Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW dan kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS

30 9 Meningkatkan keterjangkuan dan mutu pelayanan kesehatan rujukan yang sesuai standar di Pulau Sumbawa. 10Meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kesehatan yang professional dan paripurna. 11Meningkatkan kemampuan dan keterampilan lulusan ahli madya keperawatan

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW dan kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS

Kebijakan penataan ruang secara formal ditetapkan bersamaan dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang yang kemudian diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan kualitas tata ruang nasional yang semakin baik, yang oleh undang-undang dinyatakan dengan criteria aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Dengan diberlakukannya kebijakan nasional penataan ruang tersebut, maka tidak ada lagi tata ruang wilayah yang tidak direncanakan. Tata ruang menjadi produk dari rangkaian proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Oleh karena itu, penegasan sanksi atas pelanggaran tata ruang sebagaimana diatur dalam UU 262007 menuntut proses perencanaan tata ruang harus diselenggarakan dengan baik agar penyimpangan pemanfaatan ruang bukan disebabkan oleh rendahnya kualitas rencana tata ruang wilayah. Untk mengupayakan perbaikan kualitas rencana tata ruang wilayah maka Kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS menjadi salah satu pilihan alat bantu melalui perbaikan kerangka fikir perencanaan tata ruang wilayah untuk mengatasi persoalan lingkungan hidup. Dasar hukum rencana tata ruang wilayah Kabupaten Lombok Barat telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Barat Tahun 2011- 2031, dan dalam perkembangannya saat ini telah terbit Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Dengan terbitnya Undang-undang dimaksud maka perlu penyesuaian perencanaan tata ruang dan wilayah Kabupaten Lombok Barat. 30 Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif danatau aspek fungsional. Sedangkan kawasan adalah wilayah yang memiliki fungsi utama lindung atau budidaya. Telaahan rencana tata ruang wilayah ditujukan untuk mengidentifikasi implikasi rencana struktur dan pola ruang terhadap kebutuhan pelayanan SKPD. Dibandingkan dengan struktur dan pola ruang eksisting maka SKPD dapat mengidentifikasi arah geografis pengembangan pelayanan, perkiraan kebutuhan pelayanan dan prioritas wilayah pelayanan SKPD dalam lima tahun mendatang. Dikaitkan dengan indikasi program pemanfaatan ruang jangka menengah dalam RTRW, SKPD dapat menyusun rancangan program beserta targetnya yang sesuai dengan RTRW tersebut. Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah danatau kebijakan, rencana danatau program. Kabupaten Lombok Barat adalah salah satu dari sepuluh kabupatenkota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas wilayah 1.053,92 km². Secara geografis, Kabupaten Lombok Barat berada di 115,46º - 116,20º Bujur Timur dan 8,25º - 8,55º Lintang Selatan. Secara administrasi Kabupaten Lombok Barat terdiri dari 10 kecamatan dengan 3 kelurahan dan 119 desa serta 796 dusun. Kecamatan Gerung merupakan Ibu Kota Kabupaten sekaligus sebagai pusat pemerintahan. Terkait dengan RTRW Kabupaten Lombok Barat , maka semua sarana prasarana pelayanan kesehatan pada Dinas Kesehatan yang terdiri atas bangunan 17 Puskesmas, 57 Pustu dan 117 Poskesdes telah mengacu pada RTRW setempat sehingga tidak akan mengakibatkan rusaknya rencana tata ruang wilayah yang telah ditetapkan, begitu pula dengan rencana pembangunan baru sarana prasarana pelayanan kesehatan kedepannya tetap mengacu pada RTRW Kabupaten Lombok Barat. 30

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis