PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
11. Analisis Dan Pengolahan Data
11.a. Tahap Pengolahan Data Dalam tahap ini peneliti belum melakukan analisis, namun baru 11.a. Tahap Pengolahan Data Dalam tahap ini peneliti belum melakukan analisis, namun baru
Pengolahan data minimal meliputi tahap editing, koding, dan tabulasi. Penjelasan masing-masing tahap diuraikan sebagai di bawah ini.
1) Editing
Editing yaitu meneliti kembali data yang telah diperoleh dari kuesioner, dengan cara menilai apakah data tersebut cukup baik dan relevan untuk diproses lebih lanjut. Hal yang perlu dicermati adalah : kelengkapan pengisian kuesioner, keterbacaan tulisan, relevansi jawaban dengan pertanyaan, dan keseragaman satuan.
2) Koding
Data yang telah diedit kemudian diklasifikasi menurut macamnya. Sebelum data diproses dengan program komputer, data tersebut harus diubah ke dalam bentuk numerik/angka. Proses pengubahan data kualitatif menjadi data angka atau numerik ini yang dinamakan koding (Santoso dan Tjiptono, 2004).
3) Tabulasi
Tabulasi merupakan proses penyederhanaan data agar mudah Tabulasi merupakan proses penyederhanaan data agar mudah
Secara garis besar bentuk tabel ada dua macam, yaitu :
a) Tabel searah Jenis tabel ini mengelompokkan data berdasarkan satu informasi atau satu kriteria tertentu. Contoh : Tabel 1. Contoh Tabel Searah
Persentase (%) variabel
Frekuensi
b) Tabel silang Jenis tabel ini digunakan untuk mengelompokkan data berdasarkan dua kriteria atau lebih Contoh Tabel 2. Contoh Tabel Silang
Variabel Y Variabel X
11.b. Tahap Analisis
Tahap analisis adalah kegiatan yang tidak dapat diwakilkan pada orang lain, tetapi harus dilakukan oleh peneliti sendiri karena hal ini menyangkut validitas hasil penelitian, yang didasarkan pada data yang telah diolah, semuanya merupakan tanggung jawab sendiri. Dalam hal ini seorang peneliti tidak boleh mengemukakan alasan bahwa kesalahan interpretasi ilmiah yang dikemukakan karena kesalahan pengetik naskah, kesalahan asisten, kesalahan laboran dan sebagainya.
Seorang peneliti dituntut bertindak secara objektif, bertanggungjawab, profesional dan jujur sehingga dengan bangga dapat mengaku bahwa scientific statement yang dihasilkan benar-benar hasil kerja kerasnya. Analisis yang dilaksanakan harus selalu diorientasikan oada tujuan penelitian yang dipandu oleh hipotesis atau pertanyaan penelitian. Sementara itu perumusan keduanya harus dilandasi minimal oleh sebuah teori dan di sinilah letak pentingnya landasan teori dikemukakan. Hipotesis adalah pernyataan sementara yang harus diuji kebenarannya, sedangkan pertanyaan penelitian adalah pertanyaan yang harus dijawab secara ilmiah berdasarkan data dan atau informasi faktual. Khusus untuk pembuktian hipotesis, peneliti tidak boleh berhenti manakala hipotesis telah terbukti atau tidak, namun harus juga menjelaskan mengapa terbukti atau tidak, namun harus juga menjelaskan mengapa terbukti atau mengapa tidak serta mengapa gejalanya seperti itu. Demikian pula halnya dengan jawaban-jawaban pertanyaan penelitian yang dikemukakan. Pemaknaan ilmah uji hipotesis dan jawaban pertanyaan penelitian harus selalu Seorang peneliti dituntut bertindak secara objektif, bertanggungjawab, profesional dan jujur sehingga dengan bangga dapat mengaku bahwa scientific statement yang dihasilkan benar-benar hasil kerja kerasnya. Analisis yang dilaksanakan harus selalu diorientasikan oada tujuan penelitian yang dipandu oleh hipotesis atau pertanyaan penelitian. Sementara itu perumusan keduanya harus dilandasi minimal oleh sebuah teori dan di sinilah letak pentingnya landasan teori dikemukakan. Hipotesis adalah pernyataan sementara yang harus diuji kebenarannya, sedangkan pertanyaan penelitian adalah pertanyaan yang harus dijawab secara ilmiah berdasarkan data dan atau informasi faktual. Khusus untuk pembuktian hipotesis, peneliti tidak boleh berhenti manakala hipotesis telah terbukti atau tidak, namun harus juga menjelaskan mengapa terbukti atau tidak, namun harus juga menjelaskan mengapa terbukti atau mengapa tidak serta mengapa gejalanya seperti itu. Demikian pula halnya dengan jawaban-jawaban pertanyaan penelitian yang dikemukakan. Pemaknaan ilmah uji hipotesis dan jawaban pertanyaan penelitian harus selalu
Dalam analisis penelitian wilayah, pemilihan kata berikut diperhatikan. Pertama, pemakaian istilah pengaruh dalam suatu wilayah yang merupakan wilayah sistem dan sistem wilayah, semua elemen wilayah yang ada selalu terkait satu sama lain baik dalam hubungan aksial maupun interaksial, dependensial maupun interdependensial semua elemn yang ada saling mempengaruhi sehingga rumusan kalimat di atas bukan sebuah hipotesis namun merupakan sebuah tesis / kebenaran yang tidak perlu dibuktikan. Kedua, untuk sebuah penelitian wilayah, yang menjadi tekanan adalah bukan ada atau tidaknya pengaruh, namun upaya menjawab pertanyaan how dan why atau bagaimana dan mengapa elemen-elemen wilayah tersebut berpengaruh satu sama lain dan dalam jalinan hubungan seperti apa? Jadi hipotesis yang bertujuan untuk memperoleh jawaban mengenai keterkaitan hubungan antara elemen-elemen wilayah harus ditekankan pada upaya menjawab pertanyaan how dan why di atas. Pemakaian kata pengaruh, memengaruhi, berpengaruh, dipengaruhi tanpa ada keterangan lain sebaiknya dihindari.
12. Menyimpulkan Hasil Penelitian
Penyimpulan bukan uraian yang mengulang atau sekadar meringkaskan hal yang telah dikemukakan terdahulu, namun merupakan Penyimpulan bukan uraian yang mengulang atau sekadar meringkaskan hal yang telah dikemukakan terdahulu, namun merupakan
Daftar Pustaka
BPS. https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/29#subjekViewTab1|accordion- daftar-subjek1 diakses 26 November 2016.
Goodall, B. 1987. Dictionary of Human Geography. New York: Penguin Books.
Santoso, S & Tjiptono, F. 2004. Riset Pemasaran: Konsep Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.
West, M. 1970. An International Reader’s Dictionary. London: Longman Group Ltd.
Whynne-Hammond, C. 1985. Elements of Human Geography. London: George Allen and Unwin Ltd.
Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.