KAJIAN PUSTAKA
2.2. Kajian Hasil-Hasil Penelitian yang Relevan.
P enelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Eksposisi Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri”, telah dilakukan oleh Hartono (2016). Tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis eksposisi melalui strategi pembelajaran inkuiri dan mendeskripsikan penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada keterampilan menulis eksposisi siswa kelas 5 SD Negeri Karangasem IV No. 204 Laweyan Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Kelebihan dari penelitian ini adalah dapat meningkatkan keterampilan menulis eksposisi pada siswa kelas V SD Negeri Karangasem
IV No. 204 Surakarta melalui strategi pembelajaran inkuiri. Hal ini terlihat pada pelaksanaan tindakan siklus I rata-rata proses belajar siswa secara klasikal adalah 72,22% dikategorikan cukup baik dan pada siklus II meningkat dari 72,22% menjadi 83,33% sehingga dikategorikan baik. Kekurangan dalam penelitian ini yaitu penelitian tidak melakukan penilaian terhadap keterampilan dan pengetahuan siswa dalam pembelajaran dengan pendekatan inkuiri. Solusinya adalah dalam penelitian ini harus melakukan penilaian hasil belajar melalui aspek kognitif dan psikomotorik yang berupa tes dan lembar observasi.
Peneliti lain adalah Singgih Winarso yang pada tahun 2012 telah melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Sifat Cahaya dengan Metode Inkuiri”.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar sifat cahaya melalui penerapan metode inkuiri. Prosedur dari penelitian ini terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), observasi dan evaluasi tindakan (observation and evaluation) dan refleksi tindakan (reflecting). Kelebihan penelitian inkuiri ini adalah dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas 5 di SD Negeri Sooka 1 Kecamatan Punung Kabupaten Pacitan melalui pembelajaran inkuiri. Hal ini terlihat pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan atau pada pratindakan ketuntasan klasikal sebesar 46,7%, siklus 1 mencapai 73,3%, siklus 2 mencapai 80%. Kekurangan dari penelitian ini adalah penelitian tidak melakukan penilaian terhadap keterampilan belajar siswa yang muncul pada saat siswa melakukan aktivitas-aktivitas dalam pembelajaran inkuiri. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan mengukur aspek pengetahuan dan keterampilan dalam proses belajar.
Uni Apriyani pada tahun 20 13 melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Batuan”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep batuan melalui penerapan model pembelajaran inkuiri. Kelebihan dengan menerapkan inkuiri adalah dapat meningkatkan pemahaman konsep batuan melalui penerapan model pembelajaran inkuiri. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran konsep batuan pada pra siklus ketuntasan klasikal baru mencapai 47,22%, pada siklus 1 ketuntasan klasikal sebesar 72,22%, dan siklus 2 ketuntasan klasikal mencapai 83,33%. Kekurangan dari penelitian ini adalah hanya meneliti meningkatnya skor hasil belajar IPA saja, sedangkan proses dalam pembelajaran model Uni Apriyani pada tahun 20 13 melakukan penelitian yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Batuan”. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep batuan melalui penerapan model pembelajaran inkuiri. Kelebihan dengan menerapkan inkuiri adalah dapat meningkatkan pemahaman konsep batuan melalui penerapan model pembelajaran inkuiri. Hal ini terlihat dari hasil pembelajaran konsep batuan pada pra siklus ketuntasan klasikal baru mencapai 47,22%, pada siklus 1 ketuntasan klasikal sebesar 72,22%, dan siklus 2 ketuntasan klasikal mencapai 83,33%. Kekurangan dari penelitian ini adalah hanya meneliti meningkatnya skor hasil belajar IPA saja, sedangkan proses dalam pembelajaran model
Penelitian yang terkait keberhasilan penelitian melalui penerapan pendekatan inkuiri merupakan refleksi dari penelitian yang sudah ada sebelumnya dan secara rinci disajikan pada tabel 2.3 berikut ini:
Tabel 2.4 Hasil Penelitian Relevan
Nama Tahun Jenis
Hasil Penelitian Peneli Peneli
Variabel Penelitian
Kelemahan tian
1 2 Kelebihan
tian
Hartono 2016 PTK
Pendekatan
Hasil belajar
Adanya peningkatan Tidak dilakukan
Inkuiri
Bahasa
hasil belajar Bahasa pengukuran
Indonesia
Indonesia dari tiap dalam aspek siklus
afektif Singgih
Adanya peningkatan Pengukuran hasil Winarso
Belajar IPA
yang sudah mencapai belajar IPA indikator kinerja yaitu mencakup aspek 80% jumlah siswa keterampilan sudah
mengalami ketuntasan belajar Uni
Adanya peningkatan Tidak dilakukan Apriyani
Belajar IPA
hasil belajar IPA dari pengukuran tiap siklus
dalam aspek kognitif
Dari beberapa hasil penelitian di atas, nampak terdapat peningkatan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa, setelah menggunakan pendekatan inkuiri.
2.3. Kerangka Pikir
Pembelajaran yang dilakukan guru siswa kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Pati adalah konvensional yakni guru menjadi pusat pembelajaran. Dalam pembelajaran, siswa tidak dilibatkan. Metode pembelajaran yang dipilih selalu dominan menggunakan metode ceramah, metode tanya jawab, dan pemberian tugas. Pembelajaran tidak didesain dengan pembelajaran inovatif yang melibatkan peserta didik dalam pembelajaran. Melalui pembelajaran seperti ini, nampak hasil belajar yang dicapai siswa tidak dapat mencapai optimal, bahkan tidak 100% dari seluruh siswa yang mencapai ketuntasan. Hasil belajar diukur melalui tes. Sementara capaiannya adalah aspek keterampilan. Hal ini menimbulkan masalah pembelajaran yakni masalah desain pembelajaran dan masalah pengukuran hasil belajar.
Permasalahan desain pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar perlu segera diatasi, dengan pembelajaran inovatif yakni mendesain pembelajaran dengan pendekatan inkuiri dan pengukuran hasil belajar memfokuskan pada keterampilan menulis.
Pendekatan inkuiri adalah pendekatan pembelajaran Bahasa Indonesia dengan KD 3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi, KD 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri, KD 3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan ulang tahun, dan KD 4.9 Membuat surat undangan ulang tahun, dengan kalimat efektif untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa melalui langkah sebagai berikut:
1. Orientasi:
a. Menyimak topik, tujuan, dan keterampilan menulis dengan bahasa sendiri
b. Menyimak hal-hal yang perlu diperhatikan dan langkah-langkah untuk menulis konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi
c. Mengajukan dan menjawab pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak
2. Merumuskan masalah konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi
3. Merumuskan hipotesis tentang konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi
4. Menandai konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi
5. Menulis konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri
6. Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri Keterampilan menulis surat undangan adalah besarnya skor yang diperoleh dari sikap menulis, kemampuan menganalisis tulisan dan tes unjuk kerja. Kerangka berfikir peningkatan keterampilan menulis melalui pendekatan inkuiri secara rinci disajikan melalui gambar 2.1 di halaman berikut.
Pembelajaran Konvensional Keterampilan Menulis<KKM
KD 3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi KD 3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan ulang
tahun KD 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam
tulisan dengan bahasa sendiri KD 4.9 Membuat surat undangan ulang tahun, dengan kalimat efektif dan
memperhatikan penggunaan ejaan
Pendekatan Pembelajaran Inkuiri
Orientasi menulis konsep pada TN (menyimak naskah pidato)
Merumuskan masalah konsep-konsep pada teks nonfiksi
LO Sikap Menulis
LO Sikap Menulis
Merumuskan hipotesis konsep-konsep pada teks nonfiksi
Keterampilan Menulis
Menandai konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi LO Analisis Tulisan
Menulis teks nonfiksi dengan bahasa sendiri
LO Analisis Tulisan
Menyajikan tulisan nonfiksi dalam bahasa sendiri LO Tes Unjuk Kerja
Keterangan: TN = Teks Nonfiksi LO = Lembar Observasi
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir Peningkatan Keterampilan Menulis Melalui Pendekatan Inkuiri
2.4. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir di atas, hipotesis tindakan yang dirumuskan adalah:
1. Peningkatan keterampilan menulis KD 3.7 Menguraikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi diduga dapat diupayakan melalui pendekatan inkuiri siswa kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Kecamatan Jaken Pati semester I tahun pelajaran 2016/2017.
2. Peningkatan keterampilan menulis KD 4.7 Menyajikan konsep-konsep yang saling berkaitan pada teks nonfiksi ke dalam tulisan dengan bahasa sendiri diduga dapat diupayakan melalui pendekatan inkuiri siswa kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Kecamatan Jaken Pati semester I tahun pelajaran 2016/2017.
3. Peningkatan keterampilan menulis KD 3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan ulang tahun, diduga dapat diupayakan melalui pendekatan inkuiri siswa kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Kecamatan Jaken Pati semester I tahun pelajaran 2016/2017.
4. Peningkatan keterampilan menulis KD 4.9 Membuat surat undangan ulang tahun, dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan ejaan diduga dapat diupayakan melalui pendekatan inkuiri siswa kelas 5 SD Negeri Sidoluhur 02 Kecamatan Jaken Pati semester I tahun pelajaran 2016/2017.