7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kompetensi Guru
Istilah kompetensi guru mempunyai banyak makna. Broke and Stone Mulyasa, 2007 mengemu-
kakan bahwa kompetensi guru sebagai “descriptive of qualitative nature meaningful” kompetensi guru meru-
pakan gambaran kualitatif tentang hakikat perilaku
guru yang penuh arti. Sementara Charles Mulyasa, 2007 mengemukakan bahwa: competency as rational
performance which satisfactory meets the objective for a desired condition kompetensi merupakan perilaku
yang rasional untuk mencapai tujuan yang diharap- kan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Dosen dan Guru, dijelaskan bahwa: “Kompetensi adalah seperangkat
pengatahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan”.
Dari uraian tersebut, nampak bahwa kompetensi mengacu pada kemampuan melaksanakan sesuatu
yang diperoleh melalui pendidikan. Kompetensi guru menunjukkan adanya performance dan perbuatan
yang rasional untuk memenuhi spesifikasi tertentu di dalam pelaksanaan tugas-tugas pendidikan. Dikata-
kan rasional karena mempunyai arah dan tujuan,
8 sedangkan performance merupakan perilaku nyata
dalam arti tidak hanya diamati, tetapi mencakup sesuatu yang tidak kasat mata.
Kompetensi dapat dipilah menjadi tiga aspek, yaitu Slameto, 2007:
1 kemampuan, pengetahuan, kecakapan, sikap, sifat, pemahaman, aspirasi, dan harapan yang
menjadi ciri karakteristik seseorang dalam menja- lankan tugas, 2 ciri karakteristik kompetensi yang
di gambarkan dalam aspek pertama itu tampil nyata dalam tindakan, tingkah laku, dan unjuk
kerja, dan 3 hasil unjuk kerjanya itu memenuhi suatu kriteria standar kualitas tertentu.
Kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan
spiritual yang secara harafiah membentuk kompetensi standar profesi guru. Hal ini mencakup penguasaan
materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembela- jaran yang mendidik, pengembangan pribadi, dan
profesionalisme Slameto, 2007. Penguasaan materi meliputi pemahaman karak-
teristik dan substansi ilmu, sumber bahan pembela- jaran, pemahaman, disiplin ilmu yang bersangkutan
dalam konteks yang lebih luas. Demikian pula dalam penggunaan metodologi ilmu yang bersangkutan
untuk memverifikasi dan menetapkan pemahaman konsep yang dipelajari, penyesuaian substansi dengan
tuntutan dan ruang gerak kurikuler, serta pemaham- an pembelajaran.
9 Pemahaman terhadap perserta didik meliputi
berbagai karakteristik, tahap-tahap perkembangan dalam berbagai aspek dan penerapannya kognitif,
afektif, dan psikomotor dalam mengoptimalkan per- kembangan dan pembelajaran.
Pembelajaran yang mendidik terdiri atas pema- haman konsep dasar proses pendidikan dan pembela-
jaran bidang studi yang bersangkutan, serta penerap- annya dalam pelaksanaan dan perkembangan pem-
belajaran. Pengembangan pribadi dan profesionalisme men-
cakup perkembangan intuisi keagamaan, kebangsaan yang berkepribadian, sikap dan kemampuan mengak-
tualisasi diri, serta sikap dan kemampuan mengem- bangkan profesionalisme kepandidikan.
Standar kompetensi adalah proses pencapaian tingkat minimal kompetensi standar yang dipersyarat-
kan oleh suatu profesi. Pelayanan pendidikan yang mengglobal menuntut standar profesi yang memenuhi
persyaratan internasional dan nasional. Standar kom- petensi dalam program sertifikasi lebih menekankan
pada pemberian kompetensi minimal yang dipersyarat- kan untuk melakukan unjuk kerja yang efektif di
tempat tugas. Tempat tugas dalam program ini adalah tugas pendidikan Mulyasa, 2007.
Guru dalam era globalisasi memiliki tugas dan fungsi yang lebih kompleks, sehingga perlu memiliki
kompetensi dan profesionalisme yang standar. Kompe-
10 tensi guru lebih bersifat personal dan kompleks serta
merupakan satu kesatuan utuh yang menggambarkan potensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan,
sikap dan nilai yang dimiliki seorang guru terkait dengan profesinya yang dapat direpresentasikan dalam
amalan dan kinerja guru dalam mengelola pembelajar- an di sekolah. Kompetensi ini digunakan sebagai
indikator dalam mengukur kualifikasi dan profesio- nalitas guru pada suatu jenjang dan jenis pendidikan
Depdiknas, 2004.
2.2 Rencana Pelaksanaan Pelajaran Tematik