Waktu dan Tempat Penelitian Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

power tungkai dengan menggunakan tes lompat jauh tanpa awalan. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka diperlukan uji prasyarat. Pengujian data hasil pengukuran yang berhubungan dengan hasil penelitian bertujuan untuk membantu analisis menjadi lebih baik. Untuk itu diperlukan uji prasyarat terlebih dahulu, yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas data. 1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas tidak lain sebenarnya adalah mengadakan pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Pengujian dilakukan tergantung variabel yang akan diolah. Uji normalitas dilakukan menggunakan rumus Kolmogorof-Sminorv. Data dikatakan berdistribusi normal apabila sig lebih besar dari 0,05. b. Uji Homogenitas Di samping pengujian terhadap penyebaran nilai yang akan dianalisis, perlu uji homogenitas agar yakin bahwa kelompok- kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi yang homogen. Uji homogenitas menggunakan uji F dari data pre test dan post test dengan menggunakan bantuan program SPSS 12. 2. Pengujian Hipotesis Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. Tenik analisis data untuk menganalisis data eksperimen dengan model pre test post test design adalah dengan menggunakan uji-t t-test. Menurut Suharsimi 2006: 306 rumus uji-t untuk model pre test post test design adalah sebagai berikut: Dengan keterangan: t : harga t untuk sampel berkolerasi Md : mean dari perbedaan pre test dan post test Xd : deviasi masing-masing subyek ∑x²d : jumlah kuadrat deviasi N : Subyek pada sampel d.b. : ditentukan dengan N-1 Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh latihan menggunakan plyometric lompat hexagon dan hop scotch terhadap peningkatan power tungkai pesilat, dilaksanakan pre test diawal dan sebelum dilakukan post test diakhir, maka hasil t hitung dikonsultasikan dengan t tabel pada taraf signifikansi 5. Apabila harga t hitung lebih besar dari t tabel maka terdapat perbedaan yang signifikan bermakna, dengan demikian hipotesis nol H ditolak dan hipotesis kerja diterima H a .

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian dilakukan untuk mempermudah menyajikan data penelitian. Hasil analisis deskriptif peningkatan power tungkai pesilat remaja Kabupaten Klaten dari hasil latihan plyometric hexagon dan hop scotch disajikan sebagai berikut: a. Pretest power tungkai latihan plyometric hexagon pesilat putra. Hasil analisis deskriptif data pretest power tungkai latihan plyometric hexagon pesilat putra di peroleh nilai maksimumnya 231, minimimum 136,mean 184,3, dan nilai standar devisiasinya sebesar 31,86. Distribusi frekuensi data pretest power tungkai latihan plyometric hexagon pesilat putra adalah sebagai berikut. Tabel 2. Hasi Prettest power tungkai latihan plyometric hexagon pesilat putra No Putra Kategori Frekuensi Persentase 1. 2,25 m Sangat baik 1 20 2. 2,25-2,14 m Baik 1 20 3. 2,14-2,03 m Cukup 2 40 4. 2,03-1,70m Kurang 1 20 5. 1,70 m Sangat kurang Jumlah 5 100

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN HURDLE HOPS DALAM PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESILAT REMAJA

5 23 72

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC HURDLE HOPPING DAN SIDE DOUBLE FRONT JUMP COMBINATION TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA PESILAT PUTRA UKM TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH

10 68 65

PENGARUH LATIHAN ISOKINETIC DAN PLYOMETRIC TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PADA Pengaruh latihan isokinetic dan plyometric terhadap peningkatan power tungkai pada pemain futsal.

1 2 21

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh latihan isokinetic dan plyometric terhadap peningkatan power tungkai pada pemain futsal.

0 2 4

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH-UP DAN CLAPPING Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

0 0 15

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC PUSH-UP DAN CLAPPING Pengaruh Latihan Plyometric Push-Up Dan Clapping Push-Up Terhadap Peningkatan Power Otot Lengan Pada Remaja Laki-Laki Usia 12-15 Tahun.

6 36 13

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS SIDE HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN DUKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN JUGGLING FREESTYLE SOCCER.

0 6 44

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DOUBLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG BOX BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN 2016.

0 0 17

MENINGKATKAN KEMAMPUAN POWER OTOT TUNGKAI MELALUI LATIHAN PLYOMETRIC DEPTH JUMP MODIFICATION PADA PESILAT REMAJA PUTRA PERGURUAN SILAT PERSINAS ASAD SLEMAN.

5 24 91

PENGARUH lATIHAN UP HILL DAN PLYOMETRIC TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PADA SISWA SSB PERSOPI PIYUNGAN BANTUL USIA 15 - 16 TAHUN.

0 1 111