Populasi Ternak Tabel Populasi Ternak
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2008 BAB IV - 103
secara prinsip memperbaiki kondisi tanah yang kurang baik unsur haranya.
Kondisi umum perkembangan peternakan tahun 2005-2006 di Jawa Timur dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
1. Populasi Ternak Tabel 1. Populasi Ternak
No. Jenis ternak
Tahun 2005 ekor
Tahun 2006 angka
sementara thd
tahun 2005
1. Sapi potong
2.524.476 2.584.441
2,38 2.
Sapi perah 134.043
136.497 1,83
3. Kerbau
54.688 54.198
- 0,90 4.
Kuda 18.333
18.228 - 0,57
5. Kambing
2.384.973 2.414.350
1,23 6.
Domba 1.399.054
1.414.939 1,14
7. Babi
36.199 34.704
- 4,13 8.
Ayam buras 39.331.891
40.058.279 1,85
9. Ayam ras petelur
21.570.818 30.364.215
40,77 10.
Ayam ras pedaging 28.520.480
19.632.212 - 4,33
11. Itik
2.402.113 2.430.767
1,19
Dilihat dari data tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa : Populasi sapi potong dan sapi perah pada tahun 2006
dibandingkan tahun 2005 mengalami peningkatan berkisar antara 1,83 – 2,38 , hal ini menunjukkan bahwa
pemberantasan penanggulangan penyakit hewan menular melalui vaksinasi dan pelaksanaan Inseminasi Buatan telah
nyata keberhasilannya, disamping tersedianya pakan ternak yang cukup dan bertambah meluasnya usaha-usaha
peternakan sapi potong dan sapi perah kearah agribisnis dari pola tradisional ke pola bisnis
Populasi ternak kambing dan domba pada tahun 2006 dibanding tahun 2005 mengalami peningkatan berkisar
antara 1,14 – 1,23 . Hal ini menunjukkan bahwa manajemen pemeliharaan dan pakan semakin baik dan telah
Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD 2008 BAB IV - 104
terlaksananya pengendalian penyakit parasiter pada kambing dan domba.
Populasi unggas ayam buras, ayam ras petelur tahun 2006 dibanding tahun 2005 terjadi peningkatan pertumbuhan
masing-masing untuk ayam buras 1,85 , ayam ras petelur 40,77 , dan itik 1,19 . Hal ini menunjukkan bahwa iklim
perunggasan semakin membaik, program vaksinasi AI Avian Influenza telah terlaksana dengan optimal melalui tindak
Biosecurity. Untuk ayam ras pedaging mengalami penurunan – 4,33 , hal ini diakibatkan peternak mengurangi jumlah
pemeliharaan per periode guna antisipasi penyakit AI, dan siklus pemotongan meningkat dari 5 kali pemotongan per
tahun menjadi 7 kali pemotongan.
2. Produksi dan Konsumsi Hasil Ternak Tabel 2. Produksi dan Konsumsi Hasil Ternak