Iklan Dalam Proses Komunikasi

10 BAB II KAJIAN TEORITIS

2.1. Iklan Dalam Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan dengan pesan dan media tertentu, termasuk halnya kegiatan iklan. Iklan juga merupakan suatu kegiatan komunikasi yang digunakan oleh perusahaan untuk mempromosikan produknya dalam bentuk pesan menggunakan media massa dan ditujukan kepada khalayak. Wright dalam Widyatama, mengatakan bahwa iklan merupakan bentuk penyampaian pesan sebagaimana kegiatan komunikasi lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif Widyatama, 2009:15. Pengemasan iklan yang menarik dan mudah dipahami akan membentuk persepsi khalayak terhadap citra iklan, jika persepsi citra iklan baik maka khalayak akan memahami pesan iklan dengan baik. Disisi lain, iklan dapat digunakan untuk membangun citra jangka panjang untuk suatu produk atau sebagai pemicu penjualan-penjualan cepat. Bahkan dapat pula membangun citra terhadap iklan. Perusahaan M-150 adalah perusahaan 11 minuman berenergi yang mencoba mempertahankan keberadaannya dipasaran dengan mengeluarkan iklan baru dengan konsep iklan yang berbeda dari iklan pada umumnya. Pada iklan sebelumnya lebih menonjolkan sosok “jagoan” layaknya pria perkasa yang mampu menyelamatkan dunia dari kekacauan dan kecelakaan dengan aksi-aksi dramatis, para pekerja berat seperti buruh yang capek bekerja dengan hanya meminum M-150 langsung bugar kembali dengan alur cerita yang lebih semangat. Berbeda dengan iklan versi baru ini yang lebih mengusung sosok pria sebagai “pahlawan”, yang mampu bertanggung jawab kepada keluarga, dengan mengusung nilai-nilai pengabdian, keberanian, pengorbanan, dengan digambarkan dengan alur yang menyentuh. Dari perbedaan iklan baru dan sebelumnya terdapat proses pemahaman komunikasi yang berbeda, dari sini peneliti ingin mengetahui bagaimana citra iklan versi “Everybody Can Be A Hero” yang berbeda dengan iklan biasanya. Agar terjadi komunikasi yang efektif dari perusahaan ke khalayak maka iklan harus dapat dipahami atau dipersepsikan dengan baik oleh khalayak dan harus didukung dengan media yang tepat, seperti media televisi. Televisi yang memiliki objek bergerak akan lebih menarik perhatian khalayak daripada yang diam, sehingga hal ini akan memudahkan komunikan untuk mempersepsi pesan iklan. Effendy 1986:21 televisi adalah siaran yang merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya serempak dalam komunikan khalayak yang heterogen. 12 Televisi merupakan media massa elektronik yang digunakan sebagai media menyampaikan pesan yang berisi seperangkat lambang dari proses encoding 4 yang kemudian akan diintepretasikan oleh komunikan dalam proses decoding. Pada proses decoding inilah iklan dapat dipersepsikan oleh khalayak. Pada iklan M-150 televisi digunakan sebagai media dalam beriklan untuk menggambarkan tujuan perusahaan. Penanyangan iklan ini akan berdampak pada pembentukan citra iklan, maka peneliti ingin mengetahui sejauh mana citra iklan M-150 versi “Everybody Can Be A Hero”.

2.2. Dinamika Iklan