3.5.7.6.5 Penetapan Kadar Magnesium
Larutan sampel hasil destruksi dipipet sebanyak 2 ml, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan hingga garis tanda dengan akuabides.
Kemudian diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer serapan atom pada panjang gelombang 202,6 nm. Nilai absorbansi yang diperoleh harus
berada dalam rentang kurva kalibrasi larutan baku magnesium. Konsentrasi magnesium dalam sampel ditentukan berdasarkan persamaan garis regresi dari
kurva kalibrasi. Kadar kalium, natrium, kalsium, besi dan magnesium dalam sampel dapat
dihitung dengan cara sebagai berikut:
g Sampel
Berat n
pengencera Faktor
x ml
Volume x
mcgml i
Konsentras mcgg
Kadar =
3.5.8 Penentuan Batas Deteksi Limit of Detection dan Batas Kuantitasi Limit of Quantitation
Batas deteksi merupakan jumlah terkecil analit dalam sampel yang dapat dideteksi yang masih memberikan respon signifikan. Sedangkan batas kuantitasi
merupakan kuantitas terkecil analit dalam sampel yang masih dapat memenuhi kriteria cermat dan seksama.
Batas deteksi dan batas kuantitasi ini dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Harmita, 2004:
Simpangan Baku =
2
2
− −
∑
n Yi
Y
Batas deteksi LOD = slope
SB x
3
Batas kuantitasi LOQ = slope
SB x
10
Universitas Sumatera Utara
3.5.9 Uji Perolehan Kembali Recovery
Uji perolehan kembali atau recovery dilakukan dengan metode penambahan larutan baku standard addition method. Dalam metode ini, kadar
logam dalam sampel ditentukan terlebih dahulu, selanjutnya dilakukan penentuan kadar logam dalam sampel setelah penambahan larutan baku dengan konsentrasi
tertentu Ermer, 2005. Larutan baku yang ditambahkan yaitu, 10 ml larutan baku kalium konsentrasi 3 mcgml, 10 ml larutan baku natrium konsentrasi 1,2
mcgml, 15 ml larutan baku kalsium konsentrasi 4 mcgml, 6 ml larutan baku besi konsentrasi 3 mcgml dan 11 ml larutan baku magnesium konsentrasi 4
mcgml. Daun ekor naga yang telah dihaluskan ditimbang secara seksama sebanyak
10 gram, lalu ditambahkan 10 ml larutan baku kalium konsentrasi 3 mcgml, kemudian dilanjutkan dengan prosedur destruksi kering seperti yang telah
dilakukan sebelumnya. Lakukan langkah kerja yang sama untuk uji perolehan kembali natrium, kalsium, besi dan magnesium dengan penambahan larutan baku
masing-masing. Persen perolehan kembali dapat dihitung dengan rumus di bawah ini
Harmita, 2004: =
100 an
ditambahak yang
baku larutan
kadar awal
sampel dalam
logam kadar
sampel dalam
logam total
kadar ×
−
3.5.10 Analisis Data Secara Statistik
Kadar kalium, natrium, kalsium, besi dan magnesium yang diperoleh dari hasil pengukuran masing-masing larutan sampel dianalisis dengan metode standar
deviasi dengan rumus Sudjana, 2005:
Universitas Sumatera Utara
SD = 1
- n
X -
Xi
2
∑
Keterangan : Xi = Kadar sampel
−
X
= Kadar rata-rata sampel n = jumlah perulangan
Untuk mencari t
hitung
digunakan rumus: t
hitung
= dan untuk menentukan kadar logam di dalam sampel dengan interval kepercayaan
95, α = 0.05, dk = n-1, dapat digunakan rumus:
Kadar Logam : µ =
X
± tα2, dk x SD √n Keterangan :
−
X
= Kadar rata-rata sampel SD = Standar Deviasi
dk = Derajat kebebasan dk = n-1 α = interval kepercayaan
n = jumlah perulangan
3.5.11 Simpangan Baku Relatif