digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
21 Faidatul Ilmiyah S.pd
S1 Karyawan
IPA 22 Lathoifun Nikmah M.pdi
S1 Guru
B.INGG 23
Nur Ita S.pd S1
Guru B.INGG
24 Yusuf Rodli S.pd
S1 Guru
B,ARAB 25
Mahfudz Ali S.pd S1
Guru IPS
26 Nuryatul F S.pd
S1 Guru
B.INDO 27
Siti Zumaroh S.pdi S1
Guru KESENIAN
28 Maratus Sulistyo
S1 Guru
TIK 29
Umi Fitriyah S.pd S1
Guru B.INGG
30 Wahyu Eko S.pd
S1 Guru
IPS 31 Aulia Assunibyo A.Ma
D2 Karyawan
IPA Sumber: Data diolah dari dokumen MTs Terpadu 5 Mei 2016.
Tabel 3.3 Struktur Organisasi Madrasah Tsanawiyah Terpadu
Roudlotul Qur’an Tlogoanyar
Sumber: Data diolah dari dokumen Madrasah Tsanawiyah Terpadu 5 Mei2016
KETUA YAYASAN Drs A ALI ARIFIN MM
KEPALA SEKOLAH AHMAD LATIF,SPd
WAKA SARPRAS
WAKA KURIKULUM
WAKA HUMAS
WAKA UMUM
MUZAFFIN,S
KEPALA BIDANG AKADEMIS
Drs.KH.SLAMET MUHAIMIN
TATA USAHA TU
BIMBINGAN KONSELING
WAKA KESISWAA
N
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
B. Madrasah Aliyah Sains Roudlotul Qur’an
Madrasah AliyahSLTASMKsederajat ialah sebagai penunjang pendidikan selanjutnya setelah siswa atau siswi yang sudah mengenyam
Madrasah Tsanawiyah. Seiring berkembangnya lembaga-lembaga formal saat ini, pada tahun 2015 telah disiapkan tahun pertama masa penerimaan siswa-
siswi baru Madrasah Aliyah Sains yang saat itu juga sudah mempunyai siswa-siswi sebanyak 29 anak. Madrasah Aliyah Sains Roudlotul Qur’an
memiliki Visi dan Misi yang jelas dan praktis. Diantaranya Visi Madrasah Aliyah Sains ialah Berilmu, bertaqwa, beramal sholih, bermasyarakat.
Adapun Misi Madrasah Aliyah Sains ialah: 1. Menumbuhkan sikap kompetitif siswa yang unggul dalam
berprestasi tinggi. 2. Meningkatkan wawasan pengetahuan keagamaan yang didasari
keimanan dan ketakwaan teradap Tuhan Yang Maha Esa. 3. Menjadikan siswa sebagai penerus perjuangan di masyarakat.
4. Meningkatkan kualitas kegiatan ilmiah dan sosial kemasyarakatan.
5. Menumbuhkan rasa cinta kepada nabi Muhammad dengan bersalawat.
6
6
Dokumen Madrasah Aliyah Sains Roudlotul Qur’an.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Gambar 03.4 Struktur Organisasi Pelayanan Bimbingan dan Konsiling Madrasah Aliyah Sains Roudlotul Qur’an
Sumber: Data di ambil dari dokumen Sekolahan MA Sains
Gambar 3.1: Madrasah Tsanawiyah Terpadu dan Madrasah Aliyah Roudlotul Qur’an Tlogoanyar Lamongan.
KOMITE SEKOLAH TENAGA AHLI
INSTANSI
WALI KELAS
SISWA KEPALA
SEKOLAH
GURU PEMBIMBING
BIMBINGAN KONSELING
GURU BIDANG STUDY
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
C. Integrasi Sistem Pendidikan Sekolah Dalam Pesantren
Pada abad ke 19 lembaga pendidikan di Indonesia yang merupakan lanjutan dari mengaji Alquran adalah pesantren. Pada akhir abad ke 19 mulai
terjadi pemisahan antara sistem pendidikan umum dan Islam sehingga berpengaruh pada munculnya beberapa madrasah di luar ranah pesantren.
Pertumbuhan madrasah di Indonesia tidak lepas dari keterlibatan pesantren, bahkan dapat dikatakan pesantren merupakan awal mula berdirinya madrasah,
sehingga keduanya termasuk dalam ikatan mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dalam perkembangan pendidikan Islam. Pada awal
perkembangannya, madrasah berada dalam pesantren dan belum merupakan lembaga pendidikan yang berdiri sendiri dan baru setelah Indonesia merdeka
ada madrasah yang mandiri di luar pesanteren.
7
fenomena yang terjadi diantaranya: pertama, pesantren yang akomodatif terhadap perubahan, yang
kedua pesantren menolak keras terhadap perubahan dan yang ketiga pesantren sangat selektif dalam menerima perubahan.
Di era modern, ternyata dunia pondok pesantren mulai terdesak dengan pendididkan-pendidikan umum atau sekolah-sekolah umum. Untuk
menjawab situasi tersebut maka beberapa pondok pesantren memilih mengintegrasikan sekolah kedalam sistem pendididikan pesantren dengan
tujuan agar pondok pesantren tetap eksis dalam dunia modern. Perubahan dan pembaruan yang dilakukan diantaranya dalam aspek materi dan kurikulum
7
Rusli L. Karim, Muhammadiyah: Pola engembangan Pendidikan Muhammadiyah Setelah Orde Baru Jakarta:Rajawali Press, 1990, 157.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
yang diajarkan. Kenyataan ini juga dialami oleh pondok pesantren Roudlotul Qur’an Tlogoanyar Lamongan.
Pada awalnya pondok pesantren Roudlotul Qur’an hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam murni namun pada saat ini untuk menjawab tantangan
dunia dan tuntutan berbagai masyarakat maka pondok pesantren Roudlotul Qur’an memilih untuk melakukan pembaruan dalam sistem pendidikan. Hal
ini dibuktikan dengan perkembangan pendidikan yang awalnya menggunakan sistem pengajaran tradisional yakni sorogan dan weton namun seiring
berjalannya waktu pondok pesantren Roudlotul Qur’an mulai mengintegrasikan pendidikan sekolah kedalam sistem pendididikan pesantren
dengan dibangunnya beberapa lembaga pendidikan diantarannya Madrasah Tsanawiyah Terpadu dan Madrasah Aliyah Sains, yang berada pada naugan
pondok pesantren Roudlotul Qur’an Tlogoanyar Lamongan.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
52
BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG
SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA
Adanya sebuah lembaga pendidikan agama Islam, apalagi pondok pesantren dalam masyarakat perkotaan seperti pondok pesantren Roudlotul
Qur’an Tlogoanyar kecamatan Lamongan kabupaten Lamongan ini, yang berada di tengah-tengah jantung kota, lebih tepatnya berada di timur Alun-
alun kota Lamongan dengan jarak kurang lebih setengah kilometer dari Alun- alun ke pondok pesantren. Masyarakat perkotaan yang jamak atau yang
biasanya dikenal sebagai masyarakat heterogen secara kultur dan keberagaman pemahaman agama, tentu menimbulkan dampak yang tidak
kecil bagi komunitas masyarakat disekitarnya baik langsung maupun tidak langsung.
Dengan adanya pondok pesantren Roudlotul Qur’an di tengah-tengah kota lamongan. Akan menjadi hal budaya baru dalam pandangan masyarakat
kota atau dapat dikatakan sebagai icon baru akan adanya pondok pesantren di tengah panasnya kota. Di terima atau tidaknya pondok pesantren di kalangan
masyarakat kota namun dari kalangan masyarakat akan ada yang mendukung juga adanya masyarakat yang tidak mendukung terhadap suatu pondok
pesantren, tentu akan langsung dapat dirasakan, mengingat masyarakat kota secara pengetahuan lebih tinggi daripada masayarakat pedesaan.
1
1
Syaikhu, Wawawncara, Lamongan 20 Mei 2016.