akuntansi dan analisis keuangan

(1)

PENGANTAR BISNIS

AKUNTANSI DAN ANALISIS KEUANGAN

Oleh :

Merry Yuanita S (115020201111003) Devi Ningtyasih Apriani (115020201111006)

Dewi Rachmawati (115020201111013) Ratna Dwi Arini (115020201111008)

Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Brawijaya


(2)

BAB I

PEMBAHASAN

1.1

Menjelaskan Bagaimana Perusahaan Menggunakan Akuntansi

1.1.1 Bagaimana Perusahaan Menggunakan Akuntansi

Perusahaan mengunankan akuntansi (accounting) untuk melaporkan kondisi keuangan mereka, mendukung keputusan, dan mengendalikan operasi bisnis. Proses akuntansi sendiri dilakukan oleh akuntan baik Akuntan Privat maupun Akuntan Publik. Akuntan Privat

memberikan jasa akuntansi dimana mereka bekerja. Akuntan Publik memberikan jasa akuntansi bagi berbagai perusahaan dengan mengenakan biaya. Para akuntan yang memenuhi persyaratan-persyaratan pendidikn tertentu dan lulus ujian nasional disebut sebagai Bersetifikat Akuntan Publik-BAP (cerificat public accountants-CPA).

Pelaporan

Pembukuan (bookkeeping) adalah pencatatan transaksi-transaksi keuangan sebuah perusahaan. Perusahaan diharuskan secara berkala melaporkan pendapatan, beban, dan labanya kepada Internal Revenue Service-IRS (kantorpajakAmerikaSerikat-ed) sehingga pajak perusahaan dapat ditentukan. Jenis Akuntansi yang ditujukan untuk pelaporan adalah akuntansi keuangan ( financial accounting).

Akuntansi keuangan harus dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principle-GAAP) yang menjelaskan bagaimana informasi keuangan seharusnya dilaporkan. Dewan Standart Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standart Board-FASB), Security And Exchange Commission (SEC), dan IRS membuat panduan-panduan akuntansi.

Pelaporan Kepada Investor

Harga akan naik ketika perusahaan member kinerja baik dana akan turun jika member kinerja yang buruk. Jika laporan keuangan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang buruk dan tidak member bukti benar-benar pasti bahwa kinerja tersebut akan membaik, maka investor tidak akan membeli saham perusahaan, dan pemegang saham akan memutuskan untuk menjual sahamnya. Jika mereka memiliki saham yang banyak, mereka akan mencoba untuk bergabung dengan pemegang saham lain yang merasa tidak puas dan menuntut agar beberapa orang manajer puncak dan anggota dewan dipecat karena mengakibatkan kinerja perusahaan memburuk.

Pelaporan Secara Online

Banyak perusahaan menggunakan internet untuk menyajikan informasi keuangannnya. Sebagai contoh Dell,Inc berupa laporan tahunan, lembar data keuangan triwulan, dan estimasi laba untuk tahun mendatang melalui situs web nya.


(3)

Pelaporan Kepada Kreditor

Kreditor menilai laporan keuangan perusahaan untuk mengantisipasi kemungkinan perusahaan mengalami gagal bayar atas pinjaman-pinjamannya. Kreditor yang mempertimbangkan untuk member pinjaman jangka pendek dapat menilai laporan keuangan guna memastikan likuiditas perusahaan. Kreditor yang mempertimbangkan untuk member pinjaman jangka panjang dapat menilai laporan keuangan guna memastikan apakah perusahaan mampu untuk menghasilkan cukup laba ditahun-tahun mendatang untuk membayar bunga dan pokok pinjaman.

Dukungan Pengambilan Keputusan

Akuntansi Manajerial adalah akuntansi yang disajikan untuk menyediakan informasi guna membantu para manajer perusahaan melakukan pengambilan keputusan. Untuk menyajikan kumpulan informasi yang jelas, informasi yang dihasilkan oleh akuntansi manajerial dapat digabung dengan informasi lain ( seperti karakteristik industry).

Pengendalian

Akuntansi manajerial membantu manajer mempertahankan kendali dengan meninjau informasi keuangan, manajer dapat memonitor kinerja perorangan, divisi, dan produk. Tugas akuntansi lain yang digunakan untuk pengendalian adalah auditing, yaitu pendataan atascatatan-catatan yang digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan sebuah perusahaan. Auditor Internal adalah mengkhususkan diri dalam pengevaluasian berbagai divisi suatu bisnis untuk memastikan bahwa mereka telah beroperasi secara efisien.

1.2

Mendiskusikan Bagaimana Perusahaan dapat Memastikan Pelaporan

Akuntansi yang Benar

1.2.1 Pelaporaan Keuangan yang Bertanggung Jawab

Perusahaan dapat memperolah 2 keuntungan bila menggunakan metode akuntansi yang memberikan indikasi terakurat mengenai kondisi keuangannya. Pertama perusahaan memperoleh kredibilitas dari calon pemegang saham maupun pemegang saham yang sudah ada dengan memberikan laporan yang jelas dan konsisten serta mudah dipahami. Kedua dapat diperoleh kemudahan pemahaman dan logis yang menjadikan para manajer perusahaan mudah mendeteksi dan memperbaiki berbagai kekurangan.

Peranan Auditor dalam Memastikan Pelaporan yang Benar

Laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan terbuka diharuskan untuk diaudit oleh kantor akuntan public independent, yang dikenal dengan auditor independent. Peranan auditor tersebu tadalah untuk mensertifikasikan bahwa laporan keuangan akurat dan sesuai dengan


(4)

panduan pelaporan yang berlaku umum. Cap persetujuan seorang auditor tidak berlaku sama sekali, tidak berkaitan dengan kinerja sebuah perusahaan.

Peranan Dewan Direksi dalam Memastikan Pelaporan yang Benar

Oleh karena dewan direksi sebuah perusahaan mewkili par pemegang saham, maka dewan tersebut bisa menjegah perusahaan memberikan laporan keuangan yang menyesatkan. Meskipun begitu beberapa dewan tidak scara efektif mewakili para pemegang saham diperusahaan. Angota dewan dapat memperoleh keuntungan dari pelaporan keuangan yang menyesatkan yang menaikkan harga saham secara sengaja karena mereka juga dapat menjual saham mereka selagi saham tersebut diberi harga tinggi dengan sengaja.

1.3

Menjelaskan Bagaimana Cara Menginterpretasikan Laoran Keuangan

1.3.1 Menginterpretasikan Laporan Keuangan

Laporan keuangan terpenting adalah laporan laba rugi dan neraca. Laporan laba rugi

(income statement) menunjukkan biaya, pendapatan, dan laba perusahaan selama periode tertentu ( misalnya selama triwulan atau satu tahun), dan neraca (balance sheet) yang melaporkan nilai buku dari seluruh aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik dari sebuah perusahaan pada tanggal tertentu.

Hal yang mungkin bagi perusahaan untuk menyajikan laba yang tinggi pada laporan laba rugi disamping untuk menunjukkan kondisi keuangan yang lemah pada neracanya. Hal yang mungkin juga bagi perusahaan untuk menyajikan laba yang rendah atau bahkan kerugian pada laporan laba ruginya disamping menunjukkan kondisi keuangan yang kuat pada neracanya.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi terdiri atas Harga Pokok Penjualan-HPP (cost of goods sold-CGS)

adalah biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang jadi yang telah dijual.

Laba Kotor (gross profit) sama dengan penjulan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Beban Operasi (operating expenses) terdiri atas beban penjualan serta beban umum dan administrasi.

Laba Sebelum Bunga dan Pajak (earning before interest ang taxes-EBIT) adalah laba kotor dikurangi dengan beban-beban operasi. Laba Sebelum Pajak (earning before taxes) adalah Laba sebelum bunga dan pajak dikurangi beban bunga. Terakhir, Laba Bersih (net income) adalah laba sebelum pajak dikurangi pajak, atau kadang juga disebut Laba Setelah Pajak

(earning after taxes).

Neraca

Semua yang dimiliki oleh sebuah perusahaan disebut aktiva (asset). Semua yang terutang oleh sebuah perusahaan disebut kewjiban (liability). Perusahaan pada umumnya mendanai sebagian aktivanya dengan dana pemilik, yang disebut dengan “ekuitas pemilik” (atau disebut juga ekuitas pemegang saham). Sebangkan sebagian sisanya didanai dengan dana pinjamanm


(5)

yang menimbulkan terjadinya kewajiban. Hubungan ini diuraikan melalui persamaan akuntansi dasar (basic accounting equation) berikut:

Aktiva= Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva – aktiva yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun. Aktiva ini meliputi kas, sekuritas, pitang, dan persediaan. Kas pada umumnya mencerminkan saldo rekening bank. Sekuritas adalah sekurits jangka pendek yang mudah dijual dan cepat diubah menjadi kas jika perusahaan membutuhkan tambahan dana. Piutag mencerminkan penjualan yang telah dilakukan tetapi pembayarannya belum diterima.

Aktiva Tetap (fixed assets) adalah aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam waktu lebih dari satu tahun. Aktiva ini antaralain meliputi pabrik dan peralatan perusahaan.

Penyusutan atau Depresiasi (Depreciation) mewakili pengurangan nilai aktiva tetap untuk mencerminkan penurunan nilai aktiva tersebut dari waktu ke waktu. Kewajiban lancar (jangka pendek) meliputi utang usaha dan wesel bayar. Utang Usaha (account payable) mencerminkan uang yang terutang oleh perusahaan akibat pembelian bahan baku. Wesel Bayar(notes payable) mencerminkn pinjaman-pinjaman jangka pendek yang diterima perusahaan dari pihak kreditor seperti misalnya bank.

Ekuitas Pemilik (owner equity) meliputi nilai/nominal (atau nilai yang dinyatakan) dari seluruh saham biasa yang diterbitkan,tambahan modal disetor, dan saldo laba. Tambahan modal disetor mencermikan jumlah uang yang diterima dari penerbitan saham biasa yang melebihi nilai nominal. Saldo laba (laba ditahan) mencerminkan akumulasi laba perusahaan yang diinvestasikan kembali ke dalam aktiva perusahaan dari pada dibagikan ke para pemegang saham sebagai dviden. Kewajiaban dan ekuitas pemilik juga dapat dibagi-bagi untuk mengetahui dari mana perusahaan mendapatkan sebagian besar pendanaan keuangannya.

1.4

Menjelaskan Bagaimana Mengevaluasi Kondisi Keuangan sebuah

Perusahaan

1.4.1 Analisis Rasio

Analisis Rasio adalah evaluasi atas hubungan yang terjadi antara berbagai variabel dalm laporan keuangan. Perusahaan dapat menilai karakteristik keungannya dengan membandingkan antara rasio keuangan yang dimilikinya dengan rasio keuangan perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri yang sama.

Rasio-rasio keuangan biasanya diklasifikasikan menurutkrakteristik-karakteristik yang mejadi ukura. Karakteristik tersebut antaralain.

a. Ukuran Likuiditas b. Ukuran Efisiensi

c. Ukuran Pengungkit Keuangan (financial leverage) d. Ukuran Profitabilitas


(6)

 Ukuran Likuiditas

Likuiditas (Liquidity) mengacu pada keampuan sebuah perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Kebanyakan ukuran liquiditas membandingkan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar tingkat aktiva lancar yang tersedia secara relatif terhadap kewajiban lancar, maka semakin besar likuiditas perusahaan.

Rasio Lancar, membaningkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar dalam bentuk rasio. Dinyatakan dengan :

Rasio Lancar = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Rasio Cepat, tidak memasukkan persediaan sebagai bagian dari pembilang, rasio ini menjadi lebih kecil dari dari pada rasio lancar bagi semua perusahaan yang memiliki persediaan.

Rasio Lancar = Kas+Sekuritas yang dapat diperjual belikan+Piutang Usaha Kewajiban Lancar

 Ukuran Efisiensi

Rasio-rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan telah mengelola aktiva-aktivanya. Dua rasio efisiensi yang populer:

Perputaran Persediaan, Tingkat persediaan yang terlalu rendah juga tidak menguntungkan karena mengakibatkan kekurangan pasokan, yang juga mengurangi penjualan.

Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan Persediaan

Perputaran Aktiva, Perusahaan yang memiliki aktiva yang berlebihan berarti telah menginvestasikan modalnya dengan tidak bijaksana. Perusahaan lebih menyukai mendukung tingkat penjualan yang tinggi dengan jumlah aktiva yang relatif rendah sehingga artinya perusahaan dapat memanfaatkan aktiva yang telah diinvestasikan secara efektif.

Perputaran Aktiva = Penjualan Bersih Total Aktiva


(7)

 Ukuran Pengungkit Keuangan

Pengugkit (laverage) keuangan mencerminkan tingkat sejauh mana perusahaan mengunakan dana pinjaman untuk mendanai aktiva-aktivanya. Perusahaan yang meminjam sebagian besar modalnya memiliki tingkat laverage keuangan yang tinggi. Perusahaan yang dengan tingkat laverage keuangan tinggi akan menanggung biaya pendanaan tetap yang tinggi (beban bunga) yang harus dibayar tanpa melihat tingkat penjualan yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kemungkinan lebih besar mengalami masalah dalam pelunasan utang-utangnya dan oleh sebab itu dinggap sebagai perusahaan yang memiliki resiko tinggi.

Rasio Utang Terhadap Ekuitas (debt-to-equity-ratio)

= Utang Jangka Panjang Ekuitas Pemilik

Kelipatan Pembayaran Bunga (time interest earned ratio), mengatur kemampuan perusahaan untuk menutup pembayaran bunganya. Jika sebuah perusahaan memiliki tingkat laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang rendah relatif terhadap besarnya beban bunga, penurunan sejumlah kecil EBIT di masa depan dapat memaksa perusahaan gagal membayar bebanya.

Kelipatan Pembayaran Bunga = Laba sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) Beban Bunga Tahunan

 Ukuran Profitabilitas

Ukuran Profitabilitas menunjukkan kinerja operasi perusahaan selama satu periode tertentu. Jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diukur relatif terhadap tingkat penjualan, aktiva atau ekuitas perusahaan.

Margin Laba Bersih (net profit margin), adalah ukuran laba bersih sebagai persentase dari penjualan.

Margin Laba Bersih = Laba Bersih Penjualan Bersih

Pengembalian atas Aktiva (Return on assets-ROA), sebuah perusahaan megukur pengembalian ( laba bersih) perusahaan sebagai resentase dari total jumlah aktiva yang dimanfaatkan perusahaan. Semakin tinggi ROA, maka semakin efisien perusahaan tersebut memanfaatkan aktivanya.


(8)

ROA = Laba Bersih Total Aktiva

Pengembalian atas Ekuitas (return on equity-ROE), mengukur pengembalian bagi para pemegang saham biasa sebagai persentase dari investasi mereka pada perusahaan. ROE mengukur kinerja perusahaan atas penggunaan ekuitas yang telah diberikan. Para pemegag saham lebih menyukai nilai ROE yang sangat tinggi karena ROE yang tinggi menunjukkan pengembalian yang tinggi relatif terhadap jumlah investasi yang telah mereka tanamkan.

ROE = Laba Bersih Ekuitas Pemilik

1.4.2 Keterbatasan Analisis Rasio

Analisis rasio adalah analisis yang bermanfaat dalam mendeteksi kelebihan dan kekurangan sbuah perusahaan. Meskipun begitu memiliki beberapa keterbatasan antaralain.

a. Membandingkan beberapa perusahaan dengan rata-rata industri dapat sulit untuk dilakukan karena perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi lebih dari satu industri. Rasio perusahaan dapat mengalami penyimpangan dari norma industri tertentu sebagai akibat dari karakteristi industri lain dimana perusahaan beroperasi. Industri yang digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) untuk perbandigan juga dapat memasukkan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam bragam bisnis lain. Hal ini dapat mendistrsikan rata-rata rasio bagi industri tersebut.

b. Praktik-praktik akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dapat berbeda-beda. Rasio keuangan sebuah perusahaan dapat menyimpang dari norma karena adanya beragam perbedaan dalam metode akuntansi dan bukannya operasi.

c. Perusahaan yang memiliki perubahan penjualan secara musiman dapat menunjukkan penyimpangan yang besar dri norma dalam beberapa masa tertentu namun tidak pada masa yang-masa yang lain. Namun biasanya perubahan musiman seperti ini seharusnya tidak mendistrosikan laporan keuangan tahunan.

1.4.3 Sumber-Sumber Informasi untuk Analisis Rasio

Untuk membantu melakukan analisis rasio, data industri dapat diperoleh dari berbagai sumber. Berikut adalah dua sumber paling umum digunakan:


(9)

Buklet Annual Statemen Studies yang diterbitkan oleh Robert Morris Associates, meberikan rasio-rasio keuangan bagi banyak industri yang berbeda. Terdapat banyak rasio perusahaan dengan berbagai ukuran sehingga rasio-rasio sebuah perusahaan dapat dibandingkan dengan perusahaan yang dimiliki ukuran yang serupa di industri yang sama.

b. Dun an Bradstreet

Dun an Bradstreet memberikan rasio-rasio keuangan bagi industri-industri dan kelompok-kelompok perusahaan yang berada di industri yang diklasifikasikan menurut ukurannya.


(1)

panduan pelaporan yang berlaku umum. Cap persetujuan seorang auditor tidak berlaku sama sekali, tidak berkaitan dengan kinerja sebuah perusahaan.

Peranan Dewan Direksi dalam Memastikan Pelaporan yang Benar

Oleh karena dewan direksi sebuah perusahaan mewkili par pemegang saham, maka dewan tersebut bisa menjegah perusahaan memberikan laporan keuangan yang menyesatkan. Meskipun begitu beberapa dewan tidak scara efektif mewakili para pemegang saham diperusahaan. Angota dewan dapat memperoleh keuntungan dari pelaporan keuangan yang menyesatkan yang menaikkan harga saham secara sengaja karena mereka juga dapat menjual saham mereka selagi saham tersebut diberi harga tinggi dengan sengaja.

1.3

Menjelaskan Bagaimana Cara Menginterpretasikan Laoran Keuangan

1.3.1 Menginterpretasikan Laporan Keuangan

Laporan keuangan terpenting adalah laporan laba rugi dan neraca. Laporan laba rugi (income statement) menunjukkan biaya, pendapatan, dan laba perusahaan selama periode tertentu ( misalnya selama triwulan atau satu tahun), dan neraca (balance sheet) yang melaporkan nilai buku dari seluruh aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik dari sebuah perusahaan pada tanggal tertentu.

Hal yang mungkin bagi perusahaan untuk menyajikan laba yang tinggi pada laporan laba rugi disamping untuk menunjukkan kondisi keuangan yang lemah pada neracanya. Hal yang mungkin juga bagi perusahaan untuk menyajikan laba yang rendah atau bahkan kerugian pada laporan laba ruginya disamping menunjukkan kondisi keuangan yang kuat pada neracanya.

Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi terdiri atas Harga Pokok Penjualan-HPP (cost of goods sold-CGS) adalah biaya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi barang jadi yang telah dijual. Laba Kotor (gross profit) sama dengan penjulan bersih dikurangi harga pokok penjualan. Beban Operasi (operating expenses) terdiri atas beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Laba Sebelum Bunga dan Pajak (earning before interest ang taxes-EBIT) adalah laba kotor dikurangi dengan beban-beban operasi. Laba Sebelum Pajak (earning before taxes) adalah Laba sebelum bunga dan pajak dikurangi beban bunga. Terakhir, Laba Bersih (net income) adalah laba sebelum pajak dikurangi pajak, atau kadang juga disebut Laba Setelah Pajak (earning after taxes).

Neraca

Semua yang dimiliki oleh sebuah perusahaan disebut aktiva (asset). Semua yang terutang oleh sebuah perusahaan disebut kewjiban (liability). Perusahaan pada umumnya mendanai sebagian aktivanya dengan dana pemilik, yang disebut dengan “ekuitas pemilik” (atau disebut juga ekuitas pemegang saham). Sebangkan sebagian sisanya didanai dengan dana pinjamanm


(2)

yang menimbulkan terjadinya kewajiban. Hubungan ini diuraikan melalui persamaan akuntansi dasar (basic accounting equation) berikut:

Aktiva= Kewajiban + Ekuitas Pemilik

Aktiva lancar (current assets) adalah aktiva – aktiva yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu kurang dari satu tahun. Aktiva ini meliputi kas, sekuritas, pitang, dan persediaan. Kas pada umumnya mencerminkan saldo rekening bank. Sekuritas adalah sekurits jangka pendek yang mudah dijual dan cepat diubah menjadi kas jika perusahaan membutuhkan tambahan dana. Piutag mencerminkan penjualan yang telah dilakukan tetapi pembayarannya belum diterima.

Aktiva Tetap (fixed assets) adalah aktiva yang digunakan oleh perusahaan dalam waktu lebih dari satu tahun. Aktiva ini antaralain meliputi pabrik dan peralatan perusahaan. Penyusutan atau Depresiasi (Depreciation) mewakili pengurangan nilai aktiva tetap untuk mencerminkan penurunan nilai aktiva tersebut dari waktu ke waktu. Kewajiban lancar (jangka pendek) meliputi utang usaha dan wesel bayar. Utang Usaha (account payable) mencerminkan uang yang terutang oleh perusahaan akibat pembelian bahan baku. Wesel Bayar (notes payable) mencerminkn pinjaman-pinjaman jangka pendek yang diterima perusahaan dari pihak kreditor seperti misalnya bank.

Ekuitas Pemilik (owner equity) meliputi nilai/nominal (atau nilai yang dinyatakan) dari seluruh saham biasa yang diterbitkan,tambahan modal disetor, dan saldo laba. Tambahan modal disetor mencermikan jumlah uang yang diterima dari penerbitan saham biasa yang melebihi nilai nominal. Saldo laba (laba ditahan) mencerminkan akumulasi laba perusahaan yang diinvestasikan kembali ke dalam aktiva perusahaan dari pada dibagikan ke para pemegang saham sebagai dviden. Kewajiaban dan ekuitas pemilik juga dapat dibagi-bagi untuk mengetahui dari mana perusahaan mendapatkan sebagian besar pendanaan keuangannya.

1.4

Menjelaskan Bagaimana Mengevaluasi Kondisi Keuangan sebuah

Perusahaan

1.4.1 Analisis Rasio

Analisis Rasio adalah evaluasi atas hubungan yang terjadi antara berbagai variabel dalm laporan keuangan. Perusahaan dapat menilai karakteristik keungannya dengan membandingkan antara rasio keuangan yang dimilikinya dengan rasio keuangan perusahaan-perusahaan lainnya dalam industri yang sama.

Rasio-rasio keuangan biasanya diklasifikasikan menurutkrakteristik-karakteristik yang mejadi ukura. Karakteristik tersebut antaralain.

a. Ukuran Likuiditas b. Ukuran Efisiensi

c. Ukuran Pengungkit Keuangan (financial leverage) d. Ukuran Profitabilitas


(3)

 Ukuran Likuiditas

Likuiditas (Liquidity) mengacu pada keampuan sebuah perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya. Kebanyakan ukuran liquiditas membandingkan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Semakin besar tingkat aktiva lancar yang tersedia secara relatif terhadap kewajiban lancar, maka semakin besar likuiditas perusahaan.

Rasio Lancar, membaningkan aktiva lancar dengan kewajiban lancar dalam bentuk rasio. Dinyatakan dengan :

Rasio Lancar = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Rasio Cepat, tidak memasukkan persediaan sebagai bagian dari pembilang, rasio ini menjadi lebih kecil dari dari pada rasio lancar bagi semua perusahaan yang memiliki persediaan.

Rasio Lancar = Kas+Sekuritas yang dapat diperjual belikan+Piutang Usaha Kewajiban Lancar

 Ukuran Efisiensi

Rasio-rasio efisiensi mengukur seberapa efisien perusahaan telah mengelola aktiva-aktivanya. Dua rasio efisiensi yang populer:

Perputaran Persediaan, Tingkat persediaan yang terlalu rendah juga tidak menguntungkan karena mengakibatkan kekurangan pasokan, yang juga mengurangi penjualan.

Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan Persediaan

Perputaran Aktiva, Perusahaan yang memiliki aktiva yang berlebihan berarti telah menginvestasikan modalnya dengan tidak bijaksana. Perusahaan lebih menyukai mendukung tingkat penjualan yang tinggi dengan jumlah aktiva yang relatif rendah sehingga artinya perusahaan dapat memanfaatkan aktiva yang telah diinvestasikan secara efektif.

Perputaran Aktiva = Penjualan Bersih Total Aktiva


(4)

 Ukuran Pengungkit Keuangan

Pengugkit (laverage) keuangan mencerminkan tingkat sejauh mana perusahaan mengunakan dana pinjaman untuk mendanai aktiva-aktivanya. Perusahaan yang meminjam sebagian besar modalnya memiliki tingkat laverage keuangan yang tinggi. Perusahaan yang dengan tingkat laverage keuangan tinggi akan menanggung biaya pendanaan tetap yang tinggi (beban bunga) yang harus dibayar tanpa melihat tingkat penjualan yang dihasilkan perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini memiliki kemungkinan lebih besar mengalami masalah dalam pelunasan utang-utangnya dan oleh sebab itu dinggap sebagai perusahaan yang memiliki resiko tinggi.

Rasio Utang Terhadap Ekuitas (debt-to-equity-ratio) = Utang Jangka Panjang

Ekuitas Pemilik

Kelipatan Pembayaran Bunga (time interest earned ratio), mengatur kemampuan perusahaan untuk menutup pembayaran bunganya. Jika sebuah perusahaan memiliki tingkat laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) yang rendah relatif terhadap besarnya beban bunga, penurunan sejumlah kecil EBIT di masa depan dapat memaksa perusahaan gagal membayar bebanya.

Kelipatan Pembayaran Bunga = Laba sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) Beban Bunga Tahunan

 Ukuran Profitabilitas

Ukuran Profitabilitas menunjukkan kinerja operasi perusahaan selama satu periode tertentu. Jumlah laba yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diukur relatif terhadap tingkat penjualan, aktiva atau ekuitas perusahaan.

Margin Laba Bersih (net profit margin), adalah ukuran laba bersih sebagai persentase dari penjualan.

Margin Laba Bersih = Laba Bersih

Penjualan Bersih

Pengembalian atas Aktiva (Return on assets-ROA), sebuah perusahaan megukur pengembalian ( laba bersih) perusahaan sebagai resentase dari total jumlah aktiva yang dimanfaatkan perusahaan. Semakin tinggi ROA, maka semakin efisien perusahaan tersebut memanfaatkan aktivanya.


(5)

ROA = Laba Bersih Total Aktiva

Pengembalian atas Ekuitas (return on equity-ROE), mengukur pengembalian bagi para pemegang saham biasa sebagai persentase dari investasi mereka pada perusahaan. ROE mengukur kinerja perusahaan atas penggunaan ekuitas yang telah diberikan. Para pemegag saham lebih menyukai nilai ROE yang sangat tinggi karena ROE yang tinggi menunjukkan pengembalian yang tinggi relatif terhadap jumlah investasi yang telah mereka tanamkan.

ROE = Laba Bersih

Ekuitas Pemilik 1.4.2 Keterbatasan Analisis Rasio

Analisis rasio adalah analisis yang bermanfaat dalam mendeteksi kelebihan dan kekurangan sbuah perusahaan. Meskipun begitu memiliki beberapa keterbatasan antaralain.

a. Membandingkan beberapa perusahaan dengan rata-rata industri dapat sulit untuk dilakukan karena perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi lebih dari satu industri. Rasio perusahaan dapat mengalami penyimpangan dari norma industri tertentu sebagai akibat dari karakteristi industri lain dimana perusahaan beroperasi. Industri yang digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) untuk perbandigan juga dapat memasukkan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam bragam bisnis lain. Hal ini dapat mendistrsikan rata-rata rasio bagi industri tersebut.

b. Praktik-praktik akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan dapat berbeda-beda. Rasio keuangan sebuah perusahaan dapat menyimpang dari norma karena adanya beragam perbedaan dalam metode akuntansi dan bukannya operasi.

c. Perusahaan yang memiliki perubahan penjualan secara musiman dapat menunjukkan penyimpangan yang besar dri norma dalam beberapa masa tertentu namun tidak pada masa yang-masa yang lain. Namun biasanya perubahan musiman seperti ini seharusnya tidak mendistrosikan laporan keuangan tahunan.

1.4.3 Sumber-Sumber Informasi untuk Analisis Rasio

Untuk membantu melakukan analisis rasio, data industri dapat diperoleh dari berbagai sumber. Berikut adalah dua sumber paling umum digunakan:


(6)

Buklet Annual Statemen Studies yang diterbitkan oleh Robert Morris Associates, meberikan rasio-rasio keuangan bagi banyak industri yang berbeda. Terdapat banyak rasio perusahaan dengan berbagai ukuran sehingga rasio-rasio sebuah perusahaan dapat dibandingkan dengan perusahaan yang dimiliki ukuran yang serupa di industri yang sama.

b. Dun an Bradstreet

Dun an Bradstreet memberikan rasio-rasio keuangan bagi industri-industri dan kelompok-kelompok perusahaan yang berada di industri yang diklasifikasikan menurut ukurannya.