanda tangani oleh direksi. c Mengatur kartu-kartu atau foto copy deposito, menghitung bunga deposito dan membuatkan nota-nota perhitungan bunga tiap-tiap bulannya. d Menyiapkan nota-nota bunga deposito untuk diserahkan kepada deposan pada saat pembayaran bunga. e Membuat slip kas keluar untuk pembayaran bunga deposito secara tunai dan membuat slip jurnal pemindah bukuan terhadap bunga deposito yang dipindahkan ke rekening tabungannya. g. Sekretaris Personalia Umum SPU 1 Melaksanakan proses penerimaan pelamar-pelamar. 2 Mengawasi, melaksanakan penataan usahaan, menyiapkan dan menyimpan arsip kepegawaian. 3 Mengawasimelaksanakan pembayaran gaji serta tunjangan serta mengolah pinjaman pegawai. 4 Mengelola data personil, tiap karyawan secara lengkap dan menampung keluhan-keluhan karyawan untuk diteruskan kepada direksi baik lisan maupun tertulis. 5 Mengawasi permohonan pembelian, penggunaan, pemeliharaan serta penata usahaan dari perlengkapan. 6 Melaksanakan rencana kerja sesuai dengan kebijaksanaan strategi yang digariskan direksi, memelihara hubungan komunikasi dan membina kerja sama yang baik ke atas ke bawah dan antar bagian. 7 Menghitung dan menyelesaikan pembayaran pajak karyawan PPh tepat waktu serta membuat laporan evaluasi jam kerja lembur pegawai dari masing-masing bagian setiap bulan. h. Teller 1 Melayani semua transaksi tunai dan pemindahan. 2 Memasukkan data transaksi baik kas maupun non kas. 3 Melakukan vertifikasi tanda tangan nasabah dan posisi saldo rekening nasabah. 4 Membuat laporan mutasi kas harian. 5 Menandatangani tanda terima setoran tunaipemindahan. 6 Meminta persetujuan pejabat yang berwenang atas pengambilan di atas jumlah batas kewenangannya. 7 Mempersiapkan kebutuhan kas harian. 8 Membuat laporan arus kas. i. Pembukuan 1 Menyiapkan data keuangan baik berupa saldo buku besar, neraca, laporan laba serta laporan lainnya. 2 Mengatur, mengkoordinasi dan mengawasi pembagian kerja dalam seksi pembukuan dan menjaga agar sistem pembukuan ditetapkan sebagaimana mestinya. 3 Menandatangani bukti-bukti pembukuan bersama direksi dan mencocokkan kartu-kartu nasabah dengan buku besar yang bersangkutan. 4 Mengawasi, menyimpan bukti-bukti otentik yang diperlukan sebagai pendukung dalam pembukuan. 5 Memerikasa kebenaran kode rekening, bukti-bukti pendukungnya, jumlah uang dan keabsahannya, kemudian membukukan ke dalam kartu buku besartambahan yang bersangkutan. 6 Membuat rekonsiliasi rekening bank berdasarkan data keuangan berupa buku besar. 7 Mengawasi, menyusun neraca harian dari buku besar, neraca bulanan untuk bank Indonesia, laporan likuiditas harian dan mingguan untuk keperluan intern atau bank Indonesia. 8 Menangani dan melaporkan data informasi mengenai kondisi dan posisi keuangan maupun rekening nasabah. 9 Menganalisa neraca, posisi laba rugi dan memantau realisasi kerja dan anggaran perusahaan. 10 Menyiapkan data laporan finansiil, neraca harian, bulanan dan posisi laba rugi. 11 Membantu menyusunmembuat laporan bank, tingkat kesehatan bank menurut peraturan bank Indonesia. 12 Mengurus dan mengelola kas kecil guna keperluanpenyediaan dana untuk keperluan kantorpegawai. j. Umum 1 Mengurus dan menyediakanmembeli barang-barang untuk keperluan kantorpegawai dan membuat catatan tentang jumlah dan macam barang-barang inventaris kantor. 2 Melaksanakan peraturan dan tata cara perihal pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran alat tulis menulis, barang-barang cetakan dan persediaan kantor lainnya. 3 Mencatat semua penerimaan dan pengeluaran persediaan kantor ke dalam kartu persediaan serta membuat laporannya pada akhir bulan. 4 Menghubungi dan mengawasi pelaksanaan peralatan. 5 Mengurus dan mengatur pelaksanaan pembayaran pajak, jasa raharja dan perpanjangan STNK. 6 Membuka, menutup dan mengadakan pengecekan ulang atas pintu- pintu kantor dan tempat-tempat lainnya. 7 Membersihkan lantai dan peralatan kerja serta menjaga kebersihan ruangan. 3. Gambaran Umum Debitur PT BPR Artha Panggung Perkasa Debitur dari PT BPR Artha Panggung Perkasa sendiri kebanyakan dari wilayah Trenggalek. Ada juga debitur yang berasal dari luar kota Trenggalek, yaitu dari kota Tulungagung sebanyak 10 orang. Debitur dalam pengajuan kreditnya kebanyakan untuk tambahan modal, sedangkan untuk konsumsi sendiri lebih sedikit. Debitur yang mengajukan kredit pada PT BPR Artha Panggung Perkasa menggeluti usaha yang berbeda-beda, misalnya pedagang, petani, Pegawai Negeri Sipil PNS, kontraktor. 4. Produk dan Jasa Pelayanan PT BPR Artha Panggung Perkasa mempunyai beberapa produk dan jasa pelayanan yang disediakan bagi para nasabahnya, yaitu sebagai berikut: a. Kredit Guna membiayai bisnis yang produktif atau peningkatan kesejahteraan keluarga melalui usaha kecil, PT BPR Artha Panggung Perkasa menawarkan beberapa jenis kredit, antara lain: 1 Kredit installmentkredit angsuran Kredit yang diberikan kepada debitur yang sudah memiliki usaha yang pasti dan berpenghasilan tiap bulannya. Biasanya diberikan kepada pegawai negeri, pedagang, karyawan swasta. Bunga yang dibebankan tiap bulannya yaitu sebesar 2. Perhitungan pokok dan perhitungan bunganya sebagai berikut: Perhitungan pokok: u JangkaWakt Plafond Perhitungan bunga: plafond x rate suku bunga 2 Kredit tetap Kredit yang diberikan kepada debitur yang berpenghasilan tidak setiap bulan. Biasanya diberikan kepada petani. Bunga dibebankan tiap bulannya sebesar 3. Kredit ini hanya membayar bunganya saja tiap bulan. Jika pinjaman telah jatuh tempo maka debitur harus segera membayar bunganya beserta pokoknya. b. Deposito berjangka Menawarkan beberapa pilihan sesuai dengan jangka waktu dengan suku bunga yang bersaing. Pinjaman untuk 1 bulan dan 3 bulan bunga sebesar 10 per tahun, sedangkan untuk 6 bulan dan 1 tahun sebesar 11 per tahun. c. Tabungan 1 Pundi Perkasa Tabungan kotak yang biasanya petugas bank langsung datang sendiri kepada nasabahnya untuk mengambil tabungannya. 2 Arthamas Tabungan eksklusif dengan bunga yang menarik yaitu sebesar 8 per tahun. 5. Prosedur Pemberian Kredit PT BPR Artha Panggung Perkasa memiliki prosedur dalam pemberian kredit yang harus dipenuhi oleh para debitur. Proses tersebut meliputi: 1. Permohonan kredit Debitur datang ke bagian kredit untuk mengajukan permohonan kredit dengan menyertakan data-data sebagai berikut: a. Formulir permohonan kredit yang sudah diisi b. Proposal pengajuan kredit c. Foto copy jaminan: Jika jaminan BPKB 1 Foto copy KTP suami dan istri 3 lembar 2 Foto copy kartu susunan keluarga 3 lembar 3 Foto copy STNK 3 lembar 4 Foto copy BPKB 3 lembar 5 Foto copy buku KIR untuk roda 4 jenis angkutan 6 Kendaraan jaminan dan data asli harus dibawa Jika jaminan sertifikat tanah 1 Foto copy KTP suami dan istri 3 lembar 2 Foto copy kartu susunan keluarga 3 lembar 3 Foto copy sertifikat tanah 2 lembar 4 Bukti pembayaran pajak tanah dan bangunan SPPT 5 Sertifikat aslinya harus dibawa 2. Analisis kredit Setelah debitur memenuhi syarat-syarat kredit yang lengkap, maka petugas kredit akan melakukan wawancara yang meliputi: a. Jenis kredit yang diajukan b. Tujuan penggunaan kredit c. Sejarah atau latar belakang usaha d. Jaminan yang diberikan e. Rencana pengembalian yang akan datang f. Hubungan dengan bank Pihak bank harus mengadakan kunjungan atau survey ke debitur untuk mendapatkan data atau informasi yang lebih detail dan terinci serta mencari tambahan informasi yang berkaitan dengan permohonan kredit. Data-data tersebut meliputi 6C yaitu character, capacity, capital, collateral, condition dan compliance dari debitur. Kemudian data tersebut dianalisa untuk mengetahui serta menentukan kesanggupan dan kesungguhan debitur dalam membayar kembali pinjaman sesuai dengan persyaratan yang terdapat dalam perjanjian kredit. Petugas kredit akan menganalisa permohonan kredit tersebut berdasarkan analisis berbasis 6C, serta aspek-aspek lainnya dalam penilaian kredit. Hal tersebut didasarkan pada tujuan analisis kredit yaitu menyelidiki dengan baik secara kuantitatif dan kualitatif calon nasabah dan menentukan besar dan jenis kredit, kemauan dan kemampuan nasabah untuk mengembalikan pinjaman tepat waktu. 3. Keputusan kredit Setelah proses analisis tersebut sudah dilaksanakan, maka petugas kredit dapat memutuskan, apakah kredit tersebut disetujui, ditolak, dikurangi, ditambah atapun diperpanjang. 4. Administrasi kredit Permohonan kredit dapat dicairkan jika, didalam permohonan atau perpanjangan kredit secara tertulis telah memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum yang dapat melindungi kepentingan bank, baik yang memuat besarnya kredit, jangka waktu kredit, suku bunga kredit, dan tata cara dan syarat pencairan, tata cara pembayaran kembali. Kredit dapat dicairkan jika permohonan atau perpanjangan kredit telah ditanda tangani, pengikatan jaminan telah dilakukan, debitur telah melunasi biaya-biaya dan seluruh aspek yuridis telah memberikan perlindungan yang memadai, bagi bank. 5. Pemantauan kredit Setelah permohonan kredit disetujui, maka untuk meminimalisir terjadinya kredit bermasalah, maka pihak bank sebaiknya melakukan pemantauan kredit. Pemantauan bukan hanya berusaha untuk mengukur dan mengawasi saja, akan tetapi seharusnya juga mengarah kepada analisa dan langkah tindak lanjut yang tepat untuk mencegah terjadinya kredit bermasalah. 6. Penanganan kredit bermasalah Kredit bermasalah dapat disebabkan oleh keadaaan internal BPR salah analisa, kurang pengawasan, debitur produk yang dijual tidak laku, harga bahan baku meningkat terlalu tinggi, terjadi bencanamusibah, dan keadaan eksternal. Tindak lanjut yang harus dilakukan yaitu mengunjungi kembali tempat usaha yang dijalankan oleh debitur, memberikan surat peringatan kepada debitur, penyitaan barang jaminan, penjualan barang-barang jaminan untuk melunasi hutangnya, atau penjadwalan ulang dengan mengadakan perubahan syarat kredit yaitu menyangkut jadwal pembayaran beserta perubahan besarnya angsuran kredit. Kredit bermasalah tidaklah selalu dapat diselamatkan baik secara damai atau secara hukum. Dalam penyelamatan kredit bermasalah, maka bank memilih kredit-kredit usaha yang lebih mudah diselamatkan terlebih dahulu. Bagi yang masih dapat diselamatkan dan diselesaikan, maka segera dilakukan langkah perbaikannya.

B. Analisis Data