BAB 3 PERANCANGAN ALAT
3.1. Diagram Blok Rangkaian
Diagram blok rangkaian merupakan gambaran dasar dari rangkaian sistem yang akan dirancang. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram
blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.1 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.1. Blok Diagram Rangkaian
Diagram proses sistem digambarkan berupa diagram blok di atas dimana terdapat beberapa bagian yang membentuk suatu sistem.Sistem tersebut menggunakan dua buah
mikrokontroler yaitu mikrokontroler AT89S51 dan ATmega 8535.Komunikasi data dari RFID dan MODEM GSM adalah serial,oleh sebab itu sistem ini menggunakan dua
mikrokontroler untuk mengendalikan dua output serial. Input dari sistem adalah kondisi yang diberikan oleh user yaitu mengaktifkan atau menonaktifkan sistem alarm. Input ini
diakses melalui sebuah kode serial terdaftar, dalam hal ini adalah kode identitas kartu. Sebagai akses input digunakan rangkaian RFID yaitu Radio Frequency Identity yang
berupa sensor pembaca kartu ID. Output sensor yang di berikan kebagian masukan mikrokontroler yaitu kode serial, kemudian data input diproses dan diverifikasi. Jika data
sesuai dengan data yang tersimpan di dalam mikrokontroler maka relay akan ON dan pengapian akan aktif. Selain sistem pengapian, output lain adalah alarm yang aktif jika
kondisi tidak diinginkan terjadi, misalnya ada yang membuka pintu tanpa menggunakan kartu ID karena sistem ini menggunakan saklar pembatas sebagai pendeteksi keadaan.
Sistem ini dilengkapi dengan sebuah pengirim informasi yaitu jika terjadi gangguan pada kendaraan. Dalam hal ini sebagai pengirim informasi menggunakan pengirim SMS yaitu
menggunakan modem GSM.
Universitas Sumatera Utara
3.2. Rangkaian RFID Radio Frequency Identification
RFID merupakan komponen input sistem dimana sensor akan memberikan suatu besaran atau kondisi pada bagian proses untuk diolah menjadi suatu output. Terdapat dua
sensor pada rancangan yaitu sensor kode identitas. Sensor kode identitas atau tag reader berfungsi mendeteksi kode yang diberikan oleh user atau tag sebagai kode akses untuk
masuk dan mengaktifkan pengapian kendaraan. Sebagai kode digunakan sistem kode identitas dengan frekuensi radio yang disebut tag RFID. Tag RFID berupa kartu,
berfungsi sebagai transponder untuk merespon dan mentransmisikan gelombang radio 125 Khz - 134 Khz, lengkap dengan antena dan memori ROM yang diprogram untuk
satu ID. Tipe sensor RFID yang digunakan adalah ID12 yang merupakan sensor RFID
dengan keluaran data serial. Cara kerja sensor adalah mendeteksi radiasi kartu RFID yaitu kode yang dipancarkan oleh kartu RFID jika kartu didekatkan dengan sensor. Kartu akan
mengeluarkan 16 digit kode yang terformat kode ASCII. Kode tersebut pada sensor akan terbaca dan mengeluarkan dalam bentuk digital serial.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Rangkaian Pengendali
Sensor lain merupakan sensor keadaan menggunakan sebuah limitswitch yang mendeteksi keadaan pintu dari kendaraan. Dengan sensor tersebut dapat dideteksi
keadaan pintu tertutup atau terbuka, yaitu dengan mendeteksi posisi pintu dimana sensor terpasang pada sisi pintu sedemikian rupa. Jika pintu terbuka atau tertutup akan
mempengeruhi posisi saklar mikro tersebut. Saklar yang digunakan adalah saklar mikro dengan 2 keadaan atau posisi. Dalam rangkaian saklar terhubung antara masukan
mikrokontroler dengan ground. Jika saklar dalam keadaan terbuka, logika pada masukan mikrokontroler akan high dan jika saklar dalam keadaan tertutup, logika akan low.
Dengan demikian mikrokontroler akan mendeteksi hal tersebut melalui logika yang terbaca.
3.3. Rangkaian AT89S51