Ketiada pemenuhan hak masyarakat selaku konsumen atas informasi yang jelas terkait potongan biaya penggunaan listrik prabayar yang dalam kasus posisi
ini dilakukan oleh PT. PLN Persero Area Bali Selatan terindikasi telah melanggar beberapa ketentuan normatif sebagaimana tersebut diatas. Adanya
kesenjangan peraturan dengan pelaksanaannya atau kesenjangan antara das sollen dengan das sein tersebut sangat menarik untuk disusun sebuah skripsi dengan
judul
“Tanggungjawab PT. PLN Persero Area Bali Selatan dalam Memberikan Informasi kepada Masyarakat terkait dengan Potongan Biaya
Penggunaan Listrik Prabayar”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkanuraianlatar belakangmasalahdiatas,
makadapatdirumuskanbeberapapermasalahan yang
akanpenulisbahasdalamskripsiini, antaralain : 1.
Bagaimanakah tanggungjawabPT. PLN Persero Area Bali Selatanbilamana tidakmemberikan informasi mengenai pemotongan besarantenagalistrik yang
tidaksesuaidengan nominal harga token yang merugikankonsumen? 2.
Bagaimana usaha penyelesaian sengketa kerugian konsumen terhadap pemotongan sepihak besarantenaga listrik olehPT. PLN Persero Area Bali
Selatan?
1.3. RuangLingkupMasalah
Gunamendekatpermasalahan yang
akandibahas agar
tidakmenyimpangdaripokokpembahasan,makaperludiuraikantentangruanglingkup bahasannyayaituhanyadibatasi pada bagaimana tanggungjawabPT. PLN Persero
Area Bali Selatan dalamhal pemberian informasi mengenai pemotongan besarantenaga listrik yang tidaksesuaidengan nominal harga token yang
merugikan konsumen serta usaha apa yang dapat ditempuh oleh konsumen terkaitdengan
kerugian yang
dialamiakibatpemotonganbesarantenagalistrik sepihak oleh PT. PLN Persero Area Bali Selatan.
1.4. Orisinalitas Penelitian
Sepanjang pengetahuan penulis dan dari penelusuran kepustakaan, penelitian yang berjudul “Tanggungjawab PT. PLN Persero Area Bali Selatan
dalam Memberikan Informasi kepada Masyarakat sebagai Konsumen Terkait dengan Potongan Biaya Penggunaan Listrik Prabayar” belum pernah dilakukan
oleh peneliti-peneliti sebelumnya baik di lingkungan Universitas Udayana maupun di luar lingkungan Universitas Udayana. Namun ada beberapa penelitian
yang berkaitan dengan penelitian penulis yaitu: 1.
Skripsi atas nama Liza Fauzia, Tahun 2008, NIM 040200255,mahasiswa Fakultas Hukum Universit
as Sumatera Utara dengan judul “Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Pada PT. PLN Persero Wilayah Sumatera Utara
Cabang Medan”. Adapun yang menjadi pokok permasalahannya adalah apakah hambatan yang timbul dari pihak PT. PLN Persero dalam memberikan
pelayanan yang optimal terhadap konsumen dan apa saja upaya yang dilakukan
PT. PLN Persero dalam memenuhi hak-hak konsumen, serta bagaimana perlindungan hukum yang diterima konsumen terhadap pelayanan PT. PLN
Persero. Hasil penelitian dari skripsi tersebut menyimpulkan, hambatan yang ditemui
yaitu luasnya jangkauan pelayanan PT. PLN Persero menunjukan bahwa tidak mudah memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat selain
itu juga PT. PLN Persero belum didukung dengan peralatan kelistrikan dan juga sumber daya manusia yang optimal, sedangkan upaya yang dilakukan PT.
PLN Persero adalah dengan memberikan pelayanan semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan untuk perlindungan hukum yang
diterima oleh konsumen terhadap pelayanan dari PT. PLN Perseroadalah dengan melalui mediasi dan jarang sampai ke pengadilan.
2. Skripsi atas nama Ismed Tri Wijanarko, Tahun 2004, mahasiswa Fakultas
Hukum Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang dengan judul “Pelaksanaan Perlindungan Hukum bagi Konsumen PT. PLN Persero dalam
Pemanfaatan Listrik”. Adapun yang menjadi pokok permasalahannya adalah bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum bagi konsumen PT. PLN
Persero dalam pemanfaatan jasa tenaga listrik serta hambatan-hambatan apa saja yang timbul dalam rangka perlindungan hukum bagi konsumen oleh PT.
PLN Persero Semarang. Hasil penelitian dari skripsi tersebut menyimpulkan perlindungan hukum
kapada konsumen PT. PLN Persero dalam pemanfaatan jasa tenaga listrik belum sepenuhnya diberikan oleh PT. PLN Persero hal tersebut dikarenakan
tidak berimbang kedudukan konsumen dalam perjanjian jual beli tenaga listrik dan hambatan-hambatan yang timbul dalam pelaksanaan perlindungan hukum
konsumen PT. PLN Persero di Semarang adalah karena adanya faktor yuridis yaitu ketidakseimbangan posisi para pihak dimana dalam perjanjian jual beli
tanaga listrik konsumen sebagai pihak yang lemah dan hambatan teknis yaitu peralatan kelistrikan yang dimiliki PT. PLN Persero masih kurang memadai.
Apabila disimak kedua hasil penelitian tersebut tidak dijumpai penelitian yang sama dengan penelitian ini. Selain itu, penelitian ini mengambil
permasalahan yang berbeda dari ketiga penelitian tersebut di atas, yang artinya penelitian ini mengangkat sebuah topik permasalahan dengan mengupas sisi lain
dari suatu objek penelitian yang memang belum tereksplorasi, sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.
1.5. TujuanPenelitian