11 c.
Diabetes Melitus Gestasional Diabetes Melitus Gestasional GDM adalah diabetes yang timbul selama
masa kehamilan akibat intoleransi terhadap glukosa, dan biasanya berlangsung hanya sementara. Sekitar 4-5 wanita hamil diketahui menderita GDM, dan
umumnya terdeteksi setelah trimester kedua ADA, 2012. 2.1.3 Faktor Risiko Diabetes Melitus
Terdapat beberapa faktor risiko terjadinya DM antara lain sebagai berikut: a.
Riwayat : diabetes dalam keluarga, diabetes gestasional, melahirkan bayi dengan berat badan 4 kg dan kista ovarium.
b. Obesitas 120 berat badan ideal.
c. Umur : 20-59 tahun 8,7 dan 65 tahun 18.
d. Hipertensi 14090mmHg.
e. Kadar lipid darah tinggi 250mgdl.
f. Faktor-faktor lain seperti kurang olah raga dan pola makan rendah serat.
Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005.
2.1.4 Gejala Klinik Diabetes Melitus
Gejala klinik yang umum dirasakan oleh penderita DM adalahpoliuria sering berkemih,polidipsia sering haus dan polifagia banyak makan. Keluhan
lainnya seperti penglihatan kabur, gerak tubuh terganggu, kesemutan pada tangan atau kaki, berat badan menurun, cepat merasa lelah fatigue, pruritus gatal-gatal
pada kulit, lebih mudah terkena infeksi, sukar sembuh dari luka, hipertensi, hiperlipidemia, obesitas. Awalnya pada penderita DM Tipe 2 gejala yang
dikeluhkan hampir tidak ada, dikarenakan DM Tipe 2 seringkali muncul tanpa
12 diketahui, dan penanganan baru dimulai beberapa tahun kemudian ketika penyakit
sudah berkembang dan komplikasi sudah terjadi, seperti komplikasi pembuluh darah dan syaraf Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005.
2.1.5 Diagnosis Diabetes Melitus
Menurut ADA, diagnosis DM dapat ditegakkan apabila KGD melebihi nilai yang telah ditetapkan. Kriteria penegakkan diagnosis DM dapat dilihat pada
Tabel 2.1.
Tabel 2.1Kriteria Penegakan Diagnosis Diabetes Melitus
No. Kriteria Diagnosis
Glukosa Plasma Puasa
Glukosa Plasma 2 Jam Setelah Makan
1 Normal
100 mgdL 140 mgdL
2 Pra-diabetes
100–125 mgdL -
3 IFG atau IGT
- 140–199 mgdL
4 Diabetes
126 mgdL 200 mgdL
Impaired Fasting Glucose IFG adalah keadaan dimana kadar glukosa darah puasa seseorang sekitar 100-125 mgdl kadar glukosa darah puasa normal:
100 mgdl. Impaired Glucose Tolerance IGTadalah keadaan dimana kadar glukosa darah seseorang pada uji toleransi glukosa berada di atas normal tetapi
tidak cukup tinggi untuk dikatagorikan ke dalam kondisi diabetes. Diagnosa IGTditetapkan apabila kadar glukosa darah seseorang 2 jam setelah
mengkonsumsi 75 gram glukosa per oral berada diantara 140-199 mgdl Soegondo, 1995.
2.1.6 Komplikasi Penyakit Diabetes Melitus
13 Diabetes melitus yang tidak terkontrol dengan baik dalam penangannnya
dapat menimbulkan komplikasi baik akut maupun kronis. Berikut ini beberapa komplikasi yang sering terjadi pada penderita DM:
a. Hiperglikemia
Hiperglikemia adalah keadaan meningkatnya KGDmelebihi nilai normal. Dalam keadaan normal, gula darah berkisar anatara 70-100 mgdl. Keadaan ini
dapat disebabkan oleh stress, infeksi, dan konsumsi obat-obatan tertentu. Hiperglikemia ditandai dengan poliuria, polidipsia, polifagia, kelelahan yang
parah fatigue, dan pandangan kabur Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005. b.
Komplikasi Makrovaskular Tiga jenis komplikasi makrovaskular yang umum terajdi pada DM adalah
penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah otak, dan penyakit pembuluh darah perifer, oleh sebab penderita diabetes sebaiknya selalu menjaga tekanan
darahnya tidak lebih dari 13080 mm Hg Ditjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005. c.
Komplikasi Mikrovaskular Komplikasi mikrovaskular yang dapat terjadi pada penderita DM antara
lain retinopati, nefropati, dan neuropati. Hal ini dikarenakan terjadi penyumbatan pada pembuluh darahyang diakibatkan oleh kadar glukosa yang tinggi
hiperglikemiaDitjen Bina Farmasi dan Alkes, 2005.
2.1.7 Terapi Diabetes Melitus